Anda di halaman 1dari 25

Yulita, SKM, MPH

Dietary History
Dietary History
• Metode penilaian konsumsi pangan yang didasari
pada kebiasaan makan individu dalam jangka waktu
yang lama (bisa 1 minggu, 1 bulan atau 1 tahun)
• Kebiasaan makan individu adalah terbentuk sejak
masa pertama kali menerima respon rasa pada indra
pengecapan yang diterima sebagai rasa atau sensori
khusus.
• Perlu dilakukan verifikasi data asupan dengan
melakukan recall konsumsi selama satu minggu
Metode ini terdiri dari 3 komponen:
• Komponen pertama adalah wawancara mengenai pola
makan yang biasa dilakukan subjek (termasuk recall
24 jam), yang mengumpulkan data tentang apa saja
yang dimakan responden selama 24 jam terakhir.
• Komponen kedua adalah tentang frekuensi
penggunaan dari sejumlah bahan makanan dengan
memberikan daftar (check list) yang sudah disiapkan
untuk mengecek kebenaran dari recall 24 jam tadi.
• Komponen ketiga adalah pencatatan konsumsi selama
2-3 hari sebagai cek ulang
kegunaan
1. Mengetahui pola makan
2. Intake zat gizi dapat dihitung
3. Penelitian defisiensi zat gizi dan hubungan
penyakit
Langkah-langkah pelaksanaan Metode DH
• Petugas menanyakan kepada responden tentang pola kebiasaan
makanannya. Variasi makan pada hari-hari khusus seperti hari
libur , dalam keadaan sakit dan sebagainya juga dicatat.
Termasuk jenis makanan, frekuensi penggunaan, ukuran porsi
dalam URT serta cara memasaknya (direbus, digoreng,
dipanggang dan sebagainya).
• Lakukan pengecekan terhadap data yang diperoleh dengan cara
mengajukan pertanyaan untuk kebenaran data tersebut.
Hal yang perlu mendapat perhatian dalam pengumpulan data
adalah keadaan musim-musim tertentu dan hari-hari istimewa
seperti hari pasar, awal bulan,hari raya dan sebagainya. Gambaran
konsumsi pada hari-hari tersebut harus dikumpulkan.
Prinsip Umum
• Pencatatan riwayat makan dari aspek keteraturan
waktu, komposisi gizi, kecukupan asupan gizi.
• Kepatuhan diet, dan makanan pantangan.
• Riwayat ditelusuri dengan dua pendekatan yaitu
frekuensi konsumsi makanan dan porsi makan setiap
hari selama beberapa hari
Prinsip Dietary History
• Waktu Makan • Hari konsumsi
• Nama Hidangan • Catatan Diet
• Bahan Hidangan • Pantangan
• Porsi acuan • Deskripsi Dietary History
• Porsi konsumsi • Interpretasi Dietary
History
1. Waktu Makanan
• Metode DH mencantumkan waktu makan sebagai
bagian dari pola makan.
• Waktu makan : waktu makan utama dan makanan
selingan
• kebiasaan makan menurut kajian metode DH adalah
mengkaji berbagai determinan faktor konsumsi.
• Faktor konsumsi pangan dari sisi kandungan gizi
tetapi juga dari aspek penyediaan dan sistem sosial
lain yang memengaruhinya.
2. Nama Hidangan
• Nama lengkap hidangan dan mengikuti
nama umum di masyarakat
• Tujuan penamaan : dalam rangka edukasi
gizi dimasa yang akan datang
• Menghindari mispersepsi : setiap nama
hidangan selalu diikuti dengan rincian
nama bahan atau komponen penyusun
3. Bahan Hidangan
• Bahan hidangan : seluruh bahan yang digunakan
untuk membuat hidangan.
– Bahan Pokok
– Bahan Tambahan
• Semua bahan yang digunakan untuk membuatnya
adalah ditulis secara lengkap.
• Komponen yang sedikit pemakaiannya adalah
ditulis secara lengkap, kandungan yang sedikit
belum tentu pengaruhnya kecil pada komposisi gizi
seimbang.
4. Porsi Acuan
• Porsi yang dijadikan acuan untuk membandingkan
porsi pada hari hari pengamatan selama DH dilakukan.
• Tujuan : untuk mengetahui porsi yang paling sering
digunakan dan mengetahui konsistensi porsi acuan dari
hari kehari
• Porsi acuan berbeda untuk setiap jenis makanan.
• Porsi acuan diperoleh dari wawancara langsung
dengan subjek atau penimbangan langsung atau pada
porsi acuan PGS
5. Porsi Konsumsi
• Porsi konsumsi adalah porsi yang
dikonsumsi
• Porsi konsumsi dapat sama atau berbeda
dengan porsi acuan.
• Perbedaan ini diberikan simbol K=kecil,
S=Sedang dan B=besar
6. Catatan Diet
• Tanda yang diberikan pada setiap hari,
untuk kepatuhan subjek menjalankan diet
yang digunakannya.
• Jika subjek sedang menerapkan diet
tertentu maka tanda ceklist dibubuhkan
pada kolom hari pengamatan
• Diet yang beredar di masyarakat
7. Makanan Pantangan
• Makanan yang pada umumnya orang konsumsi tetapi
untuk subjek tertentu tidak dikonsumsi dengan alasan
subjektif diluar penilaian organoleptik.
• Makanan pantangan ditolak untuk dikonsumsi karena
alasan subjektif.
• Jika subjek memiliki makanan pantangan maka
kolom ini diberi tanda ceklist.
• Tujuan k: untuk memberikan deskripsi secara lengkap
bahwa subjek memiliki makanan pantangan.
Deskripsi Dietary History
• Penjelasan narasi yang mudah dipahami atas
fakta fakta riwayat makan subjek.
• Deskripsi DH adalah dirinci terkait konsistensi
waktu makan, sumber makanan pokok, lauk
hewani, lauk nabati, kelompok sayuran, dan
kelompok buah buahan, serta makanan bersama
atau even sosial lainnya.
• Makanan pantangan juga dijelaskan jika ada atau
tidak ada.
Interpretasi
• Simpulan atas riwayat makan subjek.
• Simpulan ini diuraikan menurut dimensi
keragaman konsumsi sesuai dengan pilar
gizi seimbang dan dilengkapi dengan
asupan rerata harian selama DH.
• Asupan terhadap gizi makro dan mikro
Kelebihan
• Dapat memberikan gambaran konsumsi
pad periode yang panjang secara kualitatif
dan kuantitaf.
• Biaya relatif murah.
• Dpt digunakan di klinik gizi utk membantu
mengatasi mslh kesehatan yg berhubungan
dgn diet pasien.
Kelemahan
• Pelaksanaan memerlukan waktu lama
• Memerlukan enumerator yang banyak, jika
survei pada populasi
• Memerlukan tenaga pengumpul data yang
sangat terlatih
Pelaksanaan Dietary History Siklus Mingguan
Skema Pengamatan Dietary History
Tahunan

Anda mungkin juga menyukai