Anda di halaman 1dari 34

EPISTAKSIS

Vicky Ramadhanu
20194010046

Pembimbing:
dr. Rohmatullah Subekti, Sp.THT-KL
DEFINISI

Epitaksis merupakan perdarahan


spontan yang berasal dari hidung
Epistaksis bukan suatu penyakit,
melainkan gejala dari suatu kelainan
yang hampir 90 % dapat berhenti
sendiri.
VASKULARISASI HIDUNG
ETIOLOGI

Lokal Sistemik
Lokal
• Trauma

• Infeksi Lokal

• Neoplasma

• Pengaruh Lingkungan

• Deviasi Septum
Trauma
 Mengorek hidung,
 benturan ringan,
 bersin atau mengeluarkan ingus terlalu keras,
 atau akibat trauma yang lebih hebat seperti

kena pukul, jatuh atau kecelakaan lalu lintas


 akibat adanya benda asing tajam atau trauma

pembedahan.
Infeksi Lokal
 Pada infeksi hidung dan sinus paranasal
seperti rhinitis atau sinusitis.

inflamasi yang akan


merusak mukosa
memudahkan
Infeksi terjadinya
perdarahan
peningkatan di hidung.
permeabilitas pembuluh
darah setempat
Neoplasma

Epistaksis sedikit dan intermiten, kadang-


kadang ditandai dengan mukus yang bernoda
darah.
Hemangioma, angiofibroma dapat
menyebabkan epistaksis berat

Pada tumor terjadi pertumbuhan sel yang


abnormal dan pembentukan pembuluh darah
yang baru (neovaskularisasi) yang bersifat
rapuh sehingga memudahkan terjadinya
perdarahan
Kelainan Konginetal

Telangiektasis heriditer (hereditary hemorrhagic


telangiectasia/Osler's disease). adalah kelainan
bentuk pembuluh darah dimana terjadi
pelebaran kapiler yang bersifat rapuh sehingga
memudah kan terjadinya perdarahan

Von Willendbrand disease adalah kelainan yang


terjadi karena terdapat gangguan pada proses
pembekuan darah
Pengaruh Lingkungan
Kelembaban udara yang rendah, udara Zat-zat
yang kering dan saat musim dingin
korosif

Iritasi mukosa disebabkan kekeringan


dehumidifikasi mukosa nasal mukosa

Pembuluh darah mudah


pecah
Deviasi Septum

Pembuluh
Deviasi darah
Turbulens pecah
septu Krusta
i udara meskipun
m trauma
ringan
Sistemik
• Kelainan Darah

• Penyakit Kardiovaskuler dan lainnya

• Infeksi Akut

• Gangguan Hormonal

• Alkoholisme
Kelainan Darah
Trombositopenia

Leukimia

Hemofilia

Pengaruh obat-obatan

Kelainan kongenital
Penyakit Kardiovaskuler
Hipertensi

Arteriosklerosis

Sirosis Hepatis

Diabetes Melitus
Infeksi Akut
Demam
Berdarah Kompleks antigen antibodi

Agregasi Trombosit

Trombosit saling melekat Dihancurkan oleh RES


Pengeluaran faktor III  KID

Trombositopeni dan penurunan faktor


pembekuan
Gangguan Hormonal
Wanita hamil,
menarche, menopause

Estrogen dan
progesteron yang
tinggi

Mukosa bengkak dan


pembuluh darah rapuh

Epistaksis
Alkoholisme
Alkohol

Sel darah menggumpal

Sumbatan pembuluh darah

Peningkatan tekanan intravaskular

Pembuluh darah pecah


Sumber Perdarahan
Epitaksis Anterior Epitaksis Posterior
PENEGAKAN DIAGNOSIS

• Perdarahan keluar dari depan atau


belakang hidung
• beratnya perdarahan, frekuensi, lamanya
perdarahan,
• penyebab perdarahan
Anamnesi • riwayat perdarahan hidung sebelumnya,
s • keluhan mengenai kelainan pada kepala
dan leher yang berkaitan dengan gejala-
gejala yang terjadi pada hidung,
• riwayat penyakit lain seperti hipertensi,
kelainan perdarahan, dan
• riwayat pengobatan.
Pemeriksaan Fisik
• Lampu kepala, Spekulum hidung, alat penghisap ( bila
ada ), pinset bayonet, kapas, kain, dan kassa.
• Rinoskopi anterior
• Vestibulum, mukosa hidung dan septum nasi, dinding
lateral hidung dan konkha inferior harus diperiksa
dengan cermat
• Rinoskopi posterior
• Pemeriksaan nasofaring dengan rinoskopi posterior
penting pada pasien dengan epistaksis berulang dan
sekret hidung
• Pengukuran tekanan darah
Pemeriksaan
Penunjang

Rontgen sinus dan Endoskopi Skrining terhadap


CT-Scan atau MRI hidung koagulopati

Rontgen
Rontgen sinus
sinus dan
dan Tes-tes
Tes-tes yang
yang tepat
tepat
CT-Scan
CT-Scan atau
atau MRI
MRI untuk
untuk melihat
melihat atau
atau termasuk waktu
termasuk waktu
penting
penting mengenali
mengenali menyingkirkan
menyingkirkan protrombin
protrombin serum,
serum, waktu
waktu
neoplasma
neoplasma atau
atau kemungkinan
kemungkinan tromboplastin parsial,
tromboplastin parsial,
infeksi.
infeksi. penyakit
penyakit lainnya
lainnya jumlah
jumlah platelet
platelet dan
dan waktu
waktu
perdarahan.
perdarahan.
PENATALAKSANAAN
Prinsip utama dalam menanggulangi
epistaksis, yaitu :

memperbaiki
menghentika
keadaan
n perdarahan
umum

mencegah
mencegah
berulangnya
komplikasi
epistaksis
Penanganan
pertama pada
pasien
epitaksis
Perdarahan Anterior
Epistaksis
Epistaksis
• duduk dengan kepala ditegakkan,
ringan
ringan pada
pada • cuping hidung ditekan ke arah septum selama
anak

anak beberapa menit.

•• Gulungan
Gulungan kapas
kapas yang
yang telah
telah dibasahi
dibasahi dengan
dengan anestetik
anestetik lokal
lokal dan
dan
Perdarahan
Perdarahan dekongestan lalu dimasukkan dengan hati-hati ke dalam hidung.
anterior dekongestan lalu dimasukkan dengan hati-hati ke dalam hidung.
anterior •• Bila
Bila perdarahan
perdarahan tidak
tidak berhenti,
berhenti, pemasangan
pemasangan tampon
tampon diulangi
diulangi

• tempat asal perdarahan dikaustik dengan larutan Nitras


Bila sumber
telah
Argenti 20-30% / Asam Triklorasetat 10%,
telah terlihat
terlihat
• Elektrokauter

Perdarahan
Perdarahan • Tampon anterior
masih
masih terus
terus
berlangsung
berlangsung
• Tampon rol anterior
Anterior Nasal
Packing/
Tampon Hidung
Anterior
Posterior Nasal
Packing/
Tampon Hidung
Posterior
 Balon Intranasal
Perdarahan Posterior

 Ligasi Arteri  untuk epistaksis yang berat,


dimana tidak dapat diatasi dengan tampon
posterior
Medikamentosa
 Selama pemasangan tampon (3-4 hari),
kenyamanan pasien akan terganggu
◦ pemberian sedatif dan analgesik
 Pertimbangan untuk pemberian antibiotik
broad spektrum
◦ untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat
kuman patogen selama pemasangan tampon.
 Pemberian Gel topical, lotion atau salep
◦ untuk melembabkan mukosa dan mempercepat
penyembuhan.
PENCEGAHAN
Batasi
penggunaan
Gunakan gel hidung
obat – obatan
larut air di hidung,
oleskan dengan cotton yang dapat
bud. Jangan masukkan meningkatkan
cotton bud melebihi 0,5 perdarahan
Gunakan seperti aspirin
– 0,6cm ke dalam
semprotan hidung
atau tetes larutan
hidung Bersin atau
ibuprofen.
garam, pada kedua melalui
lubang hidung dua
sampai tiga kali mulut
sehari.
Hindari
Hindari meniup memasukkan
Gunakan alat melalui hidung benda keras
untuk terlalu keras
ke dalam
melembabkan hidung,
udara di termasuk jari.
rumah
KOMPLIKASI
Komplikasi akibat epistaksis
• syok
• anemia
• iskemi cerebri, insufisiensi koroner dan infark
miocard
• peningkatan PCO2 dan penurunan PO2 pada pasien
dengan riwayat paru atau jantung dapat
menimbulkan IMA dan gangguan pembuluh darah
otak.
• Tampon anterior
• sinusitis
Komplikasi • air mata yang berdarah (bloody tears)
akibat • septikemia.
pemasanga • Tampon posterior
n tampon • otitis media
• haemotympanum
• laserasi palatum mole dan sudut bibir
Terima kasih
 Bila pada cedera hidung ada gang penghidu
apa yg perlu dilakukan
 Follow up selama penatalaksanaan epistaksis
 Kapan kita bawa ke otolaring, kpn ke dkter

bedah plastik
 Indikasi rawat inap untuk epistaksis
 Apakah ada obat-obat farmakologi utk

epistaksis
 Epistaksis pada hipertensi bgmn

penatalaksanaanya
 Bgmn pendapatnya atas pengobatan alternatif

epistaksis speerti pke daun sirih


 Apa alternatif yg harus dilakukan jika

perdarahan epis msh terus bernlangsung.

Anda mungkin juga menyukai