Anda di halaman 1dari 21

Manusia dalam

Perspektif Agama
Islam
Dosen Pengampu :
Abdul Basid, S.Th.I, M.Th.I,
Ph.D
Oleh :

Alifia Azzahrah (200432619316)


Annisa Triyana (200412623685)
Bagas Surya Maulana (200422620905)
Bayu Dwi Rizky Ananda (200413623428)
 
Universitas Negeri Malang
2021
Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang menarik untuk dibahas. Dalam agama islam manusia tidak pernah
digolongkan kedalam kelompok binatang. Hal ini berlaku selama manusia itu mempergunakan akal pikiran dan
semua karunia Allah SWT dalam hal-hal yang diridhoi-Nya. Namun, jika manusia tidak mempergunakan semua
karunia itu dengan benar, maka derajat manusia akan turun, bahkan jauh lebih rendah dari seekor binatang. Hal
ini telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 179.
Dalam pandangan Islam, manusia adalah makhluk Allah yang bertugas sebagai khalifah di bumi. Allah
telah memberitahukan kepada para malaikat bahwa Dia akan menciptakan manusia yang diserahi tugas menjadi
khalifah, sebagaimana yang tersurat dalam (Q.S al-Baqarah ayat 30).
Selain manusia berkedudukan sebagai khalifah, manusia juga merupakan makhluk paedagogik yaitu makhluk
Allah yang dilahirkan membawa potensi dapat dididik dan mendidik.
Manusia dilengkapi dengan fitrah Allah yang dapat diisi dengan berbagai kecakapan dan keterampilan,
sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk yang mulia dan sebaik-baik ciptaan (ahsani taqwim). Pikiran,
perasaan, dan kemampuannya berbuat merupakan komponen fitrah Allah yang melengkapi penciptaan manusia,
sebagaimana yang tersurat dalam al-Qur’an surat ar-Rum ayat 30.
Rumusan Masalah
01
Seperti apa hakikat
manusia dalam
02
pandangan islam ?
Apa kedudukan dan
tujuan penciptaan
manusia dalam
pandangan islam ?
Tujuan
Mempelajari seperti apa hakikat
manusia dalam pandangan islam serta
mempelajari juga apa kedudukan dan
tujuan diciptakannya manusia dalam
perspektif islam.
Sub Materi Pembahasan

A B C
Hakikat Manusia Kedudukan Dan Tujuan Memahami potensi positif
Penciptaan Manusia dan negatif manusia

D E F
Aspek Aspek yang Ikhtiar Merealisasikan Hikmah dari Konsep
Memepengaruhi Perilaku Tugas Hidup Manusia Manusia dalam Islam
Manusia
Hakikat Manusia
Dalam pandangan ilmuan Muslim seperti yang
dikemukakan oleh Fahruddin Ar-Razi sebagaimana
yang dikutip oleh Adnin Atmas bahwa, manusia
memiliki beberapa krakteristik yang khas. Manusia
berbeda dengan makhluk yang lain, termasuk dengan
malaikat, iblis dan juga binatang, adalah karena
manusia memiliki akal dan hikmah serta tabiat dan
nafsu. (Othman, Rahim, Abdullah, & Zulkarnain,
2018)
Sedangkan Depag RI (1999:10-11) menyebutkan lima istilah
untuk manusia, yaitu bani Adam, basyar,nas, insan, dan ‘abd.
Penyebutan ini untuk menunjukkan berbagai aspek kehidupan
manusia itu sendiri, yaitu :

1) Sebutan Bani Adam bagi manusia didasarkan pada tinjauan


secara historis
2) Manusia disebut basyar berdasarkan tinjauan secara biologis
3) Manusia disebut insan berdasarkan tinjauan secara intelektual
4) Secara sosiologis manusia disebut nas
Kedudukan Dan Tujuan Penciptaan
Manusia
01 02
Kedudukan dan Tugas Tujuan Penciptaan
Hidup Manusia Manusia
Kedudukan dan Tugas Hidup Manusia
Dalam pandangan islam, manusia diberi dua kedudukan
yang muliah oleh Allah SWT, yaitu sebagai hamba Allah
(‘abdullah) dan khalifah Allah. Sebagai hamba Allah,
manusia bertugas beribadah serta tunduk dan patuh
kepada-Nya. Keharusan beribadah, tunduk, patuh, serta
menyembah Allah antara lain berdasarkan firman Allah
SWT pada Q.S. Thaha:14.
Peran yang hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang
telah ditetapkan Allah, diantaranya adalah :
a) Belajar (Q.S. an naml:15-16 dan Q.S. al Mukmin:54)
b) Mengajarkan ilmu (Q.S. al-Baqoroh:31-39)
c) Membudayakan ilmu (Q.S. al-Mukmin:35)
Tujuan Penciptaan Manusia
Allah menciptakan segala sesuatu dengan tujuan tertentu. Segala
sesuatu yang diciptakan Allah tidak ada yang sia-sia atau tanpa
maksud. Itulah sebabnya manusia diperintahkan Allah untuk
memikirkan maksud dari penciptaan tersebut (Q.S. Ali
Imran:191). Menurut Al-Quran, Allah menciptakan manusia agar
beribadah kepada-Nya. Termaktub dalam Q.S. al-Dzariyat:56-
57.
Memahami Potensi
Positif dan Negatif
Manusia
Tim Dosen PAI UM (2011:40-41), menyebutkan potensi
positif dan negatif manusia yang diterangkan di dalam al-
Qur‟an, antara lain, meliputi:

a. Potensi positif, diantaranya:

1) Manusia memiliki fitrah beragama tauhid, yakni bertuhan


hanya kepada Allah (Q.S. al-Rum:30).
2) Manusia diciptakan dalam bentuk dan keadaan yang
sebaik-baiknya (Q.S. al-Tin:5).
3) Manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia (Q.S.
alIsra‟:70)
4) Manusia adalah makhluk Allah yang terpintar (Q.S.
alBaqarah:31-33, al-Naml:38-40)
5) Manusia adalah makhluk Allah yang terpercaya untuk
memegang amanat (Q.S. al-Ahzab:72)
b. Potensi negatif, antara lain:

1) Manusia adalah makhluk yang lemah (Q.S. al-


Nisa‟:28)
2) Manusia adalah makhluk yang suka keluh
kesah (Q.S. alMa‟arij:19)
3) Manusia adalah makhluk zalim dan ingkar
( Q.S. Ibrahim:34)
4) Manusia adalah makhluk yang suka
membantah (Q.S. alKahfi:54)
5) Manusia adalah makhluk yang suka melewati
batas (Q.S. alAlaq:6-7).
Potensi positif atau negatif manusia dapat diketahui
juga melalui uraian tentang fitrah, nafsu, qalb dan
akal.
Aspek Aspek yang Memepengaruhi
Perilaku Manusia
Para ahli mengatakan bahwa secara garis besar ada 2 faktor
yang mempengaruhi perilaku manusia, yaitu factor personal dan
faktor situasional :

Faktor personal adalah faktor yang datang dari diri individu,


yang meliputi faktor biologis dan faktor sosiopsikologis.Faktor
biologis meliputi struktur genetis,system syaraf dan sistem
hormonal. Sedangkan faktor sosiopsikologis, manusia sebagai
makhluk sosial mendapat beberapa karakterakibat proses
sosialnya.

Faktor situasional adalah faktor dari luar individu, termasuk


lingkungan. Kaum behavioris sangat percaya bahwa perilaku
seseorang sepenuhnya dipengaruhi oleh lingkungannya.
Ikhtiar Merealisasikan Tugas Hidup
Manusia

Dalam melakukan ikhtiarnya sebagai manusia maka ia harus


melakukannya secara maksimal dan optimal sesuai
kemampuan agar sukses dalam mengemban amanatnya,
manusia dapat melaksanakan upaya-upaya berikut, berilmu
yang memadai, bertindak secara nyata, mencari lingkungan
yang baik, berdoa, menjaga hati, dan bertawakal.
Hikmah dari Konsep Manusia
dalam Islam
01 03

Konsep manusia dalam islam tidak timpang sebelah. Konsep manusia


dalam islam juga tidak menganggap bahwa manusia boleh sebebas-
bebasnya. Untuk itu, ada aturan bagi manusia. Aturan tersebut bukan
dalam rangka untuk membatasi atau membuat manusia tersiksa. 02
Itulah konsep manusia dalam islam. Sangat seimbang dan integral.
Memperhitungkan semua aspek dalam kehidupan manusia.

Manusia menurut perspektif ekonomi pembangunan ialah pelaku atau


sumber daya yang berperan dalam upaya mengubah kondisi kehidupan ke
taraf hidup yang lebih baik.
Kesimpulan
Dalam pandangan ilmuan Muslim, manusia memiliki
beberapa krakteristik yangmembedakan manusia dengan
makhluk lainnya, seperti malaikat, iblis dan juga binatang,
adalah karena manusia memiliki akal dan hikmah serta tabiat
dan nafsu. Manusia harus mampu menggabungkan
kemampuan berpikir dengan dorongan moral agar apa yang
ia lakukan dapat menghasilkan sesuatu yang positif.
Daftar Pustaka
1. PAI MODUL BAB 2
2.https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/frhna
rsyad/5d25df0f0d8230145d08c025/menelaah-manusia-dalam-
perspektif-islam
3. http://ejournal.uin-
suska.ac.id/index.php/idarotuna/article/view/7025
4. http://jurnal.fs.iainkerinci.ac.id/index.php/alqisthu/article/view/51
5.https://www.google.com/amp/s/rennyambar.wordpress.com/201
3/07/15/manusia-dalam-perspektif-islam/amp/
6.http://muzacil.wordpress.com factor yang mempengaruhi
manusia.
7.https://dalamislam.com/info-islami/konsep-manusia-dalam-islam
8.http://www.ibrahimamini.com/id/node/2115 manusia dan ikhtiar
9.https://media.neliti.com/media/publications/69573-ID-konsep-
fitrah-manusia-perspektif-pendidi.pdf
10.https://www.kompasiana.com/wrep/5a92ef17e615d15d623ea/k
onsep-manusia-dalam-pandangan-islam

Anda mungkin juga menyukai