Anda di halaman 1dari 15

Konsiderasi laparoskopi pada

Hernia inguinalis sinistra


Identitas dan Anamnesis
• Laki laki , 10 bulan , BB: 6,8 kg
• Anamnesis: benjolan di lipat paha kiri dan skrotum
sejak 4 bulan SMRS
-Batuk (-). Pilek (-).demam(-)
- Riwayat kebiruan(-)

Diagnosis: hernia inguinalis lateralis sinistra reponible


Rencana tindakan: Repair hernia perlaparoskopi
Pemeriksaan Fisik
• TTV
Kesadaran compos mentis
HR 113 x /m RR 24x /m
SpO2 98% (udara bebas) t : 36,6
Kepala: Anemis -/-.ikterik -/-
Leher: JVP tidak meningkat
Paru: simetris, vesicular +/+ ka = ki, Rh-/-, Wh -/-
Jantung:S1S2 murni regular. Murmur(-),S3(-),S4(-)
Abd : Datar Lembut.Distensi (-)
Extremitas: Edema -/-
Laboratorium

• Hb 11.0/ HT 32,9 /Leuko 12.180/Trombo 395.000


• PT 13.4/ INR 0.95/ Aptt 30.8
• Na 136/ K 3.5
• Ur 15/0.28
• GDS : 92 SGOT 33 / SGPT 16

• Ro Thorax:
• Kardiomegali(-), bronkopneumonia (-)
Jenis operasi menggunakan laparoskopi pada
anak
Physiological changes during laparoscopy

• Three major factors that uniquely alter


physiology during laparoscopy.
1. Pneumoperitoneum
2. Positioning
3. Carbon dioxide.

• Although physiologic are well tolerated by


most healthy patients they could have
adverse consequences in patient with
limited cardiopulmonary reserve.
02/26/2021 6
Kardiovaskuler
• Bila IAP gas CO2 > 15 mmHg terjadi :
Penurunan aortic blood flow
Peningkatan SVR  meningkatkan afterload 
menurunkan cardiac output
Penekanan vena besar di abdomen  menurunkan
venous return  menurunkan cardiac output
Penanganan : meningkatkan volume sirkulasi
dengan pemberian cairan sebelum dilakukan
insuflasi gas CO2
Perubahan cardiovascular pada laparoskopi
Pernapasan
• Insuflasi gas CO2  peregangan peritoneum  dapat terjadi vagal
refleks
Pencegahan : relaksasi harus adekuat.anestesi dalam
Penanganan: stop tindakan
• Compliance pulmo menurun  menurunkan FRC
Pasien mudah desaturasi karena alveoli colaps karena FRC di bawah
closing capacity
Penanganan : meningkatkan ventilasi semenit dengan oksigen murni.
VT: 42-56 ml. MV: 900 ml
• Peningkatan peak pressure  risiko barotrauma
Penanganan : pemantauan peak pressure di ventilator tidak melebihi
30
Pemantauan end tidal CO2 di ventilator, tidak melebihi 35
Masalah respirasi pada laparoskopi
• Insuflasi CO2
hipercarbia dan respiratory asidosis, stimulasi
simpatis (takikardi, hipertensi, aritmia)
Tekanan Insuflasi 12mmHg (BB <5kg) dan
15mmHg (BB >5Kg)
Preoperatif
• puasa 6 jam pre op
• Infus RL 27 cc/jam, Persiapan infus hangat
• Premedikasi Midazolam 1 mg IV 15-30 menit
sebelum induksi untuk mencegah anxietas.
• Persiapan kamar operasi : blanket warmer
Durante Op

• Induksi : fentanyl 20 mcg, propofol 20 mg,


atracurium 5 mg Dilakukan pemasangan ETT
no 3.0 .Maintenance : sevofluran 2-2.5 vol%,
perbandingan O2 :Air 50%:50%.
• Monitoring : EKG, NIBP, pulse oksimeter,
temperature, urine output,GDS
Extubasi: fully awake
Analgetik POST OP :
Paracetamol 4x 100 mg IV dan regional caudal
bupivacain 0.125% 8 cc
Mencegah PONV diberikan dexamethason 2.5
mg IV
Dosis lokal anestesi caudal

Anda mungkin juga menyukai