Anda di halaman 1dari 15

RANGKAIAN

RESISITOR
1. MENGUKUR ARUS PADA
TUJUAN RANGKAIAN SERI DAN PARALEL
PRAKTIKUM
2. MENGUKUR TEGANGAN PADA
RANGKAIAN SERI DAN PARALEL

3
ALAT DAN BAHAN
1. BATERAI 3 BUAH (4,5 VOLT)
2. KABEL SECUKUPNYA
3. LAMPU SEN 4 BUAH
4. BASIC METER
5. LAKBAN 4
LANGKAH-LANGKAH
PENGERJAAN
1.
SIAPKAN ALAT DAN BAHAN
YANG DIGUNAKAN DALAM PRAKTIKUM
“2.
BUATLAH RANGKAIAN SERI
DAN PARALEL DENGAN BAHAN
KABEL DAN LAMPU SEN

7

3.
PASANGKAN BATERAI PADA
RANGKAIAN SERI TERLEBIH
DAHULU DAN UKUR ARUS
SERTA TEGANGANNYA

8

4.
KEMUDIAN PASANGKAN
BATERAI PADA RANGKAIAN
SERI TERLEBIH DAHULU DAN
UKUR ARUS SERTA
TEGANGANNYA

9
HASIL PERCOBAAN

TABEL 1. ARUS R.PARALEL TABEL 2. TEGANGAN R.PARALEL

No Lampu/Resistor Besar Arus No Lampu/Resistor Besar Tegangan

1 Lampu 1 (satu) 28/100 × 5 = 1,4 A 1 Lampu 1 (satu) 86/100 × 5 = 4,3 V

2 Lampu 2 (dua) 18/100 × 5 = 0,9 A 2 Lampu 2 (dua) 62/100 × 5 = 3,1 V

TABEL 3. ARUS R.SERI TABEL 4. TEGANGAN R.SERI

No Lampu/Resistor Besar Arus No Lampu/Resistor Besar Tegangan

1 Lampu 1 (satu) 8/100 × 5 = 0,4 A 1 Lampu 1 (satu) 42/100 × 5 = 2,1 V

2 Lampu 2 (dua) 8/100 × 5 = 0,4 A 2 Lampu 2 (dua) 44/100 × 5 = 2,2 V


10
Hambatan pada rangkaian seri

No R1 = V1/I1 R2 = V2/I2 RTotal = R1 + R2

1 0,19 Ω 0,18 Ω 0,37 Ω

Hambatan pada rangkaian paralel

No R1 = V1/I1 R2 = V2/I2 1/Rtotal =


1/R1+1/R2

1 0,32Ω 0,61Ω 0,305Ω

11
ANALISIS DATA

Dari data hasil percobaan didapat bahwa hasil pengamatan dan pengukuran arus serta
tegangan dari kedua lampu yang dipasang secara seri maupun paralel terdapat data
yang tidak sesuai dengan teori. Namun ada juga yang sesuai dengan teori. Salah
satunya adalah arus pada rangkaian seri, yang mana menurut teorinya bahwa “pada
rangkaian seri, kuat arus yang mengalir pada masing-masing beban adalah sama
(Nurrahmawati, Supeno & Prihandono, 2018). Arus pada rangkaian seri baik itu lampu
satu maupun lampu dua pada percobaan tercatat sebesar 0,4 A. jadi data ini tersebut
sesuai dengan teorinya.
12
ANALISIS DATA

Hal yang kurang sesuai dengan teori adalah pada data tegangan rangkaian seri. Yang
mana menurut teori “pada rangkaian seri, tegangan sumber sama dengan
penjumlahan tegangan pada masing-masing resistor. Akan tetapi, data dilapangan
sedikit berbeda. Dimana sumber tegangan yaitu sebesar 4,5 V namun hasil
penjumlahan dari tegangan masing-masing resistor adalah 2,1 + 2,2 = 4,3 yakni
berbeda 0,2 V dengan sumber tegangan.

Begitu pula dengan tegangan pada rangkaian paralel. Yang mana berdasarkan
teorinya bahwa tegangan total sama dengan tegangan pada masing-masing resistor,
hal tersebut berbanding terbalik dengan data dilapangan, dengan tegangan sebesar
4,5 volt ternyata berbeda dengan tegangan masing-masing resistor, dimana untuk
resitor satu sebesar 4,3 volt sedangkan resistor atau lampu dua sebesar 3,1 volt. 13
PEMBAHASAN
Dari hasil data yang telah kami analisis terkait tegangan yang ada pada rangkaian seri
yang tidak sesuai dengan teori, dimana jumlah tegangan pada kedua resistor/lampu tidak sama
dengan besar sumber tegangan. Hipotesis kami tertuju pada proses kegiatan itu sendiri,
kemungkinan ketika mengukur dan membaca angka yang ada pada basicmeter ternyata salah,
dengan kata lain kami kurang teliti dalam membaca angka pada basic meter maupun dalam
berpraktikum. Hipotesis kedua kami mengira bahwa memang pada lampu tersebut memiliki
kapasitas energi atau daya yang digunakan berbedadengan lampu yang lain. Dengan kata lain
lampu tersebut memiliki watt yang berbeda.
Pada rangkaian pun ketika sedang dilakukan pengukuran arus maupun tegangan ternyata
ada lampu yang tidak menyala. Dugaan kami tertuju pada daya lampu tersebut, bahwa lampu
yang tidak menyala atau menyala redup kemungkinan memiliki daya yang besar sehingga arus
yang mengalir pada lampu tidak mampu menyalakan sebuah lampu. Sayangnya kami tidak
memiliki bukti untuk membenarkan bahwa lampu tidak menyala karena sebuah daya lampu
yang terlalu besar dikarenakan pada lampu tersebut memang tidak tercantumkan data daya
atau wattnya.

14
Kesimpulan
Rangkaian seri adalah rangkaian listrik yang tidak memiliki percabangan kabel. Ketiadaan percabangan kabel pada
rangkaian seri mengakibatkan aliran listrik akan terputus jika salah satu ujung kabel terputus, sehingga tidak ada arus yang
mengalir dalam rangkaian. Pada rangkaian seri, kuat arus listrik yang mengalir pada masing-masing beban adalah
sama. besar tegangan pada masing-masing resistor di rangkaian seri hampir sama nilainya dengan besar sumbe

tegangan. Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang memiliki percabangan kabel. Jika salah satu ujung kabel terputus, maka arus listrik

akan tetap mengalir pada kabel lain yang masih terhubung. Rangkaian paralel yang dicirikan dengan beda potensial atau tegangan pad
masing-masing beban sama dengan tegangan sumber, besar kuat arus pada masing-masing cabang adalah tergantung pada besa
hambatan masing-masing cabang, tahanan total pada rangkaian lebih kecil daripada hambatan terkecil, serta jika salah satu cabang
rangkaian terputus, maka cabang rangkaian yang lain akan tetap menyala. Tegangan pada resistor rangkaian paralel pun tidak sam
dengan besar sumber tegangan yakni 4,5 v.

Sumber:
1. Putra,I.W. 2014. Rangkaian Resistor dan Hukum Kirchhoff. Program Pendidikan FisikaSekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surya,
Tangerang
2. Erfan. M. dkk. 2020. Profil Kemampuan Pembedaan Rangkaian Seri Dan Paralel Calon Guru Sekolah Dasar. EduSains: Jurnal Pendidikan 15
Sains & Matematika, Vol.8 No.1.Universitas Mataram Dan Universitas Samawa.

Anda mungkin juga menyukai