Anda di halaman 1dari 19

NEMATODA USUS

Soil Transmitted Helminths(STH)


• Ascaris lumbricoides
• Toxocara sp
• Trichuris trichiura
• Necator americanus
• Ancylostoma duodenale
• Strongyloides stercoralis

• Enterobius vermicularis
• Trichinella spiralis
Ascaris lumbricoides
• Hospes : manusia
• Penyakit : askariasis
• Distribusi : kosmopolit
• Prevalensi di Indonesia : tinggi (70 %)
anak
Ascaris lumbricoides
Morfologi dan daur hidup
• Cacing jantan : 10 – 30 cm
• Cacing betina : 22 – 35 cm
• Hidup di rongga usus muda

• Cc.betina bertelur: 100.000-200.000/hari


• Telur : yg dibuahi -- 60 x 45 u
tidak dibuahi -- 90 x 40 u

Telur dibuahi  bentuk infektif dlm 3 minggu


Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides
telur
Ascaris lumbricoides
morfologi dan daur hidup
Telur bentuk infektif (berisi larva)  tertelan
manusia  menetas di usus halus larvanya
menembus ddg usus halus  pembuluh
darah/limfe jantungparu.
Di paru menembus ddg pemb.darah paru ddg
alveolusrongga alveolus
bronkiolusbronkustrakeafaring--- batuk
 larva tertelan ke esofagususus halus (jadi
cacing dewasa)

Waktu yg dibutuhkan : 2 bulan


Ascaris lumbricoides
Patologi dan gejala klinis
• 1. Oleh larva :
Di paru -- perdarahan kecil di alveolus
-- batuk, demam, eosinofilia
-- Ro foto toraks : infiltrat
 sindrom Loeffler -- menghilang set. 3 minggu

• 2. Oleh Cacing dewasa :


Ringan : nausea, anorexia, diare / konstipasi
Berat : malabsorbsi  malnutrisi
ileus
mengembara ke sal.empedu, appendix dll
Ascaris lumbricoides
• Cacing dewasa
Ascaris lumbricoides
di dalam appendix
Ascaris lumbricoides
• Anak dengan
ascariasis infeksi
berat
Ascaris lumbricoides
Diagnosis
• Pemeriksaan tinja
secara langsung 
ditemukan telur

• Cacing dewasa keluar


sendiri ---- melalui
mulut, hidung atau
tinja
Ascaris lumbricoides
Pengobatan
Perorangan :
piperasin 3 – 4 gram }
pirantel pamoate 10 mg/kgBB } dosis
mebendazol 500 mg } tunggal
albendazol 400 mg }

Massal: mudah diterima


pemakaian sederhana
efek samping minimal
polivalen
murah

Prognosis : baik
Ascaris lumbricoides
Epidemiologi
Indonesia :
prevalensi tinggi 60 – 90 %
anak balita
pencemaran tanah sekitar rumah
Tanah liat dan lembab, 25 – 30 C
Anjuran : cuci tangan sebelum makan
gunting kuku
defikasi di kakus
Toxocara sp
• Penyakit : toxocariasis
• Hospes : Toxocara canis  anjing
Toxocara cati  kucing

Distrbusi : kosmopolit
Prevalensi : di Jakarta – anjing 38.3%
-- kucing 26.0 %
Toxocara sp
Morfologi :
Bentuk spt Ascaris lumbricoides muda
Sebelah lateral kepala ada bentuk sayap
( Alae pd T.cati lebih lebar dpd T.canis)
Toxocara sp
cacing dewasa
Toxocara canis
• Ascarid pada anjing

• Alae pd kepalanya
Toxocara cati
• Ascarid pada kucing

• Alae pd kepalanya
lebih lebar
Toxocara sp
• Patologi dan gejala klinis

Pada manusia : Larva cacing tidak dapat menjadi cacing dewasa.


Larva akan mengembara di alat-alat dalam.

Penyakit yg disebabkan oleh larva mengembara ini disebut --


Visceral larva migrans (VLM)
- eosinofilia
- demam
- hepatomegali

VLM juga dapat disebabkan oleh larva nematoda lain.


Toxocara sp
Diagnosis
- pemeriksaan dgn ^needle biopsy^ pada
hati ---- ditemukan potongan larva
- Tes ELISA ---- 10 -15% pos
- Anamnesis : pernah kontak dgn kotoran
anjing / kucing/ lupa cuci tangan
Bisa terjadi setelah banjir yg menggenang dlm waktu
lama

Pengobatan :
thiabendazol 125 mg 2x/ hari selama 3 hari

Anda mungkin juga menyukai