Anda di halaman 1dari 7

Tuanakota 603-606

Keistimewaan Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan


(Inventory and Warehousing Cycle)

1. Dalam beberapa industri dan entitas, persediaan barang merupakan akun terbesar dalam laporan posisi
keuangan.
2. Persediaan bisa ditempatkan di lokasi yang berbeda dan berjauhan. Ini bisa berdampak terhadap risiko
salah saji dalam laporan keuangan, dan terhadap sifat, waktu, dan luasnya prosedur audit.
3. Persediaan tidak selalu bisa diamati, apalagi dihitung, oleh auditor. Misalnya, materi pembuatan obat dari
virus atau bakteria, dalam perusahaan farmasi.
4. Persediaan tertentu membutuhkan keahlian yang tidak dimiliki auditor. Misalnya, untuk prosedur
pengamatan dan penilaian. ISA menggunakan istilah "auditors' experts" untuk tenaga ahli yang membantu
auditor. Beberapa contoh persediaan semacam ini: permata, bahan kimia, hasil tambang, sparepart
elektronik, dll.
5. Ada berbagai standar akuntansi yang dapat dipilih untuk menilai bermacam persediaan. Ini membuka
peluang bagi auditor untuk berspesialisasi melalui pengalaman dalam siklus ini.
•Dalam perusahaan ritel (pengecer) seperti supermarket, maupun wholesale (pedagang besar) seperti
distributor tunggal, seluruh persediaan barang ditampung dalam satu akun, yakni akun persediaan barang
dagangan (merchandise inventory) di laporan posisi keuangan.

•Dalam perusahaan pabrikasi, ada akun persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi, dan
persediaan barang jadi. Perusahaan konstruksi mempunyai persamaan dengan perusahaan pabrikasi, yakni
mengonversikan bahan baku menjadi proyek dalam konstruksi (project under construction, semacam barang
setengah jadi), dan kemudian menjadi proyek selesal (completed project, semacam barang jadi).

•Dalam contoh pabrikasi, konversi dari bahan baku menjadi barang setengah jadi, diiringi dengan pembebanan
biaya tenaga kerja langsung (direct labor) dan alokasi beban biaya overhead (manufacturing overhead). Dalam
contoh perusahaan konstruksi, konversi ke proyek dalam konstruksi dan proyek selesai bisa diiringi dengan
pengakuan pendapatan, tergantung standar akuntansi yang dianut, apakah metode persentase penyelesaian
proyek (percentage of completion method) atau metode proyek selesai (completed-contract method).

•Siklus persediaan dan pergudangan terdiri atas dua sistem. Pertama, sistem yang menangani arus persediaan
secara fisik (physical flow of goods). Kedua, sistem yang menangani biaya atau pembebanan biaya.
6 Fungsi Bisnis Siklus persediaan dan pergudangan

• Pemrosesan order atau pesanan • Pemrosesan barang yang


pembelian barang bervariasi dari perusahaan ke
• Penerimaan barang yang perusahaan
dipesan. • Pergudangan barang jadi (proses
• Pergudangan bahan baku penyimpanan barang-barang
(proses sesudah barang yang selesai diproduksi)
diterima) • Pengiriman barang
ISA 501-Bukti Audit untuk Persediaan
Manajemen melakukan penghitungan persediaan barang sekurang-kurangnya
setahun sekali, sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.
Penghitungan ini disebut physical inventory count atau stock opname.
ISA 501 (Audit Evidence-Specific Considerations for Selected
Items)
Kewajiban auditor yang diatur ISA 501 (alinea 4 sampai dengan 8) mengenai persediaan barang
1. Jika persediaan barang merupakan bagian yang material dalam laporan keuangan, auditor wajib memperoleh bukti audit
yang cukup dan tepat mengenai eksistensi dan kondisi persediaan itu dengan:
a. menghadiri stock opname, kecuali jika tidak praktis (impractible). Ketika menghadiri stock opname, auditor melakukan:
1) evaluasi instruksi manajemen dan prosedur pencatatan dan pengendalian hasil stock opname
2) amati kinerja prosedur manajemen mengenai stock opname
3) inspeksi atas persediaan barang
4) uji penghitungan (test counts)
b. melaksanakan prosedur audit atas catatan persediaan barang untuk menentukan apakah catatan tersebut
mencerminkan secara akurat hasil stock opname.

2. Jika stock opname dilakukan pada tanggal yang bukan tanggal laporan keuangan, auditor wajib melaksanakan prosedur
untuk memperoleh bukti audit mengenai apakah perubahan dalam persediaan barang antara tanggal stock opname dan tanggal
laporan keuangan dicatat dengan benar.
ISA 501 (Audit Evidence-Specific Considerations for Selected
Items)
3. Jika auditor tidak dapat menghadiri stock opname karena hal-hal yang tidak terduga, auditor wajib melakukan:
a. stock opname atau mengamati stock opname pada tanggal lain (alternative date),
b. melaksanakan prosedur audit atas transaksi di antara kedua tanggal (intervening transactions), yakni tanggal stock
opname yang sebenarnya dan tanggal lain.
4. Jika kehadiran pada saat saat stock opname tidak praktis, auditor wajib melaksanakan prosedur audit lain (alternative
audit procedures) untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat mengenai eksistensi dan kondisi persediaan barang.
Jika auditor tidak mungkin melaksanakan prosedur audit lain, auditor wajib memodifikasi opini dalam laporan auditor sesuai
ISA 705.3.

5. Jika persediaan barang yang disimpan dan diawasi (under the custody and control) pihak ketiga merupakan
bagian yang material dalam laporan keuangan, auditor wajib memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat
mengenai eksistensi dan kondisi persediaan itu dengan melaksanakan salah satu atau kedua hal berikut:
a) Minta konfirmasi dari pihak mengenai kuantitas dan kondisi persediaan yang disimpan untuk entitas
b) Melakukan inspeksi atas persediaan barang atau prosedur audit lainnya yang tepat dalam situasi yang dihadapi.

Anda mungkin juga menyukai