Anda di halaman 1dari 17

Matakuliah

TEORI ADMINISTRASI PUBLIK


Pokok Bahasan :
Paradigma Administrasi Publik

Drs. AUFARUL MAROM, M.Si.

Jurusan Administrasi Publik


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
PARADIGMA ADMINISTRASI PUBLIK
PERGESERAN PARADIGMA (Nicholas Henry)
Paradigma 1 (1900-1926)
Dikotomi antara politik dan Administrasi Negara.
Politik harus memusatkan perhatiannya terhadap
kebijakan atau ekspressi dari kehendak rakyat
Administrasi berkenaan dengan pelaksanaan atau
implementasi kebijakan atau kehendak tersebut
Lokusnya : “government bureaucracy” sdg fokus
atau metode apa yg hrs dikembangkan kurang
dibahas dan terperinci
Para administrator dianggap tdk perlu campur tangan
dalam kegiatan dalam proses politik
Tugas administrator adalah pelaksana keputusan2
politik
Administrator dianggap sebagai alat pemerintah
Kata “publik” dalam administasi publik sama dengan
birokrasi pemerintahan
Administrasi publik sebagai cara menjalankan
birokrasi pemerintahan agar dapat bekerja sbgmana
mestinya
Paradigma 2 (1927-1937)
Paradigma Prinsip2 Administrasi – POSDCORB (Planning,
Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting,
Budgeting)
Muncul sbg akibat interaksi intensif antara administrator
dg pihak politisi dan swasta. Akibatnya administrator dan
ilmu administrasi diterima secara luas baik di kalangan
industri maupun pemerintah
Cirinya diterapkannya prinsip2 manajemen secara luas utk
diterapkan pada ruang lingkup administasi
Prinsip ini bisa diterapkan dimana saja – universal, lokus
adm publik tidk disebut secara jelas termasuk di orgs
pemerintah. Yg lebih penting focus
Paradigma 3 (1850-1970)
Administrasi Negara sebagai Ilmu Politik. Pemisahan Adm
Negara dg Politik sebagai sesuatu yang tdk mungkin, tdk
realistis. Prinsip2 Adm tidak “Value free” berlaku dimana
saja tetapi selalu dipengaruhi nilai2 spesifik dan faktor
lingkungan
Teori Adm Publik = Teori Politik
Administrasi negara kembali menjadi bagian dari ilmu
politik
Pengertian kata publik yg diinginkan adalah yg berkenaan
dg birokrasi pemerintahan, sehingga ruang lingkup adm
publik bisa dikatakan kembali menyempit ke seputar
proses manajerial birokrasi pemerintahan
Lokusnya birokrasi, fokusnya menjadi kabur
Paradigma 4 (1956-1970)
Administrasi Publik sebagai Administrasi
Prinsip2 manajemen dikembangkan secara ilmiah
dan mendalam
Administrasi menyajikan fokus dan bukannya lokus
Perilaku Organisasi, Analisis Manajemen, Metode
Kuantitatif, Analisis Sistem, Operation Research,
Econometrics merupakan fokus paradigma ini
Semua fokus yang dikembangkan dpt diterapkan tdk
hanya di dunia bisnis ttp juga dalam adm publik,
shg lokusnya kurang jelas
Muncul kerancuan dalam memahami kata publik.
Kata publik berarti sesuatu yg pengaruhi kepentingan
umum atau masyarakat
Ruang lingkup adm publik meluas, semula hanya
berhubungan dg birokrasi pemerintahan menjadi
menangani semua yg berhubungan dg kepentingan
masyarakat.
Paradigma 5 (1970)
Administrasi Publik sebagai Administasi Publik
Memiliki lokus dan fokus yang jelas. Fokus : teori
organisasi, teori manajemen dan kebijakan publik
Lokusnya adalah birokrasi pemerintah serta
masalah-masalah dan kepentingan publik.
Pada sisi lain ada yang mengklasisfikasin menjadi 3
periode perkembangan paradigma

Paradigma OPA (Old Public Administration)


Paradigma NPM (New Public Management)
Paradigma NPS (New Public Service)
1. Paradigma OPA (Old Public Administration)
Sebelum tahun 1970an, dengan ciri2 :
Pelayanan publik berlandaskan moral yang baik
Hubungan paternalistik yg baik antara yg memerintah
dg anak buah
Aparat yg memerintah beri teladan kpd rakyat
Penekanan loyalitas bawahan membantu penguasa
Pembatasan campur tangan pemerintah dlm urusan
lokal dan pribadi
Mengutamakan prosedur birokrasi formal dalam
menejemen dan pelayanan publik
Dikotomi antara politik dg administrasi
Pentingnya efisiensi dalam organisasi publik
Dalam era ini Henry Fayol menyatakan prinsip Adm Publik
sebagai berikut :

Division of work
Scalar chain
Authority and
Order
responsibility
Discipline Equity
Unity of command Stability of tenure
Unity of direction Intiative
Subordination of individual Esprit de corps
to general interest
Renumeration
Centralization
2. Paradigma NPM (New Public Management)
Sejak tahun 1970 sd 2003 an, dengan ciri2 :
Menggunakan sektor “privat” dan pendekatan bisnis
dalam sektor publik
Penerapan prinsip “good governance”
Kegiatan yg tdk bisa dilakukan secara efektif dan efisien
oleh pemerintah ditangani oleh swasta
Dalam sistem manajemen dilakukan sist pelayanan sipil,
manajer boleh menegosiasikan kontrak dg para pekerja
Fokus sistem anggaran pada kinerja dan hasil
Manajemen berorientasi pada hasil
Menggagas konsep citizen charter
Mengenalkan konsep reinventing government
Menciptakan pemerintah yang work better, costs less
3. Paradigma NPS (New Public Service)
Mulai tahun 2003 sd sekarang, , dengan ciri2 :
Punya prinsip government shouldn’t be run like a
business, it should be run like a democracy
Adm publik lebih banyak mendengar daripada
berkata dan lebih banyak melayani daripada
mengarahkan
Kerjasama melalui jaringan kerja (networking)
Akuntabilitas dan transparansi mengiringi
responsibiltas pemerintah dalam pelayanan publik
Keterlibatan warga negara secara aktif dalam
kebijakan publik
Pola pikir bhw pelayanan kpd masyarakat adalah hal
yg wajib bagi pemerintah
Denhardt menyatakan bahwa ide pokok NPS adalah

Melayani warga masyarakat, bukan pelanggan


Mengutamakan kepentingan publik
Lebih menghargai warga negara daripada kewirausahaan
Berpikir strategis dan bertindak demokratis
Menyadari bahwa akuntabilitas bukanlah suatu hal yang
mudah
Lebih kepada melayani daripada mengendalikan
Menghargai orang, bukan produktifitas
Perbandingan perspective OPA, NPM dan NPS

PERSPECTIVE OPA NPM NPS


Primary Political Economic Democratic
theoritical Theory Theory Theory

Tho whom are Clients and Customers Citizens


public servants Constituents
responsive

Role of Rowing Steering Serving


government
Perubahan Administrasi Publik dari NPM ke NPS

NEW PUBLIC NEW PUBLIC


MANAGEMENT SERVICE

Run government like Run government like a


a business democracy
Reinventing Government

More listening than


telling
Work More serving than
sbetter, costs steering
less
Sekian
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai