Anda di halaman 1dari 6

Cephalopelvic

Disproportion
(CPD)
Ari Nur Maharani- Aura Renjani- Ayu Wulandari- Siti Aina-
Siti Amiyah- Suci Ashriani

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pengkajian
1. Identitas Ibu: nama, umur, jenis kelamin, agama,
pendidikan, alamat, dll
2. Keluhan Utama: pada umumnya ibu mengeluh nyeri
pada daerah luka bekas operasi
3. Riwayat Kesehatan: Riwayat kesehatan sekarang, dulu
dan keluarga
4. Riwayat Perkawinan: menikah sejak usia berapa,
berapa kali menikah, lama pernikahan, status
pernikahan saatt ini
5. Riwayat Obstetri: gjumlah ravida, para, abortus
6. Riwayat Kontrasepsi: : jenis yang dipakai sebelumnya,
apakah ada masalah atau tidak
7. Pola Kesehatan Fungsional: pola nutrisi metabolisme,
pola aktivitas, pola eliminasi, istirahat dan tidur, pola
sensori, pola status mental, pola reproduksi dan sosial
8. Pemeriksaan Fisik: head to toe
Diagnosa Keperawatan
• Nyeri akut b.d agen pencedera fisik
• Ansietas b.d kekhawatiran mengalami kegagalan
• Resiko hipovolemia b.d kehilangan cairan secara aktif
Intervensi
No. Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
agen pencedera keperawatan selama 1x24 instensitas nyeri
fisik diharapkan nyeri berkurang 2. Identifikasi skala nyeri
dengan kriteria hasil : 3. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
1. Skala nyeri 0 4. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
2. TTV dalam batas diberikan
normalTD : 120/80N : 5. Monitor efek samping penggunaan analgetik
76 x/menitRR : 18 6. Berikan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
×/menitSuhu : 36,8 7. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
3. Meringis tidak ada4. 8. Jelaskan strategi meredakan nyeri
Ketegangan otot 9. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
menurun 10. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
2. Ansietas b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi teknik penurunan tingkat energi, ketidakmampuan
kekhawatiran keperawatan selama 1x24 berkonsentrasi, atau gejala lain yang mengganggu
jam diharapkan tingkat kemampuan kognitif
ansietas menurun dengan 2. Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
kriteria hasil : 3. Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik
1. Perilaku gelisah sebelumnya
menurun 4. Periksa ketegangan otot, frekuensi, nadi, tekanan darah dan
2. Perilaku tegang suhu sebelum dan sesudah latihan
menurun
Intervensi
3. TTV dalam batas 5. Monitor respon terhadap terapi relaksasi
normal TD : 120/80 6. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguang
mmhg N : 76 x/menit dengan pencahayaan dan suhu ruang nyaman
RR : 18 x/menit 7. Gunakan pakaian longgar
Suhu : 36,8 8. Anjurkan mengambil posisi nyaman
4. Tremor tidak ada 9. Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
10. Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang
dipilih

3. Resiko Setelah dilakukan tindakan 1. monitor frekuensi dan kekuatan nadi


hipovolemia b.d keperawatan selama 1x24 2. Monitor frekuensi nafas
kehilangan cairan jam diharapkan hipovolemia 3. Monitor tekanan darah
tidak terjadi dengan kriteria 4. onitor elastisitas atau turgor kulit
secara aktif hasil : 5. Monitor intake dan output cairan
1. TTV dalam batas 6. Identifikasi tanda tanda hipovolemi
normal TD : 120/80 7. Identifikasi faktor risiko ketidakseimbangan cairan
mmHgN : 76 x/menit RR 8. Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
: 18 x/menit Suhu : 36,8 9. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
2. Elastisitas turgor kulit 10. Informasikan hasil pemantauan
baik 11. Dokumentasikan hasil pemantauan
3. Intake cairan membaik
4. Membran mukosa
lembab
DAFTAR PUSTAKA
Sofyan, Khairita Silvana. (2019). Karya tulis ilmiah asuhan keperawatan pada ibu nifas post
sectio caesarea di rsud wahab sjahranie. Samarinda:
Politeknik Kesehatttan kementrian Kesehatan.

Tim Pokja SDKI. (2018). Standar Diagnosa keperawatan Indonesia. Jakarta : DPP PPNI

Tim Pokja SDKI. (2018). Standar Luaran keperawatan Indonesia. Jakarta : DPP PPNI

Tim Pokja SIKI. (2018). Standar Intervensi keperawatan Indonesia. Jakarta : DPP

Thank You

Anda mungkin juga menyukai