Anda di halaman 1dari 20

FISIOLOGI SISTEM

MUSKULOSKELETAL
Anggota kelompok :

1. Anugrah Dwi Waskito


2. Widia Ningrum
3. Aditya
4. Anggit Hinggis Savitri
5. Reni Fatma F
6. Octavia Allamanda
7. Febri Prayoga
8. Rizki Wima Saputri
Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Fungsi Hormon Kalsitonin dan Paratiroid


dalam Memelihara Tulang

Fungsi Vitamin D dalam Memelihara Tulang


Apa itu Sistem
Muskuloskeletal?
Sistem muskuloskeletal adalah sistem yang
digunakan pada tubuh manusia yang berfungsi
sebagai lokomotor dan penopang bagi tubuh
manusia. Merupakan sistem yang sangat penting
pada tubuh manusia. Kelainan pada sistem ini
dapat mengganggu keseharian manusia karena
menimbulkan keluhan-keluhan tertentu. Terdiri
dari 2 sistem utama yaitu system kerangka dan
sitem otot (Ellis, 2006).
Sistem Kerangka
Kerangka manusia terdiri dari beberapa jenis tulang dan tulang rawan. Tulang adalah jaringan ikat
yang bersifat kaku dan membentuk bagian terbesar kerangka serta merupakan jaringan penunjang
tubuh utama. Tulang rawan atau cartilage adalah sejenis jaringan ikat yang bersifat lentur dan
membentuk bagian rangka teretntu (seperti cartilage costalis.

Sistem rangka (206 tulang) dapat digolongkan menjadi tiga yaitu:


1. Rangka aksial terdiri dari 80 tulang yang membentuk aksis panjang tubuh dan melindungi
organ-organ kepala, leher, dan dada.
2. Rangka apendikular terdiri dari 126 tulang yang membentuk lengan, tungkat, dan tulang
pectoral serta tonjolan pelvis yang menjadi tempat melekatnya lengan dan tungkai pada
aksial.
3. Persendian adalah hubungan antar tulang atau lebih yang memungkinkan untuk menimbulkan
gerakan.
Fungsi sistem kerangka
2) Penyimpan mineral :
1) Penyangga : berdirinya tubuh, sebagai tempat
tempat melekatnya otot otot, penyimpanan ( kalsium
ligament, jaringan lunak dan dan fosfat ) dan lipid
organ. (yellow marrow).

4) Pelindung : membentuk 3) Produksi sel sel darah


rongga yang melindungi merah : (red marrow).
organ halus dan lunak.

6) adanya persendian
5) Penggerak : dapat memudah kan
mengubah arah dan semua itu terjadi.
kekuatan otot rangka (Kuntarti, 2007).
saat bergerak
Sistem otot
Otot merupakan jaringan tubuh yang memiliki kemampuan
untuk berkontraksi. Terdapat tiga jenis otot yang ada dalam
tubuh manusia yaitu otot rangka (skeletal), otot polos serta otot
jantung. Otot rangka secara normal tidak berkontraksi tanpa
rangsangan sistem saraf, sedangkan otot yang lain akan
berkontraksi tanpa rangsangan saraf tapi dapat pula dipengaruhi
oleh sitem saraf. Oleh karena itu maka sistem saraf dan otot
merupakan sebuah kesatuan sistem yang bekerja secara
berkaitan. Kerangka tubuh dibentuk oleh tulang keras, tulang
rawan dan sendi.
Fungsi Otot
Berikut ini merupakan fungsi esensial sistem otot terhadap
tubuh manusia (Sloane, 2003) :

 Pergerakan, otot menghasilkan gerakan pada tulang


tempat otot itu melekat sehingga menimbulkan gerakan
yang dinamis dengan tulang.

 Penopang tubuh dan mempertahankan postur, otot


menopang dan mempertahankan tubuh saat dalam posisi
berdiri atau saat duduk.

 Mempertahankan panas tubuh, kontraksi otot dapat


memacu metobolisme untuk mempertahankan suhu
tubuh.
Fungsi Hormon Kalsitonin dan
Paratiroid dalam Memelihara Tulang
Pengertian kelenjar tiroid dan paratiroid
 Kelenjar tiroid merupakan kelenjar  Kelenjar paratiroid adalah kelenjar
yang berbentuk cuping kembar dan penghasil hormon paratiroid yang berperan
di antara keduanya dapat daerah penting dalam mengatur kadar kalsium dalam
yang menggenting. Kelenjar ini darah. Jika kelenjar ini mengalami gangguan,
terdapat di bawah jakun di depan maka Anda berisiko mengalami berbagai
trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan masalah kesehatan, salah satunya adalah
hormon tiroksin yang gangguan tulang. Kelenjar paratiroid
mempengaruhi metabolisme sel merupakan kelenjar yang terletak di leher,
tubuh dan pengaturan suhu tubuh. tepatnya di belakang kelenjar tiroid. Kelenjar
paratiroid terdiri dari 4 kelenjar kecil yang
ukurannya sebesar kacang polong.
Hormon Yang Dihasilkan Oleh Kelenjar Tiroid dan
Paratiroid
a. Hormon kelenjar tiroid

1. Hormon Tiroksin Tiroksin mengatur laju 2. Hormon Triidotironin Hormon ini


metabolisme dengan cara mengalir bersama berperan dalam distribusi air dan
darah dan memicu sel untuk mengubah lebih garam dalam tubuh.
banyak glukosa. Hormon tiroksin
mengandung banyak iodium. Kekurangan
hormon tiroksin menurunkan kecepatan 3. Hormon Triidotironin Hormon ini
metabolisme sehingga pertumbuhan lambat. berperan dalam distribusi air dan
Hormon tiroksin berperan juga Kematangan garam dalam tubuh.
seks, Pertumbuhan fisik, Mengubah
glikogen menjadi gula dalam hati.
Fungsi kelenjar tiroid
1. Fungsi utama dari kelenjar tiroid Anda adalah untuk mengeluarkan
hormon tiroid, yang bertanggung jawab untuk mengontrol
metabolisme.
2. Memegang peranan penting dalam pertumbuhan fetus khususnya
pertumbuhan saraf dan tulang
3. Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin
4. Efek kronotropik dan Inotropik terhadap jantung yaitu menambah
kekuatan kontraksi otot dan menambah irama jantung.
5. Merangsang pembentukan sel dalam darah
6. Mempengaruhi kekuatan dan ritme pernapasan terhadap
kebutuhan oksigen akibat metabolisme.
b. Hormon kelenjar Paratiroid
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar paratiroid adalah hormon
parathormon (PTH). Hormon parathormone mengatur metabolisme
kalsium dan phospat tubuh. Organ targetnya yaitu tulang, ginjal, dan
duodenum.

Fungsi Kelenjar Paratiroid :


1. Mengatur pelepasan kalsium dari tulang ke aliran darah.
2. Mengendalikan penyerapan kalsium dari makanan atau minuman
pada saluran pencernaan.
3. Merangsang pembentukan vitamin D pada ginjal.
4. Meningkatkan penyerapan kalsium di ginjal dan mencegah ginjal
membuang kalsium melalui urine.
5. Membuat ginjal mengeluarkan fosfat melalui urine.
6. Meningkatkan kadar magnesium dalam darah.
Fungsi Hormon Kalsitonin dalam Memelihara Tulang :

1. Mengatur keseimbangan kadar kalsium yang terdapat dalam darah


sehingga dapat mencegah kalsium keluar dari tulang.
2. Menjaga kenormalan kadar vitamin D dalam darah serta mengatur
dan meningkatkan penyerapan kembali kalsium dari magnesium
ginjal sehingga ekskresi kalsium meningkat melalui urin.
3. Mencegah penyerapan kembali fosfat oleh ginjal.
4. Menekan aktivitas sel dalam tulang yang disebut osteoklas.
Osteoklas melarutkan jaringan tulang yang digantikan oleh jaringan
baru yang dibentuk oleh sel yang disebut osteob.
Fungsi Vitamin D dalam Memelihara
Tulang

1. Homeostasis kalsium
dan metabolisme 3. Immunomodulator
tulang dan Anti Inflamasi

2. Neuroprotektor
1. Homeostasis kalsium dan metabolisme tulang
kadar kalsium didalam ginjal yang mensintesis calcitrol menurun akan
terjadi peningkatan aktivitas kompleks calcitrol-reseptor. kadarkalsium
masih belum adekuat, kelenjar paratiroid akan mensekresi hormon
paratiroid (PTH) yang akan menstimulasi produksi calcitrol dan pelepasan
kalsium dari tulang . Calcitrol mengatur distribusi kalsium yang berasal
dari diet, serum dan tulang. Kadar kalsium harus tetap konstan sehingga
proses dasar seperti pensinyalan dan sekresi tidak terganggu. Penemuan
reseptor vitamin D pada otot manusia memberikan bukti pentingnya
vitamin D terhadap fungsi muskuloskeletal
2. Neuroprotektor

vitamin D didalam regulasi perkembangan dan fungsi sel saraf.


Ada bukti bahwa vitamin D dapat disintesis dan dimetabolisme
secara lokal pada sistem saraf pusat Metabolit vitamin D-
25(OH)D3 dan 1,25(OH)D3 dapat melewati sawar darah otak
dan terlibat dalam berbagai fungsi metabolisme didalam susunan
saraf pusat. Regulasi kalsium otak oleh vitamin D juga terjadi
melalui down-regulasi L-type voltage-sensitive Calcium
channels(L-VSCCs) pada sel-sel hipokampus yang dapat
melindungi sel saraf dari kematian sel eksitotoksik.25 Vitamin D
juga dapat melindungi struktur dan integritas neuron melalui
peningkatan induksi sintesis neurothropin (NT), NGF, reseptor
NGF, dan meregulasi faktor-faktor tropik seperti glial cell
derived neurothropic factor (GDNF) pada korteks dan striatum
3. Immunomodulator dan Anti Inflamasi
regulasi kalsium vitamin D juga mempunyai sifat imunoregulasi.
Aktivitas imunomodulasi vitamin D terjadi melalui reseptor vitamin D
(VDR) yang terdapat pada semua sel-sel imun seperti antigen
presenting cell (APC) dan sel T yang teraktivasi. Vitamin D berfungsi
dalam pengaturan dan differensiasi sel-sel pada sistem imun secara
langsung maupun tidak langsung. Pemberian vitamin D menyebabkan
penurunan sekresi IL-2 dan interferon-𝛾 oleh sel T CD4 dan
meningkatkan produksi IL-5 dan IL-10 yang dapat memicu apoptosis
sel dendritik. Fungsi imunomodulator vitamin D didalam sel saraf
melalui inhibisi sintesis inducible nitric oxide synthase (iNOS), suatu
enzim yang diproduksi sebaga respon terhadap inflamasi dan
berbahaya bagi sel-sel saraf
THANKS!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai