Anda di halaman 1dari 48

NEONATUS & INFANT

DERMATOLOGY

Prof.Dr. dr. Anis Irawan Anwar, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV


OBYEK PEMBELAJARAN

• Mengenal keadaan kulit pada neonatus dan


infant
• Mengetahui perawatan kulit pada neonatus dan
infant
• Mengetahui berbagai penyakit kulit pada
neonatus dan infant
• Mengetahui penatalaksanaan penyakit kulit
pada neonatus dan infant

2
PENDAHULUAN

• Kulit organ tubuh terluar


• Secara anatomis 3 lapisan :
• Epidermis
• Dermis
• Jaringan subkutis
• Fungsi kulit:
• Proteksi
• Penerima rangsang dingin, panas,
nyeri, sentuhan, & tekanan
• Pengatur suhu tubuh
• Pembentuk vitamin D
• Fungsi kekebalan/imunitas
• Fungsi absorpsi
PERBEDAAN STRUKTUR &
FUNGSI ANTARA KULIT BAYI &
DEWASA
• Secara struktural tidak ada perbedaan
• Rambut bayi lebih jarang & halus
• Ikatan antar sel berkurang
• Produksi kelenjar minyak & kelenjar
keringat berkurang
• Rentan terhadap infeksi & iritasi
• Reaktivitas reaksi alergi menurun
PERBEDAAN STRUKTUR KULIT
PREMATUR, NEONATUS , ORANG
Bagian Kulit Prematur DEWASA
Neonatus Dewasa
Tebal Kulit 0,9 mm 1,2 mm 2,1 mm
Permukaan Verniks (gelatinosa) Verniks, skuamasi Kering
Epidermis
Tebal epidermis 20-25 µm 40-50 µm 50 µm
Tebal St. korneum 4-5µm, 5-6 lapis sel 9-10µm,15 lapis sel 9-15µm, 15 lapis sel
Isi sel spinosum Glikogen Glikogen +/- Tanpa glikogen
Jumlah=dewasa

Melanosit Melanosom yang Produksi melanin Jumlah berkurang,


matur sedikit sedikit sesuai umur, lokasi,
lingkungan
Taut dermo- Hemidesmosom Struktur antigen (+) Perlekatan
epidermal lebih kecil, struktur Sama dengan sempurna
antigen sudah dewasa Struktur antigen (+)
terbentuk

Pars papilare:
 Serat retikulin Ada,belum jelas Ada, belum jelas Jelas
 serat kolagen Kecil Kecil Kecil
 kepadatan sel Banyak Banyak Banyak
Bagian Kulit Prematur Neonatus Dewasa
Pars retikulare:
 Batas subkutan Jelas Jelas Jelas
 ukuran kolagen Kecil Sedang Besar
 kepadatan sel Banyak Lebih banyak Sedikit hampir tidak
ada
Serabut elastin Kecil, imatur, Kecil, imatur, Di retikulare:besar
hampir tidak ada distribusi sama Di papilare dan
dengan dewasa tengah dermis: kecil
imatur, jalinan +
Subkutis Lapisan lemak Lapisan lemak Lapisan lemak
sempurna sempurna sempurna

Dikutip dari dr. Iskandar Zulkarnaen, Sp.KK(K). several problem in treating eczema in
children. Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan”New Perspective of Dermatitis”
TUJUAN PERAWATAN KULIT
NEONATUS & INFANT

• Mempertahankan fungsi utama kulit sebagai


pelindung
• Mencegah / mengurangi iritasi
PRINSIP UMUM PERAWATAN
KULIT
NEONATUS & INFANT

• Hindari pajanan dgn bahan yang keras dan


dapat menimbulkan iritasi
• Kurangi kontak dengan bahan iritan
• Hindari gesekan
• Hindari sunburn
• Pertahankan hidrasi kulit
•Penanganan neonatus sesaat setelah lahir
 dikeringkan dengan handuk 
ditempatkan di bawah radiant warmer
•30 menit pertama kelahiran  evaporasi
tinggi  hilangnya panas
•Evaporasi  berkaitan dgn kondisi
lingkungan  inkubator / ruangan biasa
•TEWL neonatus full term < dewasa

•TEWL: Transepidermal Water Loss 


banyaknya air yang keluar dari dalam
tubuh ke lingkungan melalui kulit (lapisan
epidermal) melalui proses evaporasi dan
difusi
• Pada postmatur infant (>40 minggu gestasi)
memiliki kulit kering dan pecah-pecah atau
terkupas yang khas

• Pergantian dari kulit yang terkelupas pada


postmatur terjadi secara spontan pada bulan
pertama  kulit normal dan sehat

• Perawatan topikal  pelembab dan


menghindari mandi yang terlalu sering

12
• Infant prematur (< 34 minggu)  fungsi
barier epidermis yang rendah dan rasio luas
permukaan tubuh/massa tubuh yang lebih
besar dan organ yang imatur bisa
mempengaruhi metabolisme, ekskresi,
distribusi dan ikatan protein dengan bahan
kimia

• Infant prematur  toksikasi lokal dan


sistemik bisa terjadi tidak hanya dari
pengobatan topikal tetapi juga dari sabun,
losion dan pembersih lainnya
• Kerapuhan kulit adalah penanda pada
prematuritas (<37 minggu), perlukaan pada
epidermis dan dermis bisa menimbulkan nyeri
kutaneus yang signifikan bahkan dari perawatan
yang sudah rutin
• Infant prematur  memiliki risiko infeksi dan
sepsis dari masuknya mikroorganisme lewat
luka pada kulit yang tipis dan rapuh
• Proses berkeringat pada infant prematur
berkurang  regulasi suhu yang buruk

14
• Disfungsi regulasi suhu  lapisan lemak
subkutan yang tipis, kurangnya kontrol otonom
dari pembuluh darah kutaneus dan rasio luas
permukaan tubuh/ massa tubuh yang tinggi

• Penggunaan emolien dasar petrolatum pada


neonatus harus dimonitor dengan hati-hati
karena kemungkinan infeksi khususnya infant
dengan BBL < 1500 gr
TERM PRE - TERM

Kulit berwarna merah Kulit berwarna merah


muda, lembab, rambut gelap, edema,
halus lebih sedikit tranparent, rambut
halus lebih banyak
SKDI 2012
No Penyakit Kompetensi
1. Telogen effluvium 2
2. Alopesia areata 2
3. Tinea kapitis 4A
4. Herpes simpleks 4A
5. Napkin eczema 4A
6. Hemangioma 2
7. Limfangioma 1
8. Dermatitis kontak alergi 3A
9. Akne vulgaris 4A
TELOGEN EFFLUVIUM (2)

Sangat sering terjadi pada neonatus dan kadang terlewatkan


Dapat terjadi perlahan atau mendadak, pada hari pertama
kehidupan, dan rambut telogen akan tumbuh kembali pada usia 3-4
bulan
ALOPECIA AREATA (2)

Bisa terjadi pada semua usia  dapat terjadi seluruh bentuk


(patchy, universalis, dll)
 dengan presentasi dan terapi yang sama dengan orang dewasa
TINEA CAPITIS (4A)

Dapat terjadi pada semua usia termasuk pada infant


Kerontokan yang berhubungan dengan pembentukan skuama, rambut
patah, pustul dan black dot  KOH dan kultur jamur  diagnosis
Trichophyton tonsurans adalah dermatofit yang paling umum pada anak
yang lebih tua
HERPES SIMPLEKS (4A)

Faktor risiko  Ibu dengan herpes genitalis, prematur infant dan


penggunaan instrumen untuk membantu kelahiran
Kebanyakan kasus penyebabnya  VHS tipe 2
Lesi tipikal pada neonatus timbul kulit, mata dan mulut, namun pada
pasien dengan penyakit CNS dan diseminata tidak pernah memiliki lesi
kulit
DERMATITIS KONTAK ALERGI (3A)

Sering disebakan oleh berbagai bahan alergi, seperti


penggunaan pewangi tubuh. Tampak batas tidak tegas,
dengan gambaran polimorfik.
HEMANGIOMA (2)

Hemangioma infantil  bentuk paling umum pada tumor infantil


Harus bisa dibedakan dengan malformasi dan anomali vaskuler
lainnya
ACNE VULGARIS (4A)
LIMFANGIOMA (1)

Terdapat 2 bentuk  mikrokistik dan makrokistik


KELAINAN KULIT PADA NEONATUS

ERYTHEMA TOXICUM NEONATORUM (3B)


• Idiopatik, umum terjadi  75 % neonatus, jarang
pada prematur
• Berupa makula eritematosa, diameter 1-3 cm dengan
vesikel di sentral diameter 1-4 mm
• Timbul dalam 24-48 jam kehidupan, dapat pula terjadi
erupsi lambat dalam 10 hari

31
• Bisa timbul dimana saja, umumnya di telapak
tangan dan kaki

• Harus dibedakan dengan infeksi bakteri,


pitirosporum folikulitis dan kandidiasis
kongenital

• Jinak, hilang dalam 2-3 minggu


33
TRANSIENT NEONATAL PUSTULAR MELANOSIS
(2)
• Erupsi pustular idiopatik yang sembuh dengan
meninggalkan makula kecoklatan  lebih jarang
dibandingkan ETN dan lebih sering pada
neonatus dengan kulit gelap

• Lesi biasa muncul pada saat lahir tetapi bisa juga


timbul setelah 3 minggu  pustul dan vesikel
superfisial  bisa terdapat dimana saja,
terutama pada dahi dan area mandibula

34
BENIGN CEPHALIC PUSTULOSIS (2)
• Merupakan erupsi ekneiformis pada wajah yang
timbul dalam 30 hari  50 % neonatus
• Dimediasi secara hormonal dan berhubungan
dengan pertumbuhan yang berlebih dari
Malassezia sp.
• Biasanya hilang spontan, tetapi diobati dengan
ketokonasol, bensol peroksidan dan eritromisin
topikal

36
CONGENITAL VIRAL INFECTION (3B)
• Gejala: peteki, pupura, ikterus, hepatomegali,
splenomegali, mikrosefal, ensefalopati,
abnormalitas okular, anemia, trombositopenia,
hiperbilirubinemia konjugasi, peningkatan
serum hepar transaminase  infeksi virus
kongenital, terutama bila ditemukan 2/lebih
gejala

38
INFEKSI VIRUS HERPES SIMPLEKS VIRUS (VHS) PADA
NEONATUS (4A) :
• Diperkirakan infeksi VHS pada neonatus  50%
mortalitas, ¾ dari yang sehat menderita sekuele
neurologis
• Faktor risiko  Ibu dengan herpes genitalis, prematur
infant dan penggunaan instrumen untuk membantu
kelahiran
• Kebanyakan kasus penyebabnya  VHS tipe 2
• Lesi tipikal pada neonatus timbul kulit, mata dan
mulut, namun pada pasien dengan penyakit CNS dan
diseminata tidak pernah memiliki lesi kulit
•Vesikel yang timbul dalam 24 jam kehidupan
menunjukkan infeksi dalam uterus
•Onset dalam minggu pertama – 10 hari  umum
 paparan terhadap virus pada saat persalinan

40
PENYAKIT PADA MASA KANAK-KANAK
INFANTILE PERINEAL PROTRUSION (2)
• Kondisi jinak yang terjadi hanya pada anak perempuan
 jaringan lunak berbentuk piramid, seperti lidah dan
halus, atau penonjolan berwarna pink
• Lokasinya  garis tengan, anterior anus
• IPP biasanya asimptomatik, namun rasa nyeri pada
defekasi juga bisa ditemukan
• Bisa hilang secara spontan

42
Diaper Dermatitis (4A)
• Merupakan salah satu kondisi dermatologis yang paling
umum pada bayi dan anak2
• Etiologi  multifaktoral  kulit yang basah dalam waktu
lama  peningkatan kerusakan akibat gesekan,
penurunan fungsi barier dan peningkatan reaksi
terhadap iritasi
• Faktor lain yang juga berhubungan  kontak dengan
urin dan feses, enzim proteolitik dan lipolitik fekalis,
superinfeksi dengan kandida dan bakteri (jarang)
• Ditemukannya popok disposibel dengan daya serap tinggi,
bentuk berat dari dermatitis popok mulai menurun

44
TERAPI

•Emolien
•Kortikosteroid Topikal  potensi ringan
(misal : Hidrokortison cream 1% - 2,5%)
•Antibiotik Topikal  bila ada infeksi
sekunder
•Antifungal Topikal  bila penyebabnya
jamur
Diaper Dermatitis
47
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai