Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN JAGA

PPDS ILMU PENYAKIT DALAM


Minggu Malam, 03 Januari 2021
Jam 20.00 – 06.30 WIB
Tim jaga
Supervisor : dr. M.Darma Muda Setia, Sp.PD, FINASIM
Third Call : dr. Zuldian Syahputra
dr. Rachmat Hidayat
Second Call Cardiology : dr. Reyza
Second Call Pinere : dr. Fadhila Rahmi Lubis
Second Call ISO + ZZ3 : dr. Taufiqurrahman
Second Call PDP : dr. Saddam Emir Pratama
Second Call PDW : dr. Perdana Liansyah Sihite
FirstCall PDP : dr. Rossyta Febriana
First Call PDW : dr. Rahmat Zuaidi
First Call ISO + ZZ3 : dr. Putra Basmayus
First Call IGD : dr. Murdia
dr. Amelia Cassandra
dr. Dwi Teguh Irawan
Identitas
 Nama Pasien : Tn. MD
 Umur : 60 tahun
 Alamat : Pidie Jaya
 No. RM : 1-26-22-84
 Pembiayaan : BPJS

Keluhan utama: BAB hitam sejak 3 hari


SMRS,memberat 1 hari SMRS.

2
6 bulan yang lalu 4 bulan yang lalu
 Perut membesar sejak 6 bulan yang lalu  Nyeri perut kanan atas A
dan memberat dalam 1 bulan ini  Demam ada naik turun


Demam dikeluhkan
Mata dan badan kuning tidak ada
 Muntah hitam 1x, dengan
volume ± ¼ aqua gelas
N
BAB dempul tidak ada

 BAB hitam tidak ada


BAB hitam tidak ada
BAK pekat seperti the masih
A
 BAK pekat seperti teh ada dikeluhkan
 Riw minum alkohol tidak ada  Penurunan BB ada, sekitar 3 kg
dalam 2 bulan
M
 Tidak nafsu makan
N
 BAB hitam masih ada, 1 kali
 Muntah hitam tidak ada E
 Muntah berisi cairan berwarna
kekuningan S
 Pucat dan lemas
 Nyeri ulu hati dikeluhkan A
 Demam tidak ada, batuk ada sesekali
sejak 2 hari,dahak tidak ada, riwayat
batuk berdarah di sangkal.
IGD ZA 

Sesak nafas tidak ada
Perut membesar ada
 Penurunan nafsu makan ada
 Penurunan berat badan ada
 Gangguan tidur tidak ada
 BAK kuning pekat, riwayat BAK keluar batu
dan berpasir tidak ada
IGD RSUDZA (Autoanamnesa)
Riwayat Pemakaian Obat: Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat transfusi darah merah 1 Tidak ada
kantong di daerah
Riwayat Pribadi, Sosial Ekonomi dan
Riwayat Penyakit Dahulu : Kebiasaan :
Riwayat sakit kuning tidak ada Pasien bekerja sebagai Kuli bangunan
Riwayat DM tidak ada Riwayat minum alkohol dan narkoba
Riwayat hipertensi tidak ada suntik disangkal
Pasien sudah menikah, memiliki tinggal
bersama istri dan anak-anaknya.
Pasien berobat dengan BPJS

4
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum: buruk
 Kesadaran : Compos Mentis
 TD : 110/70 mmHg
 FN : 111 x/menit, reguler, kuat angkat
 RR : 22 x/menit
 Suhu : 36.8 C
 NRS :2

5
Pemeriksaan Antropometri
 Tinggi Badan : 175 cm
 Berat badan : 53 Kg (dengan asites dan edema)
 BB Koreksi : 53 – (10% x 53)
: 53 – 5,3
: 47,7 Kg
 BBI : (175-100) – 10% (175-100)
: 75 – 7,5
: 67,5 Kg
 IMT : BB/TB2
: 47,7/3,06
: 15,5 Kg/M2

6
Pemeriksaan Kepala
Kepala Inspeksi : Normocephali
Palpasi : benjolan (-), lekukan (-), Nyeri tekan (-)
Rambut Inspeksi : uban (+), merata, tidak mudah dicabut
Mata Inspeksi : nodul (-), edema palpebra (-), conjunctiva palpebra inferior
pucat (+/+), sklera ikterik (+/+), pupil isokor (+/+)
Wajah Inspeksi : wajah simetris, gerakan involunter (-), edema (-), benjolan (-)
Kulit wajah Inspeksi : kuning (+)
Telinga Inspeksi : bentuk daun telinga normal, cavum auricular externa hiperemis
(-), membran timpani intak, mastoid normal.
Palpasi : Tragus sign (-)
Sinus Inspeksi : bentuk hidung normal
paranasalis & Palpasi : nyeri tekan sinus maksilaris, frontalis dan etmoidalis (-)
hidung
Bibir Inspeksi : pucat (+), sianosis (-), kering (+), benjolan (-), ulcus (-)
Mulut & lidah Inspeksi : stomatitis angularis (-), mucosa pucat (-), mucosa Basah (+), sub
lingual ikterik (-), atropi papil (-), gerakan lidah normal, Cairan NGT
berwarna kehitaman
Gigi Inspeksi : gigi palsu (-), karies (+), warna gigi putih kekuningan
Pemeriksaan Leher
Tekanan Vena JVP R-2 cmH2O
Jugularis
Kelenjar Tiroid Inspeksi : Pembesaran (-)
Palpasi : Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid
Kelenjar getah Inspeksi : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
bening Palpasi : kelenjar getah bening preaurikular,
postauricular, oksipital, tonsilar, submandibular,
submental, servikal superfisial, servikal posterior, atau
servikal dalam, supraklavikula tidak teraba

Arteri karotis Bruit (-)


Pemeriksaan Thoraks Depan

Kanan Kiri

Inspeksi Simetris, barrel chest (-), sela Simetris, barrel chest (-), sela
iga normal, retraksi intercostal iga normal, retraksi intercostal
(-), benjolan(-), spider nevi (+), (-), benjolan(-), spider nevi (+),
Palpasi Sela iga normal, emfisema Sela iga normal, emfisema
subkutis (-), benjolan(-), nyeri subkutis (-), benjolan(-), nyeri
tekan (-) tekan (-)
Perkusi Redup 1/3 bawah Redup 1/3 bawah

Auskultasi

Suara Bronchovesikuler Bronchovesikuler


pernapasan
Suara Wheezing (-/-) Wheezing (-/-)
tambahan Rhonki (-/- ) Rhonki (-/- )

9
Pemeriksaan Thoraks Belakang
Kanan Kiri

Inspeksi Simetris, benjolan(-), tulang Simetris, benjolan(-), tulang


belakang normal belakang normal

Palpasi Emfisema subkutis (-), Emfisema subkutis (-),


benjolan(-), nyeri tekan (-), SF benjolan(-), nyeri tekan (-), SF
meningkat meningkat
Perkusi Redup 1/3 bawah Redup 1/3 bawah

Auskultasi

Suara Bronchovesikuler Bronchovesikuler


pernapasan
Suara Wheezing (-/-) Wheezing (-/-)
tambahan Rhonki basah kasar di paru 1/3 Rhonki basah kasar di paru
bawah 1/3 bawah

10
Pemeriksaan Jantung

Inspeksi Bentuk dada normal, Iktus kordis tidak terlihat.


Palpasi Ictus kordis teraba pada LMCS interkostal 6 kiri, thriil(-), heaving(-), lifiting
(-), tapping (-)

Perkusi Batas kiri jantung : LMCS interkostal 5 kiri


Batas Pinggang jantung : Pada ICS 3 linea Parasternalis sinistra
Batas kanan jantung : Pada Linea Para sternalis dextra

Auskultasi Aorta : BJ1 < BJ2, murmur (-)


Pulmonal : BJ1 < BJ2, murmur (-)
Trikuspidal : BJ1 > BJ2, murmur (-)
Mitral : BJ1 > BJ2, murmur (-)
Abdomen
Inspeksi Simetris membesar, kulit kuning (+) Sikatrik (-), collateral vein (+),
pergerakan peristaltik abdomen dan pulsasi (+), caput medusae (-)
Auskultasi Bising usus normal, bruit arterial (-)
Perkusi Shifting dullness (+)
Palpasi Defance muscular (-), Undulasi ( + ), ruang traube terisi, splenomegali
Schuffner 1 , Hepar teraba 10 cm BAC, 8 cm BPX, Permukaan tidak
rata, batas tidak tegas, konsistensi keras, nyeri tekan ( + )

Ekstremitas
Ektremitas Motorik : 5555/5555
superior palmar eritema (-/-), flapping tremor (-/-)
Edema : (-/-) ,kuning (+), pucat (+), ptekie (-/-), hematoma (-/-)
Ektremitas Motorik : 5555/5555
inferior Edema : (-/-), kuning (+), pucat (+), edema (-/-), ptekie (-/-),
hematoma (-/-)
Pemeriksaan Rectal Touche

• Spincter ani ketat


• Ampula recti tidak kolaps
• Mukosa reguler
• Massa tidak ada
• Nyeri tekan tidak ada
• Handscoon tampak feses berwarna hitam, lendir tidak ada
EKG (03/01/2021)

Interpretasi EKG :
Q patologis : Lead III
Irama : Sinus Takikardia
ST elevasi : (-)
Axis : normoaxis ST depresi : (-)
Gel. P : 0,12 detik T inverted : (-)
Heart rate : 111 bpm QT corrected : (+) 595 mdet
QRS kompleks : 0,11 detik, LVH : (-)
PR interval : 0,16 detik RVH : (-)
Kesimpulan : Sinus Takikardia, normoaksis
HR 111 kali per menit, prolong QT
Foto Thoraks AP (03/01/2021)
1. Identitas
2. Jenis Film (Posisi Foto) : Antero Posterio (AP),
Jenis kelamin : Laki-laki
Ditandai : clavicula tidak mendatar, scapula dalam lapangan paru,
Nomor Foto :
dan tampak depan adalah costae anterior.
Tanggal Foto : 03/01/2021
3. Kualitas Film:
Marker: (+) - Inspirasi tidak cukup: tampak 8 iga posterior, dan 5 iga anterior
Klinis : PSMBA - KV cukup : Vertebra torakal terlihat samar
- Simetris : Klavikula sejajar dan sternum tepat berada ditengahnya
4. Menilai tube, kabel yang terpasang : dijumpai NGT
5. Menilai bagian – bagian Foto Thorax :
1. Jantung : CTR 52 %, elongasi (-), kalsifikasi aorta (-), pinggang
jantung (+), gambaran double contour (-)
2. Paru dan Pleura : pendorongan trakea (-), pelebaran bronkus
(-), pelebaran hilus (-), cephalisasi (-), infiltrat (+) di paru kanan
bawah, Kavitas (-), nodul (-), penebalan pleura (-), effusi (-).
3. Jaringan lunak dan Tulang : sweeling (-), emfisema subkutis
(-), tulang intak, tak tampak fraktur ,sela iga melebar
4. Mediastinum : tidak tampak massa
5. Diafragma : Bentuk kubah, kanan lebih tinggi dari kiri,
elevasi(-), tenting(-), Flatening(-), udara bebas di bawah
diafragma (-)
6. Sudut kostofrenikus kanan dan kiri tajam

KESIMPULAN : tampak infiltrat bilateral paru, kesan pneumonia

15
• Normal Axis Jantung : -30º s/d +110º
• EKG pasien : resultan sadapan I : + 4
resultan sadapan aVF : -1

30º

16
Pemeriksaan Laboratorium RSUDZA (03/01/2021)
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Hemoglobin 7,1 12-15 g/dl
Hematokrit 22 37-47 %
Leukosit 33,8 4,5-10,5 103/mm3
Trombosit 233 150-450 103/mm3
MCH 31 27-31 Pg
MCV 96 80-100 fL
MCHC 33 32-36 %
Diftell
Eosinofil 0 0-6 %
Basofil 1 0-2 %
Netrofil Batang 0 2-6 %
Netrofil Segmen 87 50-70 %
Limfosit 4 20-40 %
Monosit 8 2-8 %
Calcium 8,7 8,6-100,3 mg/dL

17
Pemeriksaan Laboratorium RSUDZA (03/01/2021)
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
GDS 166 <200 mg/dL
Ureum 147 13-43 mg/dL
Creatinin 1,90 0,6-1,17 mg/dL
Natrium 142 132-146 Mmol/L

Kalium 6,2 3,7-5,4 Mmol/L

PT 4,6 11,5-15,5 Detik


APTT 1,40 26,00-37,00 Detik
HBsAg Reaktif Non Reaktif
Albumin 2,20 3,5-5,2 g/dL
Billirubin Total 20,39 0,3-1,2 mg/dL
Billirubin Direct 15,43 <0,52 mg/dL
Billirubin Indirect 4,96 mg/dL
SGOT 1.748 <35 U/L
SGPT 384 <45 U/L

18
Pemeriksaan Urinalisa (04/01/2021)
JENIS PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
Makroskopik:
Warna Kecoklatan
Kejernihan Jernih
Berat Jenis 1,018 1,003-1,030
pH 5,0 5,0-9,0
Leukosit Negatif Negatif
Protein Negatif Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Keton Positif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Urobilinogen Negatif Negatif
Bilirubin Positif Negatif
Lekosit 0-2 0-2
Eritrosit 0-2 0-2
Granular cast Positif Negatif
Kebutuhan kalori basal

• BB: 47,7 kg TB: 175 cm IMT: 15,50 kg/m2


• BEE : 66,47 + (13,75 x BB) + (5xTB)- (6,76x U)
= 66,47+ (13,75 x 47,7) + (5x175) – (6,76x 66)
= 66,47+655,87+875-446,16
= 1.151,18 Kkal

• TEE = BEE x 1,2 x 1


= 1.151,18 x 1,2 x 1 = 1381,4 kkal = 1400 kkal

Karbohidrat = 60% x 1400 kkal = 840 kkal = = 210 gr


Protein = 20% x 1400 kkal = 280 kkal = 70 gr
Lemak = 20 % x 1400 kkal = 280 kkal = 30 gr

20
Diet Hati
Ringkasan Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran: Compos mentis
1. BAB hitam 2. TD : 110/70 mmHg, HR 111
2. Perut membesar kali per menit, RR 22 kali
3. Nyeri perut permenit
3. Pf/ konjunctiva anemis,
4. Riwayat muntah hitam skelera ikterik, Spider naevi
5. Hepatitis B (+) (+), shifting dullness (+),
6. Berat badan turun collateral vein (+), asites (+),
7. Penurunan nafsu makan hepatosplenomegali
8. BAK kuning pekat seperti 4. Rhonki basah kasar di kedua
the lapangan paru
9. Pucat dan lemas
Pemeriksaan Penunjang
5. Laboratorium : hipoalbumin,
HBsAg Reaktif, hiperbilirubin ,
INR , Ratio Deritis 4 , anemia,
leukositosis.
6. EKG: Sinus Takikardia normo
Axis , dengan HR 111
x/menit , prolong QT
7. Foto Thorax: Penumonia
22
Daftar Masalah :

1. PSMBA
2. Sirosis Hepatis stadium decompensata degenerasi maligna
related hepatitis B child pug C
3. AKI Stage II Hepatorenal Syndrome
4. Anemia Sedang Normokrom Normositer
5. Pneumonia ( HAP ) DD Infeksi paru spesifik

23
PENGKAJIAN

24
1. PSMBA
Atas dasar: Terapi farmakologis:
Anamnesis: • Bolus Ocreotide 100 mcg selanjutnya Drip
1. BAB hitam
Ocreotide 25 mcg dilarutkan dalam 50 cc Nacl
2. Riwayat minum obat anti nyeri tidak ada,
0.9 % perjam selama 8 – 24 jam atau sampai
Pemeriksaan fisik:
perdarahan berhenti
3. NGT : cairan berwarna kehitaman
4. Rectal touche : feses warna hitam • IV. Lansoprazol 30 mg / 24 jam
5. Konjungtiva anemia, sklera ikterik, Spider nevi, colateral • IV . Vit K 2 mg/ 8 jam
vein, ascites

Pemeriksaaan penunjang: Monitoring:


hipoalbumin globulin, HBsAg Reaktif, bilirubin , PT • Pantau perdarahan
memanjang.
• Pantau hemodinamik
Dipikirkan suatu :
6. PSMBA ec dd
• Balance cairan seimbang per 24 jam
1. Varises esofageal bleeding
2. Varises Fundus bleeding
P/ Diagnostik
3. Gastropati hipertensi portal
Esofagogastroduodenoskopi
Terapi non farmakologis:
• Tirah baring Edukasi:
• Rawat dengan monitor vital sign • Menjelaskan kepada keluarga tentang
• Pasang NGT dan kateter penyebab penyakit pasien dan rencana
• Puasa selama 6 jam selanjutnya diet sonde bertahap mulai diagnostik yang akan dilakukan
50cc jika NGT bersih
• Hentikan pemakaian obat-obat anti nyeri, jika
• IVFD Aminofusin Hepar 1 fls/24 jam
tanpa indikasi atau instruksi dokter
Sumber : PAPDI
Edisi VI
27
Sumber : PAPDI
Edisi VI
Ket : HP =H. Pylori, TD : Tukak duodeni

PAPDI 2015
29
PENYEBAB PSMBA DAN TATALAKSANA

Harrison textbook of Internal medicine, 2016 30


Sumber : PAPDI
Edisi VI
2. Sirosis Hepatis stadium dekompensata related
Hepatitis B childpug C
 Planning Diagnostik
 Atas Dasar
 USG Hepatobillier
 Anamnesis
 EGD
 Perut membesar
 Planning terapi
 Hepatitis B
 Diit hati I via NGT
 PSMBA
 IVFD. Aminofusin Hepar 1 fls / 24
jam
 Pemeriksaan Fisik :
 Curcuma 3 x 1
 Thorax :spider nevi (+), ginecomastia (-)
 Syr. Lactulosa 1 x 30 cc
 Abdomen : Simetris membesar,Shifting dullnes
 Spironolacton 2 x 100 mg
dan colateral vein positif, ascites.
 Laboratorium : bilirubin total : 20,37, direct :  Planning monitoring
 Lp per hari
15.43, indirect : 4.96 mg/dl, SGOT/SGPT :
 Balance cairan minus 500 cc per 24
1748/384, HBsAg reaktif, Rasio deritis : 4
 Child Pugh : C jam
 Planning edukasi :
  Dipikirkan sebagai Sirosis hepatis
 Menjelaskan kondisi penyebab
stadium decompensata related penyebab penyakit
hepatitis B Child pugh B  Menjelaskan tujuan pengobatan
33
34
35
36
37
38
3. AKI Stage II Hepatorenal
 Atas Dasar
 Anamnesis  Planning Diagnostik
 BAK ada, frekuensi 3-4 kali per
hari dengan perkiraan volume 200  USG Urologi
cc per kali BAK dan warna coklat
seperti teh
 Planning terapi
 Perut membesar dengan riwayat  Balance cairan
hepatitis B
 Pemeriksaan Fisik :  Planning monitoring
 Mata : skera ikterik (+/+)  Monitoring urin output
Urin output : 1.500 cc/hari
 Balance cairan perhari
 Laboratorium
 Hb : 7,1 g/dL  Planning edukasi :
 Ur : 147 mg/dL
 Menjelaskan kondisi
 Cr : 1,90 mg/dL
 Dipikirkan sebagai AKI stage II penyebab penyebab
Hepatorenal sindrom penyakit
 Menjelaskan tujuan
pengobatan
39
40
41
42
43
44
45
46
47
Sindrom Hepatorenal (SHR)

• SHR adalah kegagalan faal ginjal yang terjadi


pada pasien dengan penyakit hati berat (akut
maupun kronik) tanpa disertai kelainan
patologi ginjal.

48
4 . Anemia Berat Normokrom Normositer

Atas dasar:
Anamnesa:
1. Riwayat BAB hitam 3 hari yang lalu, saat ini masih dengan BAB hitam
2. Riwayat transfusi 1 kolf PRC, 1 hari yang lalu

Vital sign : TD 110/70 mmHg, HR 111x/menit, RR 22x/menit


PF :
Mata : konjungtiva pucat (+/+)
Bibir dan mulut tampak pucat
Extremitas pucat
Lab : Anemia berat Normokrom Normositer
Dipikirkan sebagai Anemia berat Normokrom Normositer, dengan kemungkinan penyebab
perdarahan.
Rencana Terapi
- Atasi Penyebab perdarahan
- Tirah baring
- Transfusi PRC = (10-7,1) x bb x 4 cc
= 2,9 x 47,7 x 4 cc
= 553 cc ( 2-3 kolf )

Rencana Diagnostik
Retikulosit, MDT

Rencana Edukasi
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien :
- Kemungkinan penyebab anemia
- Tindakan dan komplikasi medis yang akan dilakukan
- evaluasi jika ada tanda perdarahan

50
51
52
5. Pneumonia
Atas dasar: Terapi non farmakologis:
Anamnesis: • O2 2-4 l/ menit
1. Sesak nafas tidak ada
2. Batuk tidak ada
Terapi farmakologis:
3. Demam tidak ada
4. Nafu makan berkurang, lemas • IV Meropenem 1 gr/8jam (skintest)
5. Riwayat rawatan di rs daerah 4 hari
Monitoring:
Pemeriksaan fisik: - RR dan dan klinis pasien
6. Pernafasan 22 x/I - Leukosit darah
7. Paru
I: simetris, retraksi negatif
Planning diagnostik:
P: SF meningkat
P: redup di 1/3 bawah paru bilateral • Kultur Sputum + STAB
A: ronkhi basah kasar di 1/3 bawah paru kanan dan kiri, • Prokalsitonin
wheezing negatif • LED
• Swab PCR SARS COV 2
PSI score : 125 (class IV)
Sardjito score : 13,5 (High Probability)
Edukasi:
Pemeriksaaan penunjang: • Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai :
Lab: Leukositosis, peningkatan netrofil segmen • Kondisi penyakit pasien saat ini.
- Penanganan yang akan diberikan
Foto thorak: pneumonia
- Pemeriksaan yang akan dilakukan
Dipikirkan suatu : Pneumonia (HAP) dd Covid 19 - pemeriksaan untuk evaluasi keberhasilan
pneumonia pengobatan
PSI score = 125
SS score : 13,5
Terimakasih

58

Anda mungkin juga menyukai