Anda di halaman 1dari 30

DIARE PADA BALITA DAN

ANAK PRASEKOLAH

Dr Sri Wahyuni,SpA
Pendahuluan

 Diare masih merupakan masalah kesehatan di negara berkembang ,termasuk


Indonesia,terutama pada anak-anak
 Morbiditas dan mortalitas cukup tinggi pada bayi dan usia praekolah
 penyebab kematian kedua pada anak dibawah 5 tahun
 Kematian : krn kondisi anak yang memburuk dengan cepat , tanda-tanda bahaya kurang
diwaspadai oleh ortu
Definisi dan etiologi

 Diare : suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan frekuensi lebih dari 3 kali
sehari dan konsistensi faeces lebih encer dari biasanya

Penyebab diare
1. Infeksi (bakteri,virus,jamur,parasit)
2. Malabsorpsi
3. Alergi
4. Keracunan
5. Imunodefisiensi
Anamnesa

 Lama diare
 konsistensi
 Frekuensi diare
 demam
 Adakah darah dalam faeces
 Muntah
 Tanda invaginasi (hanya lender dan darah)
 Tanda-tanda gizi buruk
 Nyeri Ketika bab
Pemeriksaan Fisik

 Tanda-tanda dehidrasi
 Keadaan umum (haus,rewel,gelisah,letargis)
 Ubun2 (cekung/tidak)
 Kelopak mata (cekung/tidak)
 Turgor
Demam
Darah dalam faeces
Nyeri perut
Kembung
Tanda gizi buruk
Diare karena virus

 Rotavirus,Norwalk virus,enteris adenovirus,calicivirus,small round virus,coronavirus, dll


 Umumnya tak berlangsung lama (3-4 hari)
 Self limiting disease
 Diare cair
Diare karena bakteri

 Bakteri invasive dan non invasive


 Non invasive : vibrio cholerae, E colli pathogen (EPEC,ETEC)
 Invasif : Salmonella, disentri, EIEC
 Perlu diberikan antibiotik
Disentri

 Diare berlendir dan berdarah


 Faeces biasanya lunak seperti bubur
 biasanya disertai demam
 Disebabkan oleh kuman Shigella
 Terapi : kotrimoksazol 6-8 mg/kgBB selama 7 hari
Kolera

 Diare cair,biasanya seperi air cucian beras, sering, hebat,


 Dalam beberapa jam dapat terjadi dehidrasi dan syok
 Bau khas
 Biasanya tidak demam dan tidak mules
 Bisa menjadi KLB
 Terapi : doksisiklin 4 mg/kgBB/hari dosis tunggal selama 3 hari
Diare Persisten

 Sebagian kecil (5%) kasus diare akut akan berkembang menjadi diare kronik (persisten)
 Faktor resiko : status gizi kurang/buruk, pemakaian antibiotik, usia kurang dari 6
bulan,adanya penyakit penyerta lain
 Terapi :
 Teruskan asi
 Bila memakai sufor, ganti dg yg rendah laktosa
 Makanan yg mudah diserap
 Beri vitamin tambahan
 Metronidazol 30 mg/kgbb/hari selama 7 hari
Faktor resiko diare pada balita dan anak
prasekolah
 Sanitasi buruk
 Fasilitas kebersihan kurang
 Kebersihan pribadi (mencuci tangan)
 Perilaku hidup kurang sehat
PENCEGAHAN DIARE
Klasifikasi diare

 Diare akut : berlangsung kurang dari 14 hari


 Diare persiten/kronik : lebih dari 14 hari
GEJALA DIARE
Derajat dehidrasi

 1. Tanpa Dehidrasi
 2. Dehidrasi ringan sedang
 3. Dehidrasi berat
DIARE TANPA DEHIDRASI

 Kehilangan cairan < 5% brt badan


 Anak masih aktif
 Keinginan minum masih seperti biasa
 Kelopak mata tidak cekung
 Bak sering
DIARE DEHIDRASI RINGAN SEDANG

 Kehilangan cairan 5-10% berat badan


 Anak terlihat haus dan rewel
 Kelopak mata agak cekung
 Turgor kulit menurun
 Bibir kering
 Bak mulai berkurang
DIARE DEHIDRASI BERAT

 Kehilangan cairan > 10%


 Anak lemas atau tidak sadar
 Tidak mau atau tidak dapat minum
 Kelopak mata sangat cekung
 Turgor Kembali sangat lambat (>2 detik)
 Bak sedikit atau sangat jarang
Rangkuman klasifikasi diare
berdasarkan tingkat dehidrasi
TERAPI REHIDRASI

Terapi utama pada diare adalah rehidrasi


1. Mengganti kehilangan cairan yg telah terjadi
2. Mengganti cairan yg sedang berlangsung
3. Pemberian cairan rumatan
Lintas Diare
Rencana terapi A
Rencana terapi A
Rencana terapi B
Rencana terapi B
Rencana terapi C
Rencana terapi C
Take home massage

 Untuk mencegah diare : perhatikan hygiene dan sanitasi


 Kenali tanda-tanda dehidrasi untuk mencegah dehidrasi berat dan kematian
 Pada anak penyebab tersering adalah virus (rotavirus)
 Terapi utama diare : rehidrasi
 Tidak semua anak diare memerlukan antibiotik
 Pemberian obat antidiare/antimotilitas : tidak direkomendasikan
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai