http://www.free-powerpoint-templates-design.com
a
Sumber :
Masuk melalui makanan dan
minuman yang terkontaminasi, Voetsch AC, Van Gilder TJ, Angulo FJ, et al. (2016). Gastrointestinal
Infections and Enterotoxigenic Poisonings. In DiPiro., J., T., Talbert.,
kualitas sumber air yang buruk, R., L.,M., Yee., G.,C., Matzke., G., R., Wells., B., G., Posey., L.,M.,
sanitasi yang tidak memadai, (Ed.), Pharmachotraphy A Pathophysiologic Approach (Tenth). New
higiene perorangan yang buruk York.
World Health Organization. (2018). Weekly Epidemiological Record.
Geneva : WHO.
Port’ d entry infeksi S.Typhi adalah melalui oral, sehingga penetrasi terhadap
barrier mukosa intestinal merupakan tahapan yang penting dalam patogenesis
S.Typhi. Kemampuan melekat pada sel target pada usus halus dan melakukan
penetrasi ke dalam Sel M yang terletak di Peyer’s patches, kemudian segera
berinteraksi dengan makrofag yang letaknya di bawah sel M (Dougan and Baker,
2014). Pada saat bakteri mencapai permukaan sel hospes harus mampu
melekatkan diri pada sel hospes untuk mengadakan kolonisasi. Proses ini sangat
penting terutama pada area mulut, usus halus dan kandung kemih
Bhutta AZ. (2011). Enteric fever. In Kliegman RM, Stanton BF, Joseph W, Schor NF, Behrman RE (Ed.), Nelson textbook of pediatrics (19th ed.). Philadelphia: WB Saunders.
Salmonella Typhi masuk melalui makanan dan minuman. Masuk ke sistem digestif
berada dalam makrofag tidak hiperaktif. Di dalam sel liver dan limpa bakteri terus
berkembangbiak dan dilepas ke aliran darah untuk yang kedua kalinya dalam
Gangguan Kesadaran
Demam
Tifoid Ensefalopati
Syok Septik
Peritonitis
Non Farmakologi
Farmakologi
Diet Antiemetik
Menjaga
Kebersihan Antibiotik
PROFIL PASIEN
No. RMK 1817XXX
Nama Nn. KM
Usia/Jenis Kelamin 21 tahun/Perempuan
BB/TB 45 kg / 150 cm
Alamat Mlg
Status Penjaminan Umum
Tanggal MRS 25 September 2018
Tanggal KRS 28 September 2018
Keluhan Utama Demam mulai kemarin malam jam 21.00, mual (+), muntah (+) 5x, pusing
(+), badan terasa lemas (+), makan minum menurun sedikit (+), BAB (+),
BAK (+), tampak pucat (+), pasien haid hari ke-6
Riwayat Penyakit Infeksi Lambung
Riwayat Pengobatan -
Diagnosa Demam Tifoid + Infeksi Saluran Kemih + Anemia
Kondisi Klinis KRS Suhu : 36,5˚C ; Nadi : 90x/menit ; RR : 20x/menit ; TD : 110/70mmHg
Kondisi KRS Membaik
S.O.A.P
Subjective (Subjektif),
Objective (Objektif),
Assesment (Penilaian), dan
Plan (Perencanaan)
Subjective
Badan terasa
lemas
Hematologi
Hb L : 14,0-18,0gr/dL 7,1
P : 12,0-18,0gr/dL
Leukosit (WBC) 4.800-10.800µL 6,890
Trombosit (PLT) 150.000-400.000 µL 288.000
Hematokrit (Hct) L : 42-52% 23,0
P : 37-47%
Eritrosit (RBC) 3.000000-6.000000 µL 3.390000
MCV 80,0-93,0 67,8
MCH 27,0-31,0 pg 20,9
MCHC 32,0-36,0 g/dL 30,9
Tes Widal
Salmonella Typhi O Negatif +1/320
Objective
Tanggal Terapi Obat Regimen Rute Indikasi pada Pemantauan Komentar dan Alasan
Pemberian Dosis Pemberian Pasien Kefarmasian
Obat
25/09/2018 Infus Asering 20tpm Intravena Terapi cairan Mual, muntah, Infus asering diberikan untuk menjaga
buang air besar, hidrasi dan keseimbangan cairan elektrolit
lemas dalam tubuh. Pasien demam tifoid harus
mendapatkan cairan yang cukup dimana
mengandung elektrolit dan kalori yang
optimal.
25/09/2018 Parasetamol 3x1g k/p Intravena drip Analgesik dan Demam , pusing Parasetamol merupakan turunan
antipiretik paraaminofenol yang memiliki sifat analgesik
dan antipiretik dengan cara kerja
menghambat sintesis prostaglandin.
Prostaglandin merupakan mediator nyeri,
demam dan anti inflamasi. Parasetamol tidak
menimbulkan ketergantungan dan efek
samping yang merugikan.
Assassment
Tanggal Terapi Obat Regimen Rute Indikasi pada Pemantauan Komentar dan Alasan
Pemberian Dosis Pemberian Pasien Kefarmasian
Obat
25/09/2018 Levofloxacin 2x500mg Peroral Pada tanggal 25/09/2018 sampai 28/09/2018
sampai pasien diberikan terapi antibiotik kombinasi
28/09/2018 Antibiotik demam tifoid, Levofloxacin dan Ceftriaxone untuk
infeksi saluran mengatasi terjadinya infeksi bakteri
25/09/2018 Ceftriaxone 2x1g Intravena
kemih Salmonella Typhi dan infeksi saluran kemih.
sampai
Levofloxacin bekerja dengan menghambat
28/09/2018
DNA gyrase dan topoisomerase IV.
Ceftriaxone bekerja dengan cara
menghambat sintesis dinding sel bakteri
yang menyebabkan kematian sel.
Penggunaan antibiotik kombinasi bertujuan
untuk meningkatkan aktivitas antibiotik pada
infeksi, memperlambat serta mengurangi
risiko timbulnya bakteri resisten.
Assassment
Tanggal Terapi Obat Regimen Rute Indikasi pada Pemantauan Komentar dan Alasan
Pemberian Dosis Pemberian Pasien Kefarmasian
Obat
25/09/2018 Omeprazole 2x40mg Intravena drip Antiulserasi Mual/muntah Pasien diberikan terapi Omeprazole 1 vial
sampai dalam NS 100 dalam NS 100cc. Omeprazole merupakan
28/09/2018 golongan proton pump inhibitor yang memiliki
mekanisme kerja untuk mengontrol atau
menghambat sekresi asam lambung dengan
cara menghambat hidrogen kalium adenosin
trifosfatase yang ditemukan pada permukaan
sekresi sel parietal lambung.
25/09/2018 Maltofer 2x1tablet Peroral Antianemia Hb, Hct, MCV, Pasien mengalami anemia mikrositik hipokrom
sampai Mengandung : MCH, MCHC dengan kecurigaan defisiensi zat besi.
28/09/2018 Iron (III)- menurun Sehingga diberikan koreksi Hb dengan
Hydroxide menggunakan preparat besi oral yaitu
Polymaltose Maltofer. Dosis Maltofer yang dapat diberikan
Complex yaitu 200mg setiap harinya, dengan durasi 6-
100mg 12 bulan. Hal ini disebabkan, selain untuk
melakukan perbaikan kadar Hb, juga untuk
menyediakan cadangan zat besi sejumlah 0,5-
1 gram.
Planning
Monitoring efek samping dari pemberian zat besi secara oral yaitu nyeri
perut, mual, muntah, atau konstipasi
PROFIL PASIEN
No. RMK 1824XXX
Nama Nn. AH
Usia/Jenis Kelamin 19 tahun/Perempuan
BB/TB 42 kg / 153 cm
Alamat Mlg
Status Penjaminan BPJS Kesehatan
Tanggal MRS 26 Desember 2018
Tanggal KRS 31 Desember 2018
Keluhan Utama Demam naik turun kurang lebih 2 minggu, demam biasanya malam hari, mual, batuk
Riwayat Penyakit -
Riwayat Pengobatan -
Diagnosa Demam tifoid + gastritis kronis
Kondisi Klinis KRS Suhu : 36,0˚C ; TD : 100/70mmHg ; Nadi : 79x/menit ; RR : 19x/menit
Terapi yang dibawa pulang Levofloxacin (1x500mg) p.o, Omeprazole (1x40mg) p.o, Asetylsistein (2x200mg) p.o,
Prohepar (2x1kapsul) p.o
Kondisi KRS Membaik
S.O.A.P
Subjective (Subjektif),
Objective (Objektif),
Assesment (Penilaian), dan
Plan (Perencanaan)
Subjective
Mual
Demam naik turun kurang lebih
2 minggu, demam biasanya
malam hari
Batuk
Objective
Batuk
Badan terasa nyeri semua Nyeri ulu hati Makan minum menurun
Objective
Hematologi
17,7
Hb L : 14,0-18,0gr/dL
P : 12,0-18,0gr/dL
2.600
Leukosit (WBC) 4.800-10.800µL
221.000
Trombosit (PLT) 150.000-400.000 µL
50,1
Hematokrit (Hct) L : 42-52%
P : 37-47%
6.170000
Eritrosit (RBC) 3.000000-6.000000 µL
81,2
MCV 80,0-93,0
28,7
MCH 27,0-31,0 pg
35,3
MCHC 32,0-36,0 g/dL
SGOT L : <35 U/L 18
P : <31 U/L
SGPT L : <41 U/L 9
P : <31 U/L
Na 136-145 mmol/L 137
K 3,5-5,0 mmol/L 3,3
Tes Widal
Salmonella Typhi O Negatif +1/320
Paratyphi A-O Negatif +1/160
Paratyphi B-O Negatif +1/160
Salmonella Typhi H Negatif +1/320
Objective