Anda di halaman 1dari 30

Pendahuluan

Tujuan
Pembelajaran

Referensi
Tujuan Pembelajaran
1. Mampu menjelaskan definisi simulasi dan
bermain peran
2. Mampu membedakan antara simulasi dan
bermain peran.
3. Mampu menganilisis hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam metode simulasi dan
bermain peran.
4. Mampu menjelaskan alasan penggunaan
metode simulasi dan bermain peran
5. Mampu menjelaskan prosedur pelaksanaan
simulasi dan bermain peran
 Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran. Jakarta:
Kencana. 2008. Hal : 159-162
 Yamin, Martinis. Strategi Pembelajaran Berbasis
Kompetensi. Jambi : Gaung Persada. 2010. Hal ;
72-73 & 75.
 Roestiyah N.K.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :
Rineka Cipta. 2008. Hal : 22-23.
 Soeparan, Setiawan. Pedoman Pengembangan
Metodologi Pembelajaran Pendidikan Tenaga
Kesehatan. Jakarta : Pusat Pendidikan Tenaga
Kesehatan. 2005. Hal : 31-32.
PENGERTIAN PERHATIAN ALASAN

SIMULASI KELEBIHAN

PROSEDUR JENIS KELEMAHAN


PENGERTIAN SIMULASI

Sebagai metode mengajar, simulasi dapat


diartikan cara penyajian pengalaman
belajar dengan menggunakan situasi
tiruan untuk memahami tentang konsep,
prinsip atau keterampilan tertentu
Yang Perlu Diperhatikan dalam
Metode Simulasi
 Permulaan : diperlukan tingkat di bawah
realitas.
 Pertengahan : diperlukan tingkat realitas
yang memadai.
 Akhir : diperlukan tingkat realitas yang tinggi.
 Siswa diharapkan dapat melakukan
pekerjaan seperti seharusnya.
Alasan Menggunakan Teknik
Simulasi
 Menyenangkan siswa
 Mengembangkan kreativitas siswa
 Eksperimen tanpa memerlukan lingkungan
yang sebenarnya.
 Mengurangi hal-hal yang verbalitis
 Tidak memerlukan pengarahan yang pelik
dan mendalam
Kelebihan Metode Simulasi

 Bekal menghadapi situasi yang sebenarnya.


 Mengembangkan kreativitas
 Memupuk keberanian dan percaya diri siswa
 Memperkaya pengetahuan, sikap dan
keterampilan
 Meningkatkan gairah siswa dalam proses
pembelajaran.
Kelemahan Metode Simulasi

 Tidak selalu tepat dan sesuai dengan


kenyataan
 Sering simulasi dijadikan sebagai alat
hiburan.
 Faktor psikologis mempengaruhi
simulasi.
 Biaya tinggi dan perlu waktu lama
Jenis-Jenis Metode Simulasi

1. Sosiodrama
2. Psikodrama
3. Role Playing
PROSEDUR SIMULASI
STASION II PROSEDUR KLINIK
(Skill ASKEB I)
 PETUNJUK TERUJI
 Saudara akan melaksanakan pendidikan
kesehatan kepada pasien mengenai anemia pada
kehamilan
 Pasien sudah menunggu diruang tunggu menanti
panggilan saudara
 Waktu yang saudara perlukan 10 menit
 Setelah tanda bel berbunyi anda diwajibkan untuk
pindah stasion
SOAL

 Kasus : Ny. DS umur 30 tahun hamil 9 bulan,


kehamilan ini merupakan kehamilan yang
pertama. Ny. Ds mengeluh pusing terutama
bila sehabis jongkok lalu berdiri datang ke
BPS ingin konsultasi dengan kondisi
kehamilannya. Hasil pemeriksaan
menunjukkan TD 120/90 mmHg.Hb 9,8gr%
Tugas
 Berikan pendidikan kesehatan kepada Ny. DS tentang anemia
ringan pada kehamilan.

 PETUNJUK UNTUK PENGUJI


 Laksanakan observasi diam dengan memberikan tanda tick (√) pada
checklist yang telah tersedia pada masing-masing peserta uji sesuai
dengan nomornya
 Berikan penilaian sebagai berikut :
 Nilai 2 bila dilakukan dengan benar
 Nilai 1 bila dilakukan namun kurang tepat
 Nilai 0 bila tidak dilakukan
 Total score maksimal pada stasion ini adalah 44
 PETUNJUK UNTUK SIMULATED PATIENT
 Pasien simulasi berperan sebagai Ny Ds umur 30
tahun hamil pertama umur kehamilan 9 bulan
mengeluh pusing terutama sehabis jongkok
datang ke BPS untuk konsultasi tentang kondisi
kehamilannya
 Bila saudara merasa belum paham dengan
penjelasan bidan, tanyakanlah!
CHECKLIST PENDIDIKAN KESEHATAN
TENTANG ANEMIA PADA KEHAMILAN
No BUTIR YANG DINILAI NILAI
2 1 0
A. SIKAP DAN PERILAKU
1 Menyambut pasien dengan sopan dan ramah
2 Mempersilahkan pasien untuk duduk
3 Memperkenalkan diri kepada pasien
4 Menjelaskan maksud dan tujuan pendidikan kesehatan
5 Tmerespon reaksi pasien dengan cepat
TOTAL SCORE : 10
B CONTENT
6 Menanyakan identitas pasien
7 Melakukan apersepsi kepada pasien tentang sejauh mana pengetahuan pasien tentang anemia
8 Menjelaskan pengertian anemia
9 Menjelaskan bahaya atau akibat anemia pada kehamilan
10 Menjelaskan tentang pengelolaan anemia pada kehamilan oleh pasien/keluarga
11 Menganjurkan kepada ibu hamil untuk periksa secara teratur sesuai dengan anjuran
12 Menjelaskan diit padaanemiai pada kehamilan
13 Menjelaskan kepada ibu hamil bagaimana/kapan harus segera ke tenaga kesehatan/fasilitas kesehatan
14 Memberikan kesempatan untuk bertanya
15 Melakukan evaluasi dengan menanyakan kembali hal-hal yang sudah diperlukan
16 Menyimpulkan hasil konseling
TOTAL SCORE : 32
CHECKLIST PENDIDIKAN KESEHATAN
TENTANG ANEMIA PADA KEHAMILAN
No BUTIR YANG DINILAI NILAI
2 1 0
C TEKNIK
17 Teruji menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
18 Teruji melakukan dengan penuh percaya diri
19 Teruji meminimalkan intervensi dalam konseling
20 Teruji menjelaskan secara sistematis
21 Teruji mendokumentasikan hasil konseling yang telah dilaksanakan
TOTAL SCORE : 10
PENGERTIAN


BERMAIN
TUJUAN PERAN

ALASAN CIRI-CIRI PERAN


PENGAJAR
Pengertian Model Bermain Peran

 Metode yang melibatkan interaksi antara dua


siswa atau lebih tentang suatu topik atau
situasi.

 APA PERBEDAAN SIMULASI &BERMAIN


PERAN ????
PERBEDAAN SIMULASI DAN BERMAIN
PERAN
 Dengan bermain peran siswa diharapakan
mampu memahami dan menghayati
berbagai masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari,
 Sedangkin simulasi lebih menekankan pada
pembentukan keterampilan.
Tujuan Model Bermain Peran

Untuk membentuk kesadaran dan kepekaan


sosial, mengubah sikap, dan mensimulasikan
situasi kritis yang mungkin terjadi dalam
kehidupan nyata serta dapat meningkatkan
kemampuan berkomunikasi terutama bahasa
lisan.
Alasan Penggunaan Metode
Bermain Peran

 Kepekaan sosial sangat diperlukan


 Variasi belajar
 Menghayati peran tertentu sebelum terlibat
dalam situasi yang sebenarnya.
 Dapat melatih keterampilan bahasa.
Ciri-Ciri Model Bermain Peran

 Sasaran
Model ini digunakan untuk peserta didik yang
jumlahnya bervariasi.
 Topik
Masalah dalam kehidupan sehari-hari.
 Proses
Proses

 Setiap mahasiswa diupayakan dapat memerankan peran


yang berbeda.
 Instruktur dapat meriview hakikat bermain peran.
 Jika pemahaman mahasiswa terhadap peran lambat,
pengajar dapat meminta mahasiswa membuat skenario.
 Jika diperlukan pengajar dapat memodelkan permainan
peran jika dianggap sukar untuk dihayati.
 Peran yang akan dimainkan harus sesuai dengan tingkat
kedewasaan dan pengalaman mahasiswa.
 Penghayatan yang berbeda terhadap peran dimainkan
akan menghasilkan pemecahan masalah yang berbeda(4).
LANGKAH-LANGKAH ROLE PLAY

1. Mengkondisan mahasiswa pada masalah.


2. Menentukan peran
3. Memilih dan membagi pemeran.
4. Melakukan stage/plot/alur role play oleh semua calon
pemeran
5. Pembagian tugas pada audience
6. Memerankan
7. Melakukan diskusi
8. Memeerankan kembali
9. Mendiskusikan kembali.
KASUS
Dikampus Saudara beredar isu dan informasi, bahwa salah satu mahasiswi
semster 2(sebut saja si Utin) sebagai pemakai dan pengedar narkoba di
tempat-tempat hiburan malam. Informasi tersebut sampai pada Direktur,
karena ada dua orang yang membawa bukiti-bukti kelakuan Utin di luar
kampus. Saudara (Ibu Bintang) sebagai dosen PA/Wali diserahi ka
prodi/direktur untuk menangani masalah tersebut sampai tuntas. Bu
Bintang membuat surat pemanggilan kepada Utin untuk menghadap,
pada hari dan waktu di ruang kantornya. Untin datang memenuhi
panggilan walau terlambat. Utin memang terkenal sebagai anak yang
tertutup, cuek tapi pemberani membangkang. Ibu bintang berusaha
menggali kebenaran informasi mengenai tindangakn Uitn, dan Utin tetap
dengan seribu alasan menyangkal melakukannya. Dengan kelihaian
sebagai dosen PA dan data-data serta informasi yang telah dikumpulkan
sebelumnya oleh Bu Bintang, akhirnya si Utin mengaku, dan
membeberkan kelakuakannya. Dia menyesal dan akan berhenti tidak
melakukannya. Dia bersedia menadatangani surat pernyataan, bila
melakukan laki bersedia di keluarkan dari sekolah.
Peran Pengajar

 Peran pengajar dalam penerapan model ini


adalah memilih dan menyiapkan, menyajikan
situasi, mendorong siswa, memberi respons,
menyiapkan lembar pengamatan, mengelola
permainan peran secara menyeluruh.

Anda mungkin juga menyukai