Anda di halaman 1dari 9

Firqah-Firqah dalam Islam

By :
Kelompok 1
Sejarah timbulnya firqah-firqah dalam Islam
 Periode Rasulullah
Peristiwa wafatnya Rasulullah dan persoalan khilafah
Kemunculan golongan, kelompok dan aliran tersebut
dilatar belakangi oleh persoalan politik yang
menyangkut pembunuhan terhadap khalifah Usman
bin Affan yang berbuntut penolakan Muawiyah atas
kekhalifahan Ali bin Abi Thalib perang shiffin
keputusan tahkimSikap Khalifah Ali bin Abi Thalib
yang menerima keputusan tahkim tidak disetujui oleh
sebagian tentaranya kelompok “Khawarij”
Masih banyak tentara yang setia kepada khalifah Ali
bin Abi Thalib kelompok “Syiah”
Sebab-Sebab timbulnya Firqah dalam Islam
Faktor politik
Timbulnya kelompok-kelompok syiah, khawarij karena
lantaran ambisinya untuk merebut kekuasaan, memperkuat
kelompok, mereka tempuh melalui pendekatan agama,
mereka berpijak pada aqidah agama.
Faktor Akulturasi
Perpaduan antara dua kebuyaan atau lebih sehingga
mewujudkan suatu model budaya yang baru.
Faktor infiltrasi
Adanya campur tangan dari pihak luar, misalnya masuknya
pemikiran atau ajaran agama lain ke dalam Islam,
Firqah-Firqah yang Berpengaruh
 SYI’AH
Para nabi dan imam syi’ah adalah ma’shum (terhindar dari perbuatan
dosa) dan wajib mendukungnya

 KHAWARIJ
Khalifah dipilih dengan pilihan yang bebas dan sah.
Khalifah tidak dimonopoli kalangan tertentu.
Pengangkatan pemimpin tidak wajib menurut syariat.
Orang yang berbuat dosa dianggap kafir.

 MURJIAH

Seorang mukmin yang melakukan dosa besar itu tetap mukmin,


 MU’TAZILAH
• Prinsip Tauhid

• Prinsip ‘Adl
 QADARIYAH

Manusia itu mempunyai kekuasaan mutlak atas dirinya


dan segala amal perbuatannya
 JABARIYAH

Golongan yang menentang gerakan Qodariyah.


 ASWAJA (ASY’ARIYAH DAN MATURIDIYAH)
Sikap Nu terhadap Firqah-Firqah dalam
Islam
Hasyim Asy’ari NU mengeluarkan rambu-rambu
peringatan terhadap paham Syi’ah. Peringatan tersebut
dikeluarkan agar warga NU ke depan berhati-hati
menyikapi fenomena perpecahan akidah.
KH. Hasyim Asy’ari, dalam kitabnya “Muqaddimah
Qanun Asasi li Jam’iyyah Nahdlatul Ulama’” memberi
peringatan kepada warga nahdliyyin agar tidak
mengikuti paham Syi’ah. Menurutnya, madzhab
Syi’ah Imamiyyah dan Syi’ah Zaidiyyah bukan
madzhab sah. Madzhab yang sah untuk diikuti adalah
Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali
KH. Hasyim Asy’ari mengemukakan alasan mengapa
Syi’ah Imamiyyah dan Zaidiyyah termasuk ahli bid’ah
yang tidak sah untuk diikuti.. Dalam kitab
Muqaddimah Qanun Asasi hal, beliau mengecam
golongan Syi’ah yang mencaci bahkan mengkafirkan
sahabat Nabi Muhammad SAW.
Jadi, sebenarnya sejak awal pendiri NU berpandangan
bahwa paham Syi’ah telah melakukan penodaan
agama. Bahkan jika mengamati butir-butir fatwa
Syeikh Hasyim tersebut, penodaan Syi’ah itu telah
melampau batas dan menukik jauh ke dalam
keyakinan Ahlussunnah wal Jama’ah. Sehingga, sejak
awalnya paham Syi’ah tidak diterima di kalangan NU
TERIMA
KASIH 

Anda mungkin juga menyukai