Farmakoterapi Pneumonia

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 51

FARMAKOTERAPI

INFEKSI PNEUMONIA
Apt. Tri Cahyani Widiastuti, M.Sc
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
DEFINISI
Pneumonia merupakan infeksi di
01 ujung bronkhiol dan alveoli yang
dapat disebabkan oleh berbagai
PNEUMONIA
patogen seperti bakteri, jamur, virus
dan parasit.

Mikroorganisme penyebab pneumonia meliputi:


bakteri, virus, mycoplasma, chlamydia dan jamur.
Pneumonia karena virus banyak dijumpai pada
02 pasien immunocompromised, bayi dan anak.
Virus-virus yang menginfeksi adalah virus
saluran napas seperti RSV, Influenza type A,
parainfluenza, adenovirus.
EPIDEMIOLOGI

• Sekitar 80% dari seluruh • Meskipun penyakit ini lebih • Pneumonia merupakan salah satu
banyak ditemukan pada daerah • Penyebab tersering
kasus baru praktek umum penyakit infeksi saluran napas
berhubungan dengan infeksi berkembang akan tetapi di yang terbanyak di dapatkan dan pada usia muda :
saluran napas yang terjadi di negara maju dapat ditemukan sering merupakan penyebab Streptokokus (Str)
masyarakat (pneumonia kasus yang cukup signifikan. kematian hampir di seluruh dunia. pneumonia
komunitas/PK) atau di dalam • Berdasarkan umur, pneumonia • Frekuensi relative terhadap • Penyebab tersering
rumah sakit (pneumonia mikroorganisme patogen paru pada Lansia :
nosokomial/PN).
dapat menyerang siapa saja. bervariasi menurut lingkungan
Meskipun lebih banyak Str.pneumoniae,
• Pneumonia yang merupakan ketika infeksi tersebut didapat.
ditemukan pada anak-anak. •
H.influenzae,
bentuk infeksi saluran nafas Misalnya lingkungan masyarakat,
bawah akut di parenkim paru • Pada berbagai usia panti perawatan, ataupun rumah Stafilokokus aureus,
yang serius dijumpai sekitar penyebabnya cenderung sakit. batang gram (-)
15-20%. berbeda-beda, dan dapat • Selain itu faktor iklim dan letak
geografik mempengaruhi
menjadi pedoman dalam
peningkatan frekuensi infeksi
memberikan terapi. penyakit ini.
Penyebab
ETIOLOGI
Pneumonia
• Staphylococc
Bakteri us aureus :
merupakan • Haemophilus Pneumonia
penyebab umum, • Legionella
pneumophila : influenza : Stafilokokus
diantaranya: • Streptococcus
• Streptococcus Pneumonia Pneumonia
Legionela pyogenes
pneumoniae: Haemophilus
• Pneumonia (Streptococcus
influenzae group A) :
Pneumokok
us Pneumonia
• Streptococc Streptokokus
us grup A
pyogenes
PATOGENESIS
Rute masuknya mikroorganisme ke
Lower Respiratory Tract :

01 Inhalasi

02 Bloodstream dari extrapulmonary yang terinfeksi.

03 Aspirasi dari oropharyngeal


Content Here
You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal
to your Presentations. Easy to change colors, photos and Text.
Klasifikasi Pneumonia
1. Community
acquired pneumonia
(CAP) merupakan 2. Nosokomial Pneumonia
(Hospital acquired penumonia) 3. Pneumonia Aspirasi
pneumonia yang merupakan pneumonia
merupakan pneumonia yang
didapat di luar rumah didapat selama pasien di rawat yang diakibatkan
sakit. di rumah sakit. aspirasi sekret
• Patogen umum • Patogen yang umum terlibat oropharyngeal dan
yang biasa adalah bakteri nosokomial cairan lambung.
menginfeksi adalah yang resisten terhadap Pneumonia jenis ini
Streptococcus antibiotika yang beredar di
biasa didapat pada
pneumonia, H. rumah sakit. Biasanya
adalah bakteri enterik
pasien dengan status
influenzae, bakteri mental terdepresi,
golongan gram negatif
atypical, virus maupun pasien dengan
batang seperti E.coli,
nfluenza, Klebsiella sp, Proteus sp. gangguan refleks
respiratory menelan.
syncytial virus
Manifestasi klinik

Demam, tachypnea, takikardia, batuk yang


produktif, serta perubahan sputum baik dari jumlah
maupun karakteristiknya.
 Selain itu pasien akan merasa nyeri dada seperti
ditusuk pisau, inspirasi yang tertinggal pada
pengamatan naik-turunnya dada sebelah kanan pada
saat bernafas.
Laboratory
Examination

• leukocytosis with predominance of


PMN cells,
• low oxygen saturation on arterial
blood gas or plus oximetry.
FAKTOR RESIKO

• Adanya penyakit • Immunocompromise


• Usia tua paru yang • Splenektomi atau mendapat obat
menyertai (Pneumococcal immunosupressive
atau anak- • Infeksi Saluran • Perubahan
anak pernafasan yang
Pneumonia)
kesadaran
• Obstruksi
• Merokok disebabkan virus
bronkhial
(predisposisi
pneumonia aspirasi)
Pendekatan
Umum Terapi
• Evaluasi fungsi respirasi
• Kenali tanda & symptom (terutama
dehidrasi/sepsis)
• Kasus berat  tambah oksigen,
ventilasi.
• Perawatan suportif : bronkodilator,
chest physioteraphy, hidrasi
adekuat, suport nutrisi, dan kontrol
demam.
Antibiotika pada terapi Pneumonia (Indonesia)

Kondisi Klinik Patogen Terapi Dosis Ped Dosis dewasa


9mg/kg/hari) (dosis total/hari)

Sebelumnya Pneumococcus, Eritromisin 30-50;15;10 pd hari I, 1-2 g


sehat Mycoplasma Klaritromisisn diikuti 5 mg selama 4 0,5-1 g
Pneumoniae Azitromisin hari

Komorbiditas S. Pneumoniae. H. Cefuroksin 50-75 1-2 g


(manula, DM, influenzae, Moraxella Cefotaksim
gagal ginjal, catarrhalis, Mycoplasma, Ceftriakson
gagal jantung, Chlamydia pneumoniae,
keganasan) legionella

Aspirasi : Anaerob mulut Ampi/amoks, 100-200 2-6 g


Community Klindamisin, 8-20 1,2-1,8 g

Hospital Anaerob mulut. S. +aminoglikosida sda sda


aureus, G(-)enterik
Kondisi Klinik Patogen Terapi Dosis Ped Dosis dewasa
9mg/kg/hari) (dosis total/hari)

Pneumonia K.pneumoniae, cefuroksim., cefotaksim, Sda Sda


ringan, onset<5 P.aeruginosa, ceftriakson, Sda Sda
hari, resiko Enterobacter, Amp-sulbakt,Tikarsilin- Sda Sda
rendah S.aureus klav,Gatifloksasin,levofloksa 100-200 4-8 g
sin, Klinda-azitro
200-300 12 g
0,4 g
0,5-0,75 g

Pneumonia K.pneumoniae, Genta/tobramisin/ciproflok)* 7,5/-/150 4-6 mg/kg/


berat, onset>5 P.aeruginosa, + 0,5-1,5 g/2-6g
hari, resiko tinggi Enterobacter, ceftazidime / 100-150 2-4g
S.aureus cefepime/tikarc-klav,
meronem/aztreonam

Pneumonia berat : + gagal nafas, penggunaan ventilasi, sepsis berat, gagal ginjal
* :dikombinasi dg salah satu AB di bawahnya
Kasus
CB adalah seorang wanita tua berumur 75 tahun datang ke sebuah klinik rawat
jalan yang mengeluhkan batuk parah, nyeri di bagian dada sisi kiri dan semakin
parah beberapa hari terakhir ini, dia merasa cemas dan wajahnya memerah.
Berikut ini adalah tanda vital :
suhu :  39,2°C
TD :  100/70
Denyut nadi :  118
RR :  32
WBC : 2300
BUN : 33
Kreatinin : 1,3
Berdasarkan kasus di atas tindakan apa yang paling tepat ?
18
Analisis SOAP
Subjective
Nama : Ny. CB
Jenis kelamin : wanita
Usia : 75 tahun
Keluhan : batuk parah, demam, nyeri di bagian dada sebelah kiri.
Riwayat penyakit : -
Riwayat pengobatan:-

19
Objective

Pemeriksaan Hasil Nilai normal Keterangan

TD 100/70 mmHg 120/80 mmHg Dibawah normal

RR 32 x/menit 20 x/menit Diatas normal


Denyut nadi 118 x/menit 70-100 x/menit Diatas normal
Suhu tubuh 39,2°C 37°C Diatas normal

Kreatinin 1,3 mg/dL 0,6- 1,1 mg/dL Di atas normal

WBC 2,3 x 103/ mm3 4-10x 103/ mm3 Di bawah normal

BUN 33 mg/dL 8- 25 mg/dL Di atas normal

20
Assesment
Dilihat dari gejala pasien dan pemeriksaan laboratorium yaitu batuk parah, nyeri di
bagian dada sebelah kiri dan demam sampai 102,6°F (39,2⁰C), TD dibawah
normal, takikardi, RR/tingkat pernafasan, BUN dan kreatinin diatas normal.

Dari gejala dan hasil pemeriksaan yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa Ny.
CB menderita Community Acquired Pneumonia (CAP) tingkat sedang .

21
inde k de raja t ke parah an pneum onia

( d iag n osi an d tream en t of com m u n ity acq u ired p n eu m on ia, d k k ., 2 0 0 6 )


Planning

Tujuan terapi
Meminimalkan morbiditas
Mengurangi rasa nyeri pada dada
Sasaran Terapi
Menghilangkan mikroorganisme penyebab Community Acquired
Pneumonia (CAP)

23
Tatalaksana Terapi

Terapi Non Farmakologi


1. Mengkonsumsi banyak makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh
pasien
2. Banyak mengkonsumsi air putih supaya tidak dehidrasi
3. Istirahat yang cukup
4. Terapi dengan uap air hangat
Terapi Farmakologi
• IV ceftriaxon =1 gr sehari selama 7 hari
• Clarythromisin = Sehari 2 kali ½ tablet
½ tablet (250 mg) sampai 7 hari
• Acetylcystein 3 x 200mg selama 5-10 hari
Algoritma terapi pneumonia

Diagnosis and treatment of community acquired pneumonia, 2006. Hal.446)


25
Adult Pneumonia Guideline HNEH CPG
CLINICAL PRACTICE GUIDELINE
Adult Pneumonia Guideline (Community and Hospital-acquired)
Document Registration Number: HNEH CPG
•S

Sumber : raja dhar., 2012, pneumonia:review of guidline, supplement to japi, vol. 60, Hal.27 .
Diagnosis and treatment of community acquired pneumonia, 2006)
Evaluasi kerasionalan obat
1.Tepat indikasi

Nama obat Indikasi Mekanisme

IV ceftriaxon Infeksi untuk bakteri gram + dan – (IONI, Hal.381) Membasmi gram + dan – serta aktif terhadap kuman
anaerob serta menggganggu dinding sel bakteri (IONI,
Hal.369)

Clarythromisin Infeksi- infeksi yang disebabkan oleh organisme yang peka, mengikat subunit 50s-70s ribosom bakteri sehingga
infeksi saluran nafas atas (tonsilitis pharingitis, ) infeksi menghambat sintesis protein yang tergantung RNA
saluran nafas bawah (bronkitis, pneumonia) dalam sel bakteri
(IONI hal 396)

Acetylcystein mukolitik membuka


ikatan gugus sulfidril pada mucoprotein
sehingga menurunkan viskositas mukus.
2.Tepat obat
Nama obat Alasan dipilihnya obat

IV ceftriaxon dan Terapi lini pertama untuk CAP risk moderate class IV
Clarythromisin (evidence A)

Acetylcystein Sebagai terapi untuk menurunkan viskositas


mukus

29
3.Tepat pasien
Nama obat Kontraindikasi

IV ceftriaxon dan Alergi terhadap golongan sefalosporin


Clarythromisin (IONI, Hal.381)

Acetylcystein Hipersensitivitas terhadap acetylcystein

30
4.Tepat dosis
Nama obat Rekomendasi dosis Dosis yang di berikan
IV ceftriaxon 1 gr sehari selama 7 hari 1 gr sehari selama 7 hari
Clarythromisin 500 mg peroral setiap 12 jam sekali sampai 7 hari Sehari 2 kali ½ tablet
½ tablet (250 mg) sampai 7 hari

Acetylcystein 3 x 200mg selama 5-10 hari 3 x 200mg selama 5-10 hari


5. Waspada ESO

Nama Obat Efek samping

Iv ceftriaxone Sakit kepala, hepatitis, muntah mual, diare


Clarythromisin Dispepsia,flatulen, sakit kepala, mengantuk, (IONI 396)
acetylcystein demam, mengantuk, menggigil, mual, muntah
Monitoring
o Monitoring terhadap keberhasilan terapi antibiotik ditunjukkan dengan penurunan
demam
o Monitoring terhadap tanda vital pasien (nadi, tekanan darah, RR, suhu)
o Monitoring terhadap kadar BUN, creatinin, dan WBC pasien
o monitoring radiograf dada
o Monitoring efektivitas terapi obat
o Monitoring terapi pengobatan pasien
o Monotoring obat yang diberikan (sesuai atau tidak, dosis benar atau salah, efek obat
berlawanan atau tidak)

33
KIE
Memberikan informasi tentang faktor dan penyebab penyakit pasien
Memberikan informasi tentang obat, mulai dari nama obat, cara
penggunaan, dosis.
Memberikan informasi tentang pentingnya asupan nutrisi yang
mencukupi
Menggunakan masker jika bepergian keluar
Jangan meludah disembarang tempat
Mencuci tangan dan menjaga kebersihan lingkungan

34
Terapi Empiris Pneumonia pada ADULTs
Clinical Setting Usual Pathogen Presumptive Therapy

Previously healty, Pneumococcus, M.pneumoniae Macrolide/azalide, tetracyclin


ambulatory patient

Elderly Pneumococcus,G(-) bacilli: Piperacillin/tazobactam,


Klebsiella pneumoniae), S.aureus, cephalosporin, carbapenem
H.influenzae

Chronic bronchitis Pneumococcus, H.influenzae, Amoxicillin, tetracyclin, TMP-SMZ,


M.catarrhalis cefuroxim, amoxicillin/clavulanat, macrolid-
azalid, fluoroquinolon

Alcoholism Pneumococcus, Klebsiella Ticarcillin-clavulanat, Piperacillin-


pneumoniae, S.aureus, H.influenzae, tazobactam,
possibly mouth anaerobes
+ aminoglikosida;
carbapenem;fluoroquinolon
Clinical Setting Usual Pathogen Presumptive Therapy

Aspiration mouth anaerobes Penicilllin or clindamycin


(community)
Aspiration (hospital) mouth anaerobes, S.aureus, Clindamycin, Ticarcillin-
G(-)enteric clavulanat, Piperacillin-
tazobactam,
+ aminoglikosida

Nosocomial G(-)bacilli (Klebsiella Piperacillin-tazobactam,


pneumoniae, Enterobacter carbapenem, cephalosporin
spektrum luas + aminoglikosida,
spp., P.aeruginosa), S.aureus fluoroquinolon
Terapi Empiris Pneumonia pada Pediatric
Age Usual Pathogen Presumptive Therapy
1 month Group b sterptococcus,H.influenzae, Ampicillin-sulbactam, cephalosporin,
E.Coli, S.aureus, Listeria, CMV, RSV, carbapenem. Ribavirin for RSV
adenovirus

1-3 month Chlamydia, possibly ureaplasma, CMV, Macrolide/azalde


Pneumocystis carinii (afebrile pneumonia Piperacillin/tazobactam,
syndrome), RSV, pneumoniae), S.aureus, cephalosporin, carbapenem

3 month – 6 years Pneumococcus, H.influenzae, RSV, Amoxicillin or cephalosporin, Ampicillin-


adenovirus, parainfluenza sulbactam, amoxicillin-clavulanat,
Ribavirin for RSV

>6 years Pneumococcus, Klebsiella pneumoniae, Ticarcillin-clavulanat, Piperacillin-


S.aureus, H.influenzae, possibly mouth tazobactam,
anaerobes + aminoglikosida;
carbapenem;fluoroquinolon
Dosis Antibiotik untuk Terapi Pneumonia Bakterial
Antibiotic Antibiotic Daily Antibiotic Dose
Class
Pediatric Adult (total dose/day)
(mg/kg/day)
Macrolide Clarithromycin 15 0,5-1 g
Erythromycin 30-50 1-2 g

Azalide Azitromycin 10 mg/kg x1 day, 500 mg day


then 5 mg/kg x 4 then 250 mg/day x 4 days
days

Tetracycline Tetracycline HCl 25-50 1-2 g


Oxytetracyclin 15-25 0,25 -0,3 g

Penicillin Ampicillin 100-200 2-6 g


Amox-clav 40-90 0,75-1 g
Piperacillin-tazobactam 200-300 12g
Ampicillin-sulbactam 100-200 4-8 g
Dosis Antibiotik untuk Terapi Pneumonia Bakterial
Antibiotik Class Antibiotic Daily Antibiotic Dose

Pediatric Adult (total dose/day)


(mg/kg/day)
Extended-spectrum Ceftriaxone 50-75 1-2 g
cephalosporins Ceftazidime 150 2-6 g
Cefepime 100-150 2-4 g

Fluoroquinolon Gatifloxacin 10-20 0,4 g


Levofloxacin 10-15 0,5-0,75 g
Ciprofloxacin 20-30 0,5-1,5 g

Aminoglycosides Gentamicin 7,5 3-6 mg/kg


Tobramycin 7,5 3-6 mg/kg
Evaluasi Outcome Terapi
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai