Anda di halaman 1dari 12

Lesi Korosif/Caustic Pada

Esofagus
Lesi Korosif/Caustic Pada Esofagus
• Definisi

Menelan bahan-bahan korosif (asam/basa kuat) secara tidak disengaja/disengaja.

- Pada anak-anak terjadi karena tidak sengaja/penasaran

- Pada orang dewasa karena percobaan bunuh diri

• Patofisiologi
Zat dengan pH ekstrim (pH < 2 atau pH > 12) menyebabkan luka parah dan bakar pada upper GIT. Lokasi
tersering berada di esofagus dan lambung.
Perbedaan Asam Vs Basa
• Basa

- Tidak berasa

- Tidak berwarna

- lebih kental

- Bau kurang mencolok

- Menyebabkan cedera di esofagus

Hal ini menyebabkan basa cenderung lebih banyak ditelan.


Zat alkali bereaksi dengan protein dan lemak, menjadi proteinase dan sabun, menghasilkan nekrosis liquefaktif.
Zat alkali dapat penetrasi lebih dalam  Cedera transmural
Perbedaan Asam Vs Basa

Asam

- Bau menyengat

- Rasa tidak enak

- Menyebabkan cedera lambung

Setelah berekasi dengan protein jaringan, zat ini diubah menjadi protein asam.

Cara mencederai jaringan dengan koagulasi nekrosis. Koagulum mencegah cedera transmural.
Presentasi klinis

Gejala bergantung pada lokasi kerusakan.

- Suara serak, stridor

- Disfagia atau odinofagia

- Hematemesis dan nyeri epigastric (lambung terlibat)

Komplikasi jangka pendek : perforasi dan kematian

Komplikasi kronis : pembentukan striktur, obstruksi lambung dan transformasi ganas.


Diagnosis
PP

- Lab : PDL, elektrolit, ureum, kreatinin. Pemeriksaan kalsium jika kecurigaan menelan asam hidrofluorik

- Foto rontgen, mendeteksi mediastinitis dan pneumonia aspirasi

- Esofagogram, dilakukan pada kecurigaan perforasi esofagus/lambung

- MRI, visualisasi bagian dinding esofagus untuk identifikasi lesi mukosa


Tatalaksana

- Resusitasi cepat dan evaluasi kerusakan jaringan

- Menjaga patensi jalan napas

- Medikamentosa:
 Ceftriakson atau ampisilin/sulbaktam (2-3 minggu). Antibiotik + steroid dapat mencegah terbentuknya striktur

 Prednisone 1-2 mg/kg/hari (21 hari)

 PPI (Pantoprazole 2-3x40 mg PO). Penghambat H2 bisa diberikan

 Sukralfat, untuk integritas vaskular dan perbaikan mukosa

 Analgesik

 Endoskopi  setelah terapi  melihat keberhasilan terapi dan perbaikan mukosa

- Endoscopic dilatation  Terapi primer jika terjadi striktur

- Pembedahan  jika endoskopik gagal mengurangi gejala akibat striktur


Referensi
Kapita selecta kedokteran

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5421115/

Anda mungkin juga menyukai