CONTROL
1. Pengendalian strategis
2. Pengendalian taktis
3. Pengendalian operasional
Mengukur Kinerja
Pengukuran-pengukuran yang digunakan untuk menilai kinerja
tergantung pada bagaimana unit organisasi akan dinilai bagaimana
sasaran akan dicapai. Sasaran yang ditetapkan pada tahap perumusan
strategi dalam sebuah proses manajemen strategis harus betul-betul
digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan selama masa
implementasi strategi.
Para manajer dapat menetapkan berbagai pengendalian untuk tetap
memfokuskan diri mereka baik dalam aktivitas yang menghasilkan
kinerja (perilaku) atau dalam hasil aktual kinerja (output).
Pengendalian terhadap perilaku, menunjukkan bagaimana sesuatu
harus dilakukan melalui serangkaian kebijakan, aturan, prosedur
standar operasi, dan perintah dari atasan. Sedangkan Pengendalian
terhadap output, menunjukkan apa yang harus dicapai dengan
memfokuskan pada hasil akhir perilaku tertentu melalui penggunaan
sasaran dan target kinerja atau tonggak peristiwa penting.
Pengukuran yang paling umum digunakan dalam mengukur kinerja
perusahaan (dalam hal laba yang diperoleh) adalah ROI. ROI secara
sederhana adalah hasil bagi antara pendapatan bersih sebelum pajak
dengan total aktiva.
Keunggulan Keterbatasan
1. ROI merupakan gambaran tunggal keseluruhan 1. ROI sangat sensitif terhadap kebijakan
yang dipengaruhi oleh segala sesuatu yang penyusutan yang digunakan
telah terjadi.
2. ROI sangat sensitif terhadap nilai buku.
2. ROI mengukur seberapa baik seorang manajer
divisi menggunakan aktiva perusahaan untuk 3. Di banyak perusahaan yang menggunakan ROI,
menghasilkan laba. ROI juga merupakan cara satu divisi menjual kepada divisi lainnya.
yang baik untuk mengecek akurasi proposal
investasi modal yang diajukan. 4. Jika sebuah divisi beroperasi dalam industri yang
memiliki kondisi yang menguntungkan dan
3. ROI merupakan satuan umum yang dapat sementara divisi yang lain beroperasi dalam
diperbandingkan dengan banyak entitas bisnis kondisi yang kurang menguntungkan otomatis
lainnya. akan ‘terlihat’ lebih baik dari divisi yang lain.
4. ROI menyediakan sebuah insentif untuk 5. Rentang waktu penilaian yang tersedia sangat
pendek.
menggunakan aktiva yang ada dengan efisien.
Pusat-pusat Pertanggungjawaban
Jenis pusat-pusat pertanggungjawaban yang digunakan ditentukan oleh cara sistem kontrol
perusahaan mengukur sumber-sumber daya tersebut dan jasa atau produk yang dihasilkan. Ada
lima jenis utama pusat pertanggungjawaban yaitu :
1. Pusat biaya standar
2. Pusat pendapatan
3. Pusat pengeluaran
4. Pusat laba
5. Pusat Investasi
Benchmarking
Benchmarking atau patok duga adalah “Proses berkelanjutan dalam mengukur produk, jasa
layanan, dan praktik-praktik bisnis terhadap pesaing yang paling tangguh atau pada
perusahaan-perusahaan yang diakui sebagai pemimpin dalam industrinya.
Proses patok duga terdiri dari langkah – langkah sebagai berikut :
2. Temukan alat ukur terhadap perilaku dan output yang dihasilkan oleh proses dan
dapatkan cara pengukurannya
3. Pilih sekelompok pesaing dan perusahaan yang terbaik dalam kelasnya yang dapat
diakses untuk di-patok duga.
Faktor yang dapat diukur dan dikendalikan oleh organisasi ketika diaplikasi
Relatif sedikit jumlahnya karena tidak semua faktor dapat menjadi faktor yang penting
Dapat diaplikasi pada seluruh perusahaan dalam industri yang memiliki kesamaan sasaran dan
strategi
Bersifat hierarkis beberapa CSF akan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan, sementara
faktor lainnya pengaruhnya lebih sempit, yaitu dalam suatu wilayah fungsional
Orientasi Jangka Pendek Berbagai Masalah dalam Mengukur Kinerja
Perubahan Tujuan
Pemantauan dan pengukuran kinerja (jika tidak dilakukan dengan hati-hati)
dapat menurunkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Perubahan tujuan
adalah kebingungan yang muncul akibat buruknya hasil akhir dan terjadi
ketika aktivitas-aktivitas yang pada awalnya dimaksudkan untuk membantu
para manajer mencapai sasaran perusahaan, justru tidak berhasil
dilaksanakan – atau diadaptasi untuk memenuhi hasil akhir lainnya yang
berbeda dari tujuan semula.
Pedoman untuk Melakukan
Pengendalian yang Tepat
1. Pengendalian yang dilakukan hanya melibatkan sejumlah kecil informasi yang
diperlukan untuk memberikan gambaran yang dapat dipercaya mengenai suatu kejadian
2. Pengendalian tersebut hanya memantau aktivitas dan hasil yang memiliki arti cukup
penting, dengan mengesampingkan kesulitan-kesulitan pengukuran yang mungkin muncul
6. Pengendalian harus digunakan untuk memenuhi penghargaan yang akan diberikan atau
melebihi standar yang telah ditetapkan, bukan untuk menghukum kegagalan dalam mencapai
standar yang ada.
Manajemen Insentif Strategis
Tiga pendekatan berikut ini didesain untuk membantu mendapatkan kesesuaian
antara pengukuran dan penghargaan yang diberikan, dengan sasaran strategis
yang jelas dan kerangka waktu yang tepat, yaitu:
1. Metode faktor-tertimbang
Metode ini sangat sesuai khususnya pada pengukuran dan pemberian penghargaan
terhadap kinerja manajer puncak SBU dan eksekutif tingkat kelompok unit bisnis
ketika faktor-faktor kinerja yang diukur dan kepentingan tiap faktor berbeda dari satu
SBU dengan SBU lainnya.