Anda di halaman 1dari 17

Bentuk Kearifan Lokal

Indonesia terkait Nilai-


Nilai Pancasila
Oleh: Kelompok 5
Anggota Kelompok 5
Abisha Yoofi Yudhatama (21/477934/BI/10762)
Adzkiya Aqmaliza Rahmattillah (21/478936/BI/10782)
Hanizah Isnaini (21/481433/FA/13184)
Naya Deswindysoka (21/474369/BI/10709)
Nayla Rasya Nareswari (21/481407/BI/10844)
Nisrina Rona Roihana (21/476965/FA/13054)
Rachel Carolice Takaendengan (21/480003/FA/13140)
Riski Norma Azizah (21/479097/FA/13126)
Sefiansyah Rizqi Fauzi (21/473600/BI/10681)
Sefilla Musdalifah (21/479901/BI/10814)
Sheren Christanti Hariyanto (21/473637/FA/12998)
Syafa Erista Hidayah (21/476619/BI/10732)
Syifa Maulida Hidayat (20/461331/FA/12902)
Vania Annya Jessica (21/478395/FA/13095)
Kearifan
Lokal
Kearifan lokal : sebagai suatu sintesa
budaya yang diciptakan oleh aktor-
aktor lokal melalui
proses yang berulang-ulang,
melalui internalisasi dan
interpretasi ajaran agama dan budaya
yang disosialisasikan dalam bentuk
norma-norma dan
dijadikan pedoman dalam kehidupan
sehari-hari bagi masyarakat.
Kearifan
Lokal
● Tata aturan yang menyangkut

hubungan antar sesama manusia

● tata aturan menyangkut hubungan

manusia dengan alam,

● tata aturan yang menyangkut

hubungan manusia dengan yang

gaib, misalnya Tuhan dan roh-roh

gaib
Kearifan Lokal
1 Ketuhanan
2
Kemanusiaan

3
Persatuan
4
Demokrasi
5 Keadilan
Sila Pertama:
Nilai Ketuhanan
Masjid Gedhe Kauman. Sumber:
https://campatour.com/3-peristiwa-penting-dan-bersejarah-di-masjid-gedhe-
1. Masjid Gedhe Kauman, Paroki
kauman/
Hati Kudus Yesus Palasari, Gereja
Katedral Santa Gemma Galgani

Akulturasi budaya lokal dengan


keyakinan yang dianut, khususnya
dalam tempat ibadah.
Gereja Katedral Santa Gemma Galgani Ketapang. Sumber:
https://orangmudakatolik.net/2020/08/28/perayaan-ekaristi-vyd-2020-di-gere
ja-katedral-santa-gemma-galgani-keuskupan-ketapang/
Sila Pertama:
Nilai Ketuhanan
2. Grebeg Syawal, Grebeg Maulud,
Grebeg Besar : upacara adat di Keraton
Ngayogyakarta dalam memperingati hari
Grebeg Syawal→ diadakan setelah bulan
besar Islam.
Ramadhan dan menyambut bulan Syawal
Tradisi dilaksanakan sesuai dengan nilai
Grebeg Maulud→ diadakan untuk
memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad ketuhanan Pancasila, yang mana untuk
SAW mengingatkan khususnya umat Islam dengan
Grebeg Besar→ sebagai bentuk peringatan peristiwa-peristiwa penting
bulan Dzulhijah.
Sila Kedua:
Nilai Kemanusiaan
1. Jimpitan
Tradisi mengumpulkan sejumput beras
dari tiap rumah di desa yang nantinya Tradisi ini menjunjung nilai kesetaraan dan
toleransi dalam pelaksanaannya.
akan digunakan untuk membantu warga
yang membutuhkan. Kadang beras
diganti menjadi uang iuran sesuai
kesepakatan bersama.
Sila Kedua:
Nilai Kemanusiaan
2. Relief cerita Dewi Hariti dari Candi
Banyunibo
Cerita Dewi Hariti dari Candi Banyunibo yang semula
jahat dan suka memakan anak-anak menjadi baik dan Dari relief ini nilai Pancasila yang
sebagai dewi pelindung anak-anak serta dewi kesuburan terkandung yaitu mengembangkan sikap
setelah mendapat pencerahan dari agama. tidak semena-mena terhadap orang lain,
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, serta
berani membela kebenaran dan keadilan.
Sila Ketiga:
Nilai Persatuan
1. Sinoman, wujud gotong royong
masyarakat sekitar dalam membantu
tetangga yang memiliki acara, seperti
pernikahan dan acara kematian.
Sila Ketiga:
Nilai Persatuan
2.Tradisi Gegenduggan, tradisi
dimana masyarakat Suku Sunda akan
saling bergotong-royong untuk
membantu pemilik lahan padi yang
sedang menggiling bulir beras.
Sila Keempat:
Nilai Demokrasi
1. Ritual Tuha ro Lanti
→ Pelantikan Raja dan Sultan di Bima sebagai calon
pemimpin.
Seorang calon pemimpin sebelum dilantik diarak sampai
ditengah keramaian, lalu disana calon pemimpin itu
dikritisi, dicaci oleh khalayak, diuji kualitasnya baik
kecakapan ilmu pengetahuan, moral maupun
mentalitasnya.
Sila Keempat:
Nilai Demokrasi
2. Batagak pangulu
● Upacara adat Minangkabau dalam rangka meresmikan
seseorang menjadi penghulu/pemimpin. Peresmian haruslah
berpedoman kepada petitih adat “maangkek rajo, sakato
alam, maangkek penghulu sakato kaum”.
● Tata tertib meresmikan penghulu dimulai dari rapat atau
mufakat kaum, kemudian dibawa ke halaman yang artinya
dibawa masalahnya ke dalam kampung lalu diangkat ke
tingkat suku dan akhirnya dibawa dalam Kerapatan Adat
Nagari (KAN).
Sila Kelima:
Nilai Keadilan
1. Tana’ Ulen
https://www.antarafoto.com/foto-cerita/v1499673625/tradisi-berburu-dan-
kelestarian-hutan-adat-tana-ulen
Masyarakat Dayak Kenyah mengenal konservasi dan
pemanfaatan sumber daya alam melalui tana’ ulen. Tana’ ulen biasanya berupa areal hutan yang kaya
Secara luas, pengertian tana’ ulen adalah kawasan akan sumber daya alam seperti rotan (Calamus
hutan yang dijadikan milik dan hutan lindung adat, sp.), sang (Licuala sp.), kayu bangunan, ikan, dan
pengelolaan serta pemanfaatannya juga diatur secara binatang buruan. Semuanya adalah sumber daya
bersama agar tetap lestari untuk generasi sekarang alam dengan nilai ekonomi dan manfaat tinggi
dan mendatang. untuk masyarakat.
Sila Kelima:
Nilai Keadilan
2. Subak

Sumber : https://www.bali.intercontinental.com/subak-the-cultural-landscape-of-bali

Subak adalah sebuah organisasi yang dimiliki


oleh masyarakat petani di Bali yang khusus Melalui sistem Subak inilah, para petani
mengatur tentang manajemen atau sistem mendapatkan bagian air sesuai dengan
pengairan/irigasi sawah secara tradisional, ketentuan yang ditetapkan oleh musyawarah
dari warga/krama subak dan tetap dilandasi
oleh filosofi Tri Hita.
Daftar Pustaka
Al Umami, N.N., Winarno, W. dan Ariana, Y., 2020. Eksistensi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kearifan
Lokal Desa Cikalong, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran. Jurnal PPKn:
Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 8(2), 160-173.
Anonim, 2020, Jimpitan di tengah Pandemik, Desa Jatipurus, Kecamatan Poncowarno, Kabupaten
Kebumen. https://jatipurus.kec-poncowarno.kebumenkab.go.id/
Hasan, R.V., 2013, Grebeg Maulud dalam Representasi Busana dan Motif Batik di Keraton
Yogyakarta, CORAK Jurnal Seni Kriya, Vol. 1, No.2, 161-162.
Ningtyas, C., 2018, Nilai-Nilai Pancasila yang Terkandung dalam Tradisi Jimpitan di RT 02 RW 05
Kelurahan Wlingi Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar,
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/PPKN/article/view/69323
Silfa,Bonas.2013.Kepemimpinan yang Efektif di Ranah Minang. Diakses dari
https://ansharbonassilfa.wordpress.com/tag/budaya-minangkabau/ pada tanggal 10 November
2021
Daftar Pustaka
Taufiq, A. 2020. Sinoman, Tradisi Gotong Royong Khas Masyarakat Jawa. Diambil kembali dari
Good News From Indonesia:
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/03/11/sinoman-tradisi-gotong-royongkhas-
masyarakat-jawa
Unknown, 2016, Subak: Sistem Pengairan Sawah (irigasi) Tradisional Bali,
http://www.id.baliglory.com/2016/04/subak-bali.html diakses pada 10 November 2021.
Unknown. 2010. Keunikan Toha Lo Ranti. Diakses dari
https://alanmalingi.wordpress.com/2010/04/07/keunikan-tuha-ro-lanti-prosesi-pelantikan-raja-
bima/

Anda mungkin juga menyukai