Anda di halaman 1dari 26

DISKUSI KASUS 7

SITI MARIAM NP 112019007


Siti

PEMBIMBING:
dr. Benhard Banggas, Sp.THT-KL
dr. Deviana, Sp.THT-KL
Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
pilek sejak 3 minggu, ingus berwarna kuning kehijauan dan berbau, hidung
kanan terasa tersumbat. Mata kanan dan pipi kanan pasien bengkak sejak 2 hari
lalu. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior didapatkan sekret mukopurulen pada
meatus media kanan. Pada pemeriksaan tenggorok tampak post nasal drip
positif.

2
ANAMNESIS Sumbatan pada hidung

▹Apakah
Bersin
terjadi pada satu sisi atau pada keduanya?

▹ Sudah berapa lama dialami, terus


▹Apakah
▹ Keluhan utama bersin terjadi berulang?
menerus/intermitten?
▸ Pilek sejak 3 minggu ▹
Sekret di hidung
▹Riwayat
Apakah bersin timbul akibat menghirup sesuatu yang
trauma?
▹ Keluhan tambahan ▹ ▹ Apakah
diikuti
Riwayat
keluarterjadi
secret pada
kontak dengan
yang satu
encersisi
bahan
danatau
rasakeduanya?
allergen
gatal di hidung,
seperti debu,
▸ Ingus berwarna kuning kehijauan dan tepung▹
tenggorok,
Sudah mata,
berapadan telinga?
lama
sari, bulu binatang?
menerus/intermitten?
dialami, terus
berbau ▹ Riwayat pemakaian obat tete hidung dekongestan
untuk▹jangka
▸ Hidung kanan terasa tersumbat. Konsistensi
waktu sekret?
lama? Encer, bening, kental, nanah atau
▸ Mata kanan dan pipi kanan pasien
bercampur darah?

bengkak sejak 2 hari lalu ▹ Apakah secret hanya keluar pada pagi hari atau pada
waktu tertentu misalnya musim hujan?
▹ Riwayat penyakit dahulu
▹ Riwayat kebiasaan
▹ Riwayat keluarga
▹ Riwayat pengobatan
PEMERIKSAAN FISIK

▹ Keadaan umum: Kesadaran, TTV


▹ Status lokalis THT
▸ Bagian luar hidung
⬩ Bentuk normal +/-, kelainan kulit +/-, nares anterior normal +/-
▸ Rhinoskopi anterior
⬩ Cavum nasi sempit/lapang
⬩ Dasar rongga hidung: secret/edema/polip
⬩ Dinding lateral
⬞ Konka inferor: permukaan, warna, secret, ukuran
⬞ Konka media: permukaan, warna, secret, ukuran
⬞ Septum nasi: warna, deviasi, edema, ekskoriasi, perforasi
⬩ Sekret mukopurulen pada meatus media kanan +
▸ Rhinoskopi posterior: PND +
▸ Sinus paranasalis: nyeri tekan +/-
▸ Transiluminasi
RHINOSINUSITIS
▹ Rhinosinusitis didefinisikan sebagai peradangan pada selaput lendir hidung dan sinus paranasal.
Umumnya disertai atau dipicu oleh rinitis sehingga sering disebut rhinosinusitis. Bila mengenai
beberapa asinus disebut multisinusitis. Bila mengenai semua sinus paranasalis disebut
pansinusitis.
RHINOSINUSITIS

• Dibagi menjadi 3 durasi  akut (4 minggu),


sub akut (4 – 12 minggu) kronis (>12 minggu
)
Faktor Predisposisi

ETIOLOGI
▹ Poliposis nasal yang timbul pada
rinitis alergika; polip dapat
memenuhi rongga hidung dan
menyumbat sinus
▹ ISPA akibat virus ▹ Lingkungan berpolusi, udara
▹ Rinitis terutama rinitis alergi, rinitis hormonal pada wanita hamil, dingin dan kering serta kebiasaan
merokok→ perubahan mukosa dan
▹ Polip hidung merusak silia
▹ Kelainan anatomi seperti deviasi septum atau hipertrofi konka,
▹ Sumbatan kompleks osti-meatal (KOM),
▹ Infeksi tonsil
▹ Infeksi gigi
▹ Kelainan imunologik
▹ Diskenesia silia seperti pada sindrom Kartgener
▹ Penyakit fibrosis kistik.
▹ Pada anak, hipertrofi adenoid merupakan faktor penting penyebab →
adenoidektomi untuk menghilangkan sumbatan dan menyembuhkan
rhinosinusitisnya.Hipertrofi adenoid dapat didiagnosis dengan foto polos leher
posisi lateral.
TIPE DAN GEJALA
EPIDEMIOLOGI
2015  RSUP Dr. Mohammad
Hoesin palembang
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIK

▹ Hidung tersumbat yang disertai nyeri atau rasa tekanan


pada muka
▹ Ingus yang purulent → turun ke tenggorok dimana pada
pemeriksaan rinoskopi anterior akan terlihat post nasal
drip.
▹ Nyeri tekan pada sinus (sinusitis akut)
▸ Nyeri pada pipi → sinusitis maksila,
▸ Nyeri di ke dua bola mata → sinusitiss etmoid
▸ Nyeri di dahi atau seluruh kepala → sinusitiss
frontal
▸ Nyeri alih ke gigi dan telinga → sinusitis maksila.
▹ Gejala lain: sakit kepala, hiposmia atau anosmia,
halitosis.
▹ Pada anak-anak gejala berupa batuk > ditemukan dari
hiposmia atau nyeri tekan pada wajah.
DIAGNOSIS
Anamnesis
▹Nyeri pada wajah, hidung tersumbat, sekret pada hidung dan gangguan pada penciuman
▹Rinosinisitis bakterialis akut →  ≥ 2 gejala tersebut dan berlangsung >7 hari
▹Rhinosinusitis kronis →  ≥2 gejala dan berlangsung >8 minggu
Pemeriksaan fisik
▹Rinoskopi anterior
▸ Mukosa konka hiperemis, edema
▸ Pus (+) meatus medius → sinusitis maksila, frontal, etmoid anterior
▸ Pus (+) meatus superior → sinusitis etmoid posterior, sphenoid
▹ Rinoskopi posterior: post nasal drip
▹ Kriteria konvensional untuk mendiagnosis rinosinusitis berdasarkan dijumpai sedikit 2 kriteria mayor
atau 1 kriteria mayor dan ≥ 2 kriteria minor.

Kriteria mayor Kriteria minor

• Sekret purulen dari hidung anterior • Sakit kepala


• Sekret purulen atau postnasal drip yang • Nyeri telinga, rasa penuh pada telinga
mengalir hidung posterior • Halitosis
• Hidung buntu • Sakit pada gigi
• Rasa penuh pada wajah • Batuk
• Nyeri atau penekanan pada pipi • Demam (subakut atau kronik sinusitis)
• Hiposmia atau anosmia • Fatigue
• Demam (pada sinusitis akut)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

▹ Foto polos
▸ Penebalan mukosa, kadar cairan udara,
kekeruhan sinus, kelainan anatomi, dan benda
asing
▸ Posisi PA dan lateral, waters
▸ Sensitivity dan specificity rendah
COMPUTED
TOMOGRAPHY
▹ Gold standard
▹ Menvisualisasi anatomy sinus dengan baik
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

▹ Pemeriksaan transiluminasi → sinus yang sakit akan menjadi suram/gelap. Pemeriksaan ini
sangat jarang digunakan.
▹ Pemeriksaan mikrobiologik → untuk mendapat anti biotik yang tepat guna. Sekret diambil
dari meatus media atau meatus inferior.
▹ Sinuskopi → dilakukan dengan pungsi menembus dinding medial sinus maksila melalui
meatus inferior, dengan alat endoskop bisa dilihat kondisi sinus maksila yang sebenarnya,
selanjutnya dapat dilakukan irigasi sinus untuk terapi.
TATALAKSANA

1. Prinsip → membuka dan membersihkan daerah kompleks ostiomeatal yang menjadi sumber
penyumbatan dan infeksi sehingga ventilasi dan drainase sinus kembali normal

Medikamentosa Operatif

• Antibiotik Radikal
• Dekongestan oral/topikal •Caldwell-Luc → sinus maksila
• Antihistamin •Etmodektomi → sinus etmoid
• Kortikosteroid oral/topical Non radikal
• Pencucian hidung dengan NaCl •Bedah Sinus Endoskopi Fungsional (BSEF)
KOMPLIKASI
PROGNOSIS

▹ Prognosis sinusitis akut akibat infeksi virus biasanya baik. Hampir 98% kasus dapat sembuh
sendiri. Sinusitis bakterial memiliki angka kekambuhan 5%.
▹ Sinusitis akibat jamur memiliki prognosis yang buruk bila sudah ada keterlibatan intrakranial
dan orbita atau menimbulkan erosi tulang.
▹ Kasus sinusitis akut yang tidak ditangani segera secara adekuat dapat berubah menjadi sinusitis
kronis. Sinusitis kronis mungkin agak sulit ditangani, namun bila penyebab yang
melatarbelakangi mampu ditangani, tindakan pembedahan jarang diperlukan.
DIAGNOSIS BANDING
DAFTAR PUSTAKA

▹ Dhingra PL, Dhingra S. Diseases of ear, nose and throat & head and neck surgery. 7 th edition.
India: Elsevier; 2018
▹ Buku ajar ilmu kesehatan telinga, hidung, tenggorok, kepala & leher. Edisi ketujuh. Indonesia:
FKUI, 2015
▹ European Position Paper on Rhinosinusitus and Nasal Polyps 2012
▹ Frerichs N, Brateanu A. Rhinosinusitis and the role of imaging. Cleve Clin J Med.
2020;87(8):485–92.
▹ Sedaghat AR. Chronic rhinosinusitis. Infect Ears, Nose, Throat, Sinuses. 2018;155–68
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai