Anda di halaman 1dari 23

"ASUHAN KEPERAWATAN

DIABETES INSIPIDUS"
Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah I

Dosen Pengampu : Bapak Joni Siswanto, SKp., Mkes


Disusun Oleh : Kelompok 4B
Rio Febri Ardiansyah (P1337420420020)_(10)
Dewita Putri Cahayani (P1337420420022)_(11)
Salma Ahsanulhusna (P1337420420024)_(12)
Zahra Nur Aini (P1337420420030)_(15)
Nujum khoirinnisa (P1337420420034)_(17)
Mukh. Alejandro S (P1337420420036)_(18)
Pinkan Tiansi (P1337420420054)_(26)
Nisriina Sonia Aziizah (P1337420420086)_(42)
Nurrita Adinda Anta P (P1337420420094)_(45)
Indriani Mustikawati (P1337420420106)_(50)
Iryani Wahyu Ningsih (P1337420420118)_(56)
PENGKAJIAN
Konsep Pengkajian
  Identitas Pasien
1.Umur  : dapat terjadi pada seluruh rentang usia, dengan onset terutama pada usia 10-
20 tahun, penyebab belum diketahui namun ada dugaan peranan autoimun
2.Jenis kelamin : Angka kejadian sama antara laki-laki dan perempuan.
 Riwayat kesehatan
1.  Keluhan utama : 
Keluhan utama biasanya pasien merasa haus dan pengeluaran air kemih yang berlebihan.
2. Riwayat penyakit sekarang
Kaji perjalanan penyakit mulai dari awal muncul gejala sampai datang ke petugas
kesehatan. Apakah Pasien mengalami poliuria, polidipsia, nocturia, kelelahan dan dehidrasi
3.Riwayat kesehatan dahulu :
Ditanyakan apakah pasien pernah pernah mengalami Cidera otak, tumor, tuberculosis,
aneurisma/penghambatan arteri menuju otak, hipotalamus mengalami kelainan fungsi dan
menghasilkan terlalu sedikit hormone antidiuretik, kelenjar hipofisa gagal melepaskan hormon
antidiuretik kedalam aliran darah, kerusakan hipotalamus/kelenjar hipofisa akibat pembedahan dan
beberapa bentuk ensefalitis, meningitis.
4. Riwayat kesehatan keluarga :
Adakah penyakit yang diderita oleh anggota keluarga yang mungkin ada hubungannya dengan
penyakit pasien sekarang, yaitu riwayat keluarga dengan diabetes insipidus.
Pola Kesehatan Fungsional
1.        Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pasien dengan diabetes insipidus sering mengalami ketidaktauan tentang proses
penyakitnya akibat kurangnya informasi dan  jarangnya penyakit ini ditemukan
2.      Pola nutrisi dan metabolik
Nafsu makan pasien menurun yang dapat mengakibatkan Penurunan berat badan hingga 20% dari
berat badan ideal
3.      Pola eliminasi
Kaji frekuensi eliminasi urine dan karakteristik urine pasien. Pasien dengan diabetes insipidus
mengalami poliuria (sering kencing) dan mengeluh sering kencing pada malam hari (nokturia) dengan
warna urine bening hampir tidak berwarna
4.      Pola aktivitas dan latihan
kaji rasa nyeri/nafas pendek saat aktivitas/latihan, keterbatasan aktivitas sehari-hari (keluhan
lemah, letih sulit bergerak) dan penurunan kekuatan otot
5.      Pola istirahat dan tidur
kaji pola tidur pasien. Pasien dengan diabetes insipidus mengalami kencing terus menerus saat
malam hari sehingga  pola tidur/istirahat pasien terganggu
Lanjutan
6.      Pola persepsi sensori dan kognitif
Fungsi penglihatan dapat tergangggu akibat gangguan elektrolit dan dehidrasi
7.      Pola hubungan dengan orang lain
Kaji pengaruh sakit yang diderita pasien terhadap pekerjaannya dan keefektifan hubungan pasien
dengan orang terdekatnya.
8.      Pola reproduksi dan seksual
Kaji dampak sakit terhadap seksualitas dan perubahan perhatian terhadap aktivitas
seksualitas.
9.      Persepsi diri dan konsep diri
Kaji/tanyakan perasaan pasien tentang dirinya saat sedang mengalami sakit, dampak sakit
terhadap pasien dan keinginan pasien untuk merubah pola hidup
10.  Pola mekanisme koping
Kaji metode kopping yang digunakan pasien untuk menghidari stress dan  system pendukung
dalam mengatasi stress
11.  Pola nilai dan kepercayaan
Mengkaji bagaimana kegiatan agama dan kepercayaan  yang dijalankan pasien, adakah
keyakinan / kebudayaan yang dianut bertentangan dengan kesehatan dan pengobatan yang dialami.
Pemeriksaan fisik
1.      Keadaan umum      : lemah
2.      Kesadaran              : kompos mentis
3.      Tanda – Tanda Vital
- TD :  Hipotensi bila telah mengalami dehidrasi berat
- Nadi :  Takikardi bila telah mengalami dehidrasi sedang dan
menurun bila dehidrasi semakin berat
- Suhu : Naik akibat adanya dehidrasi pada bayi dapat
disertai kejang
- RR       : Frekuensi dan suara nafas normal dan naik bila
dehidrasi sedang dan berat
Lanjutan
4. Pemeriksaan kepala dan leher
- Kepala
Bagaimana bentuk kepala, simetris atau tidak, adakah luka atau nyeri tekan.
- Rambut
Warna, jenis, ketebalan dan kebersihan
-Mata
Mata tampak cowong dan konjungtiva tampak anemis akibat dari dehidrasi
- Hidung
Bagaimana kebersihannya, adakah septum deviasi, adakah sekret, adakah epiktaksis, adakah
polip, adakah nafas cuping hidung.
- Mulut
Keadaan bibir  kering dan pucat
- Telinga
Bagaimana kemampuan pendengaran, adakah nyeri, adakah secret telinga, adakah pembengkakan,
dan penggunaan alat bantu.
Lanjutan

5.      Leher dan tenggorok


Adakah benjolan pada leher, adakah nyeri waktu menelan, adakah benda asing, adakah kripitasi,
bagaimana keadaan vena jugularis, dan obstruksi jalan napas.
6.      Dada dan thorak
Adakah kelainan Bentuk dada, pergerakan, kelainan yang ada, adanya luka, penggunaan otot bantu
pernapasan dan Inspeksi, perkusi, palpitasi dan auskultasi jantung dan paru – paru.
7.      Abdomen
Bentuk abdomen, adanya massa atau benjolan, frekuensi bising usus,  dapat ditemukan nyeri
tekan akibat nyeri
8.      Genital
Kebersihan daerah genital, adanya luka, tanda infeksi, bila terpasang kateter kaji kebersihan
kateter dan adanya tanda  infeksi pada area pemasangan kateter, adanya hemoroid.
9.      Ekstremitas
Kaji kemampuan gerak. Bila terpasang infus: kaji daerah tusukan infus, kaji tada infeksi pada
daerah tusukan infus, adanya nyeri tekan yang berlebihan pada daerah tusukan infus.
10.  Kulit
Kemungkinan  pasien mengalami kulit kering, pucat dan turgor kulit tidak elastis.
Data Penghitungan Balance Cairan

 Hari/Tanggal :
Input :
-  Minum : ______ ml (Normal: 2000 ml/hari)
-  Makan                          : ______ ml (Normal: 300 ml/hari)
- Infus                         .  : ______ ml
-Metabolisme              : ______ ml (Normal: 5 ml/kgBB/hari)
TOTAL   : ______ ml
 Output :
- Urin           .    : ______ ml (Normal:1500 ml/kgBB/hari)
- Feses        .    : ______ ml (Normal:100 ml/hari)
- Keringat    .     : ______ ml (Normal:100 ml/hari)
- IWL           .      : ______ ml (Normal:200 ml/kgBB/hari)
- Cairan NGT      .    : ______ ml (Amati jumlah intake yang saudara masukkan)
TOTAL      : ______ ml
 Balance (input – output):
Pasien dengan diabetes insipidus mengalami kencing terus menerus sehingga biasa di temukan ouput
lebih besar dari pada input
Data Penunjang
 Pemeriksaan Urinalis

Jenis Pemeriksaan Normal Hasil

Osmolalitas urin 300-400 mosm/L 150 mosm/L

Berat jenis urine 1,015- 1,025 1.010


Analisis Data
NO WAKTU DATA ETIOLOGI MASALAH TTD
DS : Kegagalan sekresi ADH
1 10/03/2017 Kekurangan
  ↓ volume cairan
09.00 pasien merasa haus yang
Osmolalitas urin ↓
berlebihan
↓   
DO : Merangsang haus (polidipsia)
-       klien sering berkemih ↓
Ekskresi ↑
-       intake= <2500 cc/hr,output=
3000 cc/hr,IWL = 500 cc/hr ↓
Keseimbangan cairan terganggu
-       mata cowong

-       mata anemis Asupan tidak adekuat
-       turgor kulit  buruk ↓
Hipovolemia
-       kulit kering

-       berat badan turun 2 kg
Kekurangan volume cairan
Analisis Data
NO WAKTU DATA ETIOLOGI MASALAH TTD

2 10/03/2017 DS : Produksi ADH↓ Gangguan



Pasien mengatakan sering Sintesis ADH tidak memenuhi
eliminasi
09.00
buang air terlebih di malam kebutuhan urine

hari Produksi urin ↑
DO : ↓
Poliuria
-       Poliuria sangat ↓
encer( 3000cc/hr +IWL Perubahan Eliminasi Urin
500cc/hr)
-       berat jenis urine 1.010
-       osmolalitas urin 150
mosmol/L
Analisis Data
NO WAKTU DATA ETIOLOGI MASALAH TTD

3 10/03/2017 DS : Tidak ada riwayat diabetes Kurang


klien mengungkapkan kurang insipidus keluarga pengetahuan
09.00 tahu tentang penyakitnya ↓
Minimnya informasi tentang
DO: pengobatan
Klien terlihat cemas dan depresi ↓
yang mengakibatkan kesalahan Tidak menjalankan instruksi
informasi atau kekurangan dengan adekuat
informasi ↓
Kurang pengetahuan
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa  keperawatan yang mungkin muncul pada pasien diabetes
insipidus adalah :
1. Kurangnya volume cairan b/d ekskresi yang meningkat dan
intake cairan yang tidak adekuat
2.      Gangguan eliminasi urine b/d penurunan produksi  ADH
3.    Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi mengenai
proses penyakit
 
Perencana Keperawatan
Diagnosa
No Keperawatan NOC NIC

1 Kurangnya volume cairan b/d ekskresi Keseimbangan Cairan Manajemen cairan


yang meningkat dan intake cairan yang dehidrasi Monitoring status hidrasi (mis. Membran mukosa,
tidak adekuat Kriteria hasil: denyut nadi, TD)
1. Output sesui dengan input Monitoring TTV
2. Ttv dalam batas norma Monitoring perubahan berat badan
3. Berat badan sesuai dengan tinggi badan Catat intake dan output cairan
4. Tidak ada tanda dehidrasi (elastisitas turgor Tingkatkan asupan oral dan tawari makanan ringan
kulit baik, membran mukosa lembab, tidak (mis. Buah – buahan segar/ jus buah)
ada rasa haus berlebihan) Dukung pasien dan keluarga dalam pemberian
minuman
Kolaborasi pemberian cairan IV sesuai kebutuhan

2 Gangguan eliminasi urine b/d Eliminasi urine Manajemen eliminasi urine


penurunan produksi ADH Kriteria hasil: monitor dan kaji karakteristik urine meliputi
1. Jumlah eliminasi urine kembali normal (0,5- frekuensi, konsistensi, bau, volume dan warna
1 cc/kg BB/jam) Jika berkemih malam mengganggu, batasi asupan
2. Karakteristi urine kembali normal (frekuensi, cairan waktu malam dan berkemih sebelum tidur
konsistensi, bau, volume dan warna) anjarkan dan instruksikan pasien/ keluarga untuk
3. Balence cairan seimbang mencatat output urin
kolaborasi pemberian ADH
Perencana Keperawatan
Diagnosa
No Keperawatan NOC NIC

3 Kurang pengetahuan b/d kurangnya Pengetahuan: proses penyakit Pengajaran : proses penyakit
informasi mengenai proses penyakit Kriteria hasil: kaji pengetahuan awal klien
1. Klien dan keluarga mengetahui mengenai penyakitnya.
definisi diabetes insipidus. Jelaskan patofisologi penyakitnya
2. mengetahui factor penyebab dan bagaimana itu bisa
diabetes insipidus. berpengaruh terhadap bentuk dan
3. mengetahui tanda dan gejala awal fungsi tubuh.
diabetes insipidus. Deskripsikan tanda dan gejala
4. mengetahui terapi pengobatan yang penyakit yang diderita klien.
diberikan pada klien dengan Diskusikan terapi pengobatan
penyakit diabetes insipidus yang diberikan kepada klien.
Diskusikan perubahan gaya hidup
yang dilakukan untuk mencegah
terjadinya komplikasi dan atau
mengontrol proses penyakit
tersebut.
 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Waktu No.Dx Implementasi Respon TTD

10/03/2017 1,2,3 1.Menjelaskan deskrepsi DO : pasien mengatakan


13.00 dan patofisiologi penyakit lebih mengerti mengenai
2.Mengajarkan dan penyakitnya dan mau
menginstruksikan pasien/ bekerja sama
keluarga untuk mencatat DS: pasien dan keluarga
output dan input tampak lebih tenang dan
kooperatif

11/03/2017 1,2 1. Menggati cairan infus DO: -


08.00 RL 20 x/menit DS: tetesan lancar, tidak
ada oedem.
Waktu No.Dx Implementasi Respon TTD

2.Memberikan obat anti diuretik DO : pasien mengatakan


melalui IM masih sering kencing
DS: tidak ada reaksi alergi

11/03/2017 3 3.Mendiskusikan terapi DO: pasien dan keluarga


11.00 pengobatan yang tepat dengan akan mengikuti saran dari
pasien dan kelurga dokter
DS: pasien dan keluarga
tampak kooperatif

11/03/2017 4. Mengkaji keluhan pasien dan DO: pasien mengeluh sering


13.00 1,2 mengobservasi TTV buah air kecil, sejak pagi
sudah 5 kali
Waktu No.Dx Implementasi Respon TTD

DS: :
- urine encer bening
- Pasien terlihat bolak
balik kamar madi
- TD : 100 /60 mmhg
- N : 100 x/ menit
- RR : 16/ menit
Contents Here - S: 36,80C
DO: pasien mengatakan
masih sering merasa haus
tetapi malas minum
DS:
- Turgor kulit buruk
- Kulit kering
- Mukosa bibir kering
 EVALUASI

Waktu No. DX Evaluasi TTD

11/03/2017 1 S : pasien mengatakan pasien mengatakan masih sering merasa haus


14.00 tetapi malas minum
O:
- Turgor kulit buruk
- Kulit kering
- Mukosa bibir kering
- TD : 100 /60 mmhg
- N : 100 x/ menit
- RR : 16/ menit
- S: 36,80C
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
2 S : pasien mengatakan masih sering buah air kecil O
O:
11/03/2017
- pasien tampak bolak balik ke kamar mandi –
14.00 - Urine encerdan bening
A : Masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
Waktu No.DX Evaluasi TTD

11/03/2017 3 S : pasien mengatakan lebih mengerti


14.00 mengenai penyakitnya dan mau bekerja
sama
O : pasien dan keluarga tampak lebih
tenang dan kooperatif
A: masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai