Presented by:
Ayu Tanu Brata
Ely Mujiati
Mawadah Tawarahmah
Latar Belakang
• hiperglikemia
• Asidosis
• Ketosis
(Kitabchi,et.al., 2014)
ANATOMI
Etiologi
2) Krisis emosional
4) DM tidak terdiagnosis
Bikarbonat
Stadium Macam KAD Ph darah
darah BIK
Ringan KAD Ringan 7,30-7,35 15-20mEq/L
1. Kadar glukosa darah: > 300 mg /dl tetapi tidak > 800 mg/dl.
2. Elektrolit darah
3. Analisis gas darah, BUN dan kreatinin.
4. Darah lengkap.
5. Foto polos dada.
6. Ketosis (Ketonemia dan Ketonuria).
7. Aseton plasma (keton): positif secara mencolok.
8. Pemeriksaan Osmolaritas
9. Gas darah arteri biasanya menunjukkan pH < 7,3 dan penurunan pada
HCO3 250mg/dl.
Penatalaksanaan Medis
Studi terakhir menunjukkan sebuah integrated care pathway dapat
memperbaiki hasil akhir penatalaksanaan KAD secara signifikan (ADA,
2014).
1. Terapi Cairan
2. Terapi Insulin
3. Natrium
4. Kalium
5. Bikarbonat
6. Monitoring Terapi
KOMPLIKASI
1) Hipoglikemia
2) Edema serebri
3) Hipoksemia
TINJAUAN KASUS
NAMA : TN. D
USIA : 35 TAHUN
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
TGL MRS : 05 APR 2021
TGL PENGKAJIAN : 07 APR 2021
DX. MEDIS : KAD, GAGAL NAFAS TIPE 2, DM TIPE 1
RIW.PENYAKIT SEKARANG:
Pasien jemputan ambulance dengan keluhan sesak nafas sejak 3 hari terakhir,
memberat sejak kemarin, BAB cair ±4 kali, gelisah, bicara tidak jelas, tidak ada
mual, tidak ada muntah, cenderung tidur. Pasien di pindahkan ke ICU tanggal
06 april 2021 jam 18.30. Saat di IGD pasien datang dengan GDS 508 mg/dL
dilakukan loading cairan NacL 0,9% 500 ml dan selanjutnya loading cairan NS
0,9 % 2500 ml l jam. Pasien sudah dilakukan koreksi bicnat di IGD 100mcg/
4jam dengan line yg berbeda. Cek AGD saat di IGD ditemukan hasil yang
menunjukkan pasien asidosis metabolic.
RIW. PENYAKIT DAHULU:
PASIEN MEMILIKI RIW DM YANG TIDAK
TERKONTROL, TIDAK PERNAH CEK RUTIN DAN
TIDAK MINUM OBAT
PEMERIKSAAN FISIK
KESADARAN : APATIS
GCS : E2M2V3
NIBP : 101/58 mmhg
EKG monitor : Irama Sinus HR 90x/menit
Temperature : 36,5º C
Respiratory Rate : 24x/menit
Spo2 : 100%
EWS :5
Braden Score : 11
4. Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Pencegahan infeksi
jam, maka tingkat infeksi menurun dengan kriteria Manajemen jalan nafas
hasil : Pemantauan elektrolit
1. kebersihan badan meningkat Observasi:
2. bengkak menurun 1. monitor tanda dan gejala infeksi local dan
3. sputum berwarna hijau menurun sistemik
4. kemampuan mengidentifikasi faktor resiko Terapeutik:
meningkat 2. batasi pengunjung
5. kemampuan melakukan strategi kontrol resiko 3. berikan perawatan kulit pada area edema
4. cuci tangan 6 langkah, 5 moment
5. pertahankan tehnik aseptic
tgl jam No.dx implementasi paraf
eli, ayu,
mawadah
09/04/2021 14.00 1,2,3 Melakukan pemeriksaan fisik
Hasil : Kesadaran : apatis coma, E2M3Vtube, Pupil size 2/2, reflek cahaya +/+, kontak tdk ada,
hemodinamik TD=114/69 mmHg, HR=94x/mnt, RR 20x/mnt, Spo2 =100%, terpasang ETT no.7,5
batas 21cm on ventilator mode PC 12 RR 12 Peep 5 Fio2= 100%, suara ronchi, slem banyak kental
kuning, reflek batuk ada, terpasang CVC 3 lumen di vena subclavia sinistra drip D5% 500ml/6 jam,
D5% 100+kcl 25 meq/12jam, drip Apidra 5ui/jam, morphin 1mg/jam+midazolame 0,5mg/jam, diit
750 kkal/NGT, residu tidak ada, terpasang kateter diuresis, urine 40-100cc/jam, tidak ada luka tekan,
ADL dibantu penuh, VTE 3 faktor, resiko jatuh = 10
eli, ayu,
mawadah
09/04/2021 15.00 1 melalukan suction
Hasil : slem banyak kental warna kuning, reflek batuk kuat, hemodinamik stabil
eli, ayu,
mawadah
09/04/2021 16.00 1,3 memberikan terapi nebulizer dan terapi obat sesuai IMR
Hasil : tidak ada alergi obat
eli, ayu,
mawadah
09/04/2021 17.30 2 melakukan cek Gula darah
hasil : Gula Darah 142 gr/dL, apidra 3 cc/jam
eli, ayu,
09/04/2021 18.00 2,3 memberikan diit diabetasol 150 ml per NGT, residu 10 cc, utih, NGT tepat dilambung mawadah
Hasil : NGT tepat dilambung, residu 10 cc berwarna putih
eli, ayu,
mawadah
09/04/2021 19.00 1,2,3 memberikan terapi obat sesuai dengan IMR
Hasil : tidak ada reaksi alergi
eli, ayu,
mawadah
09/04/2021 19.30 1 melakukan mobilisasi pasien
Hasil : hemodinamik stabil, tidak ada luka tekan
tanggal jam evaluasi paraf
ayu,eli,
Dx. Kep : Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif, mawad
09/04/2021 20.00 ketidakstabilan kadar glukosa darah, Hipovolemia ah
S : Pasien tidak dapat dikaji, on ventilator
O : kesadaran coma, E2M3Vt, pupil size 2/2, reaksi cahaya +/+, tidak ada kontak, TD=
109/73 mmhg nadi =92x/mnt RR=21x/mnt Spo2 100%, terpasang ETT no. 7 batas bibir
21cm on ventilator PC 20 RR 20 peep 5 Fio2 50%, suara paru ronchi, sputum banyak, kental,
warna kuning, irama jantung reguler, terpasang CVC 3 lumen di vena subclavia sinistra drip
D5% 475 ml +kcl 50 mEq/12jam, apidra 3 unit/jam, morpine 1 mg/jam, midazolam 0,5
mg/jam, Pivas =0, abdomen supel, bising usus ada, terpasang NGT no. 16, diit diabetasol
750 kkal, residu tidak ada, dieuresis dengan catheter ±40cc/jam,tidak ada luka tekan, VTE 3
faktor , EWS = 6 , resiko jatuh 10
hasil elekrolit tgl 09/04/2021 : Nat : 158, K: 2,6, kals : 134
A:
1. bersihan jalan nafas inefektif
2. ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah
3. hipovolume
P:
1. monitor hemodinamik
2. lakukan suction secara berkala
3. pantau intake-output
4. pantau gula darah/6 jam
5. kolaborasi pemberian terapi sesuai IMR
PEMBAHASAN
Dari kasus di atas, pasien dengan diagnosa medis KAD ini masuk dalam
kategori KAD sedang- berat. Didukung dengan data AGD yang menunjukkan
hasil asidosis metabolik, dengan Ph 6.9 HCO3 1.9, di mana menurut teori
pada pasien KAD memang mengalami asidosis metabolic pada hasil
AGDnya. Kondisi klinis pasien dengan hasil seperti di atas menunjukkan
keadaan yang sangat buruk.
Selain itu kelompok menemukan beberapa kesenjangan antara teori dan kasus
yang dikerjakan. Antara lain:
1. Pengkajian yang ditemukan pasien masuk ICU dengan GCS E2M2V3,
dengan tingkat kesadaran apatis, gelisah. Tetapi masih kontak. Menurut
teori Status mental dapat bervariasi mulai dari kesadaran penuh sampai
letargi yang berat, meskipun demikian kurag dari 20% pasien KAD yang
diperawatan dengan penurunan kesadaran
PEMBAHASAN