Anda di halaman 1dari 119

KEBIJAKAN JENJANG KARIR

DAN SISTIM KREDENSIAL


DI RUMAH SAKIT

oleh
Agus MB, APP, S.Pd, M.Kes
Yogyakarta,
SMART
ASN
1.Wawasan Global
2.IT & Bahasa
3.Networking Tinggi
JABATAN ASN
UU 5/2014 JABATAN 3
PIMPINAN TINGGI

UTAMA
MADYA
PRATAMA
2
1 JABATAN FUNGSIONAL
(TUSI-PELAYANAN FUNGSIONAL)
JABATAN ADMINISTRASI
KEAHLIAN/KETRAMPILAN
(TUSI PELAYANAN PUBLIK & ADM-PEM)
ADMINSTRATOR
 Utama  Penyelia
Eselon III  Madya  Mahir
PENGAWAS  Muda  Terampil
Eselon IV
 Pertama  Pemula
PELAKSANA
Eselon V dan
JF umum

KEAHLIAN KETERAMPILAN
POLA KARIR JABATAN FUNGSIONAL
MENGAPA PANGKAT (KELAS JABATAN)
MEMILIH 21
JABFUNG?? PIMPINAN TINGGI

BY POSITION
20

(BAB IX)
19 1. Utama
18 2. Madya
17 3. Pratama
16
15
FUNGSIONAL 14
13
AHLI 12
BY CAREER

BY CAREER
Utama, Madya, 11 ADMINISTRASI
Muda, Pertama 10 1. Administrator
9
2. Pengawas
8
TERAMPIL
7 3. Pelaksana
Penyelia, Mahir,
6
Terampil, Pemula
5
4
3
Terampil : 5-8 2
Ahli : 8-15
1
Pengembangan Karir ASN
KEWAJIBAN

Melaksanakan tugas Mencatat dan


KEWAJIBAN

pokok menginventarisir

KEWAJIBAN PEJABAT
FUNGSIONAL

Mengumpulkan bukti fisik


hasil pelaksanaan kegiatan MENGIKUTI
pelayanan/pekerjaan KETENTUAN Tugas
sehari-hari sebagai dasar
untuk pengumpulan angka LAINNYA ! lain
kredit
yang
diperint
ahkan
oleh
atasan
KONSEP DASAR ASESMEN
KOMPETENSI
Mapping Stakeholder Jabfung Kes

Kemen-PAN RB BKN Kemkeu Kemkum-HAM Sekneg


Regulator

Hukor Kemkes
Puskat Mutu
30 Jabfung Org SDMK Hukormas
Kesehatan Profesi

Instansi Peng- PBAK/Tim Penilai Unit Pembina Ropeg Puslat SDMK


guna Pusat AK Pusat Pusat Kemkes
BBPK

Instansi Peng- PBAK/Tim Penilai Unit Pembina


guna Daerah
AK Daerah
Daerah BKD Bapelkes

Jf creation
Unit Pembina Jabfung Kesehatan

No Unit Pembina No Jabatan Fungsional


1 Pusat Analisis Determinan Kesehatan, 1 Administrator Kesehatan
Sekretariat Jenderal
2 Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian 2 Apoteker
dan Alat Kesehatan 3 Asisten Apoteker
3 Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan, 4 Dokter
Ditjen Yankes 5 Dokter Gigi
6 Dokter Pendidik Klinis
7 Fisioterapis
8 Okupasi Terapis
9 Ortotis Prostetis
10 Perawat
11 Perawat Gigi
12 Perekam Medis
13 Teknisi Gigi
14 Refraksionis Optisien
15 Terapis Wicara
4 Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer, 16 Bidan
Ditjen Yankes 17 Teknisi Transfusi Darah
5 Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan, 18 Fisikawan Medis
Ditjen Yankes 19 Pranata Labkes
20 Radiografer
21 Teknisi Elektromedis
Unit Pembina jabfung Kesehatan

No Unit Pembina No Jabatan Fungsional

6 Direktorat Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tular 22 Entomolog Kesehatan


Vektor & Zoonotik, Ditjen P2P
7 Direktorat Pencegahan & Pengendalian Masalah 23 Psikolog Klinis
Kesehatan Jiwa & NAPZA, Ditjen P2P
8 Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen 24 Epidemiolog Kesehatan
P2P
9 Direktorat Kesehatan Lingkungan, Ditjen Kesmas 25 Sanitarian

10 Direktorat Gizi Masyarakat, Ditjen Kesmas 26 Nutrisionis


11 Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga, Ditjen 27 Pembimbing Kesehatan
Kesmas Kerja
12 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan 28 Penyuluh Kesehatan
Masyarakat, Ditjen Kesmas Masyarakat
Instansi Pengguna mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Menyusun formasi jabatan untuk setiap jenjang;


b. Melaksanakan pengangkatan, pemindahan, pembebasan
sementara, pemberhentian dari dan dalam jabatan
fungsional
c. Penyelenggaraan Pembinaan
- Memfasilitasi pelaksanaan tugas
- Melakukan penilaian prestasi kerja.
- Menyusun Manajemen diklat
d. Berkoordinasi dengan instansi pembina jabfung
Organisasi Profesi
Pasal 101 Peraturan pemerintah No 11 tahun 2017

(1) Setiap JF wajib memiliki 1 organisasi profesi JF


(2) Setiap pejabat fungsional wajib menjadi anggota organisasi profesi JF.
(3) Pembentukan organisasi profesi JF difasilitasi instansi pembina.
(4) Organisasi profesi JF (1) wajib menyusun kode etik dan kode perilaku profesi.
(5) Organisasi profesi JF mempunyai tugas:
a. menyusun kode etik dan kode perilaku profesi;
b. memberikan advokasi; dan
c. memeriksa dan memberikan rekomendasi atas pelanggaran kode etik dan
kode perilaku profesi.
6) Kode etik dan kode perilaku profesi ditetapkan oleh organisasi profesi JF
setelah mendapat persetujuan dari pimpinan instansi pembina.
7) Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata cara pembentukan
organisasi profesi JF dan hubungan kerja instansi pembina dengan organisasi
profesi JF diatur dengan Peraturan Menteri.
IDENTIFIKASI KOMPONEN
KOMPETENSI SEBAGAI DASAR
ASESMEN
REGULASI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
Regulasi Jabfung Kesehatan

NO NAMA JAFUNG PERMENPAN SKB PERMENKES SYARAT


(JUKLAK) (JUKNIS) PENDIDIKAN
1 ADMINKES 42/2000 251/2001 19/2002 S1 KES
2 APOTEKER 07/2008 1113/2008 377/2009 APOTEKER
3 ASST.APOTEKER 08/2008 1114/2008 376/2009 D-III FAR
4 BIDAN 01/2008 1110/2008 551/2009 D-I/D-III/S1
5 DOKTER 139/2003 1738/2003 - DOKTER
6 DOKTER GIGI 141/2003 1740/2003 - DRG
7 DOKDIKNIS 17/2008 1201/2009 - DR.SPES
8 ENTOMOLOG 18/2000 396/2001 1201/2004 D-I/D-III/S1
9 EPIDEMIOLOG 17/2000 395/2001 1200/2004 D-I/-/D-IV/S1
10 FISIKAWAN MED 12/2008 1111/2008 262/2009 S1 FISMED
11 FISIOTERAPIS 04/2004 209/2004 640/2005 D-III FIS
12 NUTRISIONIS 23/2001 894/2001 1306/2001 D-III/S1 GIZI
13 OKUPASI TERAPI 123/2005 101/2006 991/2006 D-III OKUP
14 ORTOTIS PROS 122/2005 100//2006 993/2006 D-III
17
Regulasi Jabfung Kesehatan
NO NAMA JAFUNG PERMENPA SKB PERMENKES SYARAT
N (JUKLAK) (JUKNIS) PENDIDIKAN
15 PKM 58/2000 1811/2000 66/2001 D-III/S-1
16 PEREKAM MEDIS 30/2013 48/22/2014 47/2015 D-III/S-1
17 PERAWAT 25/2014 5/6/2015 - D-III/S1
18 PERAWAT GIGI 23/2014 4/5/2015 - D-III/S1
19 PRANATA LABKS 08/2006 611/2006 413/2007 SLA-S1
20 PSIKOLOG KLINS 11/2008 1112/2008 613/2010 S1
21 RADIOGRAFER 29/2013 47/21/2014 52/2015 D-III/S1
22 REFRAKSIONIS 47/2005 1368/2005 994/2006 D-III REFRAK
23 SANITARIAN 10/2006 18/2001 153/2006 D1-S1
24 TEKNISI ELEKT 28/2013 46/23/2014 51/2015 D-III/S1
25 TEKNISI GIGI 06/2007 1148/2007 365/2008 D-III TG
26 TEKNISI TRANFSI 05/2007 1147/2007 364/2008 D-1 TD
27 TERAPIS WICARA 48/2005 1367/2005 992/2006 D-III TW
28 PEMBIMBING 13/2013 50/18 -2013 62/2014 D-IV-S1
KESJA (47/2013)
18
KONDISI PENGELOLAAN JABFUNG
1. Urusan terkait jabatan fungsional banyak
2. Stakeholder Jabatan Fungsional Kesehatan 
banyak
3. Jenis jabatan fungsional kesehatan  sangat
banyak (30)
4. Rumah Jabatan Fungsional Kesehatan  sangat
banyak dan tersebar luas
5. Pemangku jabatan fungsional KESEHATAN ±
348 ribu

PERLU STRATEGI DAN RENCANA YANG BAIK


PENGELOLAAN JABATAN
FUNGSIONAL KESEHATAN
Kerangka Pikir
GRAND DESIGN PENGELOLAAN JABFUNG

Monitoring dan
Evaluasi

Penga Penge
Anali Pelak
sis sanaa
Beba n Pemenuhan Uji

Perenc
n Perta jabfu Angka kredit Kompetensi
Anali Kerja ma/ ng
sis Form Inpasi Penilai Alih Jabatan

ngkata mbang
ng/ an
Jabat asi Pindah Kinerja
an jabata Penilaia
Puncak Karir
Puncak Karir

anaan
n Pelatihan
Jenjang n Angka
Kredit
Tusi

n an
Regul Tunja Berhenti
Orga asi Latsar Kenaikan
nisasi ngan
jenjang

JF Creation

Sistem Informasi
E-jabfung
PERENCANAAN

1. Disusun berdasarkan kebutuhan Organisasi  agar


Organisasi dapat menjalankan Tusi nya dengan baik
2. Organisasi yang melaksanakan Tusi dengan baik 
melalui pencapaian target dari Indikator Kinerja
3. Target Indikator Kinerja dicapai dengan melaksanakan
kegiatan-kegiatan  Ada beban kerja
4. Kegiatan-kegiatan dilaksanakan oleh Pejabat (Japimti,
Administrator-Pengawas-Japlak, Jabatan Fungsional) 
AGAR KUAT - HARUS
DITUANGKAN DALAM
Formasi Jabatan/Peta Jabatan REGULASI
Proses Penyusunan Formasi Jabatan Fungsional Kesehatan

ABK Keb.
Pegawai
Menjadi Uraian
Kegiatan
Analisis
Nama kegiatan
Jabatan Kebutuhan yg ada AK
Pegawai Peta Cara
Formasi Menentukan
Jabatan Jabfungkes formasi
Info jabfungkes
Hitung jam kerja
Jab efektif per butir
kegiatan

Hitung volume
Anjab Tugas kegiatan/thn
Pokok

Permenkes 43 tahun 2017 tentang Penyusunan Formasi Jabatan


Fungsional Kesehatan
Kebutuhan Jabfung di Instansi Pengguna
No Butir Kegiatan Output Pelaksana Waktu / Volume/ Kebutuh
kegiatan tahun Jabfung
Pelaksana
Pelaksana
Pelaksana
Lanjutan

Berdasarkan isi kerja jabatan selanjutnya dapat dihitung jumlah kebutuhan pegawai per
jabatan dengan rumus :
Jumlah Kebutuhan = Waktu Penyelesaian x Volume / tahun
JABFUNG Waktu Kerja Efektif
Standar Formasi
Disusun berdasarkan kebutuhan di Instansi Pengguna sesuai
standar pelayanan dan standar ketenagaan

No Rumah Jabatan/ Keterangan


Instansi Pengguna

1 Rumah Sakit Umum Kelas A Kelas B Kelas C Kelas D

Keahlian

Ahli Pertama

Ahli Muda

Ahli Madya

Ahli Utama
Standar Formasi
Disusun berdasarkan kebutuhan di Instansi Pengguna sesuai
standar pelayanan dan standar ketenagaan

No Rumah Jabatan/ Keterangan


Instansi Pengguna

2 Rumah Sakit Khusus Kelas A Kelas B Kelas C Kelas D

Keahlian

Ahli Pertama

Ahli Muda

Ahli Madya

Ahli Utama
Standar Formasi

No Rumah Jabatan/ Keterangan


Instansi Pengguna
Perkotaan/Biasa
3 Puskesmas DTPK
Perawatan Non Perawatan Non

Keahlian

Ahli Pertama

Ahli Muda

Ahli Madya

Ahli Utama
Standar Formasi
Nomenklatur
disesuaikan
No Rumah Jabatan/ Instansi Keterangan
Pengguna

4 Klinik Pratama Layanan


Perawatan Non

Keahlian
Ahli Pertama
Ahli Muda
Ahli Madya
Ahli Utama
LAMPIRAN
CONTOH PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR 032 TAHUN 2012
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAYANAN
KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAYANAN KESEHATAN


KEMENTERIAN KESEHATAN

KEPALA

SUBBAGIAN
TATA USAHA

SEKSI
PELAYANAN MEDIK SEKSI
DAN KEPERAWATAN PENUNJANG MEDIK

INSTALASI
KJF

MENTERI KESEHATAN,

NAFSIAH MBOI
CONTOH PETA
JABATAN

Company name www.themegallery.com


PETA JABATAN CONTOH
PUSAT PENINGKATAN MUTU
SUMBER DAYA MANUSIA KEPALA PUSAT
KESEHATAN PENINGKATAN MUTU
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

ADMINKES MADYA

KABID FASILITASI KABID


KABID
STANDARDISASI DAN PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN BERKELANJUTAN
PROFESI TENAGA KESEHATAN JABATAN FUNGSIONAL
KASUBBAG
ADMINKES MUDA
ADMINKES MUDA TATA USAHA
ADMINKES MUDA

1. PERENCANA PERTAMA
KASUBBID PENDIDIKAN KASUBBID 2. ANALIS KEPEGAWAIAN PERTAMA
KASUBBID FASILITASI BERKELANJUTAN SUMBER ANALISIS DAN PEMETAAN 3. ANALIS KEPEGAWAIAN PENYELIA
4. ANALIS KEPEGAWAIAN PELAKSANA LANJ
STANDARDISASI DAN DAYA MANUSIA KESEHATAN JABATAN FUNGSIONAL 5. ANALIS KEPEG PELAKSANA
SERTIFIKASI TENAGA 6. ARSIPARIS PERTAMA
KESEHATAN 7. ARSIPARIS PENYELIA
1.ADMINKES PERTAMA 1.ADMINKES PERTAMA 8. ARSIPARIS PELAKSANA LANJUTAN
2.ANALIS DATA DAN 2.ANALIS DATA DAN 9. ARSIPARIS PELAKSANA
1.ADMINKES PERTAMA INFORMASI INFORMASI 10. PRAKOM PERTAMA
2.ANALIS DATA DAN 11. PRAKOM PENYELIA
INFORMASI 12. PRAKOM PELAKSANA LANJUTAN
13. PRAKOM PELAKSANA
14. BENDAHARA
15. PENATA LAPORAN KEUANGAN
KASUBBID PENDIDIKAN KASUBBID PEMANTAUAN 16. VERIFIKATOR KEUANGAN
DAN EVALUASI 17. PENGADMINISTRASI KEUANGAN
BERKELANJUTAN 18. ANALIS PROGRAM DAN ANGGARAN
KASUBBID PROFESI KESEHATAN JABATAN FUNGSIONAL 19. PENGELOLA TEKNOLOGI INFORMASI
FASILITASI PROFESI 20. ANALIS MANAJEMEN KEPEGAWAIAN
TENAGA KESEHATAN 21. PENGADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
1.ADMINKES PERTAMA 1.ADMINKES PERTAMA 22. PENGADMINISTRASI KEARSIPAN
2.ANALIS DATA DAN 2.ANALIS DATA DAN 23. PENGADMINISTRASI PERSURATAN
INFORMASI INFORMASI 24. SEKRETARIS
1.ADMINKES PERTAMA 25. ANALIS BARANG MILIK NEGARA
2.ANALIS DATA DAN 26. PENGELOLA BMN
INFORMASI 27. PRAMUBHAKTI
28. ANALIS KEUANGAN PUSAT DAN
DAERAH PERTAMA
Bagaimana Pengangkatan Menjadi
Jabatan Fungsional

??
Company name
MEKANISME
PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL
Bertugas sebelum Bertugas setelah Sebelumnya
terbit Permenpan terbit Permenpan Struktural/Jabfung lain

Pengangkatan Alih Promosi


Inpassing Pertama Jabatan

PAK

SK
Jabfung

Min. 2 tahun dalam Pangkat


SK
terakhir Kenaikan
Pangkat
PERENCANAAN ASESMEN
KOMPETESI PERAWAT
KOMPETENSI ASN dan
Jabatan Fungsional

??
Company name
KOMPETENSI ASN

1. Kompetensi 2. Kompetensi 3. Kompetensi


manajerial, Teknis, Sosial Kultural,
diukur dari tingkat diukur dari tingkat diukur dari
pendidikan, dan spesialisasi pengalaman kerja
pelatihan pendidikan, berkaitan dengan
struktural atau pelatihan teknis masyarakat
manajemen, dan fungsional, dan majemuk dalam
pengalaman pengalaman hal agama, suku,
kepemimpinan. bekerja secara dan budaya
teknis. sehingga memiliki
wawasan
kebangsaan.
PROPORSI KOMPETENSI TEKNIS, MAJAJERIAL SOSIAL KULTURAL
Kompetensi 37
Jabatan Jenjang jabatan
Sosial Manajerial Teknis
Kultural
Utama 20% 70 % 10%
JPT
Madya 20% 60 % 20 %
Pratama 20% 50 % 30 %
Administrator 20% 40 % 40 %
JA
Pengawas 20% 30 % 50 %
Pelaksana 20% 20 % 60 %
Utama 20% 50 % 30 %
JF
Keahlian Madya 20% 40 % 40 %
Muda 20% 30 % 50 %
Pertama 20% 20 % 60 %
Penyelia 20% 40 % 40 %
JF
Keterampilan Mahir 20% 30 % 50 %
Terampil 20% 20 % 60 %
Pemula 20% 10 % 70 %
Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN
Berdasarkan kesenjangan kompetensi individu &
jabatannya, maka strategi pengembangannya adalah:
 Pendidikan Formal
Peningkatan kompetensi melalui
 Tugas Belajar
pendidikan formal baik dalam
 Ijin Belajar maupun luar negeri
 Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
 Diklat Prajabatan
 Diklat Kepemimpinan Peningkatan kompetensi melalui pelatihan
 Diklat Fungsional paling sedikit 20 (dua puluh) jam pelajaran
 Diklat Teknis dalam 1 (satu) tahun.
 Non Diklat
 Internship (Magang)
 Bimbingan Teknis Peningkatan kompetensi melalui
 Sosialisasi program magang maksimum 1 (satu)
 Seminar tahun (instansi pemerintah & swasta)

 Workshop
UJI KOMPETENSI JFK
Latar Belakang
PermenPAN no.
PermenPAN
25/2014 UU Nomor 5 tahun 2014 no. 28/2013
PermenPAN no.
Pengembangan karier Pegawai
23/2014 . Negeri Sipil dilakukan berdasarkan PermenPAN
kualifikasi, kompetensi, penilaian no.29/2013
Permenpan no.13 kinerja, dan kebutuhan Instansi
Pemerintah.
dan 47/2013 PermenPAN
untuk meningkatkan kompetensi no.30/2013
dan profesionalisme yang akan
naik jenjang jabatan

Uji Kompetensi Jabatan Fungsional


Kesehatan
Jabatan Fungsional Perawat
1 2
Jabatan Fungsional Perawat Gigi
1 2
Uji Kompetensi JF Perawat dan Perawat Gigi berlaku 1 januari
2018
Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja

1 2
Permenpan dan reformasi Birokrasi RI
Nomor 47 tahun 2013 perubahan atas
PermenPAN dan RB nomor 13 tahun 2013
tentang Jabfung Pembimbing Kesja dan
Angka Kreditnya

Pasal 36
(1) PNS yang pada saatditetapkan PermenPAN
dan RB ini telah dan masih melaksanakan
tugas di bidang kesehatan kerja berdasarkan
keputusanpejabat yang berwenang, dapat
disesuaikan (di –inpassing) dalam jabfung
Pembimbing Kesja, dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Berijazah paling rendah Sarjana (S1)/D IV/
Sarjana Terapan di bidang kesehatan;
b. Pangkat paling rendah Penata Muda, Gol
ruang II/a
c. Mengikuti dan lulus uji kompetensi; dan
d. Prestasi kerja paling kurang bernilai baik
dalam 1 (satu) tahun teralhir.
Jabatan Fungsional Radiografer

1 2
Jabatan Fungsional Teknisi Elektromedis
2
1
Jabatan Fungsional Perekam Medis
1 2
Organisasi Penyelenggara Uji

Puskatmutu

Unit Pembina

UPT Kementerian Kementerian/Lembaga


Kesehatan selain Kemenkes
Dinkes Provinsi

Dinkes Kab/Kota

UPT K/L selain Kemenkes


UPT Dinkes Provinsi
UPT Dinkes Kab/
Kota
Tugas Pusat Peningkatan Mutu SDMK

• Menyusun regulasi uji • Melakukan akreditasi


kompetensi penyelenggaraan uji
• Mensosialisasikan • Membuat dan mengembangkan
penyelenggaraan uji sistem informasi
• Mengarahkan penyelenggara • Mengeluarkan nomor sertifikat
dalam penyusunan perencanaan kepada peserta
• Menyusun perencanaan secara • Melakukan monev
nasional
• Memverifikasi dan
merekomendasikan
penyelenggaraan uji
Tugas Unit Pembina

• Melakukan verifikasi data calon • Memfasilitasi penyelenggaraan


peserta uji uji
• Melakukan verifikasi usulan • Menerbitkan sertifikat uji yang
proposal penyelenggaraan uji diuji di tingkat pusat
• Membentuk tim penguji pusat • Melaksanakan monev
• Menyusun perencanaan uji • Berkoordinasi dengan
kompetensi JF binaannya Pusaktmutu dalam hal
• Bertanggung jawab dalam pembentukan tim penguji tk.
penyelenggaraan uji Pusat, Sosialisasi
penyelenggaraan, pengelolaan
pelaksanaan, monev dll
Tugas Kementerian/Lembaga

• Membuat rencana • Menerbitkan sertifikat uji


penyelenggaraan • Melakukan pencataan dan
• Membentuk tim penguji pelaporan
tingkat • Membuat BAP
Kementerian/Lembaga
• Melakukan Monev
• Membuat surat pengajuan
pelaksanaan uji ke unit
pembina
• Memfasilitasi pelaksanaan
uji
Tugas UPT Kemenkes

• Membuat rencana • Menerbitkan sertifikat uji


penyelenggaraan • Melakukan pencataan dan
• Membentuk tim penguji pelaporan
UPT Kemenkes • Membuat BAP
• Membuat surat pengajuan • Melakukan Monev
pelaksanaan uji ke unit
pembina
• Memfasilitasi pelaksanaan
uji
Pembentukan Penetapan panitia pelaksana uji

Bidang Perencanaan Bidang Sistem Informasi


• Membuat Perencanaan • Pemegang akun sebagai penyelenggara
• Melakukan identifikasi calon peserta dan uji
tim penguji • Melakukan updating data SAPK
• Perencanaan pengujian & • Memverifikasi data calon peserta uji
• Perencanaan pembinaan • Mengirimkan proposal penyelenggaraan
• Perencanaan anggaran uji
• Mengirimkan BAP
• Menerima nomor sertifikat
Bidang Pembinaan & Pengawasan Sekretariat
• Melakukan monev perencanaan, • Mengumpulkan berkas portofolio
pelaksanaan, pelaporan, • Melakukan persiapan alat & bahan uji
• Melakukan monev tim penguji • Menjadwalkan pelaksanaan uji
• Pembinaan dan pengawasan kasus • Menginformasikan pelaksanaan uji
• Memberikan rekomendasi dan • Pengaturan jadwal, sarana
masukan • Melakukan dokumentasi
• Memberikan masukan terhadap • Mencetak serifikat uji
pemberian sanksi
Peserta Uji Kompetensi
• Pejabat Fungsional Perawat,
• Pejabat Fungsional Perawat Gigi,
• Pejabat Fungsional Radiografer,
• Pejabat Fungsional Perekam Medis,
• Pejabat Fungsional Teknisi Elektromedis
• Pejabat Fungsional Pembimbing Kesehatan
Kerja, dan
• Pejabat Fungsional lain sesuai dengan
peraturan perundang – undangan
Syarat Peserta Uji
– Sekurang kurangnya sudah memangku jenjang jabatan
fungsional sebelumnya selama 1(satu) tahun;
– Memiliki Surat Keputusan jabatan fungsional jenjang
terakhir;
– Prestasi kerja paling kurang bernilai baik selama satu tahun
terakhir yang dibuktikan dengan Sasaran Kinerja Pegawai
(SKP); dan
– Memiliki Surat rekomendasi dari pimpinan unit kerja untuk
mengikuti uji kompetensi jabatan fungsional kesehatan.
Sertifikat Uji Kompetensi
• Bukti pengakuan tertulis atas penguasaan kompetensi
kerja.
• Dapat dicetak di instansi penyelenggara uji setelah
mendapat nomor sertifikat dari Puskatmutu
• Ditanda tangani oleh pimpinan instansi
penyelenggara uji dan ketua tim penguji.
Tahapan Persiapan Uji Kompetensi
Jabatan Fungsional

Sept - Nove
Mar- Jan - April - Mei –Ags - 2018
Okt mber
Agus April Juli Juni Sept

PMK 18 th 2017

• Regulasi/ Seleks &- Pembekalan Uji Evaluasi Persia Pelaksa-


Pembent Tim Penguji Coba Uji Coba pan naan
Permenkes
ukan Tim Provinsi dan UK pelaksan Akhir Ukom JFK
• Sosialisasi Penguji Menyusun aan Januari
• Pra Uji Pusat Materi UJi 2018
Coba

2016 2017 2018


Pencatatan dan Pelaporan Tim Penguji

• Melakukan pencatatan dan melaporkan penyelenggaraan uji


kompetensi jabatan fungsional kesehatan kepada pimpinan
penyelenggara uji
• Meliputi jumlah peserta uji dan yang lulus uji kompetensi,
jenis jabatan fungsional, kategori dan jenjang jabatan
fungsional, rekapitulasi kelulusan, metode uji kompetensi, tim
penguji kompetensi, waktu dan tempat uji kompetensi.
Mekanisme Uji Kompetensi
Updating Ujian Ujian
Pendaftaran Konsultasi dengan
data
tim penguji Ujian ulang I ulang II
Peserta

Jabfung E - ukom

Tidak Tidak Tidak


Lulus Lulus Lulus Lulus
Lulus Lulus

Sertifikat Peningkatan
Kemampuan

Menetapkan :
Penyelenggar

a. Peserta Uji Mengorganisasik Membuat Mendapatkan


Verifikasi calon b. Tim Penguji an Pelaksanaan Nomor
BAP
peserta uji c. Panitia/ uji sertifikat
sekretariat
a

pelaksana
d. Admin E Ukom Dicetak &
e. Tempat, & ditandatangani
waktu uji
Penguji

Menentukan Menguji &


Ditetapkan Memberikan menentukan Membuat Pemutakhiran
metode, konsultasi kepada laporan uji
sebagai tim kelulusan Instrumen
materi, peserta
penguji
penilaian
Mekanisme Peserta Uji
Peningkatan pengetahuan
Mendaftar uji
5 11 dan kemampuan
kompetensi Mencetak Menyiapkan Tidak Lulus
online bukti berkas
pendaftaran portofolio
6 Mendapatkan
Lulus sertifikat bila
4 lulus
10 Uji ulang ke dua

Mengajukan
7 a. Konsultasi
3 permohonan ke dengan tim Tidak Lulus
pimpinan instansi penguji
pengguna
b. Diberikan
kartu ujian oleh Mendapatkan
Lulus
tim penguji sertifikat bila
2 Mempersiapkan lulus
berkas administrasi 9 Uji ulang pertama
Pelaksanaan uji
8
Tidak Lulus
1 Melakukan verifikasi
online jabfung

Lulus
Mekanisme Penyelenggara Uji
Memberikan peningkatan pengetahuan
6 dan kemampuan bagi peserta yg sdh
dua kali tdk lulus uji
Memverifikasi online data Merencanakan
calon peserta uji Menunjuk dan
berdasarkan dokumen dan mengalokasikan
15
menetapkan 7 anggaran biaya
5 tim penguji 14
Menetapkan calon Mengeluarkan
peserta uji 4 sertifikat uji
Mempersiapkan
Identifikasi
tempat uji 8 13 Membuat BAP uji kompetensi
pemangku JFK yg 3 dan meminta nomor sertfikat ke
akan naik jenjang puskatmutu
Menyiapkan
9 peralatan, sarana
12 Menyelenggarakan uji
Melakukan Mapping & prasarana uji
2 pemangku jabfungkes
Mendapatkan surat rekomendasi
penyelenggaraan uji & user id &
password akun penyelenggara &
1 Melakukan verifikasi data 10 11 tim penguji
pejabat fungsionall
Membuat & Mendapatkan surat
menyampaikan proposal rekomendasi
penyelenggaraan uji ke penyelenggaraan uji
Puskatmutu
Mekanisme Tim Penguji
6
 Memberi Menetapkan Menyiapkan
Membuat
konsultasi metode penilaian perangkat
rencana
kepada calon 7 15 Melakukan pemutakhiran
peserta uji
penilaian 5 penilaian
instrumen uji
 Menetapkan Berkoordinasi dengan
metode uji 4 instansi penyelenggara
 Memberikan untuk persiapan peralatan,
kartu ujian sarana & prasarana Melakukan pencatatan dan
3 8 pelaporan kepada ketua
14 penyelenggara uji

Ketua tim penguji menandatangi


Memeriksa dan 9 Melaksanakan 13 sertifikat uji
memvalidasi data dokumen
2 administratif calon peserta
pengujian

uji

12 Memberikan feedback hasil penilaian


Memiliki SK sebagai tim 10
1 penguji
Melakukan penilaian 11
Memutuskan hasil uji
Tim Penguji
Jumlah Tim Penguji sekurang – kurangnya
berjumlah tiga orang dan Terdiri dari Ketua dan
Anggota
1 Pusat

2 Instansi Kementerian/Lembaga Selain Kemenkes

3 Provinsi

4 Kabupaten/Kota

5 UPT Kementerian Kesehatan


Syarat Penguji
1 mempunyai jenis jabatan fungsional yang
sama dengan peserta uji

mempunyai jabatan paling rendah setingkat


2 lebih tinggi dari jabatan fungsional yang di uji
dengan kategori yang sama

3 memiliki surat keputusan sebagai tim penguji

Apabila Tidak ada penguji


yang memiliki sertifikat maka
4 memiliki sertifikat sebagai tim penguji
pimpinan instansi dapat
menunjuk penguji yang
memiliki keahlian serta mampu
5 tidak sedang menjalani hukuman disiplin untuk menjadi penguji dengan
indikator memiliki kemampuan
teknis kompetensi, keprofesian
tidak sebagai peserta uji. dan pemahaman tentang
6 jabatan fungsional.
.
Tujuan
• Untuk mengidentifikasi pejabat
fungsional/ASN yang memenuhi persyaratan
untuk menjadi tim penguji.

– Peserta seleksi berasal dari Unit/Satuan Kerja di lingkungan


Kementerian/Lembaga
– Seleksi untuk mendapatkan tim penguji jabatan fungsional
kesehatan (Perawat, Perawat Gigi, Perekam Medis, Radiografer,
Teknisi Elektromedis dan Pembimbing Kesehatan Kerja)

www.themegallery.com
Proses Seleksi
Calon Tim Penguji tingkat pusat diuji melalui dua tahapan
I. Seleksi data SAPK atau SIMKA
II. Tahapan seleksi

Tahapan Proses II
4. Pakta Integritas
1. 2. 3.
Portofolio Wawanca Penulisan
ra

www.themegallery.com
Tugas Tim Penguji
Melakukan pencatatan
dan melaporkan Menetapkan Metode uji

Melakukan monitoring
Membuat rencana penilaian
dan evaluasi

Melakukan
Memberikan pemutakhiran
feedback
instrumen
hasil penilaian Tugas Tim Menetapkan
Penguji metode penilaian

Memberikan feedback
hasil penilaian
Menyiapkan
perangkat penilaian
Melakukan penilaian

Memeriksa dan memvalidasi Berkoordinasi dengan


data dokumen instansi penyelenggara
Kewenangan Tim Penguji
Menetapkan kelulusan uji kompetensi

Memberikan catatan / feedback Meminta data/dokumen


hasil uji kompetensi tambahan kepada peserta
Kewenangan Tim maupun pihak yang
Penguji terkait bila diperlukan
Menentukan jenis metode
dan instrumen penilaian,

Menghentikan proses
Menetapkan substansi penilaian penilaian jika dipandang
Berdasarkan butir butir kegiatan dan tidak sesuai dengan ketentuan,
atau standar yang telah ditetapkan norma, etika dan prinsip
keselamatan,
MENGEMBANGKAN PERANGKAT
ASESMEN
3
Metode, Materi dan Rencana
Penilaian Uji Kompetensi
Materi dan Metode Uji Kompetensi

• Materi uji kompetensi mengacu pada butir butir kegiatan jabatan


fungsional kesehatan
• Metode uji, dapat berupa :
a. Portofolio  Wajib
b. Uji Tulis
Pilihan
c. Uji Lisan
d. Uji Praktik
Penetapan Metode Uji
Dalam menetapkan metode uji kompetensi Tim Penguji harus
memperhatikan beberapa hal :

Tim penguji harus memperhatikan peraturan perundang –


undangan, kondisi, keadaan sumber daya yang tersedia di
1 instansi pengguna yang akan diuji

Penetapan metode uji dilakukan setelah tim penguji


2 berkoordinasi dengan pimpinan instansi pengguna jabatan
fungsional yang akan diuji

Tim penguji menginformasikan kepada peserta uji tentang


metode uji yang akan digunakan, rencana penilaian, metode
3 penilaian, waktu, dan tempat, tata tertib, dll pada saat peserta
uji konsultasi dengan tim penguji
Waktu dan Tempat Uji Kompetensi

• Pelaksanaan Uji dilakukan secara periodik (memperhatikan periode


kenaikan pangkat)
• Tempat Uji dapat disesuaikan dengan instansi tempat pejabat
fungsional bekerja atau instansi pembinanya, dapat berupa :
a. Unit Pembina
b. Dinkes Provinsi
c. Dinkes Kab/Kota
d. UPT Kementerian Kesehatan
e. Klinik/Poliklinik Kementerian/Lembaga selain Kemenkes
f. Institusi dan atau Faskes lain
g. Tempat lain yang ditunjuk atau ditetapkan oleh penyelenggara
Materi Uji

Materi Uji Kompetensi jabatan


fungsional kesehatan mengacu pada
butir butir kegiatan jenjang jabatan
yang sedang dipangku dan jenjang yang
akan dipangku sesuai dengan peraturan
perundangan.
(Permenkes Nomor 18 tahun 2017)
Metode Uji Portofolio
Digunakan sebagai salah Dapat merefleksi
Laporan lengkap pelayanan yang
satu cara penilaian yang
segala aktifitas mampu mengungkap diberikan, dapat
seseorang yang pencapaian standar menunjukan
dilakukannya yang kompetensi dan kompetensi kemampuan, memberi
menunjukan dasar setiap pejabat gambaran atas apa yang
kecakapan pejabat fungsional kesehatan dilakukan pejabat
fungsional fungsional kesehatan
kesehatan dan sebagai  bukti
otentik

Portofolio
Penilaian Portofolio
Penilian portofolio terdiri dari dua
komponen
1
2 20%
80%
Sertifikat
Pelatihan Unsur
Pelayanan
Karya atau /Asuhan
Penghargaan Pengembangan
yang retevan Profesi
bidang atau
kesehatan
Komponen Tambahan Komponen Utama
KOMPONEN UTAMA
Bukti Pelayanan/asuhan
Penilaian komponen pelayanan/asuhan ini mengacu
dari butir kegiatan jabatan fungsional dengan kriteria:
a. 75% - 80% komponen pelayanan/asuhan
berasal dari kompetensi pada jenjang yang
sedang dipangkunya dan
b. 20% - 25% komponen pelayanan/asuhan
berasal dari kompetensi yang akan
dipangkunya
 
Ketentuan
Batas kelulusan minimal 70% dari nilai total
keseluruhan dengan komposisi 80% dari komponen
utama dan 20% dari komponen tambahan

komponen utama wajib dilakukan dan komponen


tambahan dapat memilih diantara 3 pilihan (a
dan/atau, b dan/atau c)

[Image Info] www.wizdata.co.kr - Note to customers : This image has been licensed to be used within this PowerPoint template only. You may not extract the image for any other use.
Komponen Tambahan
Komponen Tambahan

1. Pelatihan
2. Karya Pengembangan Profesi
3. Penghargaan yang relevan
dibidang kesehatan
Pelatihan
Adalah kegiatan pelatihan yang pernah diikuti oleh pejabat fungsional
1 dalam rangka pengembangan dan/atau peningkatan kompetensi
selama melaksanakan tugas pelayanan kesehatan di seluruh instansi
atau fasilitas pelayanan kesehatan.

Bukti fisik komponen pelatihan ini berupa sertifikat atau piagam


asli yang dikeluarkan oleh lembaga penyelenggara yang syah.
2

Pelatihan dilengkapi dengan laporan singkat hasil pelatihan


3
yang meliputi : tujuan diklat, materi diklat dan manfaat diklat
untuk perbaikan pelayanan kesehatan.
Komponen Tambahan :
Sertifikat Pelatihan
Kabupaten/
Kota/ Instansi Provinsi

Internasional
Nasional 20%
20
10%
10

25%
30 45%
50

Skor Penilaian Sertifikat Pelatihan yang Relevan berdasarkan Lembaga


yang mengeluarkan
Karya Pengembangan Profesi

Apabila pejabat fungsional kesehatan


mempunyai karya tulis yang berupa
artikel yang dimuat pada jurnal ilmiah
dan atau tulisan ilmiah popular yang
dimuat pada majalah, tabloid, koran,
news letter, bulletin,
Penilaian Karya Pengembangan Profesi
Jurnal terakreditasi (50) Sebagai ketua (50)
Jurnal tdk terakreditasi (30) Sebagai anggota (40)

Artikel
Internasional (50), Nasional Laporan
(30), Provinsi (20), dan
Kabupaten/Kota (10) Penelitian

Internasional (50)
Buku Nasional (40)
Provinsi (30)
Kabupaten/Kota (20)
Tingkat Instansi (10)
Modul Diklat
Karya Teknologi
Kualitas Modul Baik (50)
Tepat Guna
Kualitas Kurang Baik(20)

Skor Penilaian Karya Pengembangan Profesi yang Relevan


berdasarkan kriteria
Komponen Tambahan : Penghargaan yang relevan
bidang kesehatan
Kabupaten/
Kota/ Instansi Provinsi

Internasional
Nasional 20%
20
10%
10

25%
30 45%
50

Skor Penilaian Sertifikat Pelatihan yang Relevan berdasarkan Lembaga


yang mengeluarkan
Kriteria Penilaian Dokumen Portofolio
Ketentuan
memadai kesesuaian anatara jumlah dokumen yang dipersyaratkan
dengan ketersediaan dokumen portofolio yang ada

Valid dokumen yang dinilai telah diverifikasi oleh atasan langsung,


ditandai dengan tanda tangan atasan langsung dan cap
basah instansi/unit kerja

Asli dokumen yang dinilai merupakan bukti asli dari laporan


portofolio yang diserahkan ke penguji, apabila dalam bentuk
sertifikat maka dapat menunjukan sertifikat asli

Terkini laporan pekerjaan dalam kurun waktu paling lama 5 tahun


sejak ditetapkan dalam SK jenjang Jabfung terakhir
Lembar Verifikasi Dokumen Portofolio
No Komponen Hasil Verifikasi Bobot Hasil
memadai valid asli terkini Nilai Kelulusa
n

1 Komponen Utama         80%


  a. Pelayanan/Asuhan/ √ √ √ √   Lulus
Kegiatan
2. Komponen Tambahan Relevan Tidak 20%
Relevan
  a. Sertifikat Pelatihan √ √  
  b. Karya Pengembangan       Tidak
Profesi
Lulus
  c. Penghargaan yang      
relevan bidang kesehatan

100%
         
Contoh Verifikasi
No Unit Kompetensi RS Kriteria Penilaian Hasil
type A

Memadai Valid Asli Terkini

1 Melakukan Pengkajian 30 30 30 30 30 Sesuai


Keperawatan Dasar

2 Melakukan Intervensi 30 30 30 30 29 Tidak


Keperawatan Sesuai

dst
Contoh JF Perawat Mahir
Lanjutan Contoh JF Perawat Mahir
Dukungan Kepada Peserta Uji
Sebelum Penilaian

Pastikan Peserta Uji Mengucapkan salam, Berikan pandangam


dalam kondisi relax jabat tangan kepada singkat yang mudah
Peserta Uji, ingat dimengerti tentang
lakukan kontak mata proses penilaian

Bercakap-cakap Ciptakan kondisi


sebentar satu atau dua lingkungan sekitarnya
menit secara baik
Beritahu waktu yang
digunakan untuk
penilaian
Sikap Penguji Pada Saat
Melaksanakan Penilaian

Memastikan Peserta uji dalam Menunjukkan sikap


kondisi baik untuk diobservasi empati

Tidak mengintimidasi /
menakut-nakuti

Merespon jawaban secara


positif

Aktif mendengarkan apa


yang dikatakan Peserta Uji
MENGHADAPI PESERTA YANG
BELUM LULUS UJI SERTA KONFLIK

• Menjelaskan bukti-bukti yang belum terpenuhi


• Mendorong peserta melengkapi bukti-bukti yang
dibutuhkan
• Menghadapi konflik dengan tenang, tetap pada fakta
• Menghindari argumen dan isu yang tidak relevan

• Selalu mengikuti prosedur


• Mencoba memahami kondisi peserta
Output yang diharapkan

• Jajaran RS dapat menyelenggarakan Uji Kompetensi Jabatan


Fungsional Kesehatan dengan baik
• Tim Penguji Kompetensi Jabfungkes di RS dapat ditetapkan melalui
proses seleksi sesuai ketentuan, dan selanjutnya dapat bertugas
menyiapkan metode uji, materi uji, rencana penilaian dan pengujian
• Pejabat Fungsional Kesehatan yang akan naik jenjang jabatan dan
menyiapkan diri untuk pelaksanaan uji kompetensi jabatan fungsional
yang akan diselenggarakan mulai Januari tahun 2018
Tabel WPK jabfung Perawat jenjang terampil
No. Butir Kegiatan Satuan Angka kredit Waktu Waktu
Hasil Penyelesaian Penyelesaian
kegiatan (Wpk) kegiatan (Wpk)
Dalam jam Dalam menit
Melakukan pengkajian
1 keperawatan dasar pada 0.18 Laporan 0.35 21
individu
Mengajarkan perilaku hidup
2 0.15 Laporan 0.21 12.6
bersih dan sehat pada individu
3 Membuat media untuk
peningkatan perilaku hidup 0.50 Laporan 0.42 25.2
bersih dan sehat pada individu
4 Memfasilitasi penggunaan
alat-alat pengamanan atau
pelindung fisik pada pasien 0.17 Laporan 0.13 7.8
untuk mencegah risiko cidera
pada individu
5 Memantau perkembangan
pasien sesuai dengan
kondisinya (melakukan 0.15 Laporan 0.17 10.2
pemeriksaan fisik, mengamati
keadaan pasien) pada individu
6 Memfasilitasi penggunaan
0.11 Laporan 0.13 7.8
pelindung diri pada kelompok
Lanjutan..
7 Memberikan Oksigenasi
0.05 Laporan 0.25 15
sederhana
8 Memberikan bantuan
0.75 Laporan 0.25 15
hidup dasar
Melakukan pengukuran
9 0.02 Pertindakan 0.21 12.6
antropometri
Melakukan fasilitasi
10 0.08 Pertindakan 0.21 12.6
pasien eliminasi
11 Memantau (menghitung)
keseimbangan cairan 0.08 Pertindakan 0.09 5.4
dan elektrolit
Melakukan mobilisasi
12 0.13 Pertindakan 0.21 12.6
posisi pasien
Mempertahankan posisi
13 0.15 Pertindakan 0.21 12.6
anatomis pasien
14 Melakukan fiksasi fisik 0.50 Pertindakan 0.13 7.8
15 Memfasilitasi
lingkungan yang 0.50 Pertindakan 0.21 12.6
mendukung istirahat
Lanjutan..
Memfasilitasi penggunaan
pakaian yang mendukung
17 kenyamanan pada pasien 0.04 Pertindakan 0.42 25.2

Melakukan pemeliharaan diri


18 pasien 0.10 Pertindakan 0.42 25.2

19 Memandikan pasien 0.10 Pertindakan 0.42 25.2


20 Membersihkan mulut pasien 0.02 Pertindakan 0.33 19.8
21 Melakukan kegiatan kompres
0.18 Pertindakan 0.42 25.2
hangat/dingin
22 Mempertahankan suhu tubuh
saat tindakan (memasang 0.17 Pertindakan 0.36 21.6
warming blanket)
Melakukan komunikasi
23 terapeutik dalam pemberian 0.01 Pertindakan 0.23 13.8
asuhan keperawatan
Melakukan pendampingan
24 pada pasien menjelang ajal 0.05 Pertindakan 0.28 16.8
(dying care)
Lanjutan..
Memfasilitasi suasana
25 lingkungan yang tenang dan 0.05 Pertindakan 0.47 28.2
aman

Memberikan perawatan
26 pada pasien menjelang ajal 0.05 Pertindakan 0.67 40.2
sampai meninggal

Memberikan dukungan
dalam proses kehilangan,
27 0.10 Pertindakan 0.27 16.2
berduka dan kematian

Melakukan dokumentasi
keperawatan pada tahap
28 terampilan tindakan 0.10 Pertindakan 2.81 168.6
keperawatan

Menyusun rencana kegiatan


29 individu perawat 0.05 Pertindakan 0.36 21.6
Tabel WPK jabfung Perawat jenjang mahir
No. Butir Kegiatan Satuan Hasil Angka Waktu Waktu Penyelesaian
kredit Penyelesaian kegiatan (Wpk)
kegiatan Dalam menit
(Wpk)
Dalam jam
Melakukan
pengkajian
1 Laporan 0.12 0.28 16.8
keperawatan dasar
pada Keluarga
Melakukan
pengkajian
2 Laporan 0.28 0.46 27.6
keperawatan dasar
pada Kelompok
3 Melaksanakan
imunisasi pada Laporan 0.10 0.21 12.6
individu
4 Melakukan
restrain/fiksasi pada Laporan 0.15 0.25 15
pasien
5 Oksigenasi kompleks
Laporan 0.50 0.42 25.2
6 Memberikan nutrisi
Laporan 0.18 0.21 12.6
enteral
Lanjutan..
7 Memberikan nutrisi
Laporan 0.15 0.33 19.8
parenteral
8 Manajemen mual
Laporan 0.13 0.25 15
muntah
Melakukan bladder
9 Pertindakan 0.06 0.25 15
training
Melakukan bladder
10 Pertindakan 0.06 0.31 18.6
re-training
11 Melakukan massage
Pertindakan 0.60 0.25 15
pada kulit tertekan
Melakukan
komunikasi
12 terapeutik dalam Pertindakan 0.03 0.23 13.8
pemberian asuhan
keperawatan
Memfasilitasi
keluarga untuk
13 Pertindakan 0.35 0.25 15
mengekspresikan
perasaan
14 Melakukan
pendampingan pada
Pertindakan 0.12 0.27 16.2
pasien menjelang
ajal (dying care)
Lanjutan..
Memfasilitasi suasana
lingkungan yang tenang dan Pertindakan 0.12 0.25 15
aman
Perawatan luka
Pertindakan 0.24 37.8
0.63
Mendampingi pasien untuk
tindakan BMP (Bone Marrow
Pertindakan 0.35 49.8
Punction) dan LP (Lumbal 0.83
Punction)
Melakukan tindakan
keperawatan pada kondisi
Pertindakan 0.36 90
gawat darurat/ 1.50
bencana/kritikal
Melakukan tindakan
keperawatan pada pasien
dengan intervensi
pembedahan dengan resiko Pertindakan 0.24 0.65 39
rendah (bedah minor) pada
tahap: Pre-operasi
Melakukan tindakan
keperawatan pada pasien
dengan intervensi
pembedahan dengan resiko Pertindakan 0.23 0.76 45.6
rendah (bedah minor) pada
tahap: Post-operasi
Lanjutan..
21 Melakukan Range of motion
(ROM) pada pasien dengan
Pertindakan 0.10 0.36 21.6
berbagai kondisi

22 Melatih mobilisasi pada


pasien dengan berbagai
Pertindakan 0.25 0.37 22.2
kondisi

Memberikan perawatan
23 pada pasien menjelang ajal Pertindakan 0.12 0.28 16.8
sampai meninggal

Memberikan dukungan
24 dalam proses kehilangan, Pertindakan 0.24 0.94 56.4
berduka dan kematian

Melakukan
pendokumentasian pada
25 Pertindakan 0.11 0.28 16.8
tahap pengkajian
keperawatan

Melakukan
pendokumentasian pada
26 Pertindakan 0.08 0.25 15
tahap terampilan tindakan
keperawatan

Menyusun rencana kegiatan


27 Pertindakan 0.12 0.13 7.8
individu perawat
Tabel WPK jabfung Perawat jenjang Penyelia
No. Butir Kegiatan Satuan Hasil Angka kredit Waktu Waktu
Penyelesaian Penyelesaian
kegiatan (Wpk) kegiatan
Dalam jam (Wpk)
Dalam menit

Mengidentifikasi kebutuhan
1 Laporan 0.24 0.13 7.8
pendidikan kesehatan
Melaksanakan pendidikan
2 kesehatan pada kelompok Laporan 0.17 0.29 17.4

3 Membentuk dan
mempertahankan keberadaan
Laporan 0.16 4 240
kelompok masyarakat
pemerhati masalah kesehatan
4 Melakukan isolasi pasien sesuai
kondisinya Laporan 0.24 0.2083 12.498

5 Memasang alat bantu khusus


lain sesuai dengan kondisi Laporan 0.20 0.0833 4.998

6 Mengatur posisi pasien sesuai


dengan rencana tindakan Laporan 0.20 0.1667 10.002
pembedahan
7 Mengatur posisi netral kepala,
leher, tulang punggung, untuk
Laporan 0.12 0.2083 12.498
meminimalisasi gangguan
neurologis
Lanjutan..
8 Memfasilitasi lingkungan dengan
suhu yang sesuai dengan Laporan 0.43 0.2083 12.498
kebutuhan
Melakukan isolasi pasien
9 Pertindakan 0.10 0.3958 23.748
imunosupresi
Memberikan pertolongan
10 kesehatan dalam situasi gawat Pertindakan 0.15 0.8333 49.998
darurat/bencana
11 Melakukan komunikasi terapeutik
dalam pemberian asuhan Pertindakan 0.05 0.23 13.8
keperawatan
Melakukan Terapi Aktifitas
12 Kelompok (TAK) Stimulasi Pertindakan 0.10 25.002
0.4167
persepsi
Melakukan Terapi Aktifitas
13 Kelompok (TAK) Stimulasi Pertindakan 0.10 25.002
0.4167
sensorik
14 Melakukan komunikasi dengan
klien dgn hambatan komunikasi Pertindakan 0.15 15
0.2500
15 Melakukan pendampingan pada
pasien menjelang ajal (dying Pertindakan 0.11 15.996
care) 0.2666
Lanjutan..
16 Memfasilitasi suasana
lingkungan yang tenang dan Pertindakan 0.24 14.952
aman 0.2492
Manajemen nyeri pada setiap
17 Pertindakan 0.18 17.502
kondisi 0.2917
Melakukan intervensi krisis
18 Pertindakan 0.50 45
0.7500
19 Melakukan perawatan CVC &
Pertindakan 0.18 15
port a cath 0.2500
20 Melakukan perawatan pasien
transplantasi sumsum tulang Pertindakan 0.08 45
0.7500
(Pre, Intra, Post)
21 Melakukan perawatan pasien
dengan resiko radio aktif (radio Pertindakan 0.16 41.868
0.6978
therapi)
22 Menyiapkan pasien untuk
Pertindakan 0.18 24.534
tindakan Brachioterapi 0.4089
Melakukan komunikasi terapeutik
23 dalam pemberian asuhan Pertindakan 0.24 12.498
0.2083
keperawatan
Melakukan pendampingan pada
24 pasien menjelang ajal (dying Pertindakan 0.24 15
0.2500
care)
Lanjutan..
Memfasilitasi suasana
25 lingkungan yang tenang Pertindakan 0.10 0.2813 16.878
dan aman
Melakukan tata kelola
keperawatan pada pasien
26 Pertindakan 0.07 0.4826 28.956
dengan tindakan medik
khusus & berisiko tinggi
Memberikan perawatan
27 Pertindakan 0.24 0.2454 14.724
pada pasien terminal
Melakukan dokumentasi
proses keperawatan pada
28 Pertindakan 0.12 0.25 15
tahap: Diagnosis
keperawatan
Melakukan dokumentasi
proses keperawatan pada
29 Pertindakan 0.12 0.2713 16.278
tahap: Terampilan
tindakan keperawatan
30 Menyusun rencana
Pertindakan 0.24 0.9967 59.802
kegiatan individu perawat
Tabel WPK jabfung Perawat jenjang Ahli pertama
N Butir Kegiatan Satuan Angka kredit Waktu Waktu
o Hasil Penyelesaian Penyelesaian
. kegiatan (Wpk) kegiatan (Wpk)
Dalam jam Dalam menit
Melakukan pengkajian
1 keperawatan lanjutan pada 0,13 Laporan 3.333 199,98
Individu
Melakukan pengkajian
2 keperawatan lanjutan pada 0,12 Laporan 0,208 12,48
Keluarga
Memberikan konsultasi data
3 pengkajian keperawatan 0,12 Laporan 0,24 14,40
dasar/lanjut
Merumuskan diagnosis
4 0,11 Laporan 0,524 31,44
keperawatan individu
Merumuskan diagnosis
6 0,24 Laporan 0,3 18,00
keperawatan Keluarga
Membuat prioritas diagnosa
7 0,17 Laporan 0,183 10,98
keperawatan
Melakukan penyuluhan
8 kesehatan pada keluarga 0,17 Laporan 0,217 13,02
pada setiap kondisi.
Melakukan pendidikan
9 0,24 Laporan 0,278 16,68
kesehatan pada masyarakat
Lanjutan..
Melaksanakan case
10 finding/deteksi 0,13 Laporan 0,125 7,50
dini/penemuan kasus baru
Melakukan support
11 kepatuhan terhadap 0,15 Pertindakan 0,125 7,50
intervensi kesehatan
Melakukan pendidikan
12 kesehatan pada individu 0,28 Pertindakan 0,125 7,50
pasien
Mengajarkan keluarga untuk
13 meningkatkan kesehatan 0,10 Pertindakan 1,673 100,38
anggotanya keluarganya
Mengajarkan teknik kontrol
14 infeksi pada keluarga 0,09 Pertindakan 0,601 36,06
dengan penyakit menular
15 Melaksanakan skrining 0,14 Pertindakan 0,481 28,86
Melakukan pendidikan
16 0,14 Pertindakan 0,488 29,28
kesehatan pada kelompok
Melakukan kegiatan
memotivasi pelaksanaan
17 0,14 Pertindakan 0,442 26,52
program pencegahan
masalah kesehatan
Melakukan pendidikan
Lanjutan..
Melakukan komunikasi
19 terapeutik dalam pemberian 0,20 Pertindakan 0,125 7,50
asuhan keperawatan
Melakukan pendampingan
20 pada pasien menjelang ajal 0,10 Pertindakan 0,511 30,66
(dying care)
Memfasilitasi suasana
21 lingkungan yang tenang dan 0,10 Pertindakan 0,125 7,50
aman
22 Memberikan terapi modalitas 0,26 Pertindakan 0,219 13,14
Melakukan pemantauan
23 0,12 Pertindakan 0,125 7,50
hemodinamik secara invasive
Melakukan pemantauan ECG
24 0,12 Pertindakan 0,125 7,50
dan interprestasinya
Melakukan perawatan bayi
25 asfiksia/BBLR/kelainan 0,12 Pertindakan 0,125 7,50
kongenital/keadaan khusus
Mempersiapkan tindakan
26 0,25 Pertindakan 0,208 12,48
embriotransfer/ovum pick up
Melakukan tindak self Help
27 group pada pasien gangguan 0,03 Pertindakan 0,23 13,80
jiwa
28 Melakukan terapi kognitif 0,18 Pertindakan 0,31 18,60
Lanjutan..
Melakukan perawatan pasien
30 0,12 Pertindakan 0,243 14,58
dengan perilaku kekerasan
Melakukan perawatan pasien
31 dengan gangguan orientasi 0,13 Pertindakan 0,3 18,00
realita
Melakukan tindakan
keperawatan pada pasien
dengan intervensi
32 0,12 Pertindakan 0,431 25,86
pembedahan dengan resiko
rendah (bedah minor) pada
tahap intra operasi
Melakukan tindakan
keperawatan pada pasien
dengan intervensi
33 pembedahan dengan resiko 0,09 Pertindakan 0,38 22,80
tinggi (Bedah jantung, bedah
syaraf, dll) pada tahap intra
operasi
Melakukan rehabilitasi
34 0,12 Pertindakan 0,42 25,20
mental spiritual
Melatih interaksi sosial pada
35 pasien dengan masalah 0,19 Pertindakan 0,625 37,50
kesehatan mental
Memfasilitasi pemberdayaan
Lanjutan..
Memberikan dukungan
dalam proses
38 0,19 Pertindakan 0,314 18,84
kehilangan, berduka dan
kematian
Melakukan evaluasi
39 tindakan keperawatan 0,18 Pertindakan 1,5 90,00
pada keluarga
Melakukan evaluasi
40 tindakan keperawatan 0,12 Pertindakan 0,278 16,68
pada kelompok
Melakukan ringkasan
41 0,24 Pertindakan 0,267 16,02
pasien pindah
Melakukan perencanaan
42 pasien pulang 0,30 Pertindakan 0,208 12,48
(discharge planning)
Melakukan rujukan
43 0,20 Perlaporan 32,611 1956,66
keperawatan
Melakukan dokumentasi
proses keperawatan
44 0,23 Per rencana 0,282 16,92
pada tahap Pelaksanaan
tindakan keperawatan
Lanjutan..
Melaksanakan survei
pelayanan dan asuhan
47 0,09 Per pasien 0,245 14,70
keperawatan

Menyusun rencana
kegiatan individu
48 0,11 Per pasien 0,177 10,62
perawat

Melakukan orientasi
Per
perawat dan
49 0,24 dokumen 0,134 8,04
mahasiswa
harian

Melakukan pemberian 0,14 Perlaporan 0,365 21,90


50 penugasan perawat

Melakukan 0,30 Perdokume 1,757 105,42


preseptorship dan n
51
mentorship
Tabel WPK jabfung Perawat jenjang Ahli Muda
No. Butir Kegiatan Satuan Hasil Angka Waktu Waktu
kredit Penyelesaian Penyelesaian
kegiatan (Wpk) kegiatan (Wpk)
Dalam jam Dalam menit
1 Melakukan pengkajian Laporan 0.24
keperawatan lanjutan pada
Individu 0.208 12.48
2 Melakukan pengkajian Laporan 0.24
keperawatan lanjutan pada
Keluarga 0.208 12.48
Memberikan konsultasi Laporan 0.23
3 data pengkajian
keperawatan dasar/lanjut 0.524 31.44
4 Merumuskan diagnosis Laporan 0.21
keperawatan individu 0.117 7.02
Merumuskan diagnosis Laporan 0.21
5
keperawatan Keluarga 0.117 7.02
Membuat prioritas Laporan 0.24
6
diagnosa keperawatan 0.3 18
7 Melakukan penyuluhan Pertindakan 0.10
kesehatan pada keluarga
Lanjutan..
9 Melaksanakan case Pertindakan 0.21
finding/deteksi dini/penemuan
kasus baru 1.67 100.2
10 Melakukan support Pertindakan 0.17
kepatuhan terhadap
intervensi kesehatan 0.6 36
Mengajarkan keluarga untuk Pertindakan 0.29
11 meningkatkan kesehatan
anggotanya keluarganya 0.48 28.8
Mengajarkan teknik kontrol Pertindakan 0.28
12 infeksi pada keluarga dengan
penyakit menular 0.49 29.4
13 Melaksanakan skrining Pertindakan 0.27
0.44 26.4
14 Melakukan pendidikan Pertindakan 0.36
kesehatan pada kelompok 0.75 45
Melakukan kegiatan Pertindakan 0.14
memotivasi pelaksanaan
15
program pencegahan
masalah kesehatan 0.55 33
Melakukan pendidikan Pertindakan 0.50
16
kesehatan pada masyarakat 0.13 7.8
17 Melakukan komunikasi Pertindakan 0.15
terapeutik dalam pemberian
asuhan keperawatan 0.51 30.6
Lanjutan..
Melakukan pendampingan Pertindakan 0.05
18 pada pasien menjelang ajal
(dying care) 0.23 13.8
19 Memfasilitasi suasana Pertindakan 0.24
lingkungan yang tenang dan
aman 0.27 16.2
20 Memberikan terapi modalitas Pertindakan 0.24
0.25 15
21 Melakukan pemantauan Pertindakan 0.18
hemodinamik secara invasif 0.5 30
22 Melakukan pemantauan ECG Pertindakan 0.24
dan interprestasinya 0.5 30
23 Melakukan perawatan bayi Pertindakan 0.31
asfiksia/BBLR/kelainan
kongenital/keadaan khusus 0.19 11.4
Mempersiapkan tindakan Pertindakan 0.22
24
embriotransfer/ovum pick up 0.25 15
Melakukan tindak self Help Pertindakan 0.24
25 group pada pasien gangguan
jiwa 0.42 25.2
26 Melakukan terapi kognitif Pertindakan 0.20
0.25 15
Melakukan terapi lingkungan Pertindakan 0.26
27
pada pasien gangguan jiwa 0.42 25.2
Lanjutan..
Melakukan perawatan Pertindakan 0.30
28 pasien dengan perilaku
kekerasan 0.25 15
Melakukan perawatan Pertindakan 0.10
29 pasien dengan gangguan
orientasi realita 0.25 15
Melakukan tindakan Pertindakan 0.20
keperawatan pada pasien
dengan intervensi
30
pembedahan dengan resiko
rendah (bedah minor) pada
tahap intra operasi 0.13 7.8
Melakukan tindakan Pertindakan 0.16
keperawatan pada pasien
dengan intervensi
31 pembedahan dengan resiko
tinggi (Bedah jantung,
bedah syaraf, dll) pada
tahap intra operasi 0.25 15
Melakukan rehabilitasi Pertindakan 0.21
32
mental spiritual 0.21 12.6
33 Melatih interaksi sosial Pertindakan 0.19
pada pasien dengan
masalah kesehatan mental 0.31 18.6
Lanjutan..
35 Memberikan perawatan pada Pertindakan 0.07
pasien menjelang ajal sampai
meninggal 0.29 17.4
Memberikan dukungan dalam Pertindakan 0.16
36 proses kehilangan, berduka
dan kematian 0.28 16.8
Melakukan evaluasi tindakan Pertindakan 0.24
37
keperawatan pada keluarga 0.27 16.2
38 Melakukan evaluasi tindakan Perlaporan 0.09
keperawatan pada kelompok 0.24 14.4
39 Melakukan ringkasan pasien    
pindah 0.83 49.8
40 Melakukan perencanaan Perlaporan 0.12
pasien pulang (discharge
planning) 0.18 10.8
41 Melakukan dokumentasi Perlaporan 0.12
proses keperawatan pada
tahap Pelaksanaan tindakan
keperawatan 0.13 7.8
Melaksanakan studi kasus Perlaporan 0.12
42
keperawatan 0.18 10.8
Melaksanakan survei Per pasien 0.12
43 pelayanan dan asuhan
keperawatan 0.27 16.2
Lanjutan..
45 Melakukan orientasi Per 0.18
perawat dan kegiatan
mahasiswa 1.3 78
46 Melakukan pemberian Per 0.24
penugasan perawat dokumen
harian
0.49 29.4
47 Melakukan Perlaporan 0.12
preseptorship dan
mentorship
0.25 15
48 Melakukan supervisi Per 0.16
klinik dan manajemen dokumen
1.53 91.8
49 Melakukan koordinasi Perlaporan 0.18
teknis pelayanan
keperawatan
3.23 193.8
Cara perhitungan formasi perawat jenjang ahli pertama
Uraian Unsur Sub Butir kegiatan Satua Waktu Volume Waktu penyelesaian

Kegiata unsur n penyelesaia (vol) volume

n Hasil n kegiatan (Wpv)

(Wpk)

1 2 3 4 5 8 9 10

Melakukan pengkajian lap 3.33 25 83.25

keperawatan lanjutan

pada Individu
Merumuskan diagnosis lap 0.524 30 15.72
keperawatan individu

Melakukan support tindkn 0.125 45 5.625

kepatuhan terhadap

intervensi kesehatan

Mengajarkan keluarga tndkn 1.673 50 83.65

untuk meningkatkan

kesehatan anggotanya

keluarganya

Melaksanakan skrining tndkn 0.481 60 ∑Wpv=188.645/1250=0.1

Anda mungkin juga menyukai