Anda di halaman 1dari 42

Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial (GESI)

Coaching Clinic Tim Pendamping DAK Integrasi – OSP Jateng 1


Rabu, 22 September 2021
Selama ini, kita merancang kota untuk siapa?

Apakah kita masih mengasumsikan


seluruh warga sama, laki-laki, muda,
lincah, dan sehat?

Designed by ArthurHidden / Freepik


Kita hidup di tengah masyarakat yang beragam
Gender
Mengapa Penting Berbicara tentang Gender?

Di Indonesia:
• Budaya patriarki mengakar kuat
• Proses dan output pembangunan sering bias gender

Masih terjadi Ketidakadilan Gender:


Diskriminasi atau ketidakadilan akibat perbedaan peran dan fungsi antara laki-
laki dan perempuan atau yang lebih tinggi (perbedaan gender).
Bentuk ketidakadilan gender

Subordinasi
Suatu penilaian atau anggapan bahwa suatu peran yang dilakukan oleh satu jenis
kelamin lebih rendah dari yang lain

Stereotype/Pelabelan
Seringkali digunakan sebagai alasan untuk membenarkan suatu tindakan dari satu
kelompok atas kelompok lainnya. Pelabelan negatif sering ditimpakan terhadap
perempuan.
Bentuk ketidakadilan gender (2)

Marjinalisasi
suatu proses peminggiran akibat perbedaan jenis kelamin yang mengakibatkan
kemiskinan atau keterpurukan.

Beban Ganda
Beban pekerjaan yang diterima salah satu jenis kelamin lebih banyak
dibandingkan jenis kelamin lainnya

Kekerasan berbasis Gender


Fisik maupun non fisik yang dilakukan oleh salah satu jenis kelamin atau sebuah
institusi keluarga, masyarakat atau negara terhadap jenis kelamin lainnya
Kesetaraan Gender:

Adalah kesamaan peluang bagi perempuan, laki-laki, anak perempuan dan anak
laki-laki.

Kesetaraan gender dapat dicapai pada saat perilaku, aspirasi dan kebutuhan
perempuan dan laki-laki yang berbeda sama-sama dihargai dan
dipertimbangkan.
Inklusi Sosial
Inklusi Sosial:
proses untuk meningkatkan kemampuan, membuka kesempatan dan
mengembalikan martabat individu/kelompok yang sebelumnya dirugikan akibat
atribut identitas yang menghambat keterlibatan dan partisipasi aktif dalam
masyarakat.
Atribut identitas yang dimaksud: gender, disabilitas, etnis minoritas, agama, status sosial ekonomi atau
identitas tertentu lainnya

Eksklusi Segregasi Integrasi Inklusi

Sumber: (gambar) tidak diketahui, namun kategori dari UNCRPD Article 24


Buka mic
untuk berkomentar
“disini tidak ada penyandang
disabilitasnya.. Jadi untuk apa bangun
ini?”

Pernah dengar pernyataan tersebut? Fenomena apa ini?

Ini menggambarkan ketidakpahaman kita tentang fakta terkait disabilitas


dan konsep disabilitas.
1 Milyar Populasi Dunia mengalami disabilitas. Seperlimanya
(15%) disabilitas berat.

Populasi Indonesia adalah Penyandang disabilitas


14.2% (Susenas 2018). Belum ada data akurat.

Penyandang disabilitas adalah kelompok minoritas terbesar di


dunia

-- PBB
Konsep Disabilitas
Partisipasi Sosial
Terhambat Kebijakan/legal/
program (diskriminatif,
dll)

Hambatan Fisik & Layanan tidak


Hambatan
fungsi kerja aksesibel (bangunan,
Lingkungan
tubuh Interaksi transportasi publik,
layanan pendidikan, dll)

Hambatan fisik, visual, Sikap/Perilaku &


pendengaran, intelektual, mental. Komunikasi (stigma, perilaku
negatif, aksesibilitas terhadap
media/informasi, dll)
Disabilitas merupakan suatu konsep yang terus berkembang

Konvensi Hak-hak Penyandang Disabilitas (13 Desember 2006)


(Convention On The Rights Of Persons With Disabilities/CRPD)

Indonesia meratifikasi konvensi tersebut melalui UU No 19 Tahun 2011


Tentang Pengesahan Konvensi Hak-hak Penyandang Disabilitas pada tanggal 18
Oktober 2011

UU 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas


:: setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/ atau
sensorik dalam jangka waktu lama, yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat
mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif
dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.
Pendekatan terhadap Disabilitas
Berbagai pendekatan/model terhadap disabilitas yang ada di dunia ini.
Sebagian lebih dominan praktiknya daripada yang lain di negara/kota/wilayah tertentu.

Belas Kasihan/
Charity Medis Sosial HAM

CRPD
Pendekatan terhadap Disabilitas

Belas Kasihan/
Charity
PD sebagai obyek pasif
Obyek dikasihani Konsekuensi:
Masalah individu Pembentukan stigma, spt
dianggap khusus/spesial,
berbahaya, lebih rendah, beban, dll

Termarjinalkan
Medis
PD sebagai obyek pasif,
Obyek perlu diperbaiki
Masalah individu
Pendekatan terhadap Disabilitas

Sosial
Hambatan terletak pada lingkungan/sistem sosial
yang tidak mengakomodasi keberagaman, sehingga mempersulit seseorang
berpartisipasi dalam masyarakat.

Hambatan tersebut perlu dihilangkan.

HAM Termasuk hak


untuk
berpartisipasi
Dikembangkan dari Pendekatan Sosial.
dalam proses
PD adalah subyek pemegang hak,
pembangunan!
dan hak tersebut harus dihargai dan dipenuhi.
Jika ada
pertanyaan “disini tidak ada penyandang
semacam ini… disabilitasnya.. Jadi untuk apa bangun
ini?”

Disabilitas dapat dialami siapapun. Di satu waktu tertentu dalam hidupnya,


seseorang dapat mengalami sebuah bentuk disabilitas, baik sebagai dirinya sendiri
maupun sebagai pengurus penyandang disabilitas.

Warga kota bisa jadi sangat beragam dan dinamis. Sehingga fasilitas kota perlu
melayani secara universal.
Peran kita
dalam mengupayakan
inklusi:
Situasional

#1
Aksesibilitas Universal
untuk beragam
pengguna ruang

Temporer

Situasional

Temporer
Designed by Macrovector / Freepik
Peran kita dalam mengupayakan inklusi:

#2
Membangun sikap/ perilaku positif dan adil terhadap masyarakat yang
beragam
Dengan stigma negatif, berbagai
pengguna ruang dengan berbagai
ukuran, usia, suku, agama, budaya,
gender juga akan kesulitan untuk
berpartisipasi dalam masyarakat

Designed by brgfx / Freepik


Keragaman agama, suku, gender, dan ukuran
Diskusi APKM
DAK Integrasi
APKM untuk Mencapai GESI
Akses.
Fasilitas & layanan tersedia, mudah digunakan, dan terjangkau?

Partisipasi.
Sudah terinformasi dan terlibat?

Kontrol.
Siapa yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan?

Manfaat.
Menerima manfaat dari program/proyek?
Mari Diskusi: Siapa Warga (dan WTP)?

Siapa saja?

Disabilitas? lansia? anak?


Perempuan kepala keluarga?
Nelayan? Minoritas?
Mari Diskusi: Akses
Huntara & fasilitasnya/ permukiman yang sudah diremajakan:
Dapat diakses dengan mudah & nyaman bagi semua?

Siteplan Huntara
Sumber gambar: OSP Jateng 1
Mari Diskusi: Partisipasi

Bagaimana pelibatan/konsultasi warga dalam:


• Konsultasi awal
• Proses perencanaan, desain, skenario pemindahan
• Monitoring dan evaluasi
Mari Diskusi: Kontrol

Siapa yang mengambil keputusan2?


Mis. dalam perencanaan/desain/lokasi unit?
Mari Diskusi: Manfaat
Apa? Bagi siapa?

Sumber gambar: OSP Jateng 1


Mari Diskusi: Manfaat
Apa? Bagi siapa?

Sumber gambar: OSP Jateng 1


GESI
dalam Siklus
Pembangunan
TIPS! GESI untuk Perencanaan & Desain

1. Mengenal karakteristik warga (karakteristik khas masyarakat mis. nelayan, petani, dll; data
terpilah gender dan kelompok rentan)

2. Kolaborasi dengan OPDis (Organisasi Penyandang Disabilitas) atau organisasi terkait


kelompok rentan lainnya untuk peningkatan kapasitas dan jembatan komunikasi dengan
kelompok rentan, jika diperlukan

3. Libatkan perempuan dan kelompok rentan dalam proses perencanaan, desain dan
pengambilan keputusan

4. Memahami kebutuhan aksesibilitas penduduk yang beragam (mis. prioritas peningkatan


aksesibilitas kelompok rentan dari rumah ke ruang-ruang publik/layanan publik)
Ibu “Z” membutuhkan sepatu khusus untuk kaki bengkok, namun sejauh ini
Memahami baru menerima bantuan berupa kruk, dikarenakan harga sepatu khusus yang
kebutuhan aksesibilitas cenderung tidak terjangkau olehnya
penduduk yang beragam
Waktu Aktivitas

06.00 – 08.00 Mandi – memasak – sarapan di Rumah

08.00 – 08.30 Keluar rumah, berangkat menuju tempat kerja


A dengan mengendarai angkot
08.30 – 12.00 Bekerja sebagai penjahit di pasar kota

12.00 – 13.00 Istirahat di ruang publik dekat pasar


B
13.00 -15.30 Bekerja sebagai penjahit di pasar kota
C
B A 15.30 – 16.00 Perjalanan pulang ke rumah
C
16.00 – 16.30 Perjalanan menuju lokasi latihan
D
E F 16.30 – 18.00 Latihan lempar lembing

D 18.00 -18.30 Perjalanan pulang dan makan malam


E
18.30 – 21.00 Belanja kebutuhan sehari – hari di warung
F
21.00 -23.00 Aktivitas di rumah, persiapan untuk esok hari,
Lingkungan tidur
perumahan ibu Z
Memenuhi
kebutuhan aksesibilitas
penduduk yang beragam?

Masterplan Kawasan BBC

1 Main Entrance (Pintu Utama ke Kawasan)


2 Permukiman Baru Hasil Peremajaan
3 Reservoir dan Fasilitas Peribadatan

4 Ruko UMKM

5 RTP dengan sarana Penunjang, dan IPAL Komunal


TIPS! GESI dalam Pelaksanaan dan Pasca Konstruksi

1. Pelaksanaan konstruksi:
• Edukasi tentang penyelenggaraan konstruksi, keselamatan & kesehatan masyarakat
selama konstruksi untuk warga, termasuk perempuan
• Libatkan perempuan, kelompok rentan, dan OPDis untuk mengawasi kesesuaian
konstruksi dengan desain & penentuan material

2. Pasca konstruksi:
• Edukasi tentang keberagaman dan etika berinteraksi dengan penyandang disabilitas
bagi seluruh warga
• Libatkan perempuan, kelompok rentan, dan OPDis dalam pengelolaan lingkungan
permukiman beserta fasilitasnya
TIPS! GESI dalam Monev

1. Libatkan perempuan, kelompok rentan, dan OPDis untuk monitoring dan


evaluasi keseluruhan proses

2. Audit aksesibilitas (melalui desain sebelum konstruksi maupun pasca


konstruksi)

3. Refleksi apakah masih ada kelompok yang belum memperoleh manfaat


pembangunan secara adil
Komunikasi Inklusif
Partisipasi yang Bermakna
perlu didukung Komunikasi Inklusif

Perlu komunikasi yang inklusif selama penyelenggaraan pembangunan untuk


melibatkan kelompok yang jarang terlibat.

Aksesibilitas:
Komunikasi dengan
• Materi Sosialisasi calon peserta untuk
identifikasi
• Lokasi pertemuan dan setting ruangan hal yang
dibutuhkan
• Metode dan alat komunikasi

Baca materi berikut ini:


https://www.ksi-indonesia.org/assets/uploads/original/2020/01/ksi-1580323136.pdf
Mempelajari Etika Berinteraksi

Libatkan penyandang disabilitas sebagai narasumber untuk belajar etika


berinteraksi.

Caranya, dengan berkomunikasi langsung dengan kelompok tersebut atau


berkonsultasi dengan organisasi yang telah banyak melibatkan kelompok tersebut.
Bonus: Istilah yang perlu diperhatikan

Hindari Kata Boleh Gunakan

Cacat
Penyandang Disabilitas/
Non Disabilitas
Difabel/Non Difabel/
Abnormal/Normal

Tuna Rungu (sebagian tidak


keberatan dengan tuna rungu) Tuli

Gila/Sakit Jiwa ODGJ

Buta/Tuna Netra (sebagian tidak


keberatan dengan tunanetra) Disabilitas Netra
Pastikan tidak ada
seorang pun yang tertinggal.
Lampiran: Selamat menonton!
Apa itu Masyarakat Inklusif?
https://www.youtube.com/watch?v=XW85sa07Slc

Disabilitas, Bagian dari Keragaman


https://www.youtube.com/watch?v=cgzq3zIloPo&t=221s

Hak Asasi Manusia: Kisah Inklusi dari Talangsari (cek kisah inklusi lainnya)
https://www.youtube.com/watch?v=6lvKY7z4vNI&list=PLmurod09j6dyKuX_hWbIibrJuF4unx8Nl&index=1

4 Kunci Hak Atas Penyandang Disabilitas


https://www.youtube.com/watch?v=ENG5cfqD6AI&t=245s
Seri berinteraksi dengan Penyandang
Disabilitas

https://www.youtube.com/watch?v=NtkzkossuF8

https://www.youtube.com/watch?v=udHBkKeKgko

https://www.youtube.com/watch?v=WJydL0VwgZU

https://www.youtube.com/watch?v=F40Km8fKMkI

Anda mungkin juga menyukai