Warahmatullâhi Wabarakâtuh Sistematika Penyusunan Al- Qur’an Kelompok 8
1. Anugrah Anteng ( 1817501010 )
2. Fikri Mustofa ( 1817501018 ) 3. Meyvika Nurlisa ( 1817501025 ) PENOMORAN AYAT • Qur’an edisi Abraham Hinckelmann cetakan Hamburg (Jerman) tahun 1694 dan edisi Gustavus Fluegel (Jerman) tahun 1834 • Qur’an Cetakan Matba’ah Usmaniyyah (Percetakan Usmaniyyah) di Istanbul pada tahun 1881 • Qur’an Cetakan India pada akhir abad ke-19 • Ragam golongan ayat - Ayat-ayat panjang dan pendek - Ayat-ayat makkiyyah dan Madaniyyah • Jumlah Kalimat dan Huruf • Tujuan penomoran ayat • Perbedaan Ulama tentang jumlah ayat Al-Qur’an PENGURUTAN SURAT Tiga Aliran utama (Madzhab Ulama) dalam masalah Urutan surah- surah Al-Qur’an : 1. Pengurutan surah-surah Al-Qur’an berdasarkan Tauqifi (pendapat jumhur ulama). 2. Pengurutan surah-surah Al-Qur’an berdasarkan Tauqifi dan Ijtihadi (seperti penetapan mengenai surah At-Taubah oleh sahabat Usman). 3. Pengurutan Surah-surah Al-Qur’an berdasarkan Ijtihadi oleh sahabat yakni Zaid bin Sabit, Usman dan sahabat lainnya. Pengelompokan Ulama mengenai surah-surah Al-Qur’an : 1. At Tiwâl Yaitu surat Albaqarah, Ali Imran, an Nisa`, Al Maidah, An'am, A'raf, dan yang ketujuh ada yang mengatakan Al-Anfal dan surah Bara'ah sekaligus, karena di antara keduanya tidak dipisah dengan basmalah. Bahkan ada pendapat minuritas, surah yang ketujuh dalam kelompok ini adalah surah Yunus. 2. Al Mi’un Yaitu surat-surat yang ayatnya lebih dari atau sekitar seratus. 3. Al Matsani Yaitu surat yang lebih banyak dibaca berulang-ulang daripada At Tiwâl dan Al Mi’un. 4. Almufashal Yairu dari surat Qâf sampai An Nâs. Ada pula pendapat yang mengatakan dari Al Hujurât. PEMBAGIAN JUZ Pembagian Juz Al-Qur’an bersifat Ijtihadi karena berdasarkan pendapat para sahabat dan Ulama. Az Zarqani menjelaskan dalam kitab Manâhilul Qur’ân Fî ‘Uluûmil Qur’ân dengan judul pembagian Al-Qur’an bahwa : • Dahulu mushaf usmani tidak ada pembagian juz, hizb dsb sebagaimana tidak ada titik dan harakat. Sekian lama kemudian para ulama menghiasi Al-Qur’an dan mulai membagi menjadi beberapa bagian yang berbeda. • Ada yang membagi menjadi 30 bagian lalu memberi nama pada setiap bagian dengan nama juz. Ada juga yang membagi menjadi 2 bagian. • Ada yang membagi 1 hizb menjadi 4 juz. Ada pula yang menaruh kata “khums” setiap lima ayat per surat dan “usyur” pada setiap 10 ayat per surat. • Sebagian lagi memberi tanda pada ayat berupa nomor, namun ada juga yang tanpa nomor. Sebagian menulis pada pembuka setiap surat seperti judul dengan menulis nama surat, berapa ayatnya, makkiyyah atau madaniyyah. Pembagian hizb pada zaman Nabi • pembagian hizb yang terkenal dari para shahabat radhiallahu anhum yang diriwayatkan oleh Aus bin Huzaifah berkata: • ، َو َس ْب ٌع، س ٌ ثَاَل: آن ؟ قَالُوا ٌ َو َخ ْم، ث َ ون ا ْلقُ ْر َ سلَّ َم َك ْي َ ُف يُ َح ِّزب َ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه^ َو َ ِ ول هَّللا ِ سُ اب َر ْ سَأ ْلتُ َأ َ ص َح َ )1393 رقم،ص ِل َو ْح َدهُ (رواه أبو داود َّ َب ا ْل ُمف ُ َو ِح ْز، َش َرة ْ َوثَاَل َث َع، َش َرة ْ وَِإ ْح َدى َع، س ٌعْ َِوت • “Aku bertanya kepada para shahabat Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam, bagaimana mereka membagi-bagi Al-Qur’an?" Mereka menjawab, “Dibagi menjadi tiga, lima, tujuh, sembilan, sebelas, tiga belas dan hizb mufashol tersendiri.” (HR. Abu Daud, no. 1393) Next… • Maksudnya tiga surat adalah setelah Al-Fatihah, Surat Al-Baqarah, Ali Imran dan An-Nisa. • Lima surat adalah Al-Maidah, Al-An’am, Al-A’raf, Al-Anfal dan At-Taubah. • Tujuh surat adalah Yunus, Hud, Yusuf, Ar-Ra’du, Ibrohim, Al-Hijr dan An-Nahl • Sembilan surat adalah surat Al-Isra, AL-Kahfi, Maryam, Thaha, Al-Anbiya, AL-Hajj, Al- Mukminun. An-Nur, dan Al-Furqan. • Sebelas surat adalah As-Syu’ara. An-Naml, Al-Qashash, AL-Ankabut, Ar-Rum, Luqman, As- Sajdah, Al-Ahzab, Saba, Fatir dan Yasin. • Tiga belas surat adalah As-Shafaat, Shad, Az-Zumar, tujuh surat (yang dimulai dengan) Haamim, Muhammad, Al-Fath, dan Al-hujurat. • Kemudian sisa surat dari surat Qaf sampai An-Nas (termasuk hizb mufasol). The End
Thank You Wassalâmu’alaikum Warahmatullâhi Wabrakâtuh