Anda di halaman 1dari 21

IDENTIFIKASI DAN ASESMEN

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS


IDENTIFIKASI
o Identifikasi merupakan suatu proses di dalam menemukan
dan mengenali keberagaman peserta didik.
o Identifikasi dibatasi hanya untuk menentukan individu
yang diduga mengalami hambatan sehingga belum dapat
menjawab pertanyaan potensi apa yang dimiliki peserta
didik
o Peserta didik SLB pada umumnya sudah teridentifikasi
kekhususannya, tetapi belum pada area fungsi belajar,
sosial emosi, komunikasi, dan neuromotor.

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS


PROSEDUR IDENTIFIKASI

Tahap 1
Tahap 2
Tunanetra

Tunarungu Belajar Non Akademik

Tunagrahita Sosial Emosi


Identifi
kasi Asesmen
Tunadaksa Komunikasi

Autis Neuromotor Akademik

ADHD

Wilayah Identifikasi Wilayah Asesmen

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS


ASESMEN
o Asesmen adalah suatu proses yang sistematis dan
komprehensif untuk menggali permasalahan lebih
lanjut untuk mengetahui apa yang menjadi masalah,
hambatan, keunggulan, dan kebutuhan individu.
o Hasil asesmen digunakan untuk memberikan layanan
pendidikan yang dibutuhkan dengan berdasarkan
kepada modalitas (potensi) yang dimiliki individu yang
diperlukan dalam menyusun program pembelajaran
(Robert M. Smith, 2002).

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS


KEGIATAN POKOK DALAM ASESMEN

Lakukan asesmen
1. apa yang sudah dikuasai PDBK
(kekuatan),
2. apa yang belum dikuasai PDBK
(kelemahan),
3. apa yang dibutuhkan PDBK (rancangan
program),
4. tentukan skala prioritas yang harus
dilakukan (intervensi/pengembangan)
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS
LINGKUP ASESMEN

Asesmen diarahkan pada 4 area fungsional:


o Area fungsi belajar (learning)
o Area fungsi sosial-emosional (socio-
emotional)
o Area fungsi komunikasi (communication)
o Neuromotor
(Robert M. Smith, 2002)

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS


Kewenangan guru dalam asesmen
AKADEMIK NON AKADEMIK
1. Area fungsi sosial-emosional
o Area fungsi (socio-emotional)
belajar (learning) 2. Area fungsi komunikasi
(communication)
3. Neuromotor

GURU

INSTRUMEN NON FORMAL-NON STANDAR


DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS
4.Tahapan Proses Asesmen

• Planning • Assesing
– Identifikasi keluarga – Subjek
prioritas & fokus – Lingkungan
– Identifikasi hasil – Penyesuaian dari
yang diinginkan perencanaan
– Identifikasi tempat &
waktu
– Memilih alat &
teknik asesmen
(Benner, 2003)
Tahapan Proses Asesmen

• Interpreting • Evaluating
– Menganalisis hasil – Hasil – tujuan
asesmen – Umpan balik
– verifikasi & (feedback) keluarga
pengumpulan & profesional
informasi yang
kurang
– Rekomendasi

(Benner, 2003)
Asesmen akademik
• Asesmen keterampilan membaca
• Asesmen keterampilan menulis
• Asesmen keterampilan berhitung
Contoh asesmen mengenal huruf

Nama Murid : …………………………………..


Kelas : …………………………………..
Umur : …………………………………..

Huruf B/S Deskripsi


1. A b c d v Kemampuan mengenal huruf amat
2. Efgh v kurang. Anak mampu membaca
3. Klmn x huruf-huruf yang memiliki bentuk
4. Opqrs x yang berbeda (a,b,c,d)
5. tuvwx x Tetapi belum mampu membedakan
6. aiueo v bentuk huruf yang memiliki
7. Bdph x kemiripan (il, n,m)
8. Il n m x Perlu dilatih membedakan bentuk
9. Mnwh x benda berdasarkan panjang pendek,
10.Coei x bentuk benda
11.Gbqd x
 
 
Contoh asesmen non akademik
Nama Anak : Contoh instrument asesmen Motorik
Jenis Kelamin : Kasar
Tanggal Asesmen :.
MOTORIK KASAR DAN KESEIMBANGAN
Penilaian
NO Pernyataan/Pertanyaan
M MB TM
1 Berdiri jingkat selama 5 detik V    
2 Berjingkat dengan bertumpu pada satu kaki     V
3 Berjalan biasa berbelok-belok tanpa gerakan tangan     V
4 Berjalan mundur dan maju V    
5 Lari biasa lurus ke arah kiri kanan, berbelok-belok   V  
6 Jongkok lalu melompat sejauh 30 cm   V  
7 Berbaring dan berguling ke arah kanan/kiri V    
8 Menangkap bola (bola bunyi) besar     V
9 Melempar bola besar V    
10 Mendorong dan menarik beban V    
11 Merayap   V  
12 Lompat     v
13 Memanjat     V
14 Sikap posisi jongkok dan melompat sejauh 50 cm     V
15 Berdiri dengan satu kaki tegak V    
16 Berdiri dengan satu kaki tegak berjingkat     V
17 Berjalan mengikuti bunyi V    
18 Melompat dengan satu kaki     V
19 Berputar ketika telungkup     V
20 Memutar dan mendongkak kepala   V  
Contoh asesmen motorik halus

Nama Anak :
Jenis Kelamin :
Tanggal Asesmen :.
MOTORIK HALUS
Penilaian
NO Pernyataan/Pertanyaan
M MB TM
1 Membuka dan menutup jari V    
2 Meremas kertas dengan jari V    
3 Mengacungkan jempol V    
4 Mengacingkan baju V    
5 Melipat kertas sesuai pola (model) V    
6 Merobek kertas   V  
7 Membuat bentuk dengan tanah liat     V
8 Menyusun balok   V  
9 Menempel bentuk-bentu taktual   V  
10 Memegang pen dengan baik V    
11 Meniup balon V    
12 Menggunakan pen V    
Hasil asesmen Motorik Kasar dan Halus

Motorik kasar
Anak memiliki cukup (65%) kesiapan belajar yang
ditunjukkan dengan mampu melakukan sendiri aktivitas
yang berhubungan dengan aktivitas diri, sedangkan
aktivitas yang berhubungan dengan objek lain
(memanjat, lompat, berdiri satu kaki, dll) belum dapat
melakukan.
Motorik halus
Kemampuan motorik halus amat baik (91%,) artinya
yang bersangkutan mampu mengikuti pembelajaran
lanjutan, kecuali pada bidang permainan dengan tanah
Contoh asesmen sosialisasi
Keterangan:
Nama Anak :
M : Mampu
Jenis Kelamin : MB : Mampu dengan Bantuan
Tanggal Asesmen :. TM : Tidak mampu

Penilaian
NO Pernyataan/Pertanyaan
M MB TM
1 Mengenal nama-nama temannya 1    
2 Membalas sapaan orang lain 1    
3 Meminjamkan mainan/ barang miliknya (misal: reglet, pen, 1    
buku) kepada temanya
4 Mengenal anggota keluarganya selain bapak dan ibu 1    
5 Menyapa temannya   1  
6 Mengikuti permainan sesuai aturan, misalnya: menunggu     1
giliran
7 Bermain peran     1
8 Melakukan Simulasi     1
9 Melakukan ekspresi komunikasi formal     1
10 Melakukan ekspresi komunikasi non formal     1
11 Membedakan mainan anak laki-laki dan perempuan     1
12 Mengenal alamat rumahnya     1
         
• Anak cukup siap (66,7%) dalam interaksi
sosial. Belum memiliki kompetensi tentang
pola permainan,bermain peran, melakukan
Simulasi, melakukan ekspresi komunikasi
formal., melakukan ekspresi komunikasi non
formal,
Contoh asesmen kemandirian

Keterangan:
Nama Anak : M : Mampu
Jenis Kelamin : MB : Mampu dengan Bantuan
Tanggal Asesmen :. TM : Tidak mampu

Penilaian Keterangan
Kode Pernyataan/Pertanyaan M MB TM
1 Menentukan posisi tubuh v      
2 Menguasai konsep arah V      
3 Berjalan menuju arah tertentu (tempat     V  
baru)
4 Mandi V      
5 Menggosok gigi V      
6 Menggunakan kamar mandi (toilet) v      
7 Menggunakan deodoran     V  
8 Memakai sepatu dan sandal     V  
9 Memotong kuku     V  
10 Mencuci rambut dan menyisir     V  
11 Merias diri (make up)     v  

Sudah cukup mandiri yang berhubungan dengan konsep diri sendiri


(mandi.menggosok gigi, menggunakan toilet), belum mandiri dalam aktivuitas yang
melibatkan jangkuan di luar dirinya (misal: menggunakan deodoran, memotong kuku,
menggunakan sepatu, menyisir rambut, merias).
Nama Anak : HASIL ASESMEN
Jenis Kelamin :
Tanggal Asesmen :.

No Aspek Deskripsi
1 Motorrik kasar: Motorik kasar
  Anak memiliki cukup (65%) kesiapan belajar yang ditunjukkan dengan
mampu melakukan sendiri aktivitas yang berhubungan dengan aktivitas diri,
sedangkan aktivitas yang berhubungan dengan objek lain (memanjat,
lompat, berdiri satu kaki, dll) belum dapat melakukan.
Motorik halus
Kemampuan motorik halus amat baik (91%,) artinya yang bersangkutan
mampu mengikuti pembelajaran lanjutan, kecuali pada bidang permainan
dengan tanah liat.

2 Sosialisasi Anak cukup siap (66,7%) dalam interaksi sosial. Belum memiliki kompetensi
tentang pola permainan,bermain peran, melakukan Simulasi, melakukan
ekspresi komunikasi formal., melakukan ekspresi komunikasi non formal,
3 Keterampilan berpindah Telah memiliki kemandirian yang berhubungan dengan konsep diri sendiri,
tempat/ kemandirian tetapi belum mandiri dalam aktivuitas yang melibatkan jangkuan di luar
dirinya (misal: menggunakan deodoran, memotong kuku, menggunakan
sepatu, menyisir rambut, merias, dll)
4 Mengenal huruf Kemampuan mengenal huruf amat kurang. Anak mampu membaca huruf-
huruf yang memiliki bentuk yang berbeda (a,b,c,d)
Tetapi belum mampu membedakan bentuk huruf yang memiliki kemiripan
(il, n,m)
Perlu dilatih membedakan bentuk benda berdasarkan panjang pendek,
bentuk benda
HASIL ASESMEN

Nama : …………………………………
Jenis Kelamin : …………………………………
Tanggal Lahir/ umur : ....………………………………
Alamat : ..………………………………
Tanggal Asesmen :.…………………………………
No Aspek*) Deskripsi
1
2
3
4
5
6
7
dst
*) diisi sesuai kebutuhan (misal aspek koginitf, aspek akademik, aspek sosial, aspek emosi, aspek sensorik, aspek
motorik, aspek kemandirian, aspek perilaku adaptif, dll)
........, 2016
Kepala SLB Guru

------------------------- ------------------------
TUGAS KELOMPOK

o Buatlah instrumen identifikasi dan instrumen asesmen


sesuai dengan peminatan Bapak/Ibu
o Lakukan asesmen berdasarkan instrumen yang
Bapak/Ibu buat
o Buatlah perencanaan program berdasarkan hasil
asesmen
o Presentasikan hasilnya!

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS

Anda mungkin juga menyukai