• Micromotion
• Elements
• Tugas
• Kewajiban
• Posisi
• Jabatan
• Okupasi
Definisi
Pedoman Kerja :
isi kerja, cara kerja standar, tolok ukur dan
sasaran/target hasil kerja
Definisi yg diapakai dalam MSDM
• Lingkup Jabatan ( Job Scope ) : Jumlah dan
keragaman jenis tugas yang dipegang seorang
pekerja
• Kedalaman Jabatan ( Job depth) : tingkat
kemandirian/kebebasan pekerja untuk menentukan
cara / kecepatan kerja/ pergerakan
/berkomunikasi dalam melakukan tugas .
• Perluasan pekerjaan ( Job Enlargement ) ;
menambhan jumlah tugas yang sama jenisnya,
membutuhkan keterampilan yang sama dan tingkat
kesulitan dan tgg jawab yang sama = menambah
lingkup kerja.
Definisi
• Pengayaan Jabatan ( job Enrichment )
penambahan lingkup jabatan dan kedalaman
jabatan, biasanya berhubungan dengan promosi
dan mungkin berdampak pada pada kenaikan
kompensasi.
• Kejelasan penugasan
• Kebutuhan revisi
• Rekrutmen, seleksi dan penempatan
• Orientasi
• Pelatihan
• Konseling karir
• Keamanan pekerja
• Penilaian prestasi kerja
• Penentuan kompensasi
Hambatan
WORK VS WORKING
Kinerja Tujua
n
Pemanfaatan Hasil
Analisa Jabatan
Dalam praktek manajemen
RS swasta
Rancang Kerja dalam sebuah organisasi
Kerja indivdu-
SINGLE JOBS
individu JOB DESIGN
membutuhkan
organisasi
Manfaat Rancang Kerja yang Efektif
KONDISI / MODAL
INDIVIDU
REKRUT
ORGANISASI RS S
COCOK / MATCH ?
D
JOB SPECIFICATION
RANCANG KERJA
HUBUNGAN RANCANG KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN
• EKSTRINSIK
SULITNYA
Jenis pekerjaan >>> dominasi profesional bobot kerja ???
Khas RS : ada standarisasi (skill / proses / out come), tergantung ilmu-ilmu
profesi keterbatasan manajemen untuk tentukan SOP rancang kerja
terpengaruh
Keterkaitan : untuk koordinasi perlu supervisi “mutual
adjustment”, koordinasi kelompok
RS Swasta : sangat dinamis pekerjaan berubah (enlargement,
enrichment),
desain kerja revisi terus, ada jabatan baru, jabatan lama hilang!
Bahaya !! Rancang kerja dibuat mengikuti SDM yang sudah terlanjut / harus
ada!
DILIHAT DARI SEGI KARYAWAN RS
Selain kecocokan individu dengan persyaratan jabatan ada segi “HUMAN”
SUMBER DISSATISFACTION
MOTIVASI
KINERJA