Anda di halaman 1dari 39

Musyarakah

Rianti Pratiwi, S.E.

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pengertian
Musyarakah
Al Syirkah = Al Ikhtilath : persekutuan 2 orang
atau lebih = syarikah (kemitraan)
Definisi menurut Dewan Syariah Nasional
• Akad kerjasama antara 2 pihak/ lebih untuk
suatu usaha tertentu
• Masing-masing pihak memberi kontribusi dana
• Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan
• Kerugian berdasar porsi kontribusi dana
Dasar Hukum Syariah
• Al Qur’an

Maka mereka berserikat pada sepertiga.” (QS.an-Nisa:12)

”Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang


berserikat itu sebagian mereka berbuat dzalim kepada sebagian
yang lain kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal
shaleh.” QS.Shad:24
• As Sunnah

Hadits Qudsi dari Abu Hurairah: ”Aku (Allah) adalah pihak ketiga
dari dua orang yang berserikat, sepanjang salah seorang dari
keduanya tidak berkhianat terhadap lainnya. Apabila seseorang
berkhianat terhadap lainnya maka Aku keluar dari keduanya.”
(HR.Abu Dawud dan al-Hakim dari Abu Hurairah).
Karakteristik

01 02 03 04 05

Modal Kontribusi Keuntungan Jaminan


dan Kerugian Modal Perjanjian dan
Kas, setara Setiap mitra Persengketaan
kas, aktiva memberi Berdasarkan
non kas, kontribusi kesepakatan Jaminan atas
aktiva tidak (nisbah yang kelalaian atau
berwujud disepakati) kesalahan
Secara yang
proporsional disengaja
berdasarkan
modal
Akad Musyarakah

Ta’awun, ukhuwah, dan keadilan


penentuan nisbah untuk pembagian keuntungan yang bisa
saja berbeda dari porsi modal karena disesuaikan oleh
faktor lain selain modal

keuntungan yang dibagikan kepada pemilik modal


merupakan keuntungan riil, bukan merupakan nilai
nominal yang telah ditetapkan sebelumnya seperti
bunga/riba
hanya orang yang punya modal saja yang dapat
dibebankan/menanggung resiko finansial
Jenis Akad Musyarakah
Syirkah Abdan

Syirkah Al Milk Syirkah Syirkah Wujuh


Al
Uqud

Syirkah Inan

Syirkah Mufawwadhah
Jenis Akad Musyarakah
Berdasarkan PSAK

Musyarakah
Muyarakah
Menurun/
Permanen
Mutanaqisah
Rukun dan Ketentuan Berakhirnya Akad

Mengentikan
Pelaku : para mitra
01 01 akad
Objek
Meninggal
Musyarakah 02 02
Modal Hilang/
Ijab Kabul
03 03 Habis
Nisbah
Keuntungan 04
Ketentuan Syariah
1. Pelaku
a) Para mitra harus cakap hukum
b) Setiap mitra dianggap sebagai wakil dari mitra lain
dan dari usaha kerjasama

2. Obyek Musyarakah
a) Modal
b) Kerja
1. Modal
• Modal yang diberikan harus tunai.
• Modal yang diserahkan dapat berupa uang tunai, emas, perak, atau aset
perdagangan
• Jika modal dalam bentuk non kas, maka harus menggunakan nilai tunainya
• Modal yang diserahkan oleh setiap mitra harus dicampur.
• Dalam kondisi normal, setiap mitra memiliki hak untuk mengelola aset kemitraan.
• Mitra tidak boleh meminjam uang atas nama usaha musyarakah, demikian juga
meminjamkan uang kepada pihak ketiga
• Seorang mitra tidak diizinkan untuk mencairkan atau menginvestasikan modal itu
untuk kepentingannya sendiri
• Pada prinsipnya dalam musyarakah tidak boleh ada penjaminan modal,
• Modal yang ditanamkan tidak boleh digunakan untuk membiayai proyek atau
investasi yang dilarang oleh syariah.
2. Kerja
• Partisipasi para mitra dalam pekerjaan merupakan dasar pelaksanaan musyarakah,
• Tidak dibenarkan bila salah seorang di antara mitra menyatakan tidak ikut serta
menangani pekerjaan dalam kemitraan tersebut.
• porsi kerja antara satu mitra dengan mitra lainnya tidak harus sama.
• Setiap mitra bekerja atas nama pribadi atau mewakili mitranya.
• Para mitra harus menjalankan usaha sesuai dengan syariah.
• Seorang mitra yang melaksanakan pekerjaan di luar wilayah tugas yang ia sepakati,
berhak mempekerjakan orang lain untuk menangani pekerjaan tersebut.
• Jika seorang mitra mempekerjakan pekerja lain untuk melaksanakan tugas yang
menjadi bagiannya, biaya yang timbul harus ditanggungnya sendiri.
3. Persetujuan kedua belah pihak (ijab-qabul) Akad
dapat dilakukan secara lisan atau secara tertulis, melalui korespondensi
atau menggunakan cara cara komunikasi modern. Namun bentuk
perjanjian musyarakah secara tertulis lebih baik dengan disaksikan oleh
saksi-saksi yang memenuhi syarat untuk menghindari persengketaan di
kemudian hari.
Nisbah
a. Nisbah diperlukan untuk pembagian keuntungan dan harus disepakati oleh para mitra diawal akad
b. Perubahan nisbah harus berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
c. Keuntungan harus dapat dikuantifikasi dan ditentukan dasar perhitungan keuntungan
d. Keuntungan yang dibagikan tidak boleh menggunakan nilai proyeksi akan tetapi harus
menggunakan nilai realisasi keuntungan,
e. Mitra tidak dapat menentukan bagian keuntungannya sendiri dengan menyatakan nilai nominal
tertentu
f. Pada prinsipnya keuntungan milik para mitra namun Diperbolehkan mengalokasikan keuntungan
untuk pihak ketiga bila disepakati

• Kerugian
kerugian akan dibagi secara proporsional sesuai dengan porsi modal dari masing masing mitra.
Aplikasi

a. Pembiayaan proyek, yaitu utk pembiayaan proyek dimana nasabah


dan bank sama-sama menyediakan dana untuk membiayai proyek
tersebut.
b. Modal ventura, yaitu penanaman modal jangka waktu tertentu dan
setelah itu bank menjual bagian sahamnya baik secara singkat
ataupun bertahap.
Manfaat
1. Bank akan menikmati peningkatan dalam jumlah tertentu pada saat
keuntungan usaha nasabah meningkat.
2. Bank tdk berkewajiban membayar dlm jumlah tertentu tetapi disesuaikan
dengan pendapatan bank sehingga bank tidak akan pernah mengalami
negative spread.
3. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dgn cash flow usaha
nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah.
4. Bank akan selektif dan hati-hati mencari usaha yg benar-benar halal,
aman dan menguntungkan.
5. Prinsip bagi hasil bank akan menagih penerima pembiayaan berapapun
keuntungan yang dihasilkan nasabah bahkan sekalipun merugi dan
terjadi krisis ekonomi
Resiko
1. Nasabah menggunakan dana itu bukan seperti yang disebutkan
di kontrak (side streaming).
2. Lalai dan kesalahan yang disengaja.
3. Penyembunyian keuntungan oleh nasabah bila nasabah tdk jujur.
Alur
Teknis perhitungan dan penjurnalan transaksi musyarakah
Contoh :
• Pada tanggal 2 Februari 20XA Bu Nasibah menandatangani akad pembiayaan
usaha penggilingan padi (membeli padi, menggiling selanjutnya menjual
beras) dengan Bank Murni Syariah (BMS) dengan skema musyarakah sebagai
berikut:

• Nilai Proyek : Rp 80.000.000

• Kontribusi Bank : Rp 60.000.000 (pembayaran tahap pertama


sebesar Rp 35.000.000 dilakukan tanggal 12 Februari, pembayaran tahap
kedua sebesar Rp 25.000.000,- dilakukan tanggal 2 Maret)

• Kontribusi Bu Nasibah : Rp 20.000.000


• Nisbah bagi hasil: Bu Nasibah 75% dan BMS
25%
• Periode : 6 Bulan
• Biaya administrasi : Rp 600.000 (1% dari
pembiayaan bank)
• Objek bagi hasil : Laba Bruto (selisih harga
jual beras dikurangi harga pembelian padi)
• Skema pelaporan dan pembayaran porsi bank :
Setiap tiga bulan (dua kali masa panen) pada
tanggal 2 Mei dan 2 Agustus 20XA
• Skema pelunasan Pokok : Musyarakah
permanen - dilunasi pada saat akad berakhir
tanggal 2 Agustus 20XA
Penjurnalan transaksi musyarakah
a. Saat akad disepakati

tanggal rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


02/02/XA Db. Pos lawan komitmen
administratif pembiayaan 60.000.000

Kr. Kewajiban
komitmen administratif 60.000.000
pembiayaan
Db. Kas/Rek. Nasabah - Bu
Nasibah 600.000

Kr. Pendapatan
600.000
administrasi
b. Saat penyerahan investasi musyarakah
oleh bank kepada nasabah
Dalam kasus Bu Nasibah di atas misalkan
pada tgl 12 Februari Bank mentransfer
sebesar Rp 35.000.000 ke rekening Bu
Nasibah sebagai pembayaran tahap pertama.
Selanjutnya pada tgl 2 Maret, bank syariah
menyerahkan dana tahap kedua sebesar Rp
25.000.000
Jurnalnya adalah :
tanggal rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
12/02/XA Db. Investasi Musyarakah 35.000.000
Kr. Kas/Rek. nasabah 35.000.000
Db. Kewajiban komitmen
35.000.000
administrasi pembiayaan
Kr. Pos lawan komitmen
35.000.000
administratif pembiayaan
02/03/XA Db. Investasi Musyarakah 25.000.000
Kr. Kas/Rek. Nasabah 25.000.000
Db. Kewajiban komitmen
25.000.000
administratif pembiayaan
Kr. Pos lawan komitmen
25.000.000
administratif pembiayaan
c. Saat penerimaan bagi hasil bagian bank
Berikut adalah realisasi laba bruto usaha Bu Nasibah
selama 2 kali masa panen yang dilaporkan pada
tanggal 2 Mei 20XA dan 2 Agustus 20XA :
No Periode Jumlah laba Porsi bank Tanggal
bruto (Rp) 25% (Rp) pembayaran
bagi hasil
1 Masa panen I 14.000.000 3.500.000 2 Mei
2 Masa panen II 16.000.000 4.000.000 12 Agustus

Transaksi di atas dapat diklasifikasikan dalam 2 bentuk :


• Masa panen I, penerimaan bagi hasil yang
pembayarannya dilakukan bersamaan dengan pelaporan
bagi hasil
• Masa panen II, penerimaan bagi hasil yang waktu
pembayarannya berbeda dengan tanggal pelaporan bagi
hasil.
i. Penerimaan bagi hasil yang pembayarannya dilakukan
bersamaan dengan pelaporan bagi hasil
tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
02/05/XA Db. Kas/rek. nasabah 3.500.000
Kr. Pendapatan 3.500.000
bagi hasil musyrakah

ii. Penerimaan bagi hasil yang waktu pembayarannya berbeda


dengan tanggal pelaporan bagi hasil
tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
02/08/XA Db. Tagihan pendapatan 4.000.000
bagi hasil musyarakah
Kr. Pendapatan bagi 4.000.000
hasil musyarakah akrual
12/08/XA Db. Kas/rek. nasabah 4.000.000
Kr. Tagihan pendapatan 4.000.000
bagi hasil musyarakah
d. Saat akad berakhir
i. Nasabah pembiayaan mampu mengembalikan modal
musyarakah bank
Misalkan pada tgl 2 Agustus 20XA, saat jatuh
tempo Bu Nasibah melunasi investasi musyarakah
sebesar Rp 60.000.000. Maka jurnal transaksi
tersebut adalah:

tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


02/08/XA Db. Kas/rek. nasabah 60.000.000
Kr. Investasi musyrakah 60.000.000
ii. Nasabah pembiayaan tidak mampu mengembalikan
modal musyarakah bank.

Misalkan pada Bu Nasibah tidak mampu melunasi


modal musyarakah bank, maka jurnal pada saat
jatuh tempi tersebut adalah :

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


Db. Piutang investasi musyarakah 60.000.000
jatuh tempo
Kr. Investasi musyarakah 60.000.000
e. Investasi Transaksi
e. 1. Investasi musyarakah dengan menggunakan aset
non kas

Dalam kasus PT. UHR di atas, misalkan pembayaran


tahap pertama (tgl 12 Februari 20XA) dilakukan dalam
bentuk aset nonkas. Bank syariah menyerahkan
peralatan penggilingan padi untuk menambah kapasitas
produksi Bu Nasibah. Aset nonkas tersebut memiliki
nilai wajar Rp 35.000.000. Berdasarkan pencatatan
bank peralatan milik bank tersebut memiliki aset bank
dengan nilai buku Rp 34.000.000 (harga perolehan Rp
34.500.000 dan akumulasi penyusutan Rp 400.000).
Adapun bentuk jurnalnya adalah :

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


02/03/XA Db. Investasi musyarakah 35.000.000
Db. Akumulasi penyusutan 400.000
Kr. Aset nonkas 34.500.000
Kr. Keuntungan tangguhan 900.000
Ket : penyerahan investasi
musyarakah berupa aset non kas
dengan nilai wajar lebih tinggi
dibanding nilai buku
Misalkan pada kasus di atas, dengan lama akad 6 bulan,
dan bank melakukan amortisasi setiap bulan, maka
jurnal amortisasi keuntungan setiap bulan adalah
sebagai berikut :

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


Db. Keuntungan tangguhan 150.000
Kr. Keuntungan 150.000
Ket: Amortisasi= total keuntungan
tangguhan/jumlah periode amortisasi
Amortisasi = Rp 900.000 / 6
= Rp 150.000
e. 1. 2. Nilai wajar aset nonkas lebih rendah dari nilai
buku

Dalam kasus PT. UHR di atas, misalkan pembayaran


tahap pertama (tgl 12 Februari 20XA) dilakukan dalam
bentuk aset non kas. Bank syariah menyerahkan
peralatan penggilingan padi untuk meningkatkan
kapasitas produksi usaha Bu Nasibah. Aset non kas
tersebut memiliki aset non wajar Rp 33.500.000.
Berdasarkan pencatatan bank peralatan milik bank
tersebut memiliki aset bank dengan nilai buku Rp
34.100.000 (Harga perolehan Rp 34.500.000 dan
akumulasi penyusutan Rp 400.000).
Bentuk jurnalnya adalah sebagai berikut:

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


02/03/XA Db. Investasi musyarakah 33.500.000
Db. Akumulasi penyusutan 400.000
Db. Kerugian 600.000
Kr. Aset non kas 34.500.000
Ket : penyerahan investasi
musyarakah berupa aset non
kas dengan nilai wajar lebih
rendah dibanding nilai buku.
e. 1. 2. Nilai wajar aset nonkas lebih rendah dari nilai
buku
i. Kerugian disebabkan bukan karena kelalaian pengelola
Misalkan pada bagi hasil panen II, dilaporkan pada 2
Agustus 20XA bahwa Bu Nasibah mengalami kerugian
karena terkena bencana alam banjir bandang yang mengenai
gudang penyimpanan berasnya. Sesuai dengan ketentuan
musyarakah, kerugian yang diakui bank adalah sesuai porsi
bank.
Perhitungan porsi tanggungjawab bank adalah:

investasi bank
Porsi tanggungjawab bank = X 1.000.000
Tot. investasi musyarakah
Rp 60.000.000
= X 1.000.000
Rp 80.000.000
= Rp 750.000
Jurnalnya adalah :

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


Db. Kerugian musyarakah 750.000
Kr. Penyisihan kerugian inves. msyarkah 750.000

Dengan demikian jurnal saat Bu Nasibah mengembalikan


modal musyarakah pada waktu jatuh tempo adalah :

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


Db. Kas / rek. nasabah 59.250.000
Db. Penyisihan kerugian inves. musyarakah 750.000
Kr. Investasi musyarakah 60.000.000
ii. Kerugian disebabkan karena kelalaian
pengelola
Misalkan pada bagi hasil masa panen kedua,
dilaporkan pada tanggal 2 Agustus 20XA
bahwa Bu Nasibah mengalami kerugian Rp
1Jt. Setelah diteliti kerugian disebabkan
oleh kesalahan Bu Nasibah. Dalam hal ini
tidak ada jurnal karena kelalaian nasabah
dan kerugian ini tidak berpengaruh pada
pembayaran modal investasi musyarakah
pada bank syariah.
e.3. Pelunasan investasi musyarakah secara betahap
Misalkan pada kasus Bu Nasibah di atas di sepakati bahwa
pengembalian pokok dilakukan setiap tanggal 2 mulai
bulan April hingga Agustus 20XA (5 bulan) dengan
jadwal dan realisasi pengembalian sebagai berikut :
no Jadwal Jumlah pokok pembiayaan Tanggal
pengembalian yang dikembaliakn pembayaran
1 2 April 20XA Rp 15.000.000 2 April 20XA
2 2 April 20XA Rp 15.000.000 2 April 20XA
3 2 Juni 20XA Rp 15.000.000 2 Juni 20XA
4 2 Juli 20XA Rp 15.000.000 2 Juli 20XA
5 2 Agustus 20XA Rp 15.000.000 2 Agustus 20XA

Pengembalian pokok/bulan = Ttl pembiayaan/jml. Bln pelunasan


= Rp 60.000.000/5
= Rp 15.000.000
1. Jurnal pembayaran cicilan pokok pembiayaan
sesuai dengan dengan jadwal yang disepakati

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


02/07/XA Db. Kas / rek. Nasabah 15.000.000
Kr. Investasi musyarakah 15.000.000
Db. Kas / rek. Nasabah 15.000.000
Kr. Investasi musyarakah 15.000.000
Db. Kas / rek. Nasabah 15.000.000
Kr. Investasi musyarakah 15.000.000
2. Jurnal pembayaran cicilan pokok pembiayaan
melewati jadwal yang disepakati
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
02/07/XA Db. Piutang musyarakah jatuh 15.000.000
tempo
Kr. Investasi musyarakah 15.000.000
12/07/XA Db. Kas/rek. Nasabah 15.000.000
Kr. Piutang musyarakah 15.000.000
jatuh tempo
02/08/XA Db. Piutang musyarakah jatuh 15.000.000
tempo
Kr. Investasi musyarakah 15.000.000
12/08/XA Db. Kas/rek. Nasabah 15.000.000
Kr. Piutang musyarakah 15.000.000
jatuh tempo
SOAL Latihan
1. Jelaskan perbedaan antara revenue sharing, profit sharing, dan
gross profit sharing. Jelaskan juga kelebihan dan kelemahan
masing-masing metode bagi hasil tersebut.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai