http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pengertian
Musyarakah
Al Syirkah = Al Ikhtilath : persekutuan 2 orang
atau lebih = syarikah (kemitraan)
Definisi menurut Dewan Syariah Nasional
• Akad kerjasama antara 2 pihak/ lebih untuk
suatu usaha tertentu
• Masing-masing pihak memberi kontribusi dana
• Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan
• Kerugian berdasar porsi kontribusi dana
Dasar Hukum Syariah
• Al Qur’an
Hadits Qudsi dari Abu Hurairah: ”Aku (Allah) adalah pihak ketiga
dari dua orang yang berserikat, sepanjang salah seorang dari
keduanya tidak berkhianat terhadap lainnya. Apabila seseorang
berkhianat terhadap lainnya maka Aku keluar dari keduanya.”
(HR.Abu Dawud dan al-Hakim dari Abu Hurairah).
Karakteristik
01 02 03 04 05
Syirkah Inan
Syirkah Mufawwadhah
Jenis Akad Musyarakah
Berdasarkan PSAK
Musyarakah
Muyarakah
Menurun/
Permanen
Mutanaqisah
Rukun dan Ketentuan Berakhirnya Akad
Mengentikan
Pelaku : para mitra
01 01 akad
Objek
Meninggal
Musyarakah 02 02
Modal Hilang/
Ijab Kabul
03 03 Habis
Nisbah
Keuntungan 04
Ketentuan Syariah
1. Pelaku
a) Para mitra harus cakap hukum
b) Setiap mitra dianggap sebagai wakil dari mitra lain
dan dari usaha kerjasama
2. Obyek Musyarakah
a) Modal
b) Kerja
1. Modal
• Modal yang diberikan harus tunai.
• Modal yang diserahkan dapat berupa uang tunai, emas, perak, atau aset
perdagangan
• Jika modal dalam bentuk non kas, maka harus menggunakan nilai tunainya
• Modal yang diserahkan oleh setiap mitra harus dicampur.
• Dalam kondisi normal, setiap mitra memiliki hak untuk mengelola aset kemitraan.
• Mitra tidak boleh meminjam uang atas nama usaha musyarakah, demikian juga
meminjamkan uang kepada pihak ketiga
• Seorang mitra tidak diizinkan untuk mencairkan atau menginvestasikan modal itu
untuk kepentingannya sendiri
• Pada prinsipnya dalam musyarakah tidak boleh ada penjaminan modal,
• Modal yang ditanamkan tidak boleh digunakan untuk membiayai proyek atau
investasi yang dilarang oleh syariah.
2. Kerja
• Partisipasi para mitra dalam pekerjaan merupakan dasar pelaksanaan musyarakah,
• Tidak dibenarkan bila salah seorang di antara mitra menyatakan tidak ikut serta
menangani pekerjaan dalam kemitraan tersebut.
• porsi kerja antara satu mitra dengan mitra lainnya tidak harus sama.
• Setiap mitra bekerja atas nama pribadi atau mewakili mitranya.
• Para mitra harus menjalankan usaha sesuai dengan syariah.
• Seorang mitra yang melaksanakan pekerjaan di luar wilayah tugas yang ia sepakati,
berhak mempekerjakan orang lain untuk menangani pekerjaan tersebut.
• Jika seorang mitra mempekerjakan pekerja lain untuk melaksanakan tugas yang
menjadi bagiannya, biaya yang timbul harus ditanggungnya sendiri.
3. Persetujuan kedua belah pihak (ijab-qabul) Akad
dapat dilakukan secara lisan atau secara tertulis, melalui korespondensi
atau menggunakan cara cara komunikasi modern. Namun bentuk
perjanjian musyarakah secara tertulis lebih baik dengan disaksikan oleh
saksi-saksi yang memenuhi syarat untuk menghindari persengketaan di
kemudian hari.
Nisbah
a. Nisbah diperlukan untuk pembagian keuntungan dan harus disepakati oleh para mitra diawal akad
b. Perubahan nisbah harus berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
c. Keuntungan harus dapat dikuantifikasi dan ditentukan dasar perhitungan keuntungan
d. Keuntungan yang dibagikan tidak boleh menggunakan nilai proyeksi akan tetapi harus
menggunakan nilai realisasi keuntungan,
e. Mitra tidak dapat menentukan bagian keuntungannya sendiri dengan menyatakan nilai nominal
tertentu
f. Pada prinsipnya keuntungan milik para mitra namun Diperbolehkan mengalokasikan keuntungan
untuk pihak ketiga bila disepakati
• Kerugian
kerugian akan dibagi secara proporsional sesuai dengan porsi modal dari masing masing mitra.
Aplikasi
Kr. Kewajiban
komitmen administratif 60.000.000
pembiayaan
Db. Kas/Rek. Nasabah - Bu
Nasibah 600.000
Kr. Pendapatan
600.000
administrasi
b. Saat penyerahan investasi musyarakah
oleh bank kepada nasabah
Dalam kasus Bu Nasibah di atas misalkan
pada tgl 12 Februari Bank mentransfer
sebesar Rp 35.000.000 ke rekening Bu
Nasibah sebagai pembayaran tahap pertama.
Selanjutnya pada tgl 2 Maret, bank syariah
menyerahkan dana tahap kedua sebesar Rp
25.000.000
Jurnalnya adalah :
tanggal rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
12/02/XA Db. Investasi Musyarakah 35.000.000
Kr. Kas/Rek. nasabah 35.000.000
Db. Kewajiban komitmen
35.000.000
administrasi pembiayaan
Kr. Pos lawan komitmen
35.000.000
administratif pembiayaan
02/03/XA Db. Investasi Musyarakah 25.000.000
Kr. Kas/Rek. Nasabah 25.000.000
Db. Kewajiban komitmen
25.000.000
administratif pembiayaan
Kr. Pos lawan komitmen
25.000.000
administratif pembiayaan
c. Saat penerimaan bagi hasil bagian bank
Berikut adalah realisasi laba bruto usaha Bu Nasibah
selama 2 kali masa panen yang dilaporkan pada
tanggal 2 Mei 20XA dan 2 Agustus 20XA :
No Periode Jumlah laba Porsi bank Tanggal
bruto (Rp) 25% (Rp) pembayaran
bagi hasil
1 Masa panen I 14.000.000 3.500.000 2 Mei
2 Masa panen II 16.000.000 4.000.000 12 Agustus
investasi bank
Porsi tanggungjawab bank = X 1.000.000
Tot. investasi musyarakah
Rp 60.000.000
= X 1.000.000
Rp 80.000.000
= Rp 750.000
Jurnalnya adalah :