Anda di halaman 1dari 47

ANTROPOLOGI KESEHATAN

OLEH :
YUANA DWI AGUSTI N
PENGERTIAN ANTROPOLOGI KESEHATAN

Hassan dan Prasad : Pada awal pendefinisian


diusulkan bahwa antropologi kesehatan
adalah cabang dari ilmu “ilmu mengenai
manusia” yang mempelajari aspek-aspek
biologi dan kebudayaan manusia (termasuk
sejarahnya) dari titik-tolak pandangan
untuk memahami kedokteran (medical),
sejarah kedokteran (medico-historical),
hukum kedokteran (medico-legal), aspek
sosial kedokteran (medico-social) dan
masalah-masalah kesehatan manusia.
LANJUTAN

Hochstrasser dan Tapp (1970):


Antropologi kesehatan berkenaan
dengan pemahaman biobudaya
manusia dan karya-karyanya, yang
berhubungan dengan kesehatan dan
pengobatan.
Lieban (1973): Antropologi kesehat-an
mencakup studi tentang fenomena
medis.
LANJUTAN
Fabrega (1972), merumuskan bahwa pertanyaan
antropologi kesehatan sebagai suatu yang:
1. Menjelaskan berbagai faktor, mekanisme dan proses
yang memainkan peranan di dalam atau
mempengaruhi cara-cara di mana individu-individu
dan kelompok-kelompok terkena oleh atau
berespons terhadap sakit dan penyakit.

2. Mempelajari masalah-masalah ini dengan penekanan


terhadap pola-pola tingkahlaku.
LANJUTAN

Secara umum antropologi


kesehatan didefinisikan sebagai
aktivitas formal antropologi yang
berhubungan dengan kesehatan
dan penyakit.
LAHIRNYA ANTROPOLOGI KESEHATAN

Sejak berakhirnya Perang Dunia II, ahli-ahli


antropologi sosial-budaya maupun antropologi
biologi semakin meningkatkan perhatian mereka
pada studi lintas-budaya mengenai sistem kesehatan,
juga pada faktor-faktor bioekologi dan sosial-budaya
yang berpengaruh terhadap kesehatan serta
timbulnya penyakit, baik pada masa kini maupun di
sepanjang sejarah kehidupan manusia.
LANJUTAN

Sebagian dari minat mereka terletak


pada masalah-masalah teoritis, semata-
mata karena didorong oleh perasaan
ingin tahu tentang perilaku kesehatan
manusia dalam manifes-tasinya yang
seluas-luasnya.
LANJUTAN

Sebagian lainnya terletak pada masalah-


masalah terapan, karena didorong oleh
keyakinan bahwa dlm teknik-teknik
penelitian antropologi, teori-teori
maupun datanya dapat dan harus
digunakan dalam program-program
yang disusun untuk memperbaiki
perawatan kesehatan di negara-negara
berkembang.
LANJUTAN

Para ahli antropologi tersebut


umumnya disebut sebagai ahli
antropologi kesehatan dan
lapangan yang diwakilinya adalah
subdisiplin baru antropologi, yakni
“antropologi kesehatan”
RANAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

Para antropolog kesehatan pada masa


kini (khususnya di Amerika) bekerja di
fakultas-fakultas kedokteran, sekolah
perawat, di bidang kesehatan masya-
rakat, di rumah sakit-rumah sakit dan
departemen-departemen kesehatan,
serta di jurusan-jurusan antropologi
pada universitas umum.
LANJUTAN
Mereka melakukan penelitian dalam topik-topik
seperti manusia, anatomi, pediatri,
epidemiologi, kesehatan jiwa, penyalahguna-
an obat, definisi mengenai sehat dan penyakit,
latihan petugas kesehatan, birokasi medis,
pengaturan dan pelaksanaan rumah sakit,
hubungan dokter-pasien, dan proses mem-
perkenalkan sistem kesehatan ilmiah kepada
masyarakat-masyarakat yang semula hanya
mengenal sistem kesehatan tradisional.
LANJUTAN

Secara konseptual perspektif dan


pusat perhatian dari aktivitas yang
dilakukan antropologi kesehatan
dapat dijajarkan dalam satu
kontinum, dengan ujung yang satu
disebut kutub biologi sedangkan
ujung lainnya disebut kutub sosio-
budaya.
LANJUTAN

Ke arah kutub biologi terdapat ahli-


ahli antropologi yang pokok
perhatiannya adalah tentang
pertumbuhan dan perkembangan
manusia, peranan penyakit dalam
evolusi manusia dan paleopatologi
(studi mengenai penyakit-penyakit
purba).
LANJUTAN

Ke arah kutub sosio-budaya terdapat ahli-


ahli antropologi dengan pokok perhatian
pada sistem medis tradisional
(etnomedisin),masalah petugas-petugas
kesehatan dan persiapan profesional
mereka, tingkah laku sakit, hubungan
antara dokter-pasien, serta dinamika dari
usaha memperkenalkan pelayanan
kesehatan modern pada masyarakat
tradisional.
LANJUTAN

Namun antropologi kesehatan tidak boleh


dipandang sebagai penggabungan dari
dua disiplin yang longgar yaitu biologi
dan sosio-budaya,karena sering-kali
masalah-masalah yang dihadapi kedua
disiplin ilmu tersebut saling
membutuhkan data maupun teori-teori
dari kedua bidang yang bersangkutan.
LANJUTAN

Contoh: Makanan, di mana kebiasaan


makan dan makanan yang dipilih
berkaitan dengan tingkatan nutrisi.
Demikian pula teori epidemiologi yang
didasarkan atas pengetahuan bahwa
tingkahlaku manusia sangat
mempengaruhi vektor yang
menularkan banyak penyakit.
LANJUTAN

Antropologi kesehatan dipandang oleh


para dokter sebagai disiplin biobudaya
yang memberi perhatian pada aspek-
aspek biologis dan sosio-budaya dari
tingkahlaku manusia, terutama tentang
cara-cara interaksi antara keduanya di
sepanjang sejarah kehidupan manusia,
yang mempengaruhi kesehatan dan
penyakit.
AKAR ANTROPOLOGI KESEHATAN
Akar antropologi kesehatan kontemporer dapat
ditelusuri pada empat sumber yang berbeda,
yang perkembangannya masing-masing
secara relatif terpisah satu sama lain:
1. Antropologi fisik
2. Etnomedisin.
3. Studi-studi tentang kebudayaan dan
kepribadian.
4. Kesehatan masyarakat internasional.
ANTROPOLOGI FISIK

Lama sebelum ada ahli-ahli


antropologi kesehatan, ahli-ahli
antropologi fisik belajar dan
melakukan penelitian di sekolah-
sekolah kedokteran (biasanya
pada jurusan anatomi).
LANJUTAN
Baik dalam hal lapangan perhatian maupun
dalam hubungan-hubungannya, ahli-ahli
antropologi fisik di masa lalu, seperti halnya
masa kini, juga memberikan banyak perhati-
an pada topik-topik yang mempunyai
kepentingan medis seperti nutrisi dan
pertumbuhan serta korelasi antara bentuk
tubuh dengan variasi yang luas dari penyakit-
penyakit, misalnya radang pada persendian
tulang (arthritis), tukak lambung (ulcer),
kurang darah (anemia) dan penyakit diabetes.
LANJUTAN
Underwood (1975) dan lain-lainnya ber-
usaha mendapatkan pengertian yang lebih
luas mengenai proses penyakit melalui
pengamatan terhadap pengaruh-pengaruh
evolusi manusia serta jenis penyakit yang
berbeda-beda pada ber-bagai populasi
yang terkena sebagai akibat dari faktor-
faktor budaya,misalnya migrasi,
kolonisasi dan meluasnya urbanisasi.
LANJUTAN

Fiennes (1964), lebih jauh lagi


mengajukan pendapatnya bahwa
penyakit yang ditemukan dalam
populasi manusia adalah suatu
konsekuensi yang khusus dari suatu
cara hidup yang beradab, dimulai dari
pertanian yang menjadi dasar bagi
timbulnya dan berkembangnya
pemukiman penduduk yang padat.
LANJUTAN

Ukuran, norma-norma dan standar yang


berasal dari sejumlah studi antropologi
sering digunakan dalam bidang-bidang
kedokteran anak serta kedokteran gigi,
juga dalam berbagai survei tentang
tingkatan gizi serta etiologi (penyebab
perilaku) penyakit dalam populasi
yang berbeda-beda maupun dalam
suatu populasi.
2. ETNOMEDISIN

Etnomedisin merupakan subbagian


antropologi kesehatan, yaitu kepercaya-
yan dan praktek-praktek yang berkena-
an denganpenyakit, yang merupakan
hasil perkembangan kebudayaan asli
dan yang eksplisit tidak berasal dari
kerangka kedokteran modern.
LANJUTAN

Sejak awal penelitian, lebih dari 100 tahun


yang lalu, para ahli antropologi secara rutin
mengumpulkan data mengenai kepercayaan
dalam pengobatan pada penduduk yang
mereka teliti, dengan cara dan tujuan yang
sama dengan yang mereka lakukan dalam
pengumpulan data mengenai aspek-aspek
kebudayaan lainnya yaitu untuk
menghasilkan tulisan etnografi yang
selengkap mungkin.
LANJUTAN

W.H.R. Rivers, seorang dokter dan


ahli antropologi Inggris, me-
nerbitkan suatu karya besar dlm
bidang antropologi kesehatan,
berjudul “Medicine, Magic, and
Religion” (Rivers, 1942) .
LANJUTAN
Dari Rivers kita memperoleh konsep-konsep
dasar yang penting, terutama mengenai ide
bahwa sistem pengobatan asli adalah
pranata-pranata sosial yang harus
dipelajari dengan cara yang sama seperti
mempelajari pranata-pranata sosial
umumnya, dan bahwa praktek-praktek
pengobatan asli adalah rasional bila dilihat
dari sudut kepercayaan yang berlaku
mengenai sebab-akibat.
LANJUTAN
Dalam menanggapi dalil positif tersebut, kita mencatat
bahwa kita menerima gagasan stereotip yang
merugikan yang telah mendominasi studi-studi
mengenai pengobatan primitif hingga kini, mengenai
ide bahwa religi, magis, dan pengobatan senantiasa
erat berkaitan, sehingga yang satu hanya dapat
dipelajari jika yang lainnya juga dipelajari. Stereotip
ini diterima tanpa kritikan oleh sebagian besar ahli-
ahli antropologi selama setengah abad yang lalu,
sehingga telah sangat membatasi pemahaman kita
mengenai sistem pengobatan non-Barat.
LANJUTAN
Walau demikian baik Rivers maupun tokoh-
tokoh lain di masa lalu yang
mengumpulkan data mengenai sistem
pengobatan primitif tidak mengetahui
bahwa mereka sedang melakukan
penelitian tentang antropologi kesehatan,
dan mereka juga tidak memperdulikan
tentang kemungkinan pentingnya
penemuan-penemuan mereka bagi
kesehatan penduduk yang mereka teliti
LANJUTAN
Oleh karenanya kita tidak dapat mengatakan
bahwa antropologi kesehatan telah berkem-
bang dari penelitian awal mengenai peng-
obatan primitif, melainkan justru sebaliknya.
Ahli antropologi yang kini sedang bekerja di
bidang-bidang kesehatan telah “menangkap
kembali”dan memberikan nama etnomedisin
bagi studi-studi tradisional mengenai
pengobatan non-Barat dan menjadikannya
sebagai bagian dari spesialisasi mereka.
LANJUTAN
Setelah antropologi kesehatan berkembang,
terutama dalam bidang-bidang yang luas
seperti kesehatan masyarakat internasional
dan psikiatri lintas budaya (psikiatri
transkultural), kepentingan pengetahuan
praktis maupun teoretis mengenai sistem
pengobatan non-Barat semakin tampak.
Pengakuan ntersebut telah memperbarui
perhatian dalam pene-litian etnomedisin,
dan mengangkatnya sebagai salah satu
pokok penting dalam antropologi
kesehatan.
3. STUDI-STUDI TENTANG KEBUDAYAAN DAN
KEPRIBADIAN.

Sebagian besar publikasi antropologi yang


menyangkut kesehatan sebelum tahun 1950
berkenaan dengan gejala psikologi dan psikiatri.
Sejak pertengahan tahun 1930-an, para ahli
antropologi, psikiater dan ahli-ahli ilmu
tingkahlaku lainnya mulai mempertanyakan
tentang kepribadian orang dewasa, atau sifat-
sifat, dan lingkungan sosial budaya di mana
tingkah-laku itu terjadi.
LANJUTAN
Apakah sikap orang dewasa yang terbentuk itu
terutama disebabkan oleh pembentukan semasa
kanak-kanak dan oleh penerimaan-nya terhadap
kebiasaan-kebiasaan semasa kecil, serta karena
pengalaman yang diteri-manya kemudian?

Atau adakah konstitusi psikik yang merupa-kan


pembawaan berdasarkan faktor biologis, yang
memainkan peranan penting dalam menentukan
kebudayaan dan karenanya juga kepribadiannya?
LANJUTAN

Contoh: Bagaimana misalnya “histeria kutub” di


daerah kutub utara Amerika dan Asia dapat
dijelaskan dalam masyarakat lain yang tidak
mempunyai simptom yang serupa itu? Atau
“amok” (mengamuk) di Asia Tenggara?

Bagaimana dapat dijelaskan norma-norma


kepribadian yang nampak, yang demikian
berbeda dalam berbagai kebudayaan?
LANJUTAN
Walaupun bagian terbesar penelitian
kepribadian dan kebudayaan bersifat teoretis,
beberapa ahli antropologi menaruh perhatian
besar pada cara-cara penggunaan
pengetahuan antropologi dalam peningkatan
taraf kesehatan.
Sebagai contoh: Devereux (1944) mempelajari
struktur sosial dari suatu bagian perawatan
schizophrenia (kepribadian belah) dengan
tujuan untuk mencari cara penyem-buhan
yang tepat.
LANJUTAN
Alice Joseph (1942) seorang dokter dan
ahli antropologi melukiskan masalah
hubungan antar pribadi pada dokter-
dokter kulit putih dengan pasien-
pasien Indian di Amerika Baratdaya,
yang menunjukkan bagai-mana
peranan persepsi dan perbeda-an
kebudayaan dalam menghambat
interaksi pengobatan yang efektif.
4. KESEHATAN MASYARAKAT
INTERNASIONAL
Tahun 1916-1922 Rockefeller Foundation telah sibuk dengan
pekerjaan kesehatan masyarakat internasional dalam
kampanye cacing pita di Ceylon.
Tahun 1942 pemerintah Amerika Serikat memprakarsai
kerjasama program-program kesehatan dengan sejumlah
pemerintah di negara Amerika Latin.
Setelah perang berakhir, Amerika Serikat memberikan
perpanjangan program-program bantuan teknik bagi
Afrika dan Asia.
Dibentuknya World Health Organization (WHO) dengan
program-program kesehatan masyarakat utama yang
bersifat bilateral dan multilateral di negara-negara sedang
berkembang. Semua ini merupakan sebagian dari
gambaran dunia.
LANJUTAN

Petugas-petugas kesehatan yang bekerja di lingkungan


yang bersifat lintas-budaya lebih cepat menemukan
masalah daripada mereka yang bekerja dalam
kebudayaan sendiri.

Khususnya mereka yang terlibat dalam klinik-klinik


pengobatan melihat bahwa kesehatan dan penyakit
bukan hanya merupakan gejala biologis, melainkan
juga gejala sosial-budaya.
LANJUTAN

Mereka segera menyadari bahwa kebu-


tuhan kesehatan dari negara-negara
sedang berkembang tidaklah dapat
dipenuhi dengan sekedar memindahkan
pelayanan kesehatan dari negara-negara
industri.
LANJUTAN
Kumpulan data pokok mengenai kepercayaan dan
praktek pengobatan primitif dan petani yang telah
diperoleh ahli antropologi kebuda-yaan pada tahun-
tahun sebelumnya, infor-masi mengenai nilai-nilai
budaya dan bentuk-bentuk sosial, serta pengetahuan
mereka mengenai dinamika stabilitas sosial dan
perubahan, telah memberikan kunci yang dibutuhkan
bagi masalah-masalah yang dijumpai dalam
program-program kesehatan masyarakat awal
tersebut.
LANJUTAN
Para ahli antropologi dapat menjelaskan pada para
petugas kesehatan mengenai:
1. Bagaimana kepercayaan-kepercayaan tradi-
sional serta praktek-prakteknya bertentangan
dengan asumsi-asumsi pengobatan Barat.
2. Bagaimana faktor-faktor sosial mempengaruhi
keputusan-keputusan perawatan kesehatan
3. Bagaimana kesehatan dan penyakit semata-
mata merupakan aspek dari keseluruhan pola
kebudayaan yang hanya berubah bila ada
perubahan-perubahan sosial-budaya yang
mencakup banyak hal.
LANJUTAN
Dimulai pada awal 1950-an, para ahli
antropologi mampu mendemontrasi-
kan kegunaan praktis dari pengetahu-
an mereka (dan metode-metode
penelitian mereka) kepada petugas-
petugas kesehatan masyarakat
internasional yang banyak diantara-
nya menerima mereka dengan tangan
terbuka.
LANJUTAN

Antropologi memberikan gambaran


tentang sebab-sebab dari banyaknya
program-program yang kurang
memberikan hasil seperti yang
diharapkan, dan dalam beberapa hal
juga mampu mengajukan saran-saran
untuk perbaikan.
LANJUTAN

Pendekatan antropologi dapat diterima pula


oleh petugas-petugas kesehatan
masyarakat, karena tidak mengancam
mereka secara profesional. Mereka melihat
sebagai pendekatan yang aman , dalam arti
bahwa pendekatan itu merumuskan
masalah-masalah hambatan terhadap
perubahan yang terutama ditunjukkan oleh
masyarakat resipien.
DEFINISI KERJA ANTROPOLOGI
KESEHATAN
Bila melihat aktivitas yang dilakukan
para ahli antropologi kesehatan,
nampak bahwa antropologi kesehatan
meliputi sejumlah perspektif dan pusat
perhatian, maka sebagai definisi kerja,
antropologi kesehatan sebaiknya
didefinisikan sebagai: Antropologi
kesehatan adalah istilah yang
digunakan oleh ahli-ahli antropologi
untuk mendeskripsikan:
LANJUTAN
1. Penelitian mereka yang tujuannya
adalah definisi komprehensif dan
interpretasi tentang hubungan timbal-
balik biobudaya , antara tingkahlaku
manusia di masa lalu dan masa kini
dengan derajat kesehatan dan penyakit,
tanpa mengutamakan perhatian pada
penggunaan praktis dan pengetahuan
tersebut.
LANJUTAN
Partisipasi profesional mereka dalam
program-program yang bertujuan
memperbaiki derajat kesehatan melalui
pemahaman yang lebih besar ttg
hubungan antara gejala bio-sosial-
budaya dengan kesehatan, serta melalui
perubahan tingkah laku sehat ke arah
yang diyakini akan meningkat-kan
kesehatan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai