Oleh :
LION GUNTUR PRASETYO
NIM. 19037140027
Asuhan Keperawatan ini diajukan sebagai salah satu evaluasi (penilaian) pada
Praktek Klinik Keperawatan III
.................................... ............................................
Kepala Ruangan
.....................................
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan pendahuluan ini diajukan sebagai salah satu evaluasi (penilaian) pada
Praktek Klinik Keperawatan III
.................................... ............................................
LEMBAR KONSULTASI
Nama :
Ruangan :
Hepatitis adalah peradangan pada hati yang terjadi karena virus terutama salah
satu dari kelima virus hepatitis yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E. Hepatitis juga bisa
terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam, kuning
Hepatitis merupakan penyakit yang menyerang organ hati manusia. Disini hati
atau liver mengalami peradangan sehingga membuat fungsi hati menjadi terganggu.
Dengan terganggunya fungsi hati tersebut,maka terganggu pula fungsi organ yang
(Ramdhani 2015).
disebabkan oleh virus dan zat-zat kimia tertentu yang masuk ke hati, termasuk obat-
obatan dan alkohol. Virus hepatitis juga ada beberapa jenis yang menyerang hati,
tergolong penyakit menular. Secara popular dikenal juga dengan istilah penyakit hati,
sakit liver atau sakit kuning Hepatitis dapat disebabkan oleh berbagai macam
penyebab seperti virus, bakteri, parasit, jamur, obat-obatan, bahan kimia, alkohol,
1. Hepatitis A
Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A yang merupakan virus RNA dari
sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan.
2. Hepatitis B
Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B yang merupakan virus DNA yang
berkulit ganda. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah.
para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik secara bersamaan, atau
diantara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual). Selain itu
pula bisa terjadi pada ibu hami yang terinfeksi hepatitis B bisa menularkan virus
kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat
3. Hepatitis C
Hepatitis C disebabkan oleh virus hepatitis C yang merupakan virus Rna kecil
darah. Virus hepatitis C ini sering ditularkan melalui pemakai obat yang
Untuk alasan yang belum jelas, penderita” penyakit hati alkoholik” seringkali
menderita hepatitis C.
4. Hepatitis D
Hepatitis D disebabkan oleh virus hepatitis D yang merupakan virus RNA detektif
5. Hepatitis E
C. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala yang muncul pada orang dengan hepatitis sebagai berikut.
7. Splenomegali ringan
8. Limfadenopatik
D. Patofisiologis
Kerusakan hati yang terjadi biasanya meliputiserupa pada semua tipe hepatitis
virus. Cedera dan nekrosis sel hati ditemukan dengan berbagai derajat. Ketika
memasuki tubuh, verus hepatitis menyebabkan cedera dan kematian hepatosit yang
biasa dengan cara membunuh langsung sel hati atau dengan cara mengaktifkan reaksi
imun serta inflamasi ini selanjutnya akan mencederai atau menghancurkan hepatosit
dengan menimbulkan lisis pada sel-sel yang terinfeksi atau yang berada disekitarnya.
lebih lanjut sel-sel hati yang terinfeksi. Edema dan pembengkakan intertisium
menimbulkan kolaps kapiler serta penurunan aliran darah, hipoksia jaringan, dan
2. Tirah baring
G. Pemeriksaan Penunjang
Meningkat pada kerusakan sel hati dan pada kedaan lain terutama infark
miokardium
2. Bilirubin direk
3. Bilirubin indirek
3. Sirosis hepatis
1. Pengkajian
a) Keluhan Utama
Penderita datang untuk berobat dengan keluhan tiba-tiba tidak nafsu makan,
malaise, demam (lebih sering pada HVA). Rasa pegal linu dan sakit kepala
Data tergantung pada penyabab dan beratnya kerusakan atau gangguan hati.
1. Aktivitas / istirahat
2. Sirkulasi
Tanda : Bradikardia
berulangnya hemodialisis.
Tanda : asites
5. Neurosensori
6. Nyeri / Kenyamanan
Gejala : Kram abdomen, nyeri tekan pada bagian kuadran kanan atas,mialgia,
7. Pernapasan
8. Keamanan
9. Seksualitas
Gejala: Riwayat diketahui atau mungkin terpajan pada virus bakteri atau
I) Diagnosa Keperawatan
A. Defisit nutrisi
Definisi
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.
Penyebab
1. Ketidakmampuan menelan makanan.
2. Ketidakmampuan mencerna makanan
3. Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
4. Peningkatan kebutuhan metabolisme
5. Faktor ekonomi (mis finansial tidak mencukupi)
6. Faktor psikologis (mis. stres, keengganan untuk makan)
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Berat badan menurun
minimal 10% di bawah
rentang idea!
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1. Cepat kenyang setelah makan
2. Kram/nyeri abdomen
3. Nafsu makan menurun
Objektif
1. Bising usus hiperaktif
2. Otot pengunyah lemah
3. Otot menelan lemah
4. Membran mukosa pucat
5. Sariawan
6. Serum albumin turun
7. Rambut rontok berlebihan
8. Diare
Kondisi Klinis Terkait
1. Stroke
2. Parkinson
3. Mobius syndrome
4. Cerebral palsy
5. Cleft lip
6. Cleft palate
7. Amyotropic lateral sclerosis
8. Kerusakan neuromuskular
9. Luka bakar
10. Kanker
11. Infeksi
12. AIDS
13. Penyakit Crohn's
14. Enterokolosis
15. Fibrosis kitik
Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan masalah klien
teratasi dengan kriteria hasil sebagai berikut :
1. Porsi makanan yang di habiskan (5)
2. Kekuatan otot pengunyah
3. kekuatan otot menelan
4. Pengetahuan tentang pilihan makanan yang sehat (5)
5. Pengetahuan tentang pilihan minuman yang sehat (5)
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Intervensi Rasional
Observasi
1. Identifikasi status nutrisi 1. Mengetahui status nutrisi klien
2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan 2. menghindari efek samping alergi klien
3. Identifikasi perlunya penggunaan selang 3. Memenuhi kebutuhan nutrisi klien meskipun
nasogastrik dalam keadaan tidak sadar
4. Monitor asupan makanan 4. Mengetahui asupan apa saja pada klien
5. Monitor berat badan 5. Menentukan status gizi klien
6. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium 6. Mengetahui hasil lab klien
Terapeutik 7. Supaya klien mau makan
7. Sajikan makanan secara menarik dan suhu 8. Menghindari konstipasi
yang sesuai 9. Kebutuhan nutrisi klien adekuat
8. Berikan makanan tinggi serat untuk 10.Menghindari iritasi pada klien
mencegah konstipas 11.Membuat pasien semakin nyaman
9. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi 12.Klien diet dengan teratur
protein 13.Memudahkan perawat dalam memenuhi
10. Hentikan pemberian makan melalui selang kebutuhan musisi klien
Edukasi
11. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
12. Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
13. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan jika perlu
B. Nyeri akut
Definisi
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan
aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan
hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan.
Penyebab
1. Agen pencedera fisiologis (mis, inflamasi, iskemia, neoplasma)
2. Agen pencedera kimiawi (mis. terbakar, bahan kimia iritan)
3. Agen pencedera fisik (mis. abses, amputasi, terbakar, terpotong. mengangkat berat,
prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan)
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Mengeluh nyeri"
Objektif
1. Tampak meringis
2. Bersikap protektif (mis. Waspada, posisi menghindari nyeri)
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Tekanan darah meningkat
2. Pola napas berubah
3. Nafsu makan berubah
4. Proses berpikir terganggu
5. Menarik diri
6. Berfokus pada diri sendiri
7. Diaforesis
Kondisi Klinis Terkait
1. Kondisi pembedahan
2 Cedera traumatis
3 Infeksi
4 Sindrom koroner akut
5. Glaukoma
Kondisi Klinis Terkait
*) Pengkapan nyeri dapat meggunakan instrumen skala nyert, seperti
FLACC Behavioral Pain Scale untuk usia kurang dan 3 tahun
Baker-Wong FACES scale untuk usia 3-7 tahun
Visual analogue atau numeric ranting sale untuk usia di atas 7 tahun
Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan masalah klien
teratasi dengan kriteria hasil sebagai berikut :
1. Keluhan nyeri (5)
2. Meringis (5)
3. Gelisah (5)
4. Kesulitan Tidur (5)
5. Perasaan takut mengalami cedera berulang (5)
C. Intoleransi Aktivitas
Definisi
ketidakcukupan energy untuk melakukan aktivitas sehari- hari
Penyebab
1. Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
2. Tirah baring
3. Kelemahan
4. Imobilitas
Subjektif
1. mengeluh lelah
Objektif
Subjektif
3. Merasa lemah
Objektif
4. Sianosis
1. Anemia
5. Aritmia
6. PPOK
7. Gangguan metabolic
8. Gangguan muskuloskaletal
Fridayanthie eka 2015. Analisa Data Mining Untuk Prediksi Penyakit Hepatitis
Papuangan Miswar. 2018 Penerapan Case Based Reasoning Untuk Sistem Diagnosis
Purniawati tyas. 2018. Hepatitis Dalam Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman dan
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi