Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN HEPATITIS DI RUANG


GARDENA RSD DR. SOEBANDI JEMBER

Oleh :
LION GUNTUR PRASETYO
NIM. 19037140027

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BONDOWOSO
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Asuhan Keperawatan Pada Klien :


.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
....................................
Telah Dilaksanakan Pada Tanggal ......................................Di
Ruang ....................................... RSD..............................................

Asuhan Keperawatan ini diajukan sebagai salah satu evaluasi (penilaian) pada
Praktek Klinik Keperawatan III

..................., ............................. 2022


Pembimbing Ruangan, Pembimbing Akademik,

.................................... ............................................

Kepala Ruangan

.....................................
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Pendahuluan Pada Klien :


.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
....................................
Telah Dilaksanakan Pada Tanggal ......................................Di
Ruang ....................................... RSD..............................................

Laporan pendahuluan ini diajukan sebagai salah satu evaluasi (penilaian) pada
Praktek Klinik Keperawatan III

..................., ............................. 2022


Pembimbing Ruangan, Pembimbing Akademik,

.................................... ............................................
LEMBAR KONSULTASI

Nama :
Ruangan :

NO TANGGAL MATERI YANG DIKONSULTASIKAN PARAF CI


A. Pengertian

Hepatitis adalah peradangan pada hati yang terjadi karena virus terutama salah

satu dari kelima virus hepatitis yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E. Hepatitis juga bisa

terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam, kuning

dan infeksi sitomegalovirus. (Purniawati 2018).

Hepatitis merupakan penyakit yang menyerang organ hati manusia. Disini hati

atau liver mengalami peradangan sehingga membuat fungsi hati menjadi terganggu.

Dengan terganggunya fungsi hati tersebut,maka terganggu pula fungsi organ yang

lain, sehingga membuat kesehatan seseorang akan hancur secara keseluruhan.

(Ramdhani 2015).

Hepatitis merupakan penyakit yang menimbulkan peradangan pada hati

(liver), kadang-kadang menyebabkan kerusakan permanen.Penyakit ini sering

disebabkan oleh virus dan zat-zat kimia tertentu yang masuk ke hati, termasuk obat-

obatan dan alkohol. Virus hepatitis juga ada beberapa jenis yang menyerang hati,

tepatnya pada sel-sel hati. (Fridayanthie 2015).

Hepatitis merupakan suatu proses peradangan pada jaringan hati yang

tergolong penyakit menular. Secara popular dikenal juga dengan istilah penyakit hati,

sakit liver atau sakit kuning Hepatitis dapat disebabkan oleh berbagai macam

penyebab seperti virus, bakteri, parasit, jamur, obat-obatan, bahan kimia, alkohol,

cacing, gizi buruk, dan bahkan autoimun. (papuangan 2018)


B. Etiologi
Faktor penyebab terjadinya Hepatitis berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut

1. Hepatitis A

Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A yang merupakan virus RNA dari

family enterovirus. Virus hepatitis A terutama menyebar melalui tinja. Penyebaran

ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di negara-negara berkembang

sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan.

2. Hepatitis B

Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B yang merupakan virus DNA yang

berkulit ganda. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah.

penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Penularan biasa terjadi diantara

para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik secara bersamaan, atau

diantara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual). Selain itu

pula bisa terjadi pada ibu hami yang terinfeksi hepatitis B bisa menularkan virus

kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat

yang membawa virus hepatitis B.

3. Hepatitis C

Hepatitis C disebabkan oleh virus hepatitis C yang merupakan virus Rna kecil

terbungkus lemak. Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat tranfusi

darah. Virus hepatitis C ini sering ditularkan melalui pemakai obat yang

menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi melalui hubungan seksual.

Untuk alasan yang belum jelas, penderita” penyakit hati alkoholik” seringkali

menderita hepatitis C.
4. Hepatitis D

Hepatitis D disebabkan oleh virus hepatitis D yang merupakan virus RNA detektif

yang membutuhkan kehadiran hepatitis B.

5. Hepatitis E

Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A, yang

hanya terjadi di negara-negara terbelakang.

C. Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala yang muncul pada orang dengan hepatitis sebagai berikut.

1. Malaise, anoreksia, mual dan muntah.

2. Gejala flu, faringitis, batuk, coryza, sakit kepala dan myalgia

3. Demam ditemukan pada infeksi HAV

4. Ikterus didahului dengan kemunculan urin berwarna gelap.

5. Pruritus (biasanya ringan dan sementara)

6. Nyeri tekan pada hati

7. Splenomegali ringan

8. Limfadenopatik

D. Patofisiologis
Kerusakan hati yang terjadi biasanya meliputiserupa pada semua tipe hepatitis

virus. Cedera dan nekrosis sel hati ditemukan dengan berbagai derajat. Ketika

memasuki tubuh, verus hepatitis menyebabkan cedera dan kematian hepatosit yang
biasa dengan cara membunuh langsung sel hati atau dengan cara mengaktifkan reaksi

imun serta inflamasi ini selanjutnya akan mencederai atau menghancurkan hepatosit

dengan menimbulkan lisis pada sel-sel yang terinfeksi atau yang berada disekitarnya.

Kemudian, serangan antibody langsung pada antigen virus menyebabkan destruksi

lebih lanjut sel-sel hati yang terinfeksi. Edema dan pembengkakan intertisium

menimbulkan kolaps kapiler serta penurunan aliran darah, hipoksia jaringan, dan

pembentukan parut, serta fibrosis


E. WOC
F. Penatalaksanaan

1. Asupan kalori dan cairan yang adekuat

2. Tirah baring

Tatalaksana farmakologi sesuai dengan gejala yang dirasakan oleh pasien

1) Antpiretik bila demam ibuprofen 2 kali 400mg/hari.

2) Apabila ada keluhan gastrointestinal,seperti mual (antimetik),perut perih,dan

kembung (simetidin 3 kali 200mg/hari).

G. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mengetahui penyakit

hepatitis antara lain.

1. Enzim-enzim serum AST (SGOT), ALT (SGPT), LDH

Meningkat pada kerusakan sel hati dan pada kedaan lain terutama infark

miokardium

2. Bilirubin direk

Meningkat pada gangguan eksresi bilirubin terkonyugasi

3. Bilirubin indirek

Meningkat pada gangguan hemolitik dan sindrom gilbert

4. Bilirubin serum total

Meningkat pada penyakit hepatoseluler

5. Protein serum total

Kadarnya menurun pada berbagai gangguan hati


H. Kompikasi

Komplikasi dapat meliputi

1. Hepatitis persisten kronis yang memperpanjang masa pemulihan samapai 8 bulan

2. Hepatitis aktif yang kronis

3. Sirosis hepatis

4. Gagal hati dan kematian

5. Karsinoma hepatoseluler primer

I. Konsep Asuhan Keperawatan Hepatitis

1. Pengkajian

a) Keluhan Utama

Penderita datang untuk berobat dengan keluhan tiba-tiba tidak nafsu makan,

malaise, demam (lebih sering pada HVA). Rasa pegal linu dan sakit kepala

pada HVB, dan hilang daya rasa lokal untuk perokok

b) Dasar data pengkajian pasien

Data tergantung pada penyabab dan beratnya kerusakan atau gangguan hati.

1. Aktivitas / istirahat

Gejala : Kelemahan, kelelahan, malaise umum

2. Sirkulasi

Tanda : Bradikardia

Gejala : Ikterus pada sklera, kulit dan dan membran mukosa.


3. Elimnasi

Gejala : Urine gelap, diare / konstipasi, feses berwarna hitam, adanya /

berulangnya hemodialisis.

4. Makanan dan cairan

Gejala : Hilang napsu makan (anoreksia), penurunan berat badan atau

meningkat odem, mual/muntah.

Tanda : asites

5. Neurosensori

Tanda : Peka rangsang, cenderung tidur, alergi, dan asteriksis.

6. Nyeri / Kenyamanan

Gejala : Kram abdomen, nyeri tekan pada bagian kuadran kanan atas,mialgia,

atralgia, dan sakit kepala.

Tanda : otot tegang, gelisah.

7. Pernapasan

Gejala : Tidak minat / enggan merokok.

8. Keamanan

Gejala : Adanya tranfusi darah/produk darah

Tanda : demam, urtikuria, lesi makutopapular, eritema tak beraturan,

eksaserbasi jerawat, angioma jaring-jaring.

9. Seksualitas

Gejala : Pola hidup / perilaku meningkat resiko terpajan (contoh : homo

seksual aktif / biseksual pada wanita).


10. Penyuluhan / Pembelajaran

Gejala: Riwayat diketahui atau mungkin terpajan pada virus bakteri atau

toksin. Makanan terkontaminasi, air, jarum, alat bedah dengan anastesi

halotan: terpajan pada kimia toksik (contoh: karbon tetraklorida, vinil

klorida): obat resep (contoh: surfanomit, fenotizid).

I) Diagnosa Keperawatan
A. Defisit nutrisi
Definisi
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.
Penyebab
1. Ketidakmampuan menelan makanan.
2. Ketidakmampuan mencerna makanan
3. Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
4. Peningkatan kebutuhan metabolisme
5. Faktor ekonomi (mis finansial tidak mencukupi)
6. Faktor psikologis (mis. stres, keengganan untuk makan)
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
 (tidak tersedia)
Objektif
 1. Berat badan menurun
 minimal 10% di bawah
 rentang idea!
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1. Cepat kenyang setelah makan
2. Kram/nyeri abdomen
3. Nafsu makan menurun
Objektif
1. Bising usus hiperaktif
2. Otot pengunyah lemah
3. Otot menelan lemah
4. Membran mukosa pucat
5. Sariawan
6. Serum albumin turun
7. Rambut rontok berlebihan
8. Diare
Kondisi Klinis Terkait
1. Stroke
2. Parkinson
3. Mobius syndrome
4. Cerebral palsy
5. Cleft lip
6. Cleft palate
7. Amyotropic lateral sclerosis
8. Kerusakan neuromuskular
9. Luka bakar
10. Kanker
11. Infeksi
12. AIDS
13. Penyakit Crohn's
14. Enterokolosis
15. Fibrosis kitik
Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan masalah klien
teratasi dengan kriteria hasil sebagai berikut :
1. Porsi makanan yang di habiskan (5)
2. Kekuatan otot pengunyah
3. kekuatan otot menelan
4. Pengetahuan tentang pilihan makanan yang sehat (5)
5. Pengetahuan tentang pilihan minuman yang sehat (5)
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Intervensi Rasional
Observasi
1. Identifikasi status nutrisi 1. Mengetahui status nutrisi klien
2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan 2. menghindari efek samping alergi klien
3. Identifikasi perlunya penggunaan selang 3. Memenuhi kebutuhan nutrisi klien meskipun
nasogastrik dalam keadaan tidak sadar
4. Monitor asupan makanan 4. Mengetahui asupan apa saja pada klien
5. Monitor berat badan 5. Menentukan status gizi klien
6. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium 6. Mengetahui hasil lab klien
Terapeutik 7. Supaya klien mau makan
7. Sajikan makanan secara menarik dan suhu 8. Menghindari konstipasi
yang sesuai 9. Kebutuhan nutrisi klien adekuat
8. Berikan makanan tinggi serat untuk 10.Menghindari iritasi pada klien
mencegah konstipas 11.Membuat pasien semakin nyaman
9. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi 12.Klien diet dengan teratur
protein 13.Memudahkan perawat dalam memenuhi
10. Hentikan pemberian makan melalui selang kebutuhan musisi klien
Edukasi
11. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
12. Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
13. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan jika perlu
B. Nyeri akut
Definisi
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan
aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan
hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan.
Penyebab
1. Agen pencedera fisiologis (mis, inflamasi, iskemia, neoplasma)
2. Agen pencedera kimiawi (mis. terbakar, bahan kimia iritan)
3. Agen pencedera fisik (mis. abses, amputasi, terbakar, terpotong. mengangkat berat,
prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan)
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Mengeluh nyeri"
Objektif
1. Tampak meringis
2. Bersikap protektif (mis. Waspada, posisi menghindari nyeri)
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Tekanan darah meningkat
2. Pola napas berubah
3. Nafsu makan berubah
4. Proses berpikir terganggu
5. Menarik diri
6. Berfokus pada diri sendiri
7. Diaforesis
Kondisi Klinis Terkait
1. Kondisi pembedahan
2 Cedera traumatis
3 Infeksi
4 Sindrom koroner akut
5. Glaukoma
Kondisi Klinis Terkait
*) Pengkapan nyeri dapat meggunakan instrumen skala nyert, seperti
 FLACC Behavioral Pain Scale untuk usia kurang dan 3 tahun
 Baker-Wong FACES scale untuk usia 3-7 tahun
 Visual analogue atau numeric ranting sale untuk usia di atas 7 tahun
Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan masalah klien
teratasi dengan kriteria hasil sebagai berikut :
1. Keluhan nyeri (5)
2. Meringis (5)
3. Gelisah (5)
4. Kesulitan Tidur (5)
5. Perasaan takut mengalami cedera berulang (5)

Standar Intervensi Keperawatan Indonesia


Intervensi Rasional
Nyeri akut 1. frekuensi, lokasi, karakteristik,
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, intensitas nyeri
durasi, frekuensi, kualitas, 2. Agar mengurangi rasa nyeri
intensitas nyeri 3. Memberikan teknik farmakologis
2. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
untuk mengurangi rasa nyeri 4. Kolaborasi dengan dokter, perawat
(mis, TENS, hipnosis, akupresur, untuk pemberian analgetik jika
terapi musik, terapi pijat, diperlukan
aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
3. Ajarkan teknik farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
4. Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu

C. Intoleransi Aktivitas
Definisi
ketidakcukupan energy untuk melakukan aktivitas sehari- hari
Penyebab
1. Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

2. Tirah baring

3. Kelemahan

4. Imobilitas

5. Gyaa hidup monoton

Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif

1. mengeluh lelah

Objektif

1. Frekuensijantung meningkat >20% dari kondisi istirahat

2. Gejala dan Tanda Minor

Subjektif

1. Dyspnea saat / setelah aktivitas

2. Merasa tidak nyaman setelah beraktivitas

3. Merasa lemah
Objektif

1. tekanan darah berubah >20% dari kondisi istirahat

2. gambaran EKG menunjukkan aritmia saat/setelah aktivitas

3. Gambaran EKG menunjukkan iskemia

4. Sianosis

a. Kondisi Klinis Terkait

1. Anemia

2. Gagal jantung kongestif

3. Penyakit jantung coroner

4. Penyakit katub jantung

5. Aritmia

6. PPOK

7. Gangguan metabolic

8. Gangguan muskuloskaletal

Tujuan dan Kriteria Hasil :

Toleransi aktivitas L.05047

1. Frekuensi nadi meningkat (5)

2. Saturasi oksigen meningkat (5)

3. Keluhan lelah menurun (5)

4. Dyspnea saat aktivitas menurun (5)


5. Dyspnea setelah aktivitas menurun (5)

6. Sianosis menurun (5)

7. Tekanan darah membaik (5)

8. Frekuensi napas membaik (5)

Standar Intervensi Keperawatan Indonesia


INTERVENSI RASIONAL
Edukasi Kesehatan 1. Untuk mengetahui kesiapan dan
Observasi kemampuan klien dalam menerima
1. Identifikasi kesiapan dan informasi
kemampuan menerima informasi 2. Upaya untuk memudahkan
Terapeutik penyampaian informasi
2. Sediakan materi dan media 3. Upaya memudahkan pelaksanaan
untuk pendidikan kesehatan pendidikan kesehatan
3. Jadwalkan pendidikan kesehatan 4. Memberikan kesempatan jika
sesuai kesepakatan terdapat hal yang krang dipahami
4. Berikan kesempatan untuk klien
bertanya 5. Memberikan pemahaman terkait
Edukasi faktor – faktor yang dapat
5. Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan.
mempengaruhi kesehatan
DAFTAR PUSTAKA

Fridayanthie eka 2015. Analisa Data Mining Untuk Prediksi Penyakit Hepatitis

Dengan Menggunakan Metode Naive Bayes Dan Support Vector Machine.

Vol 3 Nomor 1. Jakarta selatan. Program studi Manajemen Informatika

AMIK “BSI Jakarta”

Papuangan Miswar. 2018 Penerapan Case Based Reasoning Untuk Sistem Diagnosis

Penyakit Hepatitis. Vol 2 Nomor 1. Pulau Morotali. Program Studi Teknik

Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Pasifik Morotai

Purniawati tyas. 2018. Hepatitis Dalam Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman dan

Nyaman. Surakarta : Stikes Kusuma Husada

Ramadhani Ahmad. 2015. Pengembangan Sistem Pakar Untuk Diagnosis Penyakit

Hepatitis Berbasis Web Mnggunakan Metode Certainty Factor vol 3 Nomor

3. Semarang. Sistem Komputer Fakultas Teknik Universita Diponegoro

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia

Definisi danIndikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi

dan Implementasi Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi

dan Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI

Anda mungkin juga menyukai