BAB BAB
1 2
BAB
3
01. Pokok Bahasan
02.
Nikah
Pernikahan adalah salah satu fase dalam hidup yang bisa dijalani
seorang muslim setelah menemukan pasangan hidup dan siap secara
mental maupun finansial.
1. Wajib
Hukum ini berlaku bagi mereka yang telah mampu melaksanakan nikah, mampu
memberi nafkah pada isteri serta hak dan kewajiban lainnya dan dikhawatirkan jatuh
pada perbuatan maksiat jika tidak melakukannya.
2. . Sunnah
Hukum ini berlaku bagi mereka yang mampu dan tidak dikhawatirkan jatuh pada
perbuatan maksiat jika tidak melakukannya.
Hukum Nikah
3. Makruh
Hukum ini berlaku bagi mereka yang merasa bahwa dirinya akan berbuat zalim pada
istrinya jika menikah, namun tidak sampai pada tingkatan yakin, misalnya karena ia
tidak memiliki nafsu yang kuat, khawatir tidak mampu menafkahi, tidak begitu
menyukai isterinya, dan lain-lain.
4. Haram
Berlaku bagi mereka yang tidak mampu lahir batin dan jika tetap menikah, akan
menyebabkan madarat bagi istrinya secara pasti.
5. Mubah
Berlaku bagi mereka yang tidak ada faktor penghalang maupun pendorong untuk
menikah.
02. Rukun Nikah
Rukun Nikah
Menurut pandangan ulama Ḥanafī, rukun nikah hanya ijab dan qabul,
sementara dalam pandangan jumhur, rukun nikah terdiri dari:
a) pengantin lelaki,
b) pengantin perempuan,
c) wali,
d) dua orang saksi,
e) ijab dan qabul (akad nikah).
Sementara itu, Mālikiyah menetapkan mahar juga sebagai rukun nikah.
Syarat Sah
Syarat Sah
1. Syarat pengantin laki-laki adalah
a) Islam
b) rida terhadap pernikahan tersebut
c) orangnya jelas
d) tidak ada halangan shara’, misalnya tidak sedang ihram haji atau umrah
Syarat Sah
3. Syarat wali.
Wali ada dua, yakni wali nasab dan wali hakim. Syarat wali adalah:
a) cakap bertindak hukum (baligh dan berakal)
b) merdeka
c) seagama antara wali dan mempelai yang diakadkan
d) laki-laki
e) adil.
Syarat Sah