Anda di halaman 1dari 23

MK.

PSIKOLOGI

KECEMASAN
Sarka Ade
Pengantar
 Stress, cemas, takut hal yg wajar dialami
manusia sehari-hari.
 Stress merupakan respon diri (pertahanan)
terhadap adanya tekanan/tuntutan/stressor
(persepsi) yang menimbulkan ketegangan.
 Takut merupakan respon perasaan terancam
atas hasil penilaian terhadap objek yang
jelas sumber dan sifatnya.
CEMAS = TAKUT ???
TAKUT
Perasaan tegang yang disebabkan oleh
ancaman nyata yang dapat diidentifikasikan

TAKUT PENILAIAN INTELEKTUAL


CEMAS PENILAIAN EMOSIONAL
PENGERTIAN
 Istilah kecemasan dalam Bahasa
Inggris yaitu anxiety yang berasal
dari Bahasa Latin: anxius, yang
berarti penyempitan atau pencekikan
(Steven Schwartz, S (2000: 139)
 Syamsu Yusuf (2009: 43) mengemukakan
anxiety (cemas) merupakan
ketidakberdayaan neurotik, rasa tidak aman,
tidak matang, dan kekurangmampuan dalam
menghadapi tuntutan realitas (lingkungan),
kesulitan dan tekanan kehidupan sehari-
hari.
 Dikuatkan oleh Kartini Kartono (1989: 120)
bahwa cemas adalah bentuk
ketidakberanian ditambah kerisauan
terhadap hal-hal yang tidak jelas. Senada
dengan itu, Sarlito Wirawan Sarwono
(2012: 251) menjelaskan kecemasan
merupakan takut yang tidak jelas objeknya
dan tidak jelas pula alasannya.
 Jeffrey S. Nevid, dkk (2005: 163)
“kecemasan adalah suatu keadaan
emosional yang mempunyai ciri
keterangsangan fisiologis, perasaan tegang
yang tidak menyenangkan, dan perasaan
aprehensif bahwa sesuatu yang buruk akan
terjadi”.
 Gail W. Stuart (2006: 144) memaparkan
“ansietas/ kecemasan adalah kekhawatiran
yang tidak jelas dan menyebar, yang
berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan
tidak berdaya”.
Teori Kecemasaan

a. Teori Psikodinamik
ansietas mpk konflik elemen kepribadian
id dan super ego (dorongan insting dan
hati nurani). Ansietas mengingatkan ego
akan adanya bahaya yg perlu diatasi
Teori prilaku
 ansietas timbul sbg akibat
frustrasi/ketidaknyamanan yg disebabkan
oleh sesuatu yg mengganggu pencapaian
tujuan. Mrpk dorongan yg dipelajari utk
menghindari rasa tidak nyaman/frustasi.
Ansietas meningkat jika ada konflik
(konflik ~ ansietas ~ helplessness)
Teori Interpersonal
 ansietas terjadi krn ketakutan penolakan dlm
hub interpersonal. Dihubungkan dg trauma
masa pertumbuhan (kehilangan, perpisahan)
yg menyebabkan ketdkberdayaan). Indv dg
harga diri rendah mudah mengalami
ansietas.
Teori Keluarga
 Didasarkan pd pandangan bhw keluarga
sebagai suatu sistem. Salah satu unsur dlm
sistem terganggu mencerminkan sekaligus
berdampak pada unsur yg lain (subsistem).
Teori biologis
 Didasarkan pd pandangan bio-psikologi,
bhw stress-cemas saling mempengaruhi dg
sistem saraf, khususnya neurotransmitter:
serotonin, adrenalin-nor adrenalin.
SUMBER KECEMASAN
1. Ancaman internal dan eksternal thd ego
Gangguan pemenuhan kebutuhan Dasar

2. Ancaman thd keamanan interpersonal dan


harga diri
 tdk menemukan intregitas diri
 Tdk menemukan prestise
 Tdk memperoleh aktualisasi/pengakuan
dari orla
 Malu / ketidaksesuaian antara pandangan
diri dan lingk.Nyata
Tanda-Gejala: CEMAS
NO CEMAS FISIOLOGIS TINGKAH LAKU AFEKTIF

1 Ringan 1. Nafas pendek 1. Duduk dgn 1. Kurang perhatian


2. Gejala ringan tenang 2. Nyaman , aman
pada lambung 2. Relaks
3. Isi
pembicaraan
normal
2 Sedang 1. Nafas pendek 1. Tremor halus 1. Perhatian thd
2. Mulut kering pada tgn apa yang terjadi
3. Anoreksia 2. Tdk dapat 2. Khawatir
4. Diare / duduk dgn 3. Nervous
konstipasi tenang 4. Takut
5. Susah tidur 3. Banyak
bicara,cepat
4. Tek. Suara naik
scr intermitten
NO CEMAS FISIOLOGIS TINGKAH LAKU AFEKTIF

3 Berat 1. Nafas pendek 1. Pergerakan 1. Tdk


2. Nausea menyentak saat adekuat/aman
3. Gelisah gunakan tgn 2. Merasa tdk
4. Respon terkejut 2. Posisi berubah berguna
berlebihan ubah 3. Takut thd apa
5. Ekspresi 3. Banyak bicara yg terjadi
ketakutan 4. Tek,kec,vol suara 4. Emosi msh bisa
6. Badan gemetar naik dikontrol

4 Panik 1. Nafas pendek 1. Tdk dpt 1. Merasa kaget


2. Rasa tercekik mengontrol 2. Terjebak
3. Nyeri dada motorik kasar 3. Teror
4. Gerak involunter 2. Aktivitas tak
bertujuan
5. Tubuh bergetar
3. Pembicaraan
6. Ekspresi wajah
susah dimengerti
mengerikan
4. Suara
melengking,
berteriak
Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Kecemasan
1)  Pengalaman
Pada cemas ringan individu dapat
menginterpresasikan pengalaman masa lalu, saat
in dan masa datang. Pada cemas sedang
memandang pengalaman saat ini dengan arti masa
datang. Pada cemas berat memandang pengalaman
saat ini dengan arti masa lalu. Pada tingkat panik,
individu tidak mampu mengintergrasikan
pengalaman, dapat berfokus hanya pada hal saat
ini (Carpenito, 1995)
Lanjutan..
2)  Pendidikan
Pendidikan mempengaruhi status kesehatan
mental seseorang. Individu dengan tingkat
pendidikan rendah memiliki faktor resiko
terjadi gangguan menyal dibandingkan
yang berpendidikan lebih tinggi (Stuart &
Sundeen, 1991).
Lanjutan..

3)  Pendapatan yang rendah memiliki


kecenderungan timbul gejala paskiatri yang
lebih besar dibandingkan dengan yang
memiliki pendapatan yang lebih besar
(Stuart & Sundeen, 1991).
Lanjutan..
4)   Jenis kelamin
Jenis kelamin berpengaruh terhadap
terjadinya gangguan mental seseorang,
karena antara laki-laki dan perempuan
mempunyai cara penyelesaian masalah
yang berbeda-beda (Stuart & Sundeen,
1991).
Lanjutan..
5)   Suku
Kebudayaan mempengaruhi terhadap
gangguan psikis seseorang. Karena setiap
suku memiliki metode penyelesaian
masalah yang berbeda (Stuart & Sundeen,
1991).
Lanjutan..
6)   Umur
Dibandingkan dengan kelompok umut yang
lebih muda, orang yang lebih tua lebih
cepat mengatasi problem kejiwaan dan
dapat mengantisipasi bila masalah yang
dihadapi timbul  kembali (Stuart &
Sundeen, 1991).
NUHUN

Anda mungkin juga menyukai