Anda di halaman 1dari 14

REKAYASA

IDE
KEPEMIMPINA
N
KELOMPOK 11
PENDAHULUAN
A. A. LATAR BELAKANG

Kepemimpinan (leadership) yang ditetapkan oleh seorang manajer dalam organisasi dapat menciptakan integrasi yang serasi dan
mendorong gairah kinerja karyawan untuk mencapai sasaran yang maksimal.
Pada kenyataannya pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi
suatu organisasi. Untuk mencapai semua itu seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan dan keterampilan kepemimpinan dalam
melakukan pengarahan kepada bawahannya untuk mencapai tujuan suatu organisasi.
Krisis kepemimpinan ini disebabkan karenamakin langkanya keperdulian pada kepentingan orang banyak, dan
kepentinganlingkungannya. Sekurang-kurangnya terlihat ada tiga masalah mendasar yangmenandai kekurangan ini.
Pertama, adanya krisis komitmen. Kebanyakan orang tidak merasa mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memikirkan dan
mencari pemecahan masalah kemaslahatan bersama, masalah harmoni dalam kehidupan dan masalah kemajuan bersama.
Kedua, adanya krisis kredibilitas. Sangat sulit mencari pemimpin yang mampu menegakkan kredibilitas tanggung jawab. Kredibilitas
itu dapat di ukur dengan kemampuan untuk menegakkan etika, memikul amanah, setia pada kesepakatan, bersikap teguh dalam pendirian,
jujur dalam memikul tugas dan tanggung jawab yang di bebankan padanya.
Ketiga, masalah kebangsaan, masalah berbangsa dan bernegara. Saat ini tantangannya semakin kompleks dan rumit. Kepemimpinan
sekarang tidak cukup lagi hanya dengan mengandalkan bakat atau keturunan. Pemimpin zaman sekarang harus mempunyai pengetahuan
mutakhir dan pemahamannya mengenai berbagai soal yang menyangkut kepentingan orang-orang yang dipimpin.
PENDAHULUAN
B. Tujuan TRI
1. Untuk mengetahui arti kepemimpinan efektif
2. Untuk mengetahui apa saja kriteria seorang pemimpin
3. Untuk mengetahui bagaiman cara mengambil keputusan seorang pemimpin
4. Untuk mengetahui kepempinan yang efektif
 
C. Manfaat TRI
Penulisan ini memiliki manfaat sebagai berikut.
1. Memberitahukan kepada para pembaca mengenai penyebab kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin negeri yang
mulai menurun.
2. Memberitahukan hal-hal yang harus dilakukan agar pemimpin dimasa mendatang menjadi pemimpin yang tangguh dan
disayang masyarakat.
3. Dapat belajar untuk menjadi pemimpin yang baik dan disayang masyarakat ketika menjadi pemimpin masa depan.
4. Dapat menghindari hal-hal yang menyebabkan masyarakat atau orang lain tidak mempercayai kita
IDENTIFIKASI
PERMASALAH
KEPEMIMPINAN
IDENTIFIKASI
MASALAH
1. Penyebab Kepercayaan Masyarakat terhadap Pemimpin Negeri yang Mulai Menurun
Saat ini masyarakat Indonesia mengalami krisis kepercayaan terhadap para pemimpin-pemimpin mereka. Yang menjadi alasan adalah karena
banyaknya para pemimpin yang terlibat kasus –kasus yang nampaknya kurang pantas dilakukan oleh seorang pemimpin. Misalnya kasus KKN dan
kasus kriminal lainnya. Selain itu, yang menjadi alasan kedua adalah karena banyak pemimpin yang tidak setia pada janji mereka ketika masih
berstatus sebagai calon pemimpin atau ketika berkampanye. Mungkin ketika mereka berkampanye, mereka berjanji A terhadap masyarakat yang
kelak akan dipimpinnya, namun ketika sudah menjadi pemimpin, janji A yang telah diucapkan sebelumnya terealisasi menjadi kenyataan Z bahkan
sangat jauh dari perjanjian yang diucapkannya di kampanye. Ini tentunya sudah sangat mengecewakan masyarakat yang telah memilihnya untuk
menjadi seorang pemimpin. Belum lagi pandangan yang menganggap bahwa pemimpin zaman sekarang tidak mengusahakan kemakmuran bagi
rakyatnya, justru berusaha untuk memakmurkan dirinya sendiri. Buktinya, banyak para pemimpin yang masih melakukan praktek KKN untuk
mensejahterakan dirinya serta kerabatnya, sedangkan rakyat yang dipimpinnya masih melarat dan menderita. Ada juga praktek yang kongkalikong
serta deal politic dalam berbagai kasus hukum di Indonesia, terlebih lagi itu sering melibatkan para pemimpin. Parahnya lagi, oknum pemimpin
yang melakukan itu adalah pemimpin pilihan rakyat, melalui Pilkada dan Pemilu. Betapa sungguh kecewa dan sakit hatinya rakyat yang telah
memilihnya untuk menjadi pemimpin. Pemimpin kita sekarang, juga sangat jarang yang melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Kebanyakan mereka sibuk mengurus pekerjaan yang menonjolkan sifat egois, sepeti wisata dan liburan ke luar negeri bahkan menuntut kenaikan
gaji. Dengan melihat kenyataan yang sedemikian rupa tentang para pemimpin kita, peristiwa krisis kepercayaan masyarakat terhadap para pemimpin
pada zaman sekarang ini nampaknya menjadi suatu hal yang wajar dan tidak perlu disalahkan. Karena penyebabnya adalah pemimpin itu sendiri.
IDENTIFIKASI
MASALAH
2. Hal-Hal yang Akan Terjadi ketika Masyarakat Tidak Percaya Lagi kepada Pemimpinnya Sendiri
Banyak tanda yang menunjukkan gejala terjadinya krisis kepemimpinan. Diantara gelaja itu, (Pertama), masyarakat merasa
tak memiliki pemimpin sesuai harapan; (Kedua), kecenderungan masyarakat loyal secara buta kepada yang memimpin; (Ketiga),
Hal-hal yang menyangkut masalah kehidupan, baik itu ekonomi, tradisi, budaya, dan sistem politik dikendalikan oleh kekuatan
tertentu, terutama kepartaian; (keempat) maraknya praktek korupsi, kolusi dan nepotisme dan sebagainya. Isu itu bagi sebagian di
antara kita tidaklah baru. Tetapi, isu tersebut menjadi aktual dan penting justru di saat kita berada dalam keadaan hampir putus asa.
Krisis multidimensi yang kita alami sejak lima tahun terakhir semakin berpotensi membawa negeri ini menuju kebangkrutan. Upaya
pemulihan ekonomi dan penegakan hukum nyaris tidak terjadi. Dari sekian akibat multikrisis itu, krisis kepemimpinan mungkin
merupakan krisis yang paling parah. Tidak hanya terjadi di tingkat nasional, tetapi juga sampai ke tingkat lokal. Tidak hanya
kepemimpinan tingkat tinggi, melainkan juga sampai tingkat paling rendah. Penerimaan atas kepemimpinan didasarkan
kepercayaan. Kepercayaan terbangun lewat keseriusan dan kemampuan seorang pemimpin dalam mengatasi persoalan. Karena itu,
bobot kepemimpinan tidak diukur dari kekuasaan yang dimiliki, tetapi terutama oleh apa dan bagaimana cara memperoleh hasil dan
keberpihakannya pada kepentingan rakyat. Ketika pemimpin tidak mengemban tugas rakyat dengan baik, maka terjadilah krisis
kepemimpinan. Ketika lembaga peradilan tidak berfungsi menegakkan keadilan, rakyat main hakim sendiri. Rakyat bertindak
anarkis karena tidak ada kepastian hukum, karena tidak ada komitmen pemimpin pada nasib orang kecil. Seorang pemimpin
harus tampil seperti dalam kisah pewayangan, pemimpin ditampilkan sebagai pelayan masyarakat. Itu disampaikan Resi Bhisma
sebelum ajal yang memberi nasihat kepada Pandawa. Kata Resi Bhisma, tugas utama seorang pemimpin adalah mencurahkan
perhatian kepada bawahan sekaligus mengesampingkan kepentingan pribadi dan keluarganya. Dialah seorang good leader, seorang
pemimpin yang baik. Good leader berbeda dengan great leader. Seprti Mahatma Gandhi adalah seorang good leader, sebaliknya
Hitler adalah seorang great leader. Mahatma Gandhi memimpin dengan penuh pengorbanan, dengan melayani rakyat dan
mengesampingkan kepentingan keluarga. Sedangkan Hitler memimpin rakyat dengan dimotivasi ambisi pribadi yang sangat besar.
Baik good leader maupun great leader adalah sama-sama profesional. Tetapi, good leader memiliki dan mengembangkan karakter
baik. Oleh karena itu, dalam kepemimpinan ada yang menyebut faktor keberhasilan ditentukan terutama oleh karakter dan baru
kepandaian. Orang berwatak baik sulit dicari, sedangkan kepandaian bisa ditingkatkan lewat latihan.
SOLUSI
PEMBAHASAN
SOLUSI & PEMBAHASAN
1. Cara untuk Mengembalikan Kepercayaan Masyarakat yang Menurun terhadap Pemimpin Negeri

Mengembalikan makna dan perilaku pemimpin sebagai good leader bukan great leader, bukan sebagai petinggi, tetapi sebagai pamong.
Dibutuhkan teladan dan langkah nyata yang berorientasi pada yang dipimpin. Pemimpin hadir untuk suatu zaman. Zaman menentukan gaya.
Meskipun demikian, ada satu syarat yang nyaris jadi klasik, yakni asketisme atau mesu budhi. Tak ada pemimpin yang jatuh dari langit, semua
membutuhkan proses jatuh-bangun. Keterbukaan menerima kritik merupakan bagian dari jiwa pemimpin. Kritik menurut Kwant, analis
masalah kritik, adalah bagian dari keterlibatan dan kepemilikan. Menerima kritik sebagai bagian rasa memiliki, menunjukkan bobot seorang
pemimpin. Mengatasi krisis kepemimpinan adalah proses pendidikan dalam arti seluas-luasnya. Dibutuhkan waktu panjang. Satu langkah
luhur kita ayunkan, hasilnya baru akan kelihatan satu generasi kemudian. Sebaliknya satu langkah salah kita lakukan, akibat buruknya
langsung tampak. Salah satu penyebab munculnya krisis kepemimpinan adalah terkait krisis moral. Sehubungan krisis kepemimpinan itu
berakar dari krisis moral, maka perlu diselesaikan secara moral, sebelum ada penyelesaian secara teknis manajerial. Penyelesaian krisis
kepemimpinan secara moral itu merujuk prinsip al akhlaqul karimah. karimah itu meliputi ash shidqu (benar), al wafa bil ‘ahd (tepat janji),
ta’awun (tolong menolong), al ‘adalah (keadilan) dan istiqamah (konsisten).
SOLUSI & PEMBAHASAN
2. Sikap Seorang Pemimpin yang Seharunya di Terapkan
Sikap seorang pemimpin yang seharusnya diterapkan adalah dengan menanamkan konsep kepemimpinan Asta Brata dan Catur
Kantamaning Nrpti. Konsep kepemimpinan  Asta Brata dan Catur Kotamaning Nrpati sangat cocok untuk dijadikan salah satu nilai –
nilai kepemimpinan yang perlu dan harus ditanamkan kepada para generasi muda sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan. Pada
dasarnya konsep Asta Brata dan Catur Kotamaning Nrpati adalah mengajarkan berbagai sifat yang mesti dimiliki oleh seorang
pemimpin agar bisa menjadi pemimpin yang baik, tangguh, berwibawa dan diterima di masyarakat.
Konsep Asta Brata adalah ajaran kepemimpinan yang terdapat dalam cerita Ramayana. Ajaran ini disampaikan oleh Sri Rama
kepada adiknya Bharata ketika dinobatkan menjadi raja di kerajaan Ayodya. Asta Brata adalah delapan sifat yang harus dimiliki oleh
seorang pemimpin yaitu Indra Brata, Yama Brata, Surya Brata, Candra Brata, Bhayu Brata, Bumi Brata, Baruna Brata dan Agni
Brata. Indra Brata adalah seorang pemimpin harus mampu mengusahakan atau menciptakan kemakmuran bagi rakyat atau masyarakat
yang dipimpinnya. Yama adalah Dewa yang mampu menegakkan keadilan atau Dewa hukum. Jadi Yama Brata adalah seorang pemimpin
haruslah bersikap adil kepada semua orang yang dipimpinnya, tidak boleh membedakan Suku, Ras, maupun Agamanya ( SARA ).
Intinya seorang pemimpin harus mampu menegakkan keadilan.
SOLUSI & PEMBAHASAN
3. Hal-Hal yang Harus Dilakukan untuk Mempersiapkan Pemimpin pada Masa Depan

Agar pemimpin di masa depan lebih bijak dan lebih hebat dari masa sekarang, maka calon pemimpin itu harus
dipersiapkan mulai saat ini. Mempersiapkan pemimpin utuk masa depan itu dengan berbagai cara, salah satunya
sebagai berikut.
a. Mulailah menanamkan nilai-nilai kepemimpinan melalui pendidikan formal maupun nonformal.
b. Menerapkan nilai-nilai kepemimpinan Asta Brata dan Catur Kotamaning Nrpati kepada para generasi muda sebagai
calon pemimpin bangsa di masa depan dalam kehidupan sehari-harinya.
c. Di dalam keluarga, orang tua harus memperkenalkan dan menanamkan nilai moral yang kuat kepada anaknya, agar
suatu hari nanti ia bisa menjadi pemimpin yang bermoral tinggi, baik bagi keluarganya maupun bagi negaranya kelak.
KESIMPULAN
REKOMENDASI
KESIMPULAN

Dampak dari kepemimpinan yang tidak baik dan perilaku yang tidak pantas untuk diteladani dari seorang pemimpin bagi
masyarakatnya, menyebabkan masyarakat tidak percaya lagi kepadanya untuk menjadi pemimpin dan memimpin. Para pemimpin selalu
saja mengecewakan masyarakat dengan berbagai ulahnya. Mereka tidak tepat disebut pemimpin kerena sebagian besar dari mereka tidak
melakukan fungsi kepemimpinan mereka sebagaimana mestinya. Pemimpin seringkali terlibat kasus-kasus hukum seperti KKN, kriminal,
dan selalu ingin melakukan apa yang mereka anggap baik tanpa berpikir dampaknya pada masyarakat. Keputusan yang seringkali dibuat
terkadang justru menambah masalah.
Dengan demikian, diharapkan para pemimpin untuk bisa betindak lebih bijak dan tepat serta lebih memikirkan kepentingan masyarakat
daripada negara. Dengan menanamkan nilai-nilai kemimpinan yang diajarkan dari keluarga, lingkungan sekitar maupun dari pelajaran
pemimpin pada masa-masa lalu yang pernah berjaya pada masanya, agar dapat menciptakan pemimpin yang tangguh, hebat, adil, bijaksana
dan disayangi oleh masyarakat yang dipimpinnya serta bisa menjadi suri tauladan yang baik pula.
REKOMENDASI

Setelah terselesainya Tugas Rekayasa Ide ini penulis mencoba merekomendasikan saran yang
nantinya mungkin dapat berguna bagi semua pihak. Adapun sarannya yaitu: diharapkan para pemimpin
untuk bisa betindak lebih bijak dan tepat serta lebih memikirkan kepentingan masyarakat daripada
negara. Dengan menanamkan nilai-nilai kemimpinan yang diajarkan dari keluarga, lingkungan sekitar
maupun dari pelajaran pemimpin pada masa-masa lalu yang pernah berjaya pada masanya, agar dapat
menciptakan pemimpin yang tangguh, hebat, adil, bijaksana dan disayangi oleh masyarakat yang
dipimpinnya serta bisa menjadi suri tauladan yang baik pula.
 
 
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and infographics

KELOMPOK 11 & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai