Anda di halaman 1dari 22

Prestasi, Lupa, Ingatan,

Kejenuhan, Transfer dan


Kesulitan Belajar
Kelompok 4
Fransiska Agiet Maheswara
22540072

Alivita Loista Angrah H.D


22540075

Fadilah Jeni Setianingrum


22540076

Anatasya Devi Maharani


22540081

Qisthi Nafisyah
22540084
1. Prestasi belajar
Pengertian
Prestasi belajar adalah hasil atau perubahan pembelajaran yang
dicapai dan suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau
berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil dari terbentuknya
respons utama, dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya
tingkah baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau
oleh adanya perubahan sementara karena sesuatu hal.
prestasi menurut ahli :
● ROSYID MOH. ZAIFUL
Mengartikan prestasi belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun
kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap mahasiswa dalam periode
tertentu dan dapat dinyatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari suatu kegiatan
pembelajaran yang disertai perubahan yang dicapai mahasiswa.

● DJAMARAH
Menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang
mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Pendapat
lain dari Helmawati (2018: 36) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari pembelajaran.

● HELMAWATI
Menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari pembelajaran.
ASPEK-ASPEK PRESTASI
BELAJAR
1. Kognitif
adalah kegiatan mental (otak), yaitu : pengetahuan, pemahaman,
penerapan, dan penilaian.
2. Afektif
adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai, mencakup watak
perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi dan nilai.
3. Psikomotor
adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.
Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar :
1. Faktor internal 2. Faktor eksternal

• Faktor fisiologis • Lingkungan sosial


Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan Lingkungan sosial masyarakat, lingkungan
memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan sosial keluarga, dan lingkungan sosial sekolah.
belajar individu.
• Lingkungan nonsosial
Lingkungan alamiah seperti kondisi udara yang
• Faktor psikologis segar, tidakpanas dan tidak dingin, sinar yang tidak
Kecerdasan/ inteligensi mahasiswa diartikan terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu
sebagaikemampuan psikofisik dalam mereaksi lemah/gelap,suasana yang sejuk dan tenang.
rangsangan atau menyesuaikan diri dengan
lingkungan melalui cara yang tepat.
2. Lupa belajar
Pengertian
“Lupa (forgetting) ialah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau
memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari.
Secara sederhana, Gulo (1982) dan Reber (1988) mendefinisikan lupa
sebagai ketidakmampuan mengenal atau mengingat sesuatu yang pernah
dipelajari atau dialami. Dengan demikian, lupa bukanlah peristiwa
hilangnya item informasi dan pengetahuan dari akal kita..”
FAKTOR PENYEBAB lupa
● Lupa dapat terjadi karena gangguan konflik antara item-item informasi atau materi
yang ada dalam sistem memori siswa.
● Lupa dapat terjadi pada seorang siswa karena adanya tekanan terhadap item yang
telah ada, baik sengaja maupun tidak.
● Lupa dapat terjadi pada siswa karena perubahan situasi lingkungan antara waktu
belajar dengan waktu mengiungat kembali (Anderson, 1990).
● Lupa dapat terjadi karena perubahan sikap dan minat siswa terhadap proses dan
situasi belajar tertentu.
● Menurut law of disuse (Hilgard&Bower 1975), lupa dapat terjadi karena
● materi pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah digunakan atau dihafalkan oleh
siswa.
● Lupa tentu saja dapat terjadi karena perubahan urat syaraf otak
Kiat Mengurangi Lupa dalam Belajar

1. Belajar lebih
Artinya upaya belajar yang melebihi batas penguasaan dasar atas materi
pelajaran tertentu.
2. Tambahan waktu belajar
Ialah upaya penambahan alokasi waktu belajar atau penambahan frekuensi
aktivitas belajar.
3. Muslihat memori
Berarti kiat khusus yang dijadikan “alat pengait” mental untuk memasukkan
item-item informasi ke dalam sistem akal siswa.
lanjutan
4. Pengelompokkan
Ialah menata ulang item-item materi menjadi kelompok-kelompok kecil yang
dianggap lebih logis dalam arti bahwa item-item tersebut memiliki signifikansi dan
lafal yang sama atau sangat mirip.
5. Latihan terbagi
Berarti siswa melakukan latihan-latihan dengan alokasi waktu yang pendek dan
dipisah-pisahkan di antara waktu-waktu istirahat
6. Pengaruh letak bersambung
Yaitu siswa dianjurkan menyusun daftar kata-kata (nama, istilah dan sebagainya) yang
diawali dan diakhiri dengan kata-kata yang harus diingat. Kata-kata yang harus
diingat siswa tersebut sebaiknya ditulis dengan menggunakan huruf dan warna yang
mencolok agar tampak sangat berbeda dari kata-kata yang lainnya yang tidak perlu
diingat.
3. Ingatan belajar
Pengertian
Ingatan merupakan kemampuan pikiran/jiwa yang dimiliki
oleh seseorang untuk menerima dan memasukkan (learning),
menyimpan (retention), dan menimbulkan kembali (remembering)
dengan mengingat hal-hal yang sudah lampau.
Faktor – faktor yang mempengaruhi ingatan belajar :

1. Faktor Minat dan motivasi


2. Faktor usia
3. Faktor emosi
4. Faktor Kondisi fisik
5. Faktor modalis belajar individu
6. Faktor gangguan
Cara meningkatkan ingatan dalam Belajar

1. Memperbaiki strategi dalam pembelajaran


2. Menyediakan waktu untuk melakukan pengulangan
3. Membuat pelajaran lebih bermakna
4. Belajar lebih
5. Tambahan waktu belajar
4. Kejenuuhan belajar
Pengertian

Kejenuhan belajar ialah rentang waktu tertentu yang digunakan


untuk belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil (reber, 1988). Seorang
siswa yang mengalami kejenuhan belajar merasa seakan- akan
pengetahuan dan kecakapan yang diperoleh dari belajar tidak ada
kemajuan. Tidak adanya kemajuan hasil belajar ini pada umumnya tidak
berlangsung selamanya, tetapi dalam rentang waktu tertentu saja.
FAKTOR PENYEBAB kejenuhan
1. Karena kecemasan siswa terhadap dampak negatif yang ditimbulkan oleh keletihan
itu sendiri.
2. Karena kecemasan siswa terhadap standar/patokan keberhasilan bidang bidang studi
tertentu yang dianggap terlalu tinggi terutama ketika siswa tersebut
3. Sedang merasa bosan mempelajari bidang-bidang studi tadi.3. Karena siswa berada
di tengah-tengah situasi kompetitif yang ketat dan menuntut lebih banyak kerja
intelek yang berat.
4. Karena siswa mempercayai konsep kinerja akademik yang optimum, sedangkan dia
sendiri menilai belajarnya sendiri hanya berdasarkan ketentuan yang ia buat sendiri
Kiat Mengurangi kejenuhan dalam Belajar

1. Melakukan istirahat dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi dengan
takaran yang cukup banyak.
2. Pengubahan atau penjadwalan kembali jam-jam dari hari-hari belajar yang dianggap lebih
memungkinkan siswa belajar lebih giat.
3. Penataan kembali lingkungan belajar siswa yang meliputi pengubahan posisi meja tulis,
lemari dan sebagainya sehingga memungkinkan siswa merasa berada di sebuah kamar
baru yang lebih menyenangkan untuk belajar.
4. Memberikan motivasi dan stimulasi baru agar siswa merasa terdorong untuk belajar lebih
giat daripada sebelumnya.
5. Siswa harus berbuat nyata (tidak menyerah atau tinggal diam) dengan cara mencoba
belajar dan belajar lagi.
5. transfer belajar

Pengertian
Transfer belajar berasal dari bahasa Inggris "transfer of learning" yang
berarti pemindahan atau pengalihan hasil belajar yang diperoleh dari bidang
studi yang satu ke bidang studi yang lain atau ke kehidupan sehari-hari di
luar lingkup pendidikan sekolah.
Ragam transfer belajar :

• Transfer positif
Data terjadi dalam diri siswa apabila seorang guru membantu untuk belajar dalam situasi
tertentu yang mempermudah siswa tersebut belajar dalam situasi-situasi lainnya. Dalam hal ini,
transfer belajar menurut Barlow adalah belajar dalam suatu situasi yang dapat mebantu belajar
dalam situasi-situasi lain .
• Transfer negatif
Transfer negatif dapat dialami seorang siswa apabila ia belajar dalam situasi tertentu yang
memiliki pengaruh merusak terhadap keterampilan atau pengetahuan yang dipelajari dalam
situasi-situasi lainnya.
• Transfer vertikal
transfer vertikal menurut Barlow (1985) yang berarti belajar dalam suatu situasi memungkinkan
siswa menguasai keterampilan-keterampilan yang lebih rumit dalam situasi yang lain.
• Transfer lateral
LateralTransfer lateral (ke arah samping) dapat terjadi dalam diri seorang siswa apabila dia
mampu menggunakan materi yang telah dipelajarinya untuk mempelajari materi yang sama
kerumitannya dalam situasi-situasi yang lain. Dalam hal ini, perubahan waktu dan tempat tidak
mengurangi mutu hasil belajar siswa tersebut.
6. kesulitan belajar
Pengertian
Kesulitan belajar merupakan suatu kondisi siswa dalam
menerima pelajaran yang akan menimbulkan suatu hambatan dalam
suatu proses belajar seseorang. Dimana dengan adanya hambatan ini
dapat menyebabkan seseorang mengalami kegagalan atau kurang
berhasil dalam mencapai tujuannya dalam belajar
Gejala & faktor kesulitan belajar :
Gejala-Gejala Kesulitan Belajar
• kesukaan berteriak teriak di dalam kelas
• suka mengganggu teman
• suka memusatkan perhatian
• sering termenung
• Hiperaktif
• sering membolos
• Menurunnya hasil belajar

Faktor-Faktor Kesulitan Belajar.


• Disleksia yakni ketidakmampuan belajar membaca.
• Disgrafia yakni ketidakmampuan belajar menulis.
• Diskalkuliayakni ketidakmampuan belajar matematika
Cara mengatasi kesulitan belajar :
Usaha untuk mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi siswa
harus dilakukan dengan mengadakan diagnosis dan remedies
yaitu melalui proses pemeriksaan terhadap gejala kesulitan
belajar yang terjadi dan diakhiri dengan mengadakan remedies
atau perbaikan sehingga masalah kesulitan belajar siswa benar-
benar dapat diatasi
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai