Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 1

1.ANASTASYA NAMAH
2. ANGELA BAUN
3. DORSAN PAY
4. DELA NINO
5. INTAN OTPAH
6. KORI AMBENNU
7. MARETHA MATAMTASA
8.PETRONELA RADJA
9. YUNITA MONE
ALBINO
A. PENGERTIAN ALBINO
L
Albino (dari Bahasa latin albus
yang berarti putih), disebut juga
hypomelanism atau
hypomelanosis, adalah salah satu
bentuk bentuk dari kelaianan
hipopigmentasi kongenital.
Albino merupakan Kelainan genetic pada warna
kulit,
Mata, dan organ lainnya karena proses metabolism
Tubuh tidak berhasil membuat pigmen melanin yang
mampu memberikan warna kulit dan organ lain.
 mempunyai kulit dan rambut secara abnormal
Ciri – ciri albino .
putih susu atau putih pucat

 Memiliki iris merah muda atau biru dengan


pupil merah
Penyebab Albino timbul dari perpaduan gen
resesif. Gen albino menyebabkan kulit

albino
tidak dapat membuat pigmen melanin

Ada mutase genetic lain yang di kaitkan


dengan albino. Tetapi semuannya
menuju pada perubahan dari produksi
melanin dalam tubuh
 Albino dikategorikan menjadi:

 Albino tirosinasi positif ~ Enzim tyrosinase ada, namun melanosit


( sel pigmen) tidak mampu memproduksi melanin.

 Albino tirosinasi negatif ~ Enzim tirosinase tidak diproduksi atau diproduksi


Tirosinase yang nonfungsional.

 Pasien albino tidak mempunyai pigmen melanin (berfungsi melindungi kulit


dari radiasi ultraviolet yang dari matahari), mereka menderita karena sengatan sinar
matahari, yang bukan merupakan masalah bagi orang biasa.
Tipe-tipe Albino
 Oculocutaneus albinism (berarti albino pada mata dan kulit), kehilangan pigmen pada mata, kulit, dan
rambut.

 Ocular albinism, hanya kehilangan pigmen pada mata. Orang-orang dengan ocular albinism
mempunyai warna rambut dan kulit yang normal, dan banyak dari mereka mempunyai penampilan
mata yang normal.
Gejala albino
Umumnya kelainan mata pada penderita albino adalah sebagai berikut:
 Nystagmus, pergerakan bola mata yang irregular dan rapid dalam pola melingkar.
 Strabismus(“ crossed ayes” or “lazy ayes”). Kesalahan dalam refraksi seperti miopi, hipertropi,
dan
Astigmatisma.
 Fotofobia, hipersensitivitas terhadap cahaya.
 Hipoplasi foveal - kurang berkembangnya fovea ( bagian tengah retina).
 Hipoplasi nervus optikus - kurang berkembangnya nervus optikus.
 Abnormal decussation (crossing) dari viber nervus optikus pada chiasma optikus.
 Ambliopia, penurunan akuisitas dari satu atau kedua mata karena buruknya transmisi ke otak
sering karena kondisi lain seperti strabismus
 Hilangnya pigmen juga membuat kulit menjadi terlalu sensitive pada cahaya
matahari, sehingga mudah terbakar, sehingga penderita albino sebaiknya
menghindari cahaya matahari atau melindungi kulit mereka.

Tes genetik merupakan satu-satunya cara untuk mengetahui seorang albino


menderita kategori yang mana, walaupun beberapa dapat diketahui dari
penampilannya.
PENGOBATAN

Albino adalah suatu kondisi yang tidak dapat di obati atau


disembuhkan tetapi ada beberapa hal kecil yang dapat di
Lakukan untuk memperbaiki kualitas hidup .

Yang terpenting adalah memperbaiki daya lihat,melindungi


Mata dari sinar terang, dan menghindari kerusakan kulit
Dari cahaya matahari.
Perawatan mata

 Semua individu dengan albinisme harus dirawat Bersama dokter mata dan harus menjalani
pemeriksaan tahunan hingga dewasa.

 Sebagian besar pasien albino menderita rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme, koreksi
visus dapat membantu fungsi penglihatan pasien.
Perlindungan terhadap sinar matahari
 Menggunakan sunscreen, atau baju lengan panajang untuk melindungi kulit dari caahaya matahari.
 Penggunaan kacamata hitam dan topi dapat membantu.
Terapi

 Belum ada terapi untuk kelainan pigmentasi kongenital


 Melanosit grafting dengan graf epidermal atau epidermal cell suspension - dapat di
pertimbangkan pada vitiligo stabil
 Konseling genetic - mengurangi resiko terjadinya albino pada keturunan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai