Anda di halaman 1dari 8

Fityah Mujahidah Sulthoni

NIM : 2101223 (3AT)


HADITS III
KEUTAMAAN PEDAGANG
YANG JUJUR DAN AMANAH

Dosen Pengampu :
Ustad Shadiq M.A
HADITS IBNU MAJAH
‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه و سلم‬:‫عن عبد هللا بن عمر رضي هللا عنه قال‬:
ْ B‫ ْو َم‬BB‫ َي‬  – ‫داء‬B‫لشه‬BB‫لصديقينو ا‬BB‫لنبيينو ا‬BB‫ ا‬B‫ مع‬:‫ية‬B‫ َدا ِء – وفيروا‬Bَ‫ل ُّشه‬BB‫ ا‬B‫ َم َع‬B‫ل ُم ْسلِ ُم‬BB‫ا‬
« ‫لقِيَا َم ِة‬BB‫ا‬ ْ ‫وق‬ َّ ‫ل‬BB‫َألم ُينا‬
ُ ‫ص ُد‬ ِ َّ‫لت‬BB‫» ا‬
ِ BB‫اج ُر ا‬
‫رواه ابن ماجه والحاكم والدارقطني وغيرهم‬

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhu bahwa Rasuluillah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang pedagang
muslim yang jujur dan amanah (terpercaya) akan (dikumpulkan) bersama para Nabi, orang-orang shiddiq dan orang-orang yang
mati syahid pada hari kiamat (nanti).”[1]
(H.R. Ibnu Majah, Al Hakim dan Ad Daaruqathni)
PEMBAHASAN -
Hadis yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan seorang
pedagang yang memiliki sifat-sifat ini, karena dia akan
dimuliakan dengan keutamaan besar dan kedudukan yang tinggi
di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan dikumpulkan bersama
para Nabi, orang-orang shiddiq dan orang-orang yang mati
syahid pada hari kiamat. Imam ath-Thiibi mengomentari hadis
ini dengan mengatakan, “Barangsiapa yang selalu mengutamakan
sifat jujur dan amanah, maka dia termasuk golongan orang-
orang yang taat (kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala); dari
kalangan orang-orang shiddiq dan orang-orang yang mati syahid,
tapi barangsiapa yang selalu memilih sifat dusta dan khianat,
maka dia termasuk golongan orang-orang yang durhaka (kepada
Allah Subhanahu waTa’ala); dari kalangan orang-orang yang
fasik (buruk/rusak agamanya) atau pelaku maksiat”.[2]
B E B E R A PA FA I D A H P E N T I N G YA N G
D A PAT K I TA P E T I K D A R I H A D I T S I N I

– Maksud sifat jujur dan amanah dalam


berdagang adalah dalam keterangan yang
disampaikan sehubungan dengan jual beli
tersebut dan penjelasan tentang cacat atau
kekurangan pada barang dagangan yang dijual
jika memang ada cacatnya.[3]
– Inilah sebab yang menjadikan keberkahan dan
kebaikan dalam perdagangan dan jual beli,
sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, “Kalau keduanya (pedagang
dan pembeli) bersifat jujur dan menjelaskan
(keadaan barang dagangan atau uang
pembayaran), maka Allah akan memberkahi
keduanya dalam jual beli tersebut. Akan tetapi
kalau kaduanya berdusta dan
menyembunyikan (hal tersebut), maka akan
hilang keberkahan jual beli tersebut”.[4]
DAFTAR PUSTAKA
[1] HR Ibnu Majah (no. 2139), al-Hakim (no. 2142) dan ad-Daraquthni (no. 17),
dalam sanadnya ada kelemahan, akan tetapi ada hadits lain yang menguatkannya,
dari Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu ‘anhu, HR at-Tirmidzi (no. 1209) dan lain-
lain. Oleh karena itu, hadits dinyatakan baik sanadnya oleh imam adz-Dzahabi dan
syaikh al-Albani (lihat “ash-Shahiihah” no. 3453).

[2] Lihat kitab “Syarhu sunani Ibni Majah” (hal. 155).

[3] Lihat kitab “Faidhul Qadiir” (3/278). [4] HSR al-Bukhari (no. 1973) dan
Muslim (no. 1532).
SEKIAN PEMBAHASAN
HADITS IBNU MAJAH
MENGENAI KEUTAMAAN
PEDAGANG YANG JUJUR
DAN AMANAH

WASSALAMMU’ALAIKUM
WARAHMATULLOH,,

Anda mungkin juga menyukai