Anda di halaman 1dari 24

Pertemuan ke-15

CAIRAN DAN
ELEKTROLIT
Dr.dr.Hj.Razia Begum Suroyo.,
M.Sc., M.Kes
Ap a i t u
Cairan &
Elektrolit ?
SISTEM YANG BERPERAN DALAM
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Ginjal
• Peran cukup besar dalam pengaturan
kebutuhan cairan & elektrolit
• Fungsi:
– Pengaturan air
– Pengaturan konsentrasi garam dalam
darah
– Keseimbangan asam basa
– Ekskresi bahan buangan/kelebihan
garam
Kulit (1)

• Terkait dengan proses


pengaturan panas
– Proses ini diatur oleh pusat
pengatur panas yg disarafi
oleh vasomotorik
(kemampuan mengendalikan
arteriol kulit dengan cara
vasokonstriksi & vasodilatasi)
Kulit (2)
• Cara pelepasan panas:
– Penguapan: jumlah keringat tergantung pada
banyaknya darah yg mengalir melalui pembuluh
darah dalam kulit.
– Pemancaran (radiasi): panas dilepaskan ke udara
sekitar
– Konduksi : panas dialirkan ke benda yg disentuh
– Konveksi : mengalirkan udara yg telah panas
dengan permukaan yg lebih dingin
Paru-paru

• Peran dalam pengeluaran cairan dengan


menghasilkan insensible water loss + 400
ml/hari
• Pengeluaran cairan terkait dengan respon
akibat perubahan kemampuan bernapas
Gastrointestinal

• Organ saluran cerna memiliki peran dalam


proses penyerapan & pengeluaran air
• Cairan yg hilang sekitar 100-200 ml/hari
Sistem Endokrin

1| ADH (anti diuretik hormon)


2| Aldosteron
3| Prostaglandin
4| Glukokortiroid
Cara perpindahan cairan tubuh
Filtrasi (penyaringan)

1) Filtrasi adalah adalah merembesnya


suatu cairan melalui selaput permeable.

2) Arah perembesan adalah dari daerah


dengan tekanan yang lebih tinggi ke daerah
dengan tekanan yang lebih rendah.
Difusi
• Bercampurnya molekul dalam cairan, gas atau
zat padat dengan bebas & acak
• Difusi dpt terjadi bila 2 zat bercampur dlm sel
membran
– Di dalam tubuh terjadi melalui membran kapiler yg
permeabel
• Kecepatan difusi bervariasi tergantung pd
ukuran molekul, konsentrasi cairan & suhu
cairan
• Proses perpindahan zat ke larutan lain
melalui membran semi permeabel
• Terjadi perpindahan dr larutan kurang pekat
ke larutan dengan konsentrasi lebih pekat
• Penting dlm pengaturan keseimbangan
cairan di dalam & di luar sel

Osmosis
Transpor Aktif
• Proses perpindahan cairan menggunakan
energi atau bantuan
• Penting utk mempertahankan natrium dlm
cairan di dalam maupun di luar sel
Kebutuhan cairan tubuh dan elektrolit bagi
manusia

• Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar


manusia secara fisiologis. Kebutuhan ini memiliki proporsi besar
dalam bagian tubuh dengan hampir 90% dari total berat badan.
• Sementara itu, sisanya merupakan bagian padat dari tubuh.
• Secara keseluruhan, presentase cairan tubuh berbeda
berdasarkan usia. Presentase cairan tubuh bayi baru lahir
sekitar 75% dari total berat badan, pria dewasa 57% dari total
berat badan, wanita dewasa 55% dari total berat badan, dan
dewasa tua 45% dari total berat badan.
• Selain itu, presentase jumlah cairan tubuh yang bervariasi juga
bergantung pada lemak dalam tubuh dan jenis kelamin.
Pengaturan dan jenis cairan elektrolit
• Asupan (intake) cairan untuk kondisi normal pada orang dewasa adalah
± 2500cc per hari.
• Pengeluaran (output) cairan sebagai bagian dalam mengimbangi asupan
cairan pada orang dewasa, dalam kondisi normal adalah ±2300 cc.
Natrium (Na+) : Merupakan kation paling banyak dalam cairan
ekstrasel.
Kalium (K+) : Merupakan kation utama cairan intrasel.
Kalsium (Ca2+) : Kalsium merupakan ion yang paling banyak dalam
tubuh.
Magnesium (Mg2+) : Merupakan kation terbanyak kedua pada cairan
intrasel.
Klorida (Cl ˉ ) : Terdapat pada cairan ekstra sel dan intrasel
Bikarbonat (HCO3ˉ ) : HCO3 adalah buffer kimia utama dalam tubuh
Fosfat : Merupakan anion buffer dalam cairan intrasel dan ekstrasel.
Gangguan/masalah kebutuhan cairan &
elektrolit (1)

1. Hipovolemia/dehidrasi:
Jenis dehidrasi:
– Dehidrasi isotonik: kehilangan cairan = kehilangan
elektrolit
– Dehidrasi hipertonik: kehilangan air > elektrolit
– Dehidrasi hipotonik: kehilangan elektrolit > air
Gangguan/masalah kebutuhan cairan &
elektrolit (2)
Derajat dehidrasi:
– Berat:
• kehilangan cairan 4-6 liter, serum natrium 159-166
mEq/l, hipotensi, turgor kulit buruk, oliguria, nadi &
pernapasan meningkat
– Sedang:
• Kehilangan cairan 2-4 liter / 5-10% BB, serumnatrium
152-158 mEq/l, mata cekung
– Ringan:
• Kehilangan cairan 5% berat badan / 1,5-2 liter
Gangguan/masalah kebutuhan cairan &
elektrolit (3)

2. Hipervolume/overhidrasi: peningkatan
volume darah & edema
3. Hiponatremia
– Kurang natrium dlm plasma darah
– Pd pasien kelebihan cairan, ditandai rasa haus
berlebih, cemas, kejang perut, denyut nadi cepat,
hipotensi, membran mukosa kering, kdr natrium
< 135mEq/l
Gangguan/masalah kebutuhan cairan &
elektrolit (4)
4. Hipernatremia
– Kdr natrium plasma tinggi, ditandai: mukosa kering, rasa
haus, turgor kulit buruk & permukaan kulit bengkak, kulit
kemerahan, lidah kering, kejang, suhu meningkat, kdr
natrium >145 mEq/l

5. Hipokalemia
– Kurang kalium dlm darah, ditandai: denyut nadi lemah,
tekanan darah menurun, tdk nafsu makan & muntah,
perut kembung, otot lemah, aritmia, penurunan bising
usus, kdr kalium plasma < 3,5 mEq/l
Gangguan/masalah kebutuhan cairan &
elektrolit (5)
6. Hiperkalemia
– Kdr kalium dlm darah tinggi, ditandai: mual,
hiperaktivitas saluran cerna, aritmia, lemah, urin
sedikit, cemas, kdr kalium > 5mEq/l
7. Hipokalsemia
– Kurang kalsium dlm plasma, ditandai: kram otot &
perut, kejang, bingung, kdr kalsium < 4,3 mEq/l
8. Hiperkalsemia
– Kdr kalsium berlebih dlm darah, ditandai: nyeri
tulang, relaksasi otot, batu ginjal, mual, kdr kalsium
>4,3 mEq/l
Gangguan/masalah kebutuhan
cairan & elektrolit (6)

9. Hipomagnesia
– Kurang kdr magnesium dlm darah,
ditandai: iritabilitas, tremor, kram,
takikardi, hipertensi, kejang, kdr
magnesium < 1,3 mEq/l
10.Hipermagnesia
– Kdr magnesium berlebih dlm darah,
ditandai: gangguan napas, koma, kdr
magnesium >2,5 mEq/l
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan
cairan dan elektrolit
• Usia : asupan cairan individu bervariasi berdasarkan usia.
• Aktivitas : hidup seseorang sangat berpengaruh terhadap
kebutuhan cairan dan elektrolit.
• Iklim : Normalnya,individu yang tinggal di lingkungan yang iklimnya
tidak terlalu panas tidak akan mengalami pengeluaran cairan yang
ekstrem melalui kulit dan pernapasan.
• Diet : seseorang berpengaruh juga terhadap asupan cairan dan
elektrolit.
• Penyakit : Trauma pada jaringan dapat menyebabkan kehilangan
cairan dan elektrolit dasar sel atau jaringan yang rusak (mis., Luka
robek, atau luka bakar).
• Pembedahan : Klien yang menjalani pembedahan beresiko tinggi
mengalami ketidakseimbangan cairan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai