--Mengkaji ada sbg yg ada, jadi yg ada ad. Mutlak, absolut, hakiki, substansial. Ada 2 yg substansial: a.Ada dlm kenyataan, terdeteksi indrawi (Natural) ---melahirkan aliran : realisme, empirisme, materialisme. b.Ada dlm kemungkinan, non indrawi (supernatural), terdiri dari : 1).Berupa nilai-nilai abstrak, diyakini ada, shg menjadi ada: keadilan, persatuan, kemanusiaan, kerakyatan. Keadilan ada, setelah diyakini dan diaktualisasikan dlm perbuatan. ---bisa, boleh, diverifikasi.---Melahirkan aliran : Idealisme, Rasionalisme. 2).Berupa nilai-nilai abstrak, diyakini ada, shg menjadi ada, terkait dg agama : Ketuhanan, Surga, Neraka, Kiamat, Malaekat, Isa (Islam) Yesus Kristus (Kristiani) tak punya ayah. Hal ini tak bisa, tak boleh dikritisi, tak boleh diverifikasi, bersifat dogmatis.---Melahirkan aliran : spiritualisme,Fil Ketuhanan, Fil Agama. • -Realisme ---tokohnya : Aristoteles (384-322)sm • -Empirisme---tokohnya : Thomas Hobbes (1588-1679); John Locke (1632-1704); David Hume (1711-1776); Francis Bacon (1561-1626). • -Materialisme---tokohnya : Feuerbach (1804-1872); Karl Marx (1818-1883). • -----Baik realisme,empirisme, dan materialisme metodenya : “Induksi”.
• -Rasionalisme---tokohnya :Rene Descartes (1596-1650). • -Spiritualisme---tokohnya : Terkait Fil Agama, Fil Ketuhanan, Tokohnya seperti : Agustinus, Thomas Aquinas. • -----Baik idealisme, rasionalisme, spiritualisme, metodenya : “Deduksi” • -Ada dlm kenyataan (empirisme, realisme, materialisme)—induksi • -Ada dlm kemungkinan( idealisme, rasionalisme, spiritualisme)---deduksi. • --Gabungan : Induksi & Deduksi---melahirkan Metode Ilmiah, Pengetahuan Ilmiah, yaitu “Logico Hypothetico Verificatif” (induksi-deduksi saling bergantian). • A)--Empirik dan Rasional, tetapi tak teruji secara Induksi & deduksi, berarti bukan pengetahuan ilmiah. • B)--Empirik dan Rasional, tetapi teruji secara induksi & deduksi, berarti pengetahuan ilmiah. • Ontologi ilmu—gabungan induksi & deduksi, artinya : hakikat yg ada ad. Bersifat rasional dan empirik yg teruji sec.induksi & deduksi.
• Ad (A) : Realisme (Aristoteles)
• --Bumi ad. Datar, tidak bulat, ada tepinya. • --Matahari mengelilingi bumi • --Jatuh bebas: yg berat akan cepat sampai tanah drp yg kecil. • Sec empirik dan akal sehat, pendapat Aristoteles itu bisa dibenarkan, bahkan dipertahankan sampai Abad Tengah (abad 4 SM- akhir abad 15 SM) • Ad (B) : Kebenaran (A) kemudian diverivikasi dg metode Ilmiah (Gabungan Induksi & Deduksi), akhirnya (A) gugur. • --Corpernicus---Bumi mengelilingi matahari • --Galilio Galilei---Memperkuat Corpernicus bahwa bumi mengelilingi matahari bersifat elif. J • atuh bebas—yg berat dan yg kecil akan jatuh bareng. • --Newton—Gerak di langit dan di bumi tunduk pada hukum-hukum yg sama. • --Darwin---teori evolusi. • 2.EPISTEMOLOGI ILMU : • 1).Sumber ilmu • 2).Cara mendapatkan ilmu • --Hubungan ONTOLOGI dan EPISTEMOLOGI : hakikat ada (ontologi) mendasari epistemologi. Jika hakikat ada adalah Rasio, maka rasio itulah sumber pengetahuan benar, atau hanya Rasio yg bisa digunakan untuk mendapatkan pengetahuan benar. • Cara Mendapatkan Ilmu: • --Lewat Wahyu Tuhan---Ilmu Agama • --Lewat Intuisi---Ilmu Rasa (Roso) :Fil Agama (Ma’rifat); Fil Jawa (Kebatinan). • --Lewat Rasio : Rasionalisme, Idealisme (Deduksi) • --Lewat pengalaman empirik indrawi : Realisme, empirisme, materialisme (Deduksi) • --Lewat gabungan Deduksi & Induksi : melahirkan Logico Hypothetico Verificatif (Gabungan deduksi-induksi)----METODE ILMIAH, PEGETAHUAN ILMIAH (Eksperimen). • INDUKSI (K)------(U): HIPOTESA (Keb Sementara)------VERIFIKASI (DEDUKSI). Jika diterima maka HIPOTESA menjadi Teori Umum; Jika ditolak maka HIPOTESA menjadi gugur (lewat INDUKSI). • 3. AKSIOLOGI ILMU : • --Kajian ttg “nilai”, hakikat “nilai” • --Manfaat, kegunaan ilmu • --Melibatkan Norma-norma : agama, hukum, moral-sosial, adat-sopan santun. • --Melibatkan tanggung jawab profesional ilmuwan, moral sosial masyarakat, kebijakan politik. • Baik—Benar (ONTOLOGIS);----Teruji sec Induksi & Deduksi (EPISTEMOLOGIS);-----Manfaat, Kegunaan (AKSIOLOGIS) : • --Positif : -kemaslahatan manusia, tidak merusak martabat manusia, menjunjung harkat martabat manusia, keseimbangan-kelestarian lingkungan. • --Negatif : untuk perang, pembantaian, pemusnahan. • Aktualisasi Terhadap Ilmu : a). Baik-Benar (Ontologis): -Berguna unk daerh (A), tapi tak Berguna untuk daerah (B). b).Baik-Benar (Ontologis): -Berguna utk daerah (A), tapi juga bergu- na utk daerah (B). c).Baik-Benar (Ontologis) : -Tak berguna utk daerah (A), dan tak ber- guna utk daerah (B).