Oleh
Sinta Safitri (1800001032)
Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
TINJAUAN TEORITIS
Menurut World Health • Pankreas adalah organ pada system pencernaan yang
Organization (WHO) Diabetes memiliki fungsi utama yakni untuk menghasilkan enzim
melitus adalah penyakit kronis pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin
yang terjadi karena pankreas tidak • Insulin adalah hormon yang terdiri dari 2 rantai polipeptida
menghasilkan insulin yang cukup, yang mengatur metabolisme karbohidrat (glukosa -
atau ketika tubuh tidak dapat glikogen).
secara efektif menggunakan • Efek insulin yang paling jelas adalah setelah makan. Efek
insulin yang dihasilkannya. Jumlah utamanya adalah menurunkan kadar gula darah, juga
kasus dan prevalensi Diabetes mempengaruhi metabolisme protein dan lemak. Penurunan
terus meningkat selama beberapa kadar gula darah terjadi karena transfort membran terhadap
dekade terakhir (World Health glukosa ke dalam sel meningkat, khususnya ke dalam sel-sel
Organization, 2016 dalam jurnal otot.
Noor Latifah dkk, 2020)
Klasifikasi Etiologi
a) Diabetes Melitus tipe 1 Diabetes yang tergantung pada
1 Diabetes mellitus tipe 1 insulin diandai dengan penghancuran sel-sel beta
pancreas yang disebabkan oleh
1) Faktor genetik
Diabetes mellitus tipe 2 2 2) Faktor imunologi
3) Faktor lingkungan
Diabetes mellitus b) Diabetes Melitus tipe 2 yang tidak tergantung pada
3 insulin disebabkan oleh resisten insulin
malnutrisi
Faktor risiko yang berhubungan dengan proses terjadinya
Diabetes mellitus DM tipe II, diantaranya adalah:
gestasional 4 4) Faktor genetik
5) Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada
usia di atas 65 tahun)
6) Obesitas
7) Riwayat keluarga
8) Kelompok etnik
(Nurarif & Hardhi, 2015 dalam Penelitian Muji Raharjo,
2018)
Patofisiologi
Pada diabetes tipe I terdapat ketidakmampuan
untuk menghasilkan insulin karena sel-sel beta
pankreas telah dihancurkan oleh proses autoimun.
Sedangkan pada diabetes tipe II terdapat dua masalah utama yang berhubungan dengan insulin yaitu
resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus
pada permukaan sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan resptor tersebut, terjadi suatu rangkaian
reaksi dalam metabolisme glukosa di dalam sel. Resistensi insulin pada diabetes tipe II disertai dengan
penurunan reaksi intrasel. Dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan
glukosa oleh jaringan. Untuk mengatasi resistensi insulin dan untuk mencegah terbentuknya glukosa
dalam darah, harus terdapat peningkatan jumlah insulin yang disekresikan. Namun pada penderita
toleransi glukosa terganggu, keadaan ini terjadi akibat sekresi insulin yang berlebihan dan kadar glukosa
akan dipertahankan pada tingkat yang normal atau sedikit meningkat. Namun demikian, jika sel-sel beta
tidak mampu mengimbangi peningkatan kebutuhan akan insulin, maka kadar glukosa akan meningkat dan
terjadi diabetes tipe II. (Smeltzer, S.C. & Bare, B. G, 2015 dalam kti Muji Raharjo, 2018).
Manifestasi Pemeriksaan Diagnostik
• Manifestasi Klinis Diabetes Melitus
• a. Kadar gula dalam darah tinggi
• b. Rusaknya pankreas 1 Postprandial
• c. Urin dikerubuti semut
Komplikasi Akut
Penatalaksaan a. Diabetes Ketoasidosis
b. Hiperglikemia
c. Hipoglikemika
1. Diet
2. Latihan jasmani Kompoloasi Kroniik
3. Obat hipoglikemia a. Makroangiopati
• Sulfonilurea b. Mikroangiopati
• Insulin c. Neuropati diabetika
4. Penyluhan d. Rentan infeksi
e. Kaki diabetik
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Biodata Riwayat kesehatan dahulu
Identitas klien meliputi nama, umur, jenis Mempunyai riwayat obesitas, hipertensi
kelamin, alamat, pendidikan dan pekerjaan.
Keluhan utama Riwayat kesehatan keluarga
biasanya yang dirasakan oleh klien Diabetes Kaji ada adanya riwayat keluarga yang
Mellitus yaitu badan terasa sangat lemas sekali terkena diabetes melitus
disertai dengan penglihatan kabur, sering
kencing, banyak makan, banyak minum, dan Riwayat kehamilan
berat badan turun. Pada umumnya Diabetes Mellitus dapat terjadi
Riwayat Kesehatan Sekarang pada masa kehamilan, yang terjadi hanyalah
munculnya gejala sering buang air kecil, sering pada saat hamil saja dan biasanya tidak dialami
merasa lapar dan haus, dan luka sulit untuk setelah masa kehamilan
sembuh, rasa kesemutan pada kaki, Pemeriksaan Fisik
penglihatan semakin kabur, cepat merasa Dilakukan secara Head to toe
mengantuk dan mudah lelah. (Riyadi dan
Sukarmin, 2013 dalam kti Sonya Kristinia,
2019).
Diagnosa Keperawatan
Evaluasi Keperawatan