Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KASUS

STROKE NON
HEMORAGIK
PENDAHULUAN
 Stroke menduduki urutan ketiga sebagai penyebab utama
kematian setelah penyakit jantung koroner dan kanker di
negara-negara berkembang.

 Negara berkembang juga menyumbang 85,5% dari total


kematian akibat stroke di seluruh dunia.

 Di Indonesia, prevalensi stroke mencapai angka 8,3 per 1000


penduduk.
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. K
Umur : 50 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Masuk : 01 Maret 2018
Status Pernikahan : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Suka Maju
ANAMNESA PENYAKIT
 KELUHAN UTAMA : Kelemahan anggota gerak sebelah kanan

 TELAAH : OS datang ke RST dr. Noesmir Baturaja dengan keluhan


kelemahan anggota gerak sebelah kanan. Hal ini sudah dialami pasien sejak ±2 bulan
terakhir dan mulai memberat sejak dua hari yang lalu. Pada awalnya tangan dan kaki
kanan os terasa kesemutan dan kebas, namun semakin lama keluhan tersebut mulai
menjalar ke bagian wajah sebelah kanan dan anggota gerak os mulai terasa lemah. Os
juga mengeluh pundak terasa nyeri. Keluhan lain seperti sakit kepala, mual, muntah,
bicara pelo dan pingsan sebelum timbul kelemahan disangkal oleh pasien. Keluhan
gangguan buang air kecil, gangguan buang air besar, dan trauma disangkal oleh
pasien.

 RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : Hipertensi (+), Diabetes Melitus Tipe II (+)


 Riwayat Penggunaan Obat : Os mengaku mengkonsumsi obat pengontrol
diabetes mellitus dan hipertensi sejak sepuluh tahun terakhir.

 Riwayat Penyakit Keluarga : Pasien mengaku tidak ada keluarga yang


mengalami hal yang seupa dengan pasien. Riwayat darah tinggi, kencing manis,
dan sakit jantung pada keluarga disangkal oleh pasien.

 Riwayat Kebiasaan : Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol disangkal oleh


pasien.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
Kesadaran : Compos Mentis (E4 V5 M6)
Tekanan Darah : 180/75 mmHg
Nadi : 76 x/m
Pernafasan : 20 x/m
Temperatur : 38.0 0C
Status Generalis
Kulit : Warna kulit sawo matang, tidak ikterik, tidak sianosis, turgor kulit cukup, capilary refill kurang dari
2 detik dan teraba hangat.
Kepala : Normosefali, rambut berwarna hitam distribusi merata
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor 3mm/3mm
Hidung Deformitas (-), nyeri tekan (-), krepitasi (-), deviasi septum (-), sekret (-/-)
Telinga : Normotia (+/+), nyeri tekan (-/-), nyeri tarik (-/-), sekret (-/-)
Mulut : Sudur bibir simetris, kering (-), sianosis (-), lidah simetris
Tenggorokan : Arkus faring simetris, hiperemis (-); uvula di tengah
 Leher
Inspeksi : Tidak terdapat tanda trauma maupun massa
Palpasi : Tidak terdapat pembesaran KGB maupun kelenjar tiroid, tidak terdapat deviasi trakea
 Toraks
Jantung
Inspeksi : Tampak iktus kordis ± 2cm di bawah papilla mamae sinistra
Palpasi : Iktus kordis teraba kuat ± 2cm di bawah papilla mamae sinistra
Perkusi :
Batas atas kiri : ICS II garis parasternal sinsitra dengan bunyi redup
Batas atas kanan : ICS II garis parasternal dekstra dengan bunyi redup
Batas bawah kiri : ICS V ± 1cm medial garis midklavikula sinistra dengan bunyi redup
Batas bawah kanan : ICS IV garis parasternal dekstra dengan bunyi redup
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
 Paru
Inspeksi : Dinding toraks simetris pada saat statis maupun dinamis, retraksi otot-otot pernapasan (-)
Palpasi : Simetris, fremitus taktil sama kuat kanan dan kiri
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

 Abdomen
Inspeksi : Perut datar, massa (-), pulsasi abnormal (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)

 Ekstremitas
Tidak terdapat jejas, bekas trauma, massa, dan sianosis (-/-)
Akral hangat (+/+), odem (-/-) ekstremitas atas dan ekstremitas bawah dextra
STATUS
NEUROLOGIS


Kesadaran : Compos mentis
GCS : E V M
4 5 6

 Gerakan abnormal : Tidak ada

Rangsangan MeningeaL : (-)


Nervus Kranialis : N-I (Olfaktorius) : DBN
N-II (Optikus) : DBN
N-III, IV, VI (Okulomotorius, Trochlearis, Abducens) : DBN
N-V (Trigeminus) : DBN
N-VII (Fasialis) : DBN
N. VIII (Vestibulocochlearis) : DBN
N-IX, X (Glosofaringeus, Vagus) : DBN
N-XI (Akesorius) : DBN
N-XII (Hipoglosus) : DBN
PEMERIKSAAN MOTORIK
REFLEKS FISIOLOGIS REFLEKS PATOLOGIS
Biceps : N/N Babinski : - / -Oppenheim
Triceps : N/N : - / -Chaddock : -/-
Achiles : N/N Gordon : -/-
Patella : N/N Scaeffer : -/-
Hoffman-Trommer : -/-

KEKUATAN OTOT

4444 5555
Ekstremitas Superior Dextra Ekstremitas Superior Sinistra
4444 5555
Ekstremitas Inferior Dextra Ekstremitas Inferior Sinistra
 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium darah tanggal 01 Maret 2018

Leukosit : 11. 100/uL (H) Diff count


 
Eritrosit : 5. 18 juta/uL  

Hemoglobin : 15,7 g/dL Basofil : 0,2 %


Hematokrit : 47, 1% (L) Netrofil : 65,4 %

MCV : 91,5 fL Limfosit : 28,8 %


MCH : 30,3 pg Monosit : 5,8 %

MCHC : 33,1 g/dL    

Trombosit : 398.000/uL     Kimia klinik Urinalisa


Albumin : (-)
BSS : 190 mg/100mL Reduksi : (-)
Cholesterol : 274 mg/100mL Urobilin : (-)
(H) Bilirubin : (-)

Sedimen
Epithel : 2-4 / lp
Leukosit : 8-10 / lp
Eritrosit : 2-4 / lp
 DIAGNOSIS & DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis klinis : Hemiplegi dekstra
Diagnosis topik : Suspek lesi pada hemisferium cerebri sinistra
Diagnosis etiologi : Stroke non hemoragik

Diagnosis banding  Stroke Hemoragik

TERAPI

Bed rest
Posisi semifowler 30 0
O2 2 L/i
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Citicholin 250 mg / 12 jam
Inj. Mecobalamin / 12 jam
Amlodipine 1 x 10 mg tab
Diet NB R6
SIRIRAJ STROKE SCORE (S.S.S.)
SSS = (2.5 x derajat kesadaran) + (2 x vomitus) + (2 x nyeri kepala) + (0.1 x
tekanan diastolik) - (3 x atheroma) - 12

Jenis Pemeriksaan Point   Nilai


- Compos Mentis 0

Kesadaran - Somnolen & Stupor 1 x 2.5 0

- Semi Koma & Koma 2


- Tidak Ada 0
Muntah dlm wkt 2 jam x2 0
- Ada 1
- Tidak Ada 0
Nyeri Kepala dlm wktu 2 jam x2 0
- Ada 1
- Tidak Ada 0
Atheroma x3 -3
- Ada 1
Tekanan Diastolik   75 x 0.1 7.5
Konstanta   - 12 - 12 - 12
Jumlah ………………………………………………………………………… - 1,5
TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI
Menurut WHO (World Health Organization), stroke adalah suatu gangguan fungsional otak yang
terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinik baik fokal maupun global yang berlangsung
lebih dari 24 jam, atau dapat langsung menimbulkan kematian, dan semata-mata disebabkan gangguan
peredaran darah otak non traumatik.

Stroke non hemoragik  sekumpulan tanda klinik yang berkembang oleh sebab vaskular. Gejala ini
berlangsung 24 jam atau lebih pada umumnya terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke otak, yang
menyebabkan cacat atau kematian.
ETIOLOGI TROMBOSIS

EMBOLISASI

EMBOLISASI
EMBOLISASI AKIBAT
KARDIOGENIK GANGGUAN
SISTEMIK
FAKTOR RESIKO

FAKTOR YANG TIDAK FAKTOR YANG DAPAT


DAPAT DIMODIFIKASI DIMODIFIKASI
1. Usia 1. Hipertensi
2. Ras 2. Diabetes mellitus
3. Jenis kelamin 3. Gaya hidup
4. Hereditas 4. Obesitas
KLASIFIKASI
Transient Ischemic Attack (TIA)
Pada bentuk ini gejala neurologik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak
akan menghilang dalam waktu 24 jam.

Reversible Ischemic Neurological Deficit (RIND)


Gejala neurologik yang timbul akan menghilang dalam waktu lebih dari 24 jam, tapi tidak
lebih dari seminggu.

Stroke progresif (Progressive Stroke/Stroke in evolution)


Gejala neurologik makin lama makin berat.

Stroke komplet (Completed Stroke/Permanent Stroke)


Gejala klinis sudah menetap. Kasus completed stroke ini ialah hemiplegi dimana sudah
memperlihatkan sesisi yang sudah tidak ada progresi lagi. Dalam hal ini, kesadaran tidak
terganggu.
Pembuluh darah

PATOFISIOLOGI Trombus/embolus karena plak ateromatosa,


fragmen, lemak, udara, bekuan darah

Oklusi

Perfusi jaringan cerebral ↓

Iskemia

Hipoksia

Metabolisme anaerob Aktivitas elektrolit terganggu Nekrotik jaringan otak

Asam laktat ↑ Na & K pump gagal Infark

Na & K influk

Retensi cairan

Oedem serebral

Gg.kesadaran, kejang fokal, hemiplegia,


defek medan penglihatan, afasia
DIAGNOSIS
ANAMNESIS

PEMERIKSAAN 1. Vital Sign


FISIK 2. GCS
3. Status Neurologis

1. Darah rutin
2. Kimia darah (gula darah, faal ginjal, faal
PEMERIKSAAN
Laboratorium hepar, dan profil lipid)
PENUNJANG

1. Computerized Tomography Scanning (CT


Scan)  Gold Standar
Radiologi
2. MRI

3. Angiografi
Stroke hemoragik Stroke non
hemoragik

MRI
PENATALAKSANAAN
Sasaran pengobatan :
•Menyelamatkan neuron agar tidak nekrotik
Fase Akut (hari ke 0 – 14
•Menjamin reperfusi ke otak agar tidak
sesudah onset penyakit)
berkurang

Prinsip 5B :
MEDIKAMENTOSA
Breathing
Brain
Blood 1. Mengembalikan reperfusi otak
2. Anti Edema-Otak
Ex :
Bowel •Terapi Trombolitik  Tissue plaminogen activator Ex : Manitol 10%
Gliserol 10% 1 gr/kgBB/h
Bladder (recombinant t-PA) dosis 0,9 mg/kg
•Antikoagulan  warfarin, heparin
•Antiplatelet  Aspirin dosis 50 - 80 mg/hari 3. Neuroprotektor
Clopidogrel
Rehabilitasi :
1. Fisioterapi
2. Terapi wicara
3. psikoterapi

Fase Pasca Akut

Terapi Preventif :
1.Pengobatan penyakit
penyerta
2.Olahraga ringan
3.Perbaiki gaya hidup
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai