Anda di halaman 1dari 12

CHAPTER 10

EXECUTIVE COMPENSATION
(Kompensasi Eksekutif)
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. H. Muhammad Su’un, SE., M.Si., Ak., CA

Kelompok 2 :
Nur Annisa Zahidah
Indah Pratiwi
IKHTISAR

Executive Compensation Plan adalah kontrak keagenan antara perusahaan dan


manajernya yang berusaha menyelaraskan kepentingan masing-masing dengan mendasarkan
kompensasi manajer pada satu atau lebih pengukurannya yang diukur dari kinerja manajer
dalam mengoperasikan perusahaan.
Banyak rencana kompensasi didasarkan pada dua ukuran kinerja: laba bersih dan harga
saham.
APAKAH KONTRAK INSENTIF DIPERLUKAN?

 Fama (1980) → tidak perlu


manajerial pasar tenaga kerja dapat mengendalikan moral hazard dengan pengawasan
secara internal.
 Arya, Fellingham dan Glover (1997) → perlu
walau eksploitasi kemampuan manajer untuk saling memonitor di antara manajer dapat
menurunkan biaya agensi moral hazard, tetapi tidak dapat menghilangkannya.
 Wolfson (1985) → perlu
walau kekuatan pasar dapat menurunkan problema moral hazard manajer, tetapi tidak bisa
mengeliminasinya, pasar tenaga kerja juga tidak secara efektif penuh mengontrol moral
hazard.
APAKAH KONTRAK INSENTIF DIPERLUKAN?

Kesimpulan:
Meskipun kekuatan internal dan pasar membantu untuk mengendalikan kecenderungan
melalaikan kontrol managers, mereka tidak menghilangkan kontrak intensif. Tampaknya
insentif usaha berdasarkan beberapa ukuran hasil (misalnya, laba bersih) diinginkan untuk
kontrak yang efisien, sehingga upaya insentif berdasar pada hasil tersebut masih diperlukan.
RENCANA KOMPENSASI MANAJERIAL
Royal Bank of Canada (RBC)
Dalam Annual Meeting of Common Shareholders RBC (2009) dihasilkan 4 komponen
rencana kompensasi sebagai berikut:

01 02 03 04

Rencana insentif jangka pendek


Rencana insentif jangka
dibayar tunai atau jika eksekutif Rencana insentif jangka
Gaji dibayar tunai panjang diberikan dalam
memilih, pada saham yang menengah diberikan dalam
employee stock options
ditangguhkan dikonversi menjadi saham yang ditangguhkan
(ESOs)
saham biasa setelah 3 tahun
TEORI KOMPENSASI EKSEKUTIF

Beberapa aspek sebagai pertimbangan ketika membuat suatu rencana kompensasi adalah
efisiensi, harga saham vs accounting net income, agency costs, keputusan horizontal, dan risiko.
Rencana kompensasi yang efisien menggambarkan hubungan positif antara usaha manager
dan reward yang diterima dari rencana kompensasi.
PENELITIAN KOMPENSASI EMPIRIS

Hasil empiris menunjukkan komite kompensasi, seperti investor, rata-rata cukup canggih
menggunakan informasi akuntansi dan harga saham. Pengungkapan penuh informasi akuntansi
keuangan yang relevan akan meningkatkan penggunaan informasi oleh investor, pengungkapan
penuh informasi penatagunaan akan meningkatkan penggunaannya oleh komite kompensasi,
sehingga mempertahankan dan meningkatkan peran laba bersih dalam memotivasi kinerja
manajer yang bertanggung jawab.
POLITIK KOMPENSASI EKSEKUTIF

Apakah Top Manager dibayar lebih (overpaid)?


 Jensen & Murphy (1990) → tidak dibayar overpaid
kinerja manajer diukur berdasarkan perubahan market value perusahaan yaitu berdasarkan
perubahan yang terjadi di dalam kesejahteraan para pemegang saham.
 Gaver & Gaver (1998)
Peningkatan kompensasi dihasilkan dari kerja keras manajer dan juga peningkatan atas resiko
yang harus mereka tanggung.
TEORI KEKUATAN KOMPENSASI EKSEKUTIF

Bebchuk, Fried dan Walker (2002) → manajer memiliki kekuatan mempengaruhi


kompensasi mereka sendiri dan dapat menggunakan kekuatan ini menghasilkan
pembayaran yang lebih dengan mengorbankan nilai pemegang saham.
Jika terjadi, maka manajer akan mendapat lebih dari utilitas reservasinya, ini
bertentangan dengan pembahasan bahwa kekuatan pasar dapat mencegah hal tersebut,
sehingga teori kekuatan mempertanyakan mengenai efisiensi operasi pasar tenaga kerja
atau perilaku keuangan pada teori pasar sekuritas efisien.
SIGNIFIKANSI SOSIAL DARI PASAR TENAGA
KERJA MANAJERIAL YANG BEKERJA DENGAN
BAIK
Kinerja manajer pada ekonomi kapitalis berkontribusi pada kesejahteraan sosial.
Kesejahteraan meningkat ketika manajer bekerja keras, hal tersebut akan meningkatkan
pengambilan keputusan terkait capital investment yang baik dan menjadikan perusahaan
memiliki produktivitas yang tinggi.
Pengukuran kinerja informatif yang lebih banyak akan memungkinkan kontrak
kompensasi yang lebih efisien, sehingga pelayanan pelaporan akan lebih baik, dan
operasional manajerial pasar tenaga kerja perusahaan akan lebih baik, sehingga dapat
meningkatkan produktivitas perusahaan dan meningkatkan kesejahteraan sosial.
KESIMPULAN

Untuk dapat menyatukan antara kepentingan manajer


Kontrak kompensasi eksekutif merupakan bentuk dan pemegang saham, maka diperlukan bentuk kontrak
keseimbangan yang sangat sulit dipisahkan antara yang efisien agar dapat dicapai suatu tingkat motivasi
faktor insentif, risiko dan pertimbangan yang tinggi sehingga menghindarkan kemungkinan
pengambilan keputusan terjadinya pembebanan yang memberatkan atau berisiko
1 2 bagi manajer

Manajer pada umumnya sangat sensitif terhadap


3 4 Secara keseluruhan, rencana kompensasi harus efisien,
memiliki proporsi laba bersih dan harga saham sebagai
risiko karena mereka tidak dapat melakukan dasar mengukur kinerja manajemen dan pengambilan
diversifikasi sebagaimana yang dapat dilakukan keputusan tertentu dengan melibatkan risiko serta
oleh para pemegang saham dengan pertimbangan mengenai biaya keagenan dalam
pembuatan rencana kompensasi tersebut
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai