Anda di halaman 1dari 8

IMUNISASI POLIO PADA An.

A
DI PUSKESMAS PAYUNG
SEKAKI
LATAR BELAKANG
Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat paling efektif dan efisien dalam mencegah
penyakit dan menurunkan angka kematian seperti cacar, polio, tubercolosis, hepatitis B, difteri, campak,
rubella dan sindrom kecacatan bawaan akibat rubella (congenital rubella syndrome/CRS), tetanus,
pneumonia (radang paru) serta meningitis (radang selaput otak).

Pelaksanaan imunisasi diharapkan dapat menurunkan jumlah balita yang meninggal akibat
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD31) (InfoDatin Kementerian Kesehatan, 2016).
Tingginya jumlah anak yang belum mendapatkan imunisasi mengakibatkan beberapa penyakit yang
dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian, yang seharusnya dapat dicegah dengan vaksin,
muncul kembali di negara maju dan 2 berkembang. Penyakit tersebut antara lain campak, pertusis,
difteri dan polio (Hidayah et al., 2018; UNICEF, 2020).

Satu kasus terkonfirmasi virus polio VDPV tipe 2 dilaporkan di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh,
Indonesia, pada 12 November 2022. Sejak kasus VDPV2 pertama ini, VDPV2 diketahui menyebar atau
circulating (cVDPV2) berdasarkan empat spesimen tinja positif dari anak-anak sehat di komunitas yang
tinggal di desa yang sama tetapi bukan merupakan kontak erat kasus pertama. Kejadian luar biasa (KLB)
dikonfirmasi pada 25 November 2022.
IMUNISASI
● Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu
penyakit, sehingga bila kelak terpapar dengan penyakit
tersebut tidak akan menderita penyakit tersebut karena
sistem imun tubuh mempunyai sistem memori (daya
ingat), ketika vaksin masuk kedalam tubuhmaka akan
dibentuk antibodi untuk melawan vaksin tersebut dan
sistem memori akan menyimpannya sebagai suatu
pengalaman.
BCG (Baccilus Calmett
Guerin)
03 Polio
01 • Imunisasi wajib yang • imunisasi yang digunakan
memberi untuk menimbulkan
perlindungan/mencegah kekebalan aktif terhadap
terjangkitnya terhadap penyakit poliomyelitis yang
penyakit tuberkulosis dapat menyebabkan
atau TBC pada anak. kelumpuhan pada anak.
JENIS-JENIS IMUNISASI
DASAR Pentabio (DPAT-
02 HIB-HB)
04 Campak
• vaksin combo yang • Imunisasi yang
didalamnya terdapat
memberikan kekebalan
DPT-HB-Hib, untuk
aktif terhadap penyakit
pemberian kekebalan aktif
campak. Campak, measles
terhadap penyakit difteri,
atau rubella adalah
tetanus, pertusis, (batuk
penyakit virus akut yang
rejan), hepatitis B, dan
disebabkan oleh virus
infeksi haemophilus
campak.
influenza tipe B
POLIO
• Polio (Poliomyelitis) adalah penyakit yang berasal dari
virus yang termasuk golongan Human Enterovirus yang
bereplikasi di usus dan dikeluarkan melalui tinja. Virus
polio terdiri dari 3 strain yaitu strain-1 (Brunhilde), strain-2
(Lansig), dan strain-3 (Leon), termasuk family
Picornaviridae. Penyakit polio dapat menyebabkan
kelumpuhan dengan kerusakan motor neuron pada cornu
anterior dari sumsum tulang belakang akibat infeksi virus.
Masa inkubasi dari virus polio akan menempuh waktu
sekitar 3-6 hari, dan fase kelumpuhan dapat terjadi dalam
jangka waktu 7-21 hari. Dan berikut ini adalah fase gejala
polio yang dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu polio
non-paralisis, polio paralisis, sindrom pasca-polioa
Jenis-Jenis Polio
1. Poliomyelitis 3. Poliomyelitis
Abortif Spinal Paralitik
• Merupakan bentuk yang • Menyerang saraf
paling sering dari penyakit ini. tulang belakang,
Pasien hanya menderita gejala menghancurkan sel
minor, yang di tandai oleh tanduk anterior
demam, malaise, mengantuk, 2. Poliomyelitis yang mengontrol 4. Poliomyelitis
nyeri kepala, mual, muntah, Nonparalitik pergerakan pada
konstipasi, dan nyeri batang tubuh dan Bulbar
tenggorokan • Mengalami kekakuan otot tungkai dan
dan nyeri punggung • Disebabkan oleh tidak
gejala ini dapat
serta leher. Penyakit menyebabkan adanya kekebalan alami
berlangsung 2-10 hari kelumpuhan sehingga batang otak ikut
dengan kesembuhan permanen pada terserang. Batang otak
cepat dan sempurna kaiki saraf pusat dan
menyebar sepanjang
serabut otak.
PENCEGAHAN POLIO

IPV
OPV
• IPV dihasilkan dengan cara
• Vaksin ini paling sering dipakai membiakkan virus dalam media
di Indonesia. Pemberiannya pembiakkan, kemudian dibuat tidak
dengan cara meneteskan cairan aktif (inactived) dengan pemanasan
melalui mulut. Vaksin ini terbuat atau bahan kimia.Karena IPV tidak
dari virus liar (wild) hidup yang hidup dan tidak dapat replikasi maka
dilemahkan. Komposisi vaksin vaksin ini tidak dapat menyebabkan
tersebut terdiri virus polio 1,2,3 penyakit polio,walaupun diberikan
adalah suku Sabin yang masih pada anak dengan daya tahan tubuh
hidup tetapi sudah dilemahkan yang lemah.Vaksin yang dibuat oleh
(attenuated). Vaksin ini dibuat Aventis Pasteur ini berisi tipe 1,2,3
dalam biakan jaringan ginjal dibiakkan pada sel – sel Vero ginjal
kera dan distabilkan dalam kera dan dibuat tidak aktif dengan
sucrosa. formadehid.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai