bekerjasama dengan
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
KERJA, PAK DAN PENYAKIT
MENULAR PADA PEKERJA
PEREMPUAN Modul Program GP2SP
Outline
presentasi
HAZARD PENYAKIT AKIBAT KERJA PENYAKIT MENULAR
Pada sub bab ini dijelaskan tentang Pada sub bab ini dijelaskan tentang Pada sub bab ini dijelaskan penyakit
hazard yang ditemui di tempat kerja, penyakit akibat kerja yang biasa menular yang menjadi perhatian
seperti hazard psikologis, hazard ditemukan pada pekerja yang nasional, yaitu COVID-19 dan TBC,
psikososial, hazard fisika, dan hazard melakukan pekerjaan secara berdiri, serta upaya Pengendalian yang dapat
yang terkait dengan ergonomi seperti varises dan low back pain dilakukan di tempat kerja
Modul ini disusun oleh Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia dengan merujuk pada pedoman GP2SP dan referensi
yang valid. Beberapa materi ditambahkan untuk mengikuti perkembangan terkini.
Penulis
Dr. Ajeng Tias Endarti, SKM., M.CommHealth; Dr. Dewi Kurniasih, SKM., M.Kes, Agung Aji Pradana, SKM., M.Epid;
Fitri Eka Sari. M.Kes
2
1.
HAZARD
“Potensi sumber bahaya; zat, peristiwa, atau keadaan dapat
menimbulkan bahaya”
3
Hazard Psikologis:
1a Stres
Penyebab alamiah: hormon
Misal saat mentruasi, hormon estrogen
berperan dalam menyebabkan
badmood
Ketidakpuasan terhadap pekerjaan
Kurangnya penghargaan dari tempat kerja, diskriminasi
pada pekerja perempuan (misal kesempatan untuk naik
gaji/jabatan pada pria lebih besar dibandingkan pada
perempuan)
Jam kerja yang terlalu panjang (misal kewajiban
lembur)
Beban kerja
Tanggung jawab lainnya
(keluarga, anak, orang tua, dll)
Ditunjukkan dengan gejala psikosomatis berupa
Kewajiban mengurus rumah tangga, anak atau orang
tua
mual, muntah, sakit kepala, nyeri ulu hati,
jantung berdebar-debar 4
Hazard Psikologis:
1a Stres
Dampak stres
Risiko Penyakit Kronis
meningkat
- Kanker Payudara
- Kanker Serviks
- DM
- Hipertensi
- Depresi
Penurunan kinerja
- Sering absen
- Tidak mencapai target
5
Hazard Psikologis:
1a Stres
Upaya pengendalian stress pada pekerja
7
Hazard Psikososial
1b Pelecehan
PELECEHAN
PSIKOLOGIS
Permintaan yang terus
menerus dan tidak diinginkan,
PELECEHAN GRAFIS
undangan yang tidak
Pemaparan barang-barang diinginkan untuk pergi
pornografi, gambar-gambar berkencan/ masuk dalam
PELECEHAN NON eksplisit yang bersifat sebuag grup, hinaan-hinaan,
VERBAL seksual, gambar pelindung ejekan-ejekan dan sindiran-
Mendelik, mengerling, layar computer atau poster sindiran yang berkonotasi
PELECEHAN bersiul, perilaku yang dan pelecehan melalui e- seksual.
VERBAL yang
Komentar/lelucon bersifat mengancam, mail dan sarana
PELECEHAN FISIK bahasa tubuh yang
bersifat ofensif, komunikasi elektronik
(SEKSUAL) menyiratkan sesuatu yang lainnya.
hinaa/komentar/lelucon yg
Kontak fisik yang tidak bersifat seksual, atau
bersifat seksual, tentang ‘mengucilkan’ seseorang,
diinginkan seperti ciuman,
kehidupan pribadi menjilat bibir dan gerak-
sentuhan, menepuk,
seseorang, anggota tubuh gerik lain dengan
mencubit, melirik, dan
atau penampilannya menggunakan jari-jemari.
mendelik dengan penuh
hawa nafsu 8
Hazard Psikososial
1b Pelecehan
Pernyataan kebijakan yang Tindakan protektif dan
melarang pelecehan Prosedur keluhan pemulihan korban Pemantauan
1 3 5 7
2 4 6
Mendefinisikan pelecehan Law enforcement bagi pelaku Edukasi dan sosialisasi tentang
dengan jelas dan yang membuat tuduhan anti pelecahan dan penerapan
palsu konsekuensi ata pelanggaran
kebijakan
Upaya pengendalian stress pada pekerja 9
Hazard Psikososial
1b Intimidasi
Kekerasan
Penggunaan bahasa yang mengandung Secara sengaja mengasingkan,
kekerasan, penghinaan atau bersifat ofensif/ mengisolasi atau meminggirkan
Perilaku atau bahasa yang menakut-nakuti, seseorang dari berbagai aktivitas normal
menghina, meremehkan atau merendahkan; di tempat kerja.
termasuk kritik yang dilontarkan melalui
hardikan dan teriakan/
10
Hazard Psikososial
1b
Mekanisme Keluhan
11
Hazard Fisika
1c
Kebisingan Getaran Radiasi sinar UV Penerangan Iklim kerja
Bunyi yang tidak Gerakan bolak-balik Radiasi Permasalahan Hasil perpaduan antara
diinginkan dari usaha suatu massa melalui elektromagnetik penerangan yang suhu, kelembaban,
atau kegiatan dalam keadaan seimbang dengan panjang terkait dengan kecepatan gerkan udara
tingkat dan waktu terhadap suatu titik gelombang 180-400 intensitas yang rendah dan panas radiasi
tertentu yang dapat acuan nano meter. Radiasi untuk jenis pekerjaan dengan tingkat
menimbulkan sinar UV berasal dari: yang sesuai, distribusi pengeluaran panas dari
gangguan kesehatan Sinar matahari, blue yang tidak merata, tubuh tenaka kerja
manusia dan printing, laundry, las mengakibatkan sebagai akibat
kenyamanan listrik, sterilisasi kesilauan, dan pekerjaannya
lingkungan makanan & minuman kurangnya
kekontrasan.
12
Dampak
Hazard Fisika Kerusakan gendang telingan secara mendadak, ketulian, tuli
1c Kebisingan sementara, tuli menetap, gangguan komunikasi dan pembicaraan,
pengaruh terhadap pekerjaan, gangguan fisiologi, gangguan
psikologi, penurunan daya dengar, tinnitus (telinga berdenging)
Upaya pengendalian
Perpindahan semua suara yang dipecah menjadi tiga elemen:
Sumber suara: menggunakan pelaralan kebisingan rendah,
menghilangkan sumber kebisingan, melengkapi alat dengan
insulasi, silencer dan vibration damper
1c
kehilangan elastisitas
Radiasi UV UV B: hanya merusak lapisan luar kulit, dalam jumlah kecil UVB
bermanfaat untuk sintesis vitamin D, paparan berlebihan UVB
memicu kanker kulit
UV C: paling berbahaya, namun mayoritas terserap di lapisan ozon
Dampak
Pada epidermis: menyebabkan keriput dan distribusi pigmen yang
tidak merata
Pada dermis: membuat kulit kering, keriput dan kulit kendor
1c Iklim Kerja 2.
menimbulkan penyakit akibat tekanan panas.
Heat syncope adalah ganggunan induksi panas yang lebih serius.
Ciri dari gangguan ini adalah pening dan pingsan akibat berada
dalam lingkungan panas pada waktu yang cukup lama.
3. Heat cramp gejala dari penyakit ini adalah rasa nyeri dan kejang
pada kakai, tangan dan abdomen dan banyak mengeluarkan
keringat.
4. Heat exhaustion diakibatkan oleh berkurangnya cairan tubuh
atau volume darah.
5. Heat stroke adalah penyakit gangguan panas yang mengancam
nyawa yang terkait dengan pekerjaan pada kondisi sangat panas
dan lembab
6. Multiorgan-dysfunction syndrome continuum adalah rangkaian
Suhu normal tubuh berkisar anatara 37- sindrom/gangguan yang terjadi pada lebih dari satu/ sebagian
38oC (99 – 100oF). anggota tubuh akibat heat stroke, trauma dan lainnya.
7. Penyakit lain yang bisa timbul adalah penyakit jantung, tekanan
Perubahan suhu inti tubuh naik/turun 2 C
o darah tinggi, gangguan ginjal dan gangguan psikiatri.
dapat mengakibatkan gangguan pada
tubuh. 17
Hazard terkait
1d dengan ergonomi
18
3
Hazard terkait
1d dengan ergonomi Penyesuaian alat
dan benda kerja
1 Ketersediaan alat bantu seperti jig dan
Ketingian kursi dapat diatur, fixture, clamp akan sangat mempermudah
kursi dilengkapi alat penopang pekerja dalam bekerja. Gravity box
Penyesuaian kaki, menyediakan tempat membantu membawa komponen-
area kerja duduk seukuran posisi berdiri komponen produk ke dalam area
Penataan area kerja perlu diperhatikan pagi operator yang bekerja jangkauan normal operator. Disediakan
sedemikian rupa agar setiap individu berdiri, menyediakan sandaran meja yang dapat dinaik- turunkan, alat
yang ada di dalam suatu sistem kerja lengan menaik dan menurunkan barang yang
dapat dapat menjangkau objek atau Penyesuaian dapat disesuaikan dengan postur tubuh
benda kerja dengan mudah posisi pekerja setiap operator.
2
19
2.
Penyakit Akibat Kerja
Varises, LBP
Varises adalah pembuluh darah yang dangkal,
Penyakit Akibat Kerja seringkali katup tidak berfungsi secara efektif
2a
sehingga terjadi penggumpalan darah dan
Varises pembengkakan yang menyakitkan
22
3.
Penyakit Menular
Pengendalian TB dan COVID-19 di tempat kerja
PENULARAN TB
Penyakit Menular
3a TB
Menggunakan Masker
• Menggunakan masker untuk menghindari terkena/terhirup
droplet orang lain
• Selalu pakai masker ketika berpergian, sehat maupun sakit.
• Jika menggunakan masker kain, ganti masker tiap 4 jam sekali.
Hindari
Jaga Jarak Menyentuh Mata,
Jika terpaksa harus keluar rumah, Hidung/Mulut
jangan berdekatan dengan orang lain. Kita tidak tahu, apakah
Hindari tempat padat orang, seperti tangan kita baru saja
pasar dan acara kondangan. menyentuh permukaan
benda dengan Virus
Corona atau tidak.
Jangan Keluar Rumah Jika
Merasa Tidak Enak Badan Segera Cari
Tidak enak badan bisa jadi merupakan tanda awal Bantuan Medis
infeksi virus atau penyakit lain. Selain itu, imunitas Jika Demam,
yang rendah bisa membuat virus lebih mudah
menyerang tubuh. Hal ini penting dilakukan untuk Batuk, atau
membantu melindungi diri dan orang lain dari Kesulitan
penyebaran virus corona. Bernapas
Penyakit Menular
3b COVID-19
FAKTOR FAKTOR
FAKTOR PEKERJAAN
RISIKO COVID- KOMORBIDITAS
Risiko Kesehatan
lain terkait dengan
COVID-19
gatal-gatal,
kemerahan, paparan etanol
Penggunaan
jerawat, Pengunaan menyebabkan
masker,
pressure injury, goggles
desinfektan kanker kulit, kulit
dermatitis kontak, kering,
dll virus menjadi resisten 33
Penyakit Menular
3b COVID-19
Mewajibkan semua pekerja menggunakan masker Melakukan rekayasa engineering pencegahan Melakukan pengukuran
selama di tempat kerja, selama perjalanan dari dan penularan seperti pemasangan pembatas atau tabir suhu tubuh (skrining) di
ke tempat kerja serta setiap keluar rumah. kaca bagi pekerja yang melayani pelanggan, dan setiap titik masuk tempat
lain lain. kerja
Larangan masuk kerja bagi pekerja, Pada kondisi tertentu jika diperlukan, tempat kerja
tamu/pengunjung yang memiliki gejala Menyediakan area/ruangan
yang memiliki sumber daya dapat memfasilitasi tersendiri untuk observasi
demam/nyeri tenggorokan/batuk/pilek/sesak nafas. tempat karantina/isolasi mandiri.
Berikan kelonggaran aturan perusahaan tentang pekerja yang ditemukan
kewajiban menunjukkan surat keterangan sakit. gejala saat dilakukan
Penerapan higiene dan sanitasi lingkungan kerja skrining.
35
Konfirmasi Kasus
3b COVID-19 Orang bergejala atau
kontak erat:
PCR
Orang tidak bergejala dan
bukan kontak erat:
RDT-Ag
Tidak COVID1
COVID19 9
Pengobatan
Kondisi ringan
ISOLASI MANDIRI Surat Penyataan Bebas
HINGGA COVID-19
Kondisi sedang/berat
ISOLASI SEMBUH dari Puskesmas/RS
TERPUSAT/DIRAWA
T
1. Tutup ruangan/area kerja yang pernah digunakan oleh pekerja sakit selama minimal 1 x 24 jam
sebelum proses pembersihan dan disinfeksi dilakukan untuk meminimalkan potensi terpajan
droplet saluran pernafasan.
2. Pembersihan dilakukan dengan melap semua area kerja pada permukaan-permukaan yang sering
Desinfeksi tempat kerja
kasus
disentuh pekerja sakit dengan cairan disinfektan (misalnya meja/area kerja, gagang pintu,
pegangan tangga, lift, kran air, dan lain sebagainya)
3. Melakukan penyemprotan dengan cairan disinfeksi pada ruangan yang terkontaminasi pekerja
sakit (seperti ruang kerja, ruang rapat, toilet, ruang ibadah, dan lain sebagainya).
4. Buka pintu dan jendela ke arah ruang terbuka untuk meningkatkan sirkulasi udara di dalam
tempat tersebut. Jika memungkinkan tunggu lagi selama 1 x 24 jam setelah proses pembersihan
dan disinfeksi dilakukan
Lama Virus Corona berada di Permukaan
3b Mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir
setiap kali menyentuh
benda menjadi sangat
penting
6 hari 8 hari 4 hari
8 jam 7 hari
Pembuangan limbah
Ganti baju setelah
masker harus
berada dari luar rumah
diperhatikan
Jika ditemukan pekerja suspek SUSPEK
3b 1. Memiliki kriteria klinis sbb:
DITEMUKAN KASUS a. Demam akut dan batuk
SUSPEK b. Minimal 3 gejala berikut: demam, batuk, lemas,
sakit kepala, nyeri otot, nyeri tenggorokan,
LAPOR KE PUSKESMAS pilek/hidung tersumbat, sesak napas,
anoreksia/mual/muntah, diare, atau penurunan
kesadaran; atau
c. Pasien dengan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan
RUJUK UNTUK RAWAT DI RS ISOLASI MANDIRI/
DAN TES PCR ISOLASI TERPUSAT Akut) berat dengan riwayat demam/demam (>
38℃) dan batuk yang terjadi dalam 10 hari
terakhir, serta membutuhkan perawatan rumah
Positif
sakit;
d. kehilangan penciuman akut tanpa penyebab lain
TES PCR PADA yang teridentifikasi;
Dalam pemantauan HARI KEDUA
e. Kehilangan pengecapan akut tanpa penyebab lain
puskesmas yang teridentifikasi.
Negatif 2. Memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi
dengan kasus probable/konfirmasi dan memenuhi
ISOLASI kriteria klinis
Surat Penyataan Selesai Isolasi SELESAI 3. Rapid-Antigen positif
dari Puskesmas/RS
Jika pekerja menjadi Kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan
3b kontak erat kasus probabel atau dengan kasus terkonfirmasi COVID-19.
Kontak erat
Kontak erat
Wawancara kasus
konfirmasi COVID-19
Jika pekerja menjadi Dilakukan
3b kontak erat Identifikasi Kontak Erat
oleh
petugas
Berikan minimal 5 Wawancara Kontak Erat tracer
hari ijin tidak masuk
Karantina Kontak Erat
kerja JIKA pekerja
Kontak erat menjadi kontak erat Entry test: pemeriksaan hari pertama
Kontak erat
Negatif Positif
Ada pertanyaan?