Relative Leader-Member Exchange, Negative Affectivity and Social
Relative Leader-Member Exchange, Negative Affectivity and Social
H4
H3 H5
POPULASI DAN SAMPEL
Populasi Sampel
Karyawan dan Manajer di 252 pekerja dan 42
42 cabang dua buah Bank manajer di 42 cabang
di Australia dua buah Bank di
Australia
Prosedur
Kuesioner dikirim melalui sistem surat internal masing-masing bank.
Kuesioner untuk karyawan dan manajer dibedakan untuk mempermudah
perhitungan data. Kedua kuesioner tersebut kemudian disesuaikan dengan
bantuan manajer sumber daya manusia masing-masing bank.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
• LMX: menggunakan skala LMX-7 (Grean and Ujl-Bien, 1995)
• RLMX: mengikuti operasi yang dipakai Henderson et al.(2008),Vidiarthi et al. (2010) dan
Hu dan Liden (2009)
• Identitas Sosial: menggunakan tiga item skala yang dikembangkan oleh Randel dan Jaussi
(2003).
• Afektifitas Negatif: Skala efektifitas negatif dari PANAS terdiri dari 10 keterangan sifat
yang mendeskripsikan emosi negatif
• Kinerja Karyawan: Tiga item kinerja tugas oleh Heilmen, Blok dan Lucas (1992)
• Kontrol: Jenis kelamin dan usia karyawan
TEKNIK ANALISA
Analis konfirmatori factor dilakukan menggunakan AMOS 5 untuk memeriksa kekhasan
variabel penelitian berdasarkan statik chi-square dan indeks fit dari RMSEA, IFI dan CFI
(Anderson and Gerbing, 1988; Joreskog 1993). Sedangkan untuk menguji keterkaitan
hipotesis 1 sampai 4 digunakan analisis regresi hierarkis.
Pengujian pada H5 mengadopsi pendekatan moderasi-mediasi oleh Edwards dan Lambert
(2007)
HASIL PENELITIAN
• Hasil analisa H1 menunjukkan bahwa RLMX berhubungan positif dengan identitas sosial
setelah mengendalikan persepsi individu dari LMX.
• Hasil pengujian H2 dan H3 dengan menggunakan analisa interval bootstrap untuk menguji
hipotesis mediasi menunjukkan pengaruh yang signifikan antara RLMX dengan prestasi
kerja. Lebih lanjut test sobel satu arah juga mendukung analisa ini. Dengan demikian H2 dan
H3 mendapat dukungan dari hasil penelitian.
• H4 diuji dengan melihat standar deviasi pada pengujian hipotesis sebelumnya. Hasil tersebut
menunjukan bahwa RLMX berdampak kuat pada identitas sosial karyawan yang memiliki
efektifitas negatif rendah daripada yang memiliki efektifitas negatif tinggi.
Keterbatasan penelitian
• Desain proseksional mempersulit penentuan kausalitas antar variabel penelitian sehingga penelitian ini tidak bisa
dijadikan acuan efektifitas hubungan antar variabel yang mempengaruhi.
• Potensi tidak validnya data karena variabel identitas sosial dan efektifitas negatif karyawan diukur dari sumber yang
sama .
• Jumlah sampel yang kurang dari 50 % dari jumlah populasi yang ada serta kuisioner yang tidak lengkap ditambah
lagi kegagalan HRD setiap bank dalam mencocokan respon karyawan dengan manajer setiap cabang.
• Adanya variabel yang lebih relevan seperti yang ada pada penelitian yang sebelumnya
• Generalisasi penelitian yang sulit dilakukan karena persepsi karyawan diasumsikan sama .
KESIMPULAN
• Implikasi Teori
Anggota kelompok lebih merasa diakui dan diterima apabila RLMX tinggi sehingga timbul
motivasi untuk mengevalusi diri dan lingkungannya. Hal ini juga berdampak pada penilaian
keberhasilan sabagai pencapaian kelompok dan kegagalan sebagai kesalahan individu
sehingga peningkatan komitmen dalam efisiensi kerja dan efektifitas dapat terus
dikembangkan.