Kealaman Dasar Bab 2
Kealaman Dasar Bab 2
han
waspadaan perlu ditingkatkan dengan usaha yang sungguh-
gguh
rumen harus dikalibrasi
gecekan merupakan cara yang paling berhasil untuk
ghilangkan kekeliruan-kekeliruan dalam pengamatan
perimen adalah penginderaan dalam kondisi yang dikontrol
ginderaan meliputi analisis dan sintetis
rumen baru memungkinkan penginderaan baru
gukuran merupakan keterampilan tersendiri
M. Pembagian Ilmu Pengetahuan (Sains)
Berdasar beberapa argumentasi, ilmu pengetahuan atau sains dalam arti luas dibedakan sebagai berikut :
a. Fisika (Physics), mempelajari tentang benda mati. Secara klasik dibagi dalam mekanika,
panas, dll
b. Kimia (Chemistry), mempelajari tentang benda hidup. Dalam garis besar menjadi Kimia
Anorganik dan Kimia Organik.
c. Biologi (Biological Science), mempelajari tentang makhluk hidup dan gejala-gejalanya.
Dalam cabang-cabang berikut :
* Botani
* Zoologi
* Morfologi
* Anatomi
* Fisiologi
* Sitologi
* Histologi
* Palaentologi
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Earth Science and Space),
membahas tentang bumi sebagai salah satu anggota tata surya dan
ruang angkasa dengan benda angkasa yang lain.
Meliputi tentang :
a. Geologi, membahas struktur bumi. Bagian yang penting adalah
Petrologi, Vulkanologi dan Mineralogi. Subcabang yang penting,
yaitu Kristalografi membahas bentuk-bentuk kristal dari mineral
b. Astronomi, membahas benda-benda ruang angkasa dakam alam
semesta yang meliputi bintang, matahari dll. Peberapan astronomi
yang praktis adalah dalam navigasi, perhitungan waktu, dan kalender
c. Geografi, membahas tentang muka bumi dan produk ekonomi
sehubungan dengan makhluk hidup terutama manusia. Subcabang
yang penting, yaitu Fisiografi dan Geografi Biologi
PENELAAHAN ALAM SEMESTA DAN SIKAP
ILMIAH
1. Relativitas Ilmu Alamiah
2. Sikap ilmiah
3. Pembentukan Sikap Ilmiah
1. Relativitas Ilmu Alamiah
• Kebenaran yang ditemukan oleh manusia pada suatu saat
mungkin disangkal atau diubah dengan kebenaran yang baru.
Teori yang tidak cocok lagi dengan hasil-hasil pengamatan
baru, diganti dengan teori yang lebih memenuhi keperluan
para ilmuwan. Misalnya, teori geosentris dalam tata surya
pada abad pertengahan diganti oleh teori heliosentris.
• Para ilmuwan menyadari bahwa kebenaran yang ditemukan
manusia tidak pernah merupakan kebenaran mutlak.
2. Sikap ilmiah
A. Memiliki rasa ingin tahu atau kuriositas yang tinggi dan
kemampuan belajar yang besar
B. Tidak dapat menerima kebenaran tanpa bukti
C. Jujur
D. Terbuka
E. Toleran
F. Skeptis
G. Optimis
H. Pemberani
I. Kreatif atau swadaya
3. Pembentukan sikap ilmiah
• Sifat-sifat yang tersebut diatas menunjukkan kepada
kita arah tujuan yang hendak dicapai seseorang yang
hendak menumbuhkan sikap ilmiah pada dirinya.
Tidak seorang pun dilahirkan dengan memiliki sikap
ilmiah. Mereka yang telah memperoleh sikap itu telah
berbuat dengan usaha yang sungguh-sungguh