Anda di halaman 1dari 24

KEPERAWAT

AN JIWA
DENGAN
PSIKOSA
DOSEN PENGAMPI :
ANGGOTA KELOMPOK

01 02
AFNI ILMAN AUFIYAH NUR
NAFIAH AZIZAH

03 SRI
WAHYUNINGSIH
HALUSINASI
Introduction
Halusinasi merupakan gejala gangguan jiwa dimana pasien merasakan
stimulus seperti merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan,
pengecapan perabaan atau penciuman yang sebenarnya tidak ada atau tidak
nyata halusinasi merupakan salah satu dari sekian bentuk psikopatologi yang
paling parahdan membingunkan. Secara fenomenologis halusinasi adalah
gangguan yang paling umum dan yang paling penting, selain itu halusinasi
dapat dianggap sebagai karakteristik psikosis (Sutejo, 2017).
JENIS HALUSINASI
Halusinasi pengecapan
(Gustatory
Hallucinations)

Halusinasi pendengaran
(Auditory- hearing voices or Halusinasi penghirupan
sounds Hallucinations) (Olfactory Hallucinations)

Halusinasi perabaan
Halusinasi penglihatan (Tactile
(Visual Hallucinations) Hallucinations)
PENYEBAB HALUSINASI

Predisposisi Faktor presipitasi


ISOLASI
SOSIAL
PENGERTIAN
Isolasi sosial adalah salah satu diagnosis keperawatan
berdasarkan tanda negatif dari klien skizofrenia, isolasi
sosial terjadi di pengaruhi oleh berbagai faktor yaitu usia,
gender, Pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya,
keyakinan religi, politik, kemiskinan, penghasilan rendah,
tinggal sendirian, penyakit kronis, tidak mempunyai anak,
tidak ada kontak dengan keluarga dan kesulitan akses
transportasi (Massom, 2016).
PENYEBAB ISOLASI SOSIAL
Faktor predisposisi Faktor presipitasi
Faktor perkembangan Stressor sosiokultural
Faktor Biologik Stressor psikologik
Faktor Sosiokultural
TANDA DAN GEJALA
Menurut Deden & Rusdi, (2013) tanda dan gejala isolasi sosial yaitu :

Gejala subjektif Gejala objektif


a. Klien menceritakan perasaan kesepian a. Klien banyak diam dan tidak mau bicara
atau ditolak oleh orang lain b. Tidak mengikuti kegiatan
b. Klien merasa tidak aman berada dengan c. Banyak berdiam dikamar
orang lain d. Klien menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang yang terdekat
c. Respon verbal kurang dan sangat singkat e. Klien tampak sedih, ekpresi datar dan dangkal
d. Klien mengatakan hubungan yang tidak f. Kontak mata kurang
berarti dengan orang lain g. Kurang spontan
e. Klien merasa bosan dan lambat h. Apatis
menghabiskan waktu i. Ekspresi wajah kurang berseri
f. Klien tidak mampu berkonsentrasi dan j. Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan diri
membuat keputusan k. Mengisolasi diri
g. Klien merasa tidak berguna l. Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan sekitarny
h. Klien tidak yakin dapat melangsungkan m. Masukkan makanan dan minuman terganggu
hidup n. Retensi urin dan feses
o. Akktivitas menurun
p. Kurang energy
PENATALAKSANAAN

Terapi kelompok Terapi Lingkungan


Harga Diri
Rendah
Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak
berharga, tidak berarti, rendah diri, yang menjadikan evaluasi
negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. Harga diri
rendah merupakan evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau
kemampuan diri yang negatif terhadap diri sendiri, hilangnya
percaya diri .dan harga diri, merasa gagal dalam mencapai
keinginan.

PENGERTIAN
Faktor Harga Diri Rendah
Berbagai faktor menunjang terjadinya perubahan dalam konsep diri seseorang.
Menurut Kemenkes RI (2012)

Faktor Biologis Faktor sosial


Faktor psikologis
budaya
Faktor Presipitasi Harga Diri Rendah
Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah biasanya adalah kehilangan bagian tubuh,
perubahan penampilan/bentuk tubuh, kegagalan atau produktifitas yang menurun. Secara umum
gangguan konsep diri harga diri rendah ini dapat terjadi secara situasional atau kronik.
Menurut Kemenkes RI (2012) faktor presipitasi harga diri rendah antara lain :

1) Trauma 2) Ketegangan peran


Tanda dan Gejala Harga Diri Rendah
Kronis
Data subjektif Data objektif
Pasien mengungkapkan tentang : a. Penurunan produktifitas
a. Hal negatif diri sendiri atau orang b. Tidak berani menatap lawan bicara
lain c. Lebih banyak menundukkan
b. Perasaan tidak mampu kepala saat berinteraksi
c. Pandangan hidup yang pesimis d. Bicara lambat dengan nada suara
d. Penolakan terhadap kemampuan diri rendah
Risiko Perilaku
Kekerasan
Perilaku Kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang
bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun
psikologis. Berdasarkan definisi ini maka perilaku
kekerasan dapat dilakukan secara verbal, diiarahkan
pada diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. Perilaku
kekerasan dapat terjadi dalam dua bentuk yaitu saat
sedang berlangsung kekerasaan atau riwayat perilaku
kekerasan.

—pengertian
Faktor Predisposisi
Psikologis Perilaku Sosial budaya
menjadi salah satu faktor perilaku kekerasan kekerasan budaya yang pasif-agresif
penyebab karena yang didapat pada saat setiap dan kontrol sosial yang tidak
kegagalan yang dialami melakukan sesuatu maka pasti terhadap pelaku
dapat menimbulkan perilaku tersebut diterima kekerasan akan menciptakan
seseorang menjadi frustasi sehingga secara tidak seolaholah kekerasan adalah
yang kemudian dapat langsung hal tersebut akan hal yang wajar
timbul agresif atau diadopsi dan dijadikan
perilaku kekerasan. perilaku yang wajar.
Difisit
perawatan diri
Definisi
kurangnya perawatan diri pada pasien gangguan jiwa , terjadi akibat
adany perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk
melakukan aktivitas perawatan diri menurun. Kurangnya perawatan
diri pada pasien gangguan jiwa , terjadi akibat adany perubahan
proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas
perawatan diri menurun, kurang perawatan diri ketidakmampuan
merawat kebersihan diri, berhias diri secara mandiri. Defisit
perawatan diri adalah kurangnya perawatan diri pada pasien dengan
gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses fikir sehingga
kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun.
Penyebab Defisit Perawatan Diri
Faktor Predisposisi

Perkembangan Biologis Sosial


Keluarga terlalu melindungi Penyakit kronis yang Kurang dukungan dan latihan
dan memanjatkan klien menyebabkan klien tidak kemampuan perawatan diri
sehingga perkembangan melakukan perawatan diri lingkungannya. Situasi
inisiatif terganggu lingkungan mempengaruhi
latihan kemampuan dalam
perawatan diri.
Faktor Prespitasi
faktor prestipasi defisi perawatan diri adalah kurang penurunan motivasi, cemas, lemah/lelah yang
dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri

Body Image Pengetahuan


01 Gmbaran individu terhadap dirinya sangat
mempengaruhi kebersihan diri misalnya
dengan adanya perubahan fisik sehingga
02 Pengetahuan personal hygiene
sangat penting karena pengetahuan
yang baik dapat meningkatkan
individu tidak peduli dengan kebersihan kesehatan.
dirinya

Kebiasaan seseorang Status Sosial Ekonomi


03 Ada kebiasaan seseorang yang
menggunakan produk tertentu
04 Personal hygiene memerlukan alat
dan bahan seperti pasta gigi, siat
gigi, sabun, sampo, alat mandi yang
dalam perawatan diri seperti
memerlukan uang untuk
penggunaan sabun, sampo, dll
menyediakannya
TERIMAKAS
IH

Anda mungkin juga menyukai