Anda di halaman 1dari 15

MANAGEMEN KONFLIK

HENDRA FEBRIANTO B.312.4422.016


HESTITA DIPLOMANINGTIAS B.312.4422.021
1 2 3 4 5 6
Bahasan 1. Bahasan 2. Bahasan 3. Bahasan 4 Bahasan 5. Bahasan 6.
PENDAHULUA FUNGSI JENIS DAN DAMPAK STRATEGI CONTOH DAN
N MANAGEME FAKTOR KONFLIK DAN KESIMPULAN
N KONFLIK PENYEBAB PENANGANAN MANAGEMEN
MANAGEMEN KONFLIK
KONFLIK KONFLIK KONFLIK

2
I. PENDAHULUAN

Konflik merupakan hal yang kerap terjadi dalam organisasi, kehadiran konflik dalam
suatu organisasi tidak dapat dihindarkan, tetapi dapat diminimalisir (Lawrie Drysdale et.al.,
International Jurnal of Educational Management). Konflik dalam organisasi dapat terjadi
antara individu dan individu, baik individu pimpinan maupun individu anggota organisasi,
konflik individu dengan kelompok atau konflik antara kelompok tertentu dan kelompok lain.
Penanganan konflik juga dapat dijadikan indikator kesuksesan organisasi, karena pada
kinerja yang dihasilkan secara komperehensif, baik kinerja dari aspek finansial, aspek
manusia, aspek metoda kerja dan lingkungan yang kondusif (Edy Miftahudin, ‘Manajemen
Konflik di Sekolah SMKN 8 Surakarta’).
Manajemen konflik dipakai untuk mengatur dan mengatasi dengan baik adanya konflik
dalam organisasi. Dengan adanya manajemen konflik, berbagai konflik dalam suatu
organisasi dapat diminimalisasi dan juga dapat dicegah sebelum merugikan pihak satu dan
yang lain. Oleh sebab itu, pentingnya keterampilan manajemen konflik ini sangat baik
sebagai upaya untuk mencegah dan atau mengelola dampak buruk dari terjadinya konflik di
sebuah organisasi dan menyatukan kembali berbagai pihak melalui berbagai solusi (Yusuf
Abdhul,’Deepublishstore.com’).

3
MANAGEMEN KONFLIK
MANAGEMEN :
Manajemen berasal dari bahasa Perancis yaitu ‘menegement’ yang berarti
seni untuk mengatur atau mengelola sesuatu dan dalam bahasa Inggris, kata
‘manage’ berarti mengendalikan atau mengelola.
Manajemen adalah pengelolaan, pengaturan, pengendalian, atau kontrol.
Bisa juga diartikan bahwa manajemen adalah orang-orang yang
bertanggung jawab atas suatu organisasi. (Dictionary.Cambridge.org)

KONFLIK :
Konflik secara etimologi berasal dari bahasa Inggris ‘conflict’, dari Bahasa
latin ‘configure’ yang berarti saling menjatuhkan.
Konflik dapat didefenisikan sebagai keadaan interaktif yang termanifestasikan
dalam sikap ketidakcocokan, pertentangan, atau perbedaan dengan atau antara
entitas sosial seperti individu-individu, kelompok-kelompok, atau organisasi-
organisasi. (Effendi, 2015)

4
PENGERTIAN MANAGEMEN
KONFLIK MENURUT PARA AHLI
Howard Ross (1933) :
 Menurut Ross, pengertian manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para
pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang
mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin
atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif.
 Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan diri sendiri, kerjasama dalam memecahkan masalah
(dengan atau tanpa bantuan pihak ketiga) atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga.
 Suatu pendekatan yang berorientasi pada proses manajemen konflik menunjuk pada pola
komunikasi termasuk perilaku para pelaku dan bagaimana mereka memengaruhi kepentingan dan
penafsiran terhadap konflik.

Minnery (1980) :
 Minnery mengungkapkan arti dan pengertian manajemen konflik merupakan proses, sama halnya
dengan perencanaan yang merupakan proses.
 Menurutnya, proses manajemen konflik perencanaan merupakan bagian yang rasional dan
bersifat iteratif, artinya bahwa pendekatan model manajemen konflik perencanaan terus
mengalami penyempurnaan sampai mencapai model ideal.

Farida (1996)
 Farida berpendapat bahwa pengertian manajemen konflik yang biasa digunakan seseorang adalah
dominasi (domination), menyerah (capitulation), menarik diri (withdrawal), negosiasi
(negotiation), intervensi pihak ketiga (third party intervention). 5
2. FUNGSI MANAGEMEN KONFLIK
Manajemen konflik ini sebagai sarana yang tepat bagi para
karyawan atau seseorang dimana akan lebih aktif mengemukakan
1. Meningkatkan kinerja pendapat ketika terjadinya konflik.
Hal ini membuat pihak yang terlibat berdiskusi dan memikirkan
dan keaktifan karyawan solusi yang tepat. Dengan demikian, akan meningkatkan
produktivitas dan kinerja karyawan atau seseorang.

Manajemen konflik ini sebagai media untuk mengasah


kemampuan para karyawan untuk lebih berpikir logis, kreatif, dan
2. Mengembangkan rasional. Sehingga kemampuan berpikir seorang karyawan akan
terus berkembang dan meningkat dan dapat memberikan solusi
kemampuan karyawan yang tepat di dalam sebuah konflik dengan lebih kreatif yang
tentunya akan meningkatkan skill mereka sebagai karyawan.

Artinya, sebuah perusahaan yang sering mengalami konflik dan


3. Melatih kemampuan memiliki manajemen konflik yang baik sehingga mampu
menyelesaikan konflik artinya perusahaan tersebut sudah terbiasa
menyelesaikan konflik menyelesaikan konflik dengan tepat dan perusahaan tersebut akan
lebih mampu bertahan karena sudah biasa menghadapi konflik
dan melakukan manajemen konflik

Setiap ada konflik yang terjadi pasti akan memunculkan berbagai


pendapat dari berbagai pihak, pendapat yang berbeda-beda yang
4. Meningkatkan rasa dapat memicu adanya suatu perpecahan, sehingga konflik yang
saling menghormati berlangsung merupakan tantangan tersendiri, bagaimana untuk
dapat menghormati pendapat orang lain dan tidak menjatuhkan
satu sama lain artinya dengan adanya manajemen konflik sangat
berguna untuk meningkatkan rasa toleransi semua pihak.

6
3. JENIS – JENIS KONFLIK DALAM ORGANISASI
MENURUT T. HANI HANDOKO :

1. KONFLIK DALAM DIRI INDIVIDU Konflik dalam menghadapi ketidakpastian


dalam pekerjaan dan permintaan melakukan
lebih dari kemampuan
2. KONFLIK ANTAR INDIVIDU DALAM
ORGANISASI Konflik akibat perbedaan kepribadian dan
peran seperti atasan dan bawahan
3. KONFLIK ANTAR INDIVIDU DALAM Tekanan individu dalam keseragaman
KELOMPOK dalam kelompok atau diasingkan karena
melanggar norma-norma kelompok
4. KONFLIK ANTAR KELOMPOK DALAM
ORGANISASI YANG SAMA Pertentangan atau perselisihan antar
kelompok atau bagian dalam organisasi

5. KONFLIK ANTAR ORGANISASI Konflik dalam bentuk persaingan antar


organisasi seperti produk, teknologi atau
jasa yang dihasilkan

7
FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB KONFLIK
(Isa, ‘Conflicts in Organizations : Causes and Consequences’)

 KOMUNIKASI YANG BURUK salah satu  ANGGOTA MENINGGALKAN ORGANISASI


penyebab terburuk dalam organisasi hal ini ketidaknyamanan anggota sehingga keluar dari
disebabkan perbedaan bahasa, pemahaman yang organisasi
berbeda dan kegagalan dalam menyampaikan sesuatu  PENURUNAN PRODUKTIVITAS tidak fokus
 PERBEDAAN KEPRIBADIAN anggota organisasi dalam penyelesaian pekerjaan karena konflik antara
berasal dari latar belakang dan pengalaman anggota atau pimpinan sehingga produktivitas
diperlukan untuk dapat saling memahami dan menurun
menghargai perbedaan  STRESS kondisi seseorang yang terlalu banyak
 SUMBER DAYA YANG TIDAK DIBAGI SAMA perasaan dibawah tekanan dan mental
RATA sumber daya terbatas antar individu dan
departemen saling rebutan maka kebijakan organisasi
dalam membagi sumber daya secara merata dan
berkelanjutan

8
4. DAMPAK KONFLIK

DAMPAK POSITIF
Menurut Wijono (1993),bila upaya penanganan dan pengelolaan konflik karyawan dilakukan dengan efektif dan
efisien maka dampak positif akan muncul melalui perilaku yang dinampakkan oleh karyawan sebagai sumber daya
manusia potensial dengan berbagai akibat seperti:
1. Meningkatnya ketertiban dan kedisiplinan dalam menggunakan waktu bekerja
2. Meningkatnya hubungan kerjasama yang produktif
3. Meningkatnya motivasi kerja untuk melakukan kompetisi secara sehat antar pribadi maupun antar kelompok
dalam organisasi
4. Semakin berkurangnya tekanan-tekanan, intrik-intrik yang dapat membuat stress bahkan produktivitas kerja
semakin meningkat
5. Banyaknya karyawan yang dapat mengembangkan karirnya sesuai dengan potensinya melalui pelayanan
pendidikan,pelatihan dan konseling dalam aspek kognitif,afektif dan psokomotorik.
TEACH A COURSE 9
DAMPAK KONFLIK

DAMPAK NEGATIF
Dampak negatif konflik (Wijono,1993), sesungguhnya disebabkan kurang efektif dalam pengelolaannya,yaitu ada
kecenderungan untuk membiarkan konflik tumbuh subur dan menghindari terjadinya konflik. Akibatnya muncul
keadaan-keadaan sebagai berikut:
1. Meningkatnya jumlah absensi karyawan dan seringnya karyawan mangkir pada waktu jam-jam kerja berlangsung
2. Banyak karyawan yang mengeluh karena sikap atau perilaku teman kerjanya yang dirasakan kurang adil dalam
membagi tugas dan tanggung jawab
3. Banyak karyawan yang sakit-sakitan,sulit konsentrasi dalam pekerjaannya,mundul perasaan kurang aman
4. Seringnya karyawan melakukan mekanisme pertahanan diri bila memperoleh teguran dari atasan
5. Meningkatnya kecenderungan karyawan yang keluar masuk dan ini disebut labour turn over

TEACH A COURSE 10
5. STRATEGI PENANGANAN KONFLIK
Menurut Stevanin dalam Handoko (2001:48) : Terdapat 5 (Lima) langkah strategi penanganan konflik

1. PENGENALAN/IDENTIFIKASI
Identifikasi konflik yang ada dan bagaimana
keadaann yang seharusnya (identifikasi masalah)
2. ANALISA/DIAGNOSIS
Langkah metoda yang digunakan dalam
penyelesaian dan fokus pada hal utama
3. KESEPAKATAN/DISCUSSION
Menyepakati suatu solusi menerima masukan dan
memutuskan solusi
4. PELAKSANAAN
Pelaksanaan keputusan pilihan yang disepakati
dengan pertimbangan keuntungan dan kerugian
5. PENYELESAIAN DAN EVALUASI
Penyelesaian dan evaluasi tingkat keberhasilan
dari kesepakatan putusan pilihan solusi
11
KONFLIK KONFLIK GAYA
KEPEMIMPINAN BEKERJA
PENYELESAIAN
PENYELESAIAN
 HRD/SDM memilih
6. CONTOH individu yang tepat dan
 Memahami dan
menghormati gaya kerja
memang berkompetensi
MANAGEMEN untuk mengisi posisi tertentu
setiap anggota yang
berbeda-beda untuk dapat
 Komunikasi yang intens bekerja dan membentuk tim
KONFLIK antara manajer, karyawan, kerja dengan sukses.
dan HRD mengenai
ORGANISASI bagaimana cara untuk
menjadi penengah dan
 Setiap anggota tim harus
saling terbuka dan
memahami serta
berkompromi dengan gaya
berkompromi untuk
kepemimpinan mana yang
mengolaborasikan gaya
seharusnya digunakan
bekerja yang berbeda.
 Gaya kepemimpinan sesuai
dengan budaya tempat kerja
dan nilai perusahaan.

12
PERANAN PEMIMPIN

Dengan kemampuan dan sikap yang bijak, pemimpin harus berupaya untuk :
 mencegah terjadinya konflik
 meredam dan melokalise konflik tidak berkembang
 menyelesaikan konflik dalam waktu sesingkat mungkin
 mengurangi dampak konflik seminimal mungkin agar tidak menjadi hambatan dalam
pencapaian tujuan organisasi.

TEACH A COURSE 13
KESIMPULAN

 Manajemen Konflik adalah usaha-usaha yang  Management konflik sebagai solusi langkah
perlu dilakukan dalam rangka mencegah, penyelesaian konflik
menghindari terjadinya konflik serta
mengurangi resiko dan menyelesaikan konflik
sehingga tidak mengganggu kinerja organisasi
 Konflik suatu pertentangan, perbedaan,
perselisihan yang terjadi antara yang diharapkan
individu terhadap dirinya, orang lain, kelompok
dan organisasi dengan kenyataan yang apa yang
diharapkannya
 Konflik suatu hal yang biasa terjadi dalam
organisasi dan tidak dapat dihindarkan
 Konflikdapat terjadi pada individu dan
kelompok dalam suatu organisasi
14
DILANGIT ADA PELANGI TAK LUPA KUHITUNG WARNANYA
CUKUP SEKIAN DARI KAMI
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai