Anda di halaman 1dari 15

Laporan Studi Kasus

Kelompok 4:

• Siti Baizura 1907101130025


• Thasa Dwina Putri 1907101130072
• Rizky Anisah Husna 1907101130063
• Muhammad Ghifary 2007101130087
Program Studi Psikologi Fakultas
Kedokteran Universitas Syiah Kuala
Banda Aceh, 30 November 2021
PENDAHULUA
N
Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan.
Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan
dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu pendidikan semakin mengalami kemajuan.
Pendidikan merupakan interaksi antara peserta didik dengan pendidik yang dapat
berlangsung dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat (lingkungan sosial budaya).
Di dalam interaksi tersebut ada tujuan yang hendak dicapai ialah berkembangnya
potensi peserta didik (baik yang bersifat kognitif, afektif maupun psikomotorik).
Interaksi pendidikan yang pertama dan utama berlangsung dalam keluarga, karena
dalam keluarga anak telah menerima dasar-dasar pengetahuan, sikap, perilaku maupun
nilai-nilai dari orang tuanya melalui proses asuhan, bimbingan, latihan maupun
pendidikan (Rubino Rubiyanto, 2011: 1).

2
RINGKASAN HASIL WAWANCARA
A. Guru
Kesimpulan yang bisa diambil dari hasil wawancara dengan guru terkait pembelajaran
Kurikulum 2013 adalah proses pembelajaran dalam kurikulum ini lebih banyak menggunakan media
online untuk memudahkan mengakses ilmu pengetahuan, siswa juga difasilitasi dengan internet dari
sekolah, serta memiliki teknologi yang canggih dan menyenangkan untuk digunakan. Bahan ajar
yang disajikan Kurikulum 2013 ini tidak mendetail atau tidak menjurus ke hanya satu mata
pelajaran, ini membuat siswa menjadi kurang paham karena harus belajar secara dengan pelajaran
yang tidak konsisten. Bahan dari mata pelajarannya menjadi lebih tinggi dan tidak sesuai dengan
kemampuan anak, bahkan gaya bahasa atau kalimat-kalimatnya lebih sesuai untuk tingkat anak
kuliahan semester awal.

3
Menurut guru tersebut, pembentuk K-13 ini lebih berpihak pada penggagasnya sendiri
dari pada pola pikir peserta didik. Tidak ada tata cara spesifik terkait sistem pembelajaran K-13
secara tatap muka dengan secara daring, perbedaannya hanya terletak pada proses penyampaian
materi yang melalui ruangan virtual. Guru juga mengalami kesulitan dalam pembelajaran saat ini
karena semuanya harus melalui daring, K-13 menuntut agar siswanya menjadi lebih aktif. Namun,
karena keterbatasan yang dialami sekarang ini membuat guru harus lebih meningkatkan potensi
mengajarnya dan harus memikirkan kembali beberapa cara agar dapat menggapai siswa yang lebih
aktif dalam metode pembelajaran daring sekarang ini.

4
B. Siswa.

Ada beberapa poin penting yang didapatkan dari hasil wawancara dengan siswa. Yang
pertama adalah menurut siswa Kurikulum 2013 menerapkan sistem pembelajaran dimana para siswa
diminta lebih aktif dan lebih ekspresif dalam pembelajaran. Guru meminta semua para siswanya
untuk ikut berpartisipasi dalam proses belajar-mengajar. Selain itu, menurut siswa tersebut juga
selama sistem pembelajaran daring ini, Kurikulum 2013 dirasa semakin berat dan semakin banyak
tugas yang diberikan. Menurutnya, selama pembelajaran daring itu guru memberikan tugas yang
terlalu banyak atau di luar batas wajar dan membuat siswa tersebut merasa kewalahan. Yang terakhir,
menurut siswa tersebut kelebihan Kurikulum 2013 ini adalah siswa dapat belajar untuk lebih
menunjukkan dirinya, lebih aktif, dan bebas untuk berekspresis elama proses belajar-mengajar.
Selain itu, siswa bisa mencari ilmu lebih luas dengan cara mengeksplor lewat internet. Namun,
kekurangannya adalah sistem pembelajaran Kurikulum 2013 ini sifatnya tergantung pribadi setiap
orang, siswa yang ekstrovert akan lebih unggul dibandingkan dengan siswa yang introvert.

5
C. Orang Tua

Untuk orang tua, ada beberapa kesimpulan yang bisa diambil dari hasil wawancara yang telah
dilakukan. Yang paling utama adalah orang tua masih tidak terlalu paham atau hampir sama sekali tidak
ada pengetahuan yang mendetail tentang bagaimana proses pembelajaran atau sistem pendidikan yang
dijalani di sekolah anaknya. Bahkan orang tua tersebut tidak mengetahui bahwa pembelajaran daring
sekarang dengan pembelajaran tatap muka sebelumnya itu termasuk dalam Kurikulum 2013, orang tua
tersebut menyatakan bahwa pembelajaran daring ini adalah Kurikulum 2013. Hal kedua yang menjadi
sorotan adalah orang tua tidak mengetahui tentang detail sistem K-13, sehingga orang tua tersebut tidak
bisa menyebutkan hal apa yang menjadi kelebihan dari sistem itu sendiri.

6
Kekurangan K-13 yang disebutkan adalah terlalu banyak tugas yang diberikan kepada
anaknya, sehingga anaknya sulit untuk bergabung dalam kegiatan yang mencakup kekeluargaan dalam
kehidupan sehari-hari karena harus mengerjakan tugas. Kesulitan berkomunikasi dengan anaknya juga
menjadi masalah, sehingga orang tua tersebut menyarankan agar kurikulumnya bisa diganti menjadi yang
lebih baik bagi anaknya. Kontribusi yang bisa diberikan oleh orang tua kepada anaknya hanya berupa
dukungan emosional dan finansial, orang tua tersebut hanya dapat membantu dalam membeli paket
internet dan segala hal lainnya karena tidak paham dengan sistem pembelajaran K-13 versi daring ini.

7
TEMUAN DAN SOLUSI
A. Guru.
Ada beberapa hal yang ditemukan dalam wawancara dengan gutu tersebut ;

● Materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran sebaiknya sehari sebelumnya sudah diberikan kepada siswa
untuk dibaca terlebih dahulu.
● Tugas yang diberikan ada batas waktu untuk mengumpulkan dan dinilai.
● Terapkan kurikulum darurat yang merupakan penyederhanaan jumlah kurikulum yang mengacu pada K-2013.
Kurikulum darurat diharapkan akan memudahkan proses pembelajaran di masa pandemi dengan adanya
pemilihan kurikulum darurat esensial.
● kelebihan kirikulum 2013 semaunya lebih menggunakan internet gitu ya menggunakan komputer gitu yang
memiliki fasilitas internet dan anak muridnya itu memiliki teknologi canggih yang menyenangkan dan lebih
mudah diberlakukan. Tapi kalau misalkan sekolah yang di desa atau perkampungan gitu di kabupaten mungkin
hanya ada 1 Sekolah yang dapat menunjang kebutuhan tersebut.
● kekurangan lurikulum 2013 Banyak materi yang didiskusikan tetapi tidak ada bahan ajarnya harus cari dari buku
penunjang. Anak kesulitan menjawab pertanyaan – pertanyaan yang ada di buku K -13, jika tidak memiliki buku
penunjangnya.
● Banyak materi yang didiskusikan tetapi tidak ada bahan ajarnya harus cari dari buku penunjang. Anak kesulitan
menjawab pertanyaan – pertanyaan yang ada di buku K -13, jika tidak memiliki buku penunjangnya.

8
Dari temuan di atas solusi yang bisa diberikan kepada guru adalah yang pertama Materi yang
akan disampaikan dalam pembelajaran sebaiknya sehari sebelumnya sudah diberikan kepada siswa untuk
dibaca terlebih dahulu. Ketika guru menjelaskan materi para murid dominan bisa lebih memahami, bila
masih ada kesulitan bisa ditanyakan. Tugas yang diberikan ada batas waktu untuk mengumpulkan dan
dinilai. kemudian yang kedua pada kurikulum 2013 ini siswa yang sangat terlibat dalam pembajaran
sebaiknya memanfaatkan media daring yang variatif dan dominan live akan bisa dipantau terus menerus
perilaku siswa selama mengikuti kegiatan penilaian. Caranya dengan menghidupkan kamera pada media
daring yang digunakan sehingga kejujurannya dapat dipantau mendekati baik. Akan lebih baik apabila
pada pembelajaran dan penilaian dengan melibatkan orang tua/wali murid bisa membantu mengawasinya
dengan baik di rumah masing-masing.

9
B. Siswa.
Ada beberapa hal yang ditemukan dalam wawancara dengan Siswa tersebut ;

● Menurut siswa tersebut kurikulum 2013 siswa diminta untuk belajar sendiri dan lebih aktif.
● Sumber ilmu kurikulum 2013 tidak harus dari buku saja, siswa diperbolehkan mencari di internet juga.
● Kelebihan kurikulum 2013 semuanya serba praktis, materi yang tidak ada dibuku dapat dicari di internet.
Kemudian, guru memperbolehkan siswa belajar atau mencari tugas dari internet. Dan yang terakhir siswa lebih
bebas berekspresi karena siswa diminta ikut berpartisipasi bahkan untuk lebih aktif dalam pembelajaran sehingga
menambah pengalaman para siswa.
● Kekurangan kurikulum 2013 untuk orang yang pemalu dan kurang bisa menunjukan dirinya, mungkin akan lebih
sulit untuk terlihat unggul. Selanjutnya, karena kurikulum 2013 ini serba internet, untuk teman-teman yang
kurang mampu mungkin akan sulit mengikuti. Selain itu juga, untuk sekolah yang kurang memfasilitasi juga akan
tertinggal.
● Siswa juga merasa kurikulum 2013 ini jadi lebih banyak tugas karena menurutnya semua diserahkan ke siswa,
sehingga guru terkadang memberikan tugas ke siswa-siswanya sudah berlebihan.
● Selama pembelajaran daring ini, menurut siswa tersebut kurikulum 2013 benar-benar chaos karena banyaknya
tugas yang diberikan oleh guru mereka.

10
Dari temuan di atas solusi yang bisa diberikan kepada siswa adalah yang pertama siswa
diminta untuk dapat memanajemen waktunya dengan lebih baik lagi. Dapat mengatur waktu belajar,
waktu bermain, dan waktu berkumpul dengan keluarga dengan baik. Sehingga semua tugas dapat
terselesaikan dengan tepat waktu. Yang kedua, untuk anak yang introvert diharapkan belajar beradaptasi
dengan sistem kurikulum 2013 ini agar tidak merasa tertinggal dengan teman-teman ekstrovert lainnya.
Selain itu, anak yang ekstrovert diharapkan lebih bisa menumbuhkan rasa simpati, empati, dan lebih
peduli untuk mengayomi dan membimbing teman-teman yang introvert agar mereka tidak merasa
tertinggal.

11
C. Orang Tua
Ada beberapa hal yang ditemukan dalam wawancara dengan orang tua tersebut ;

● Pengetahuan orang tua terkait sistem pendidikan di sekolah anaknya masih sangat rendah.
● Orang tua tidak bisa membedakan antara beberapa sistem pendidikan dan bahkan pemikirannya tentang Kurikulum
2013 itu tidak tepat.
● Orang tua juga sadar akan hal-hal dari Kurikulum 2013 ini yang mengganggu kesehatan anaknya sendiri seperti
banyaknya tugas yang membuat anaknya kurang istirahat dan harus terus-menerus berhadapan dengan layar alat
komunikasi elektroniknya.
● Orang tua tidak mengetahui akan adanya kurikulum sistem pendidikan yang akan diberlakukan yaitu Kurikulum
Sekolah Penggerak.

Solusi yang bisa disarankan terkait permasalahan diatas adalah sekolah mengadakan sosialisasi bersama
orang tua yang menjelaskan sistem pendidikan di sekolah secara rinci, tujuannya adalah agar orang tahu sistem
pembelajaran seperti apa yang dirasakan oleh anaknya dan mengetahui apa saja yang dapat mereka berikan sebagai
kontribusi dalam menunjang pendidikan anaknya. Sekolah juga harus mengadakan pertemuan di mana orang tua dapat
mengeluarkan saran dan pendapatnya terkait sistem pendidikan yang baik bagi anak-anaknya, hal ini dikarenakan orang
tua pasti mengetahui masalah seperti apa yang dihadapi oleh anaknya terkait sistem pembelajaran yang diberlakukan dan
mereka dapat memberikan saran agar dapat mengurangi permasalahan yang dialami oleh anak mereka. Libatkan
partisipasi orang tua secara aktif dalam hal ini, sehingga orang tua juga dapat memegang peran penting dalam
meningkatkan sistem pendidikan di Indonesia dan dapat melahirkan generasi bangsa yang lebih positif ke depan.

12
Solusi yang bisa disarankan terkait permasalahan diatas adalah sekolah mengadakan sosialisasi bersama orang tua
yang menjelaskan sistem pendidikan di sekolah secara rinci, tujuannya adalah agar orang tahu sistem pembelajaran seperti apa
yang dirasakan oleh anaknya dan mengetahui apa saja yang dapat mereka berikan sebagai kontribusi dalam menunjang
pendidikan anaknya. Sekolah juga harus mengadakan pertemuan di mana orang tua dapat mengeluarkan saran dan pendapatnya
terkait sistem pendidikan yang baik bagi anak-anaknya, hal ini dikarenakan orang tua pasti mengetahui masalah seperti apa yang
dihadapi oleh anaknya terkait sistem pembelajaran yang diberlakukan dan mereka dapat memberikan saran agar dapat
mengurangi permasalahan yang dialami oleh anak mereka. Libatkan partisipasi orang tua secara aktif dalam hal ini, sehingga
orang tua juga dapat memegang peran penting dalam meningkatkan sistem pendidikan di Indonesia dan dapat melahirkan
generasi bangsa yang lebih positif ke depan.

13
KESIMPULA
N
Kesimpulan yang penulis dapatkan setelah melakukan riset ini adalah
sistem pendidikan Indonesia masih kurang berpihak pada inidividu
yang terkena dampaknya. Individu yang dimaksud adalah guru, siswa,
dan orang tua dari siswa. Pengetahuan terkait sistem pendidikan yang
diberlakukan di Indonesia juga masih sangat rendah, bahkan informasi
terkait sistem pendidikan itu masih sangat minim diketahui oleh
masyarakat. Tidak ada sosialisasi yang besar dalam menyalurkan
informasi terkait sistem pendidikan di sekolah, sehingga ini semakin
menurunkan tingkat pengetahuan masyarakat terkait sistem pendidikan
di Indonesia. Kurikulum yang diberlakukan juga masih kurang efektif
dan memiliki lebih banyak dampak negatif, seharusnya kurikulum ini
menunjang proses pendidikan.

14
Thanks!
Any questions?

Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala


Banda Aceh, 30 November 2021 15

Anda mungkin juga menyukai