Anda di halaman 1dari 102

Pencitraan Radiologi Sistem

Muskuloskeletal
Nyimas Diana Yulisa
Marcel Prasetyo
Thariqah Salamah

Divisi Muskuloskeletal
Departemen Radiologi FKUI-RSCM
Benang Merah
▪ Pendahuluan
▪ Modalitas radiologi untuk sistem muskuloskeletal
▪ Radiografi konvensional
▪ Ultrasonogarfi (USG)
▪ Computed Tomography (CT) scan
▪ Magnetic Resonance Imaging (MRI)
▪ Kedokteran nuklir
▪ Gambaran radiologi pada berbagai macam kasus
muskuloskeletal
▪ Rangkuman
Pendahuluan
Pada kebanyakan
kasus, radiologi
merupakan kunci
menuju suatu
diagnosis.

Dokter umum :
pemahaman dasar
Wilhem Conrad Roentgen Wilhemus Zakaria Johannes
dalam menentukan
1845 - 1923 1895 - 1952 modalitas yang paling
efektif
Prinsip Utama
▪ Anamnesis & pemeriksaan fisis : dasar pembentukan
diagnosis kerja, yang menjadi dasar pemilihan modalitas
radiologi yang tepat
▪ Peranan radiologi :
▪ Diagnosis definitif
▪ Diagnosis banding atau komplikasi
▪ Monitor terapi
▪ Panduan biopsi

▪ >80% kasus muskuloskeletal dapat didiagnosis dengan


radiografi konvensional
▪ Modalitas lain : pelengkap diagnosis, staging, dll.
Radiografi Konvensional
Computerized Radiography
▪ Kaset terbuat dari
plat fosfor yang di-
scan
▪ Data digital: post
processing
▪ Lebih tahan lama
Long Spine Imaging
Direct Digital Radiography
▪ Reseptor berupa flat detector Cessium
Iodida, terkoneksi langsung dengan
sistem. Tidak memakai kaset lagi.
▪ Proses lebih cepat, Resolusi lebih
tinggi, radiasi lebih rendah
Long spine imaging with stitching technology
Automatic
Stitching
Technique
Proyeksi Dasar

Anteroposterior
Proyeksi Dasar

Lateral
Analisis foto polos

▪ Alignment : posisi / kedudukan tulang

▪ Bone : bentuk & struktur tulang (korteks-medulla)

▪ Cartilage : Daerah persendian / rawan sendi

▪ Soft tissue : jaringan lunak sekitarnya


Vertebra Lumbosakral AP-Lateral
Vertebra cervical : AP-Lateral + Oblik
Proyeksi rutin cranium
Proyeksi khusus wajah : Water’s open-mouth
Modalitas Radiologi Lain

▪ Ultrasonografi (USG)

▪ CT scan (tomografi komputer)

▪ MRI (Resonansi Magnetik)

▪ Kedokteran Nuklir / skintigrafi


Ultrasonografi
▪ Interaksi gelombang
suara ultra dengan
jaringan tubuh
▪ Non invasif
▪ Studi dinamik → real
time
▪ Relatif murah
▪ Operator-dependent
USG Muskuloskeletal
▪ Bayi → DDH, spina bifida
▪ Jaringan lunak → otot & sendi
▪ Kedokteran Olahraga : kombinasi
USG dengan foto polos
▪ Panduan tindakan biopsi
CT scan
▪ Sumber sinar X yang
berotasi, detektor dan
komputer pengolah data
▪ Penampang melintang
(aksial) organ tubuh
▪ Dapat direkonstruksi
penampang koronal dan
sagital
CT scan pada Muskuloskeletal

▪ Trauma → fragmen tulang kompleks,


rekonstruksi 3 dimensi
▪ Tumor → memperlihatkan keterlibatan
jaringan lunak sekitar dan medulla tulang
▪ Media kontras → melihat vaskularisasi
▪ Panduan biopsi
Magnetic Resonance Imaging

▪ Emisi signal dari radiofrekuensi dalam medan magnet yang


tinggi
▪ Magnet, coil radiofrekuensi, komputer
MRI Muskuloskeletal

▪ Deteksi dan evaluasi persendian dengan


spesifisitas tinggi (ligamen, synovium, cartilage,
dll)
▪ Deteksi & evaluasi ekstensi tumor tulang, infeksi,
trauma, dll
▪ Sensitivitas tinggi dalam memperlihatkan kelainan
sumsum tulang dan jaringan lunak
▪ Visualisasi struktur vaskular (MR Angiografi)
MRI Vertebra lumbosakral MRI Lutut sekuens
sekuens T1WI & T2WI khusus cartilage
MRI bahu proyeksi koronal :
Sekuens fat supresi
Vertebra Lumbosakral: Perbandingan radiografi
konvensional, CT dan MRI
Kedokteran Nuklir / Skintigrafi
▪ Uji fungsional menggunakan zat radiofarmaka dan
gamma camera.
Skintigrafi tulang

▪ Peningkatan aktivitas radiofarmaka di tulang


dengan metabolisme yg meninggi
▪ Normal uptake vs abnormal uptake
▪ dapat mengevaluasi seluruh tubuh (whole
body scanning)
▪ Sensitivitas sangat tinggi, kurang spesifik
Gambaran Radiologi pada Berbagai
Kasus Muskuloskeletal
6 Golongan Utama Penyakit

▪ Trauma
▪ Infeksi
▪ Tumor / neoplasma
▪ Penyakit degeneratif
▪ Kelainan metabolik/sistemik
▪ Kelainan kongenital
Trauma

▪ Fraktur & dislokasi --- kasus MSK tersering.


▪ Minimal 2 proyeksi : AP dan lateral.
▪ Proyeksi oblik umumnya pada organ tertentu
▪ Vertebra
▪ Sendi sakroiliaka
▪ Prinsip dasar pada tulang panjang : mencakup 2
sendi
Modalitas lain pada trauma MSK

▪ CT scan : deteksi fraktur pada struktur


tulang yang kompleks
▪ MRI : keterlibatan jaringan lunak
▪ Skintigrafi (Bone scan) → mencari adanya
fraktur yang samar (occult fracture)
Jenis-jenis Fraktur
Jenis-jenis physeal plate injury
Fraktur Cervical
Fraktur inkomplit : Torus/Buckle & Greenstick
Radiografi

vs

CT Scan
Fraktur wajah : CT 3D
Infeksi / Inflamasi

▪ Tulang : osteomyelitis

▪ Sendi : infectious/septic arthritis

▪ Jaringan lunak : cellulitis, myositis


Osteomyelitis Akut

▪ 10-12 hari sejak onset klinis : terlihat


secara radiografis
▪ Fase dini : bone scan/MRI
▪ Radioisotop berlabel leukosit : menentukan
lokasi infeksi
▪ MRI : perubahan signal sumsum tulang
Radiografi konvensional
pada osteomyelitis
▪ Kurang sensitif
▪ Lesi litik destruktif berbatas tidak tegas,
minimal
▪ Reaksi periosteal : pembentukan tulang baru
▪ Fase akhir : destruksi dan reaksi periosteal
lebih menonjol
Osteomyelitis : MRI

T1WI +C

T2WI T1WI +C
Osteomyelitis subakut / kronik

▪ Abses tulang → Brodie


▪ Involukrum and sekuestrum
▪ Tulang menebal, deformitas, korteks
sklerotik bercampur dengan area-area litik
Osteomyelitis kronik Abses Brodie
Tuberkulosis Tulang
▪ Umumnya hematogenik via traktus
respiratorius atau genitourinaria
▪ Pada anak : metafisis tulang panjang
▪ Dewasa : lebih sering pada sendi
▪ Radiografi : destruksi progresif pada
medulla tulang, formasi abses, reaksi
periosteal minimal
Spondylitis

Destruksi bentuk baji (wedge-


shaped), massa para vertebra.
Arthritis

▪ Abnormalitas sendi akibat proses


degenerasi, inflamasi, infeksi, metabolik
▪ Skintigrafi untuk kelainan multifokal
▪ MRI paling baik untuk memperlihatkan
kontras jaringan lunak dan tulang
Artritis septik pada sendi panggul kanan : radiografi
konvensional dan bonescan.
Artritis Septik
Rheumatoid Arthritis
Rheumatoid Arthritis: MRI
Gout Arthritis
Ankylosing Spondylitis
Tumor/Neoplasma
▪ Klasifikasi berdasarkan anatomis :
▪ Tumor tulang
▪ Tumor jaringan lunak
▪ Tumor sendi
▪ Klasifikasi berdasarkan keganasan :
▪ Tumor jinak (non agresif)
▪ Tumor jinak-agresif
▪ Tumor ganas (agresif)
Kriteria Diagnostik
▪ Lokasi
▪ Tipe destruksi : osteolitik/osteoblastik
▪ tepi lesi
▪ Kalsifikasi intralesi (Matrix tumor)
▪ Reaksi periosteal
▪ Keterlibatan jaringan lunak sekitar
▪ Lesi soliter atau multipel
Tumor tulang
jinak :

Giant Cell Tumor


Tumor tulang
jinak :

Giant Cell Tumor


Osteokondroma
Baker Cyst: USG & MRI
Facial Basalioma
Osteosarkoma
Osteosarkoma
Osteosarkoma : MRI

T2WI FS T1WI T1WI FS +C


Liposarkoma

T1WI T1WI FS +C

T2 STIR
Metastasis Tulang

▪ Metastasis adalah kasus neoplastik tersering pada


tulang.
▪ Modalitas terpilih : Bone scan / skintigrafi
▪ Radiografi konvensional untuk konfirmasi, karena
rendahnya spesifisitas skintigrafi.
▪ Follow up : bone scan / MRI bila perlu
Metastasis osteoblastik Normal
Bone scan vs PET Scan
Oehr P, Biersack HJ, Coleman RE.
PET and PET-CT in oncology.
Berlin : Springer-Verlag, 2004.
Whole Body MR Diffusion Image
Kelainan Degeneratif

▪ Akibat repetitive stress, terkait dengan aktivitas


rutin.
▪ Tulang-tulang aksial (vertebra) dan ekstremitas
bawah lebih sering terkena.
▪ Perubahan degeneratif pada tulang biasanya
terkait dengan proses degenerasi pada
sendi/diskus.
Degenerative disc disease, spondylosis,
spondylolisthesis
HNP : MRI
Osteoarthrosis
Kelainan Metabolik

▪ Gangguan metabolisme yang menyebabkan


gangguan keseimbangan antara proses
pembentukan dan resorpsi tulang.
▪ Radiografi : peningkatan radioopasitas
(sklerosis) atau radiolusensi (osteopenia)
Osteoporosis
Hyperparatiroidisme : “Salt & pepper skull”
Kelainan kongenital

▪ Kegagalan pembentukan tulang


▪ Penurunan jumlah tulang (agenesis),
supernumerary bones (polydactyly), fusi
tulang (syndactyly dan synostosis)
gangguan pertumbuhan tulang
(hypoplasia, atrofi, hipertrofi, gigantisme),
dll
Pemeriksaan radiologi :

▪Pada umumnya cukup dengan foto polos


(radiografi).
▪ Penting untuk akurasi diagnosis (terutama
kasus yang tidak bergejala), serta monitor hasil
terapi.
CT : Hemivertebra

Skoliosis berat
Akromegali Polidaktili
Rangkuman
▪ Radiologi memegang peranan kunci pada
berbagai kasus muskuloskeletal
▪ Dokter perlu memiliki pemahaman ttg indikasi
pemeriksaan radiologi, berbagai jenis
modalitas dan interpretasinya.
Rangkuman
▪ Radiografi konvensional merupakan modalitas
lini pertama yang paling penting. Modalitas
lain memiliki indikasi khusus.
▪ Kerjasama antara dokter radiologi dengan
dokter klinisi sangat dibutuhkan untuk hasil
pemeriksaan yang optimal.
TERIMA KASIH
Referensi

1. Greenspan A. Orthopedic imaging. Philadelphia : Lippincott


Williams & Wilkins, 2004.
2. Juhl JH, Crummy AB. Paul & Juhl’s essentials of radiologic imaging.
Philadelphia : JB Lippincott Co., 1987.
3. Berquist TH. MRI of the musculoskeletal system. Ed 5.
Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins, 2006.
4. Burgener FA, Kormano M. Bone & joint disorders, conventional
radiologic differential diagnosis. New York : Thieme Medical
Publishers Inc., 1997.
5. http://www.learningradiology.com

Anda mungkin juga menyukai